Share

58. Keputusan Lov

APAKAH dengan jawaban itu aku berhenti mendekati Lov? Tidak. Tidak sama sekali. Aku terus berusaha mengambil hatinya.

Sebisa mungkin tiap hari aku berkomunikasi dengannya meski hanya lewat pesan Whatsapp.

Membangun kepercayaan dan keyakinannya memang tidak mudah. Tapi aku yakin ketika itu ia dapatkan, maka tidak mudah pula untuk digoyahkan.

Setiap hari aku berdoa dalam shalatku agar Tuhan memberikan keyakinan kepadanya, meluluhkan hatinya, untuk mau menerimaku menjadi suaminya kelak.

***

Padahal seminggu lalu, Tuhan seperti mendekatkannya padaku.

“Mas Rama,” panggilnya pagi-pagi sudah berada di rumahku. Aku terkejut. Perasaan, tak pernah ia kuajak ke rumah. Mengapa tiba-tiba ia datang menemuiku?

“Aku kerja di sini mulai hari ini, Mas. Bapak yang minta aku jadi asisten Bunda Syandi. Jadi kamu nggak usah ge-er.” Ia tersenyum sambil mengangkat alis dua kali.

“Dih, siapa juga yang ge-er. Tapi bisa jadi emang Allah yang mendekatkan kita. Mungkin memang jodoh.”

“Iih. Apaan sih, Mas. Janga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status