Home / Rumah Tangga / AKU ISTRIMU MAS! / Panggilan Sayang

Share

Panggilan Sayang

Author: Vinassa
last update Last Updated: 2025-02-01 12:17:44

Nenek Liyana memasuki kantor Bara dengan percaya diri, meskipun penampilannya sedikit tidak biasa. Dia mengenakan pakaian yang nyentrik, dengan warna-warna cerah dan motif yang unik. Dia juga memakai kacamata hitam yang membuatnya terlihat seperti seorang bintang film.

Orang-orang di kantor tidak bisa tidak memandang Nenek Liyana dengan heran. Mereka tidak terbiasa melihat seseorang yang berpakaian seperti itu, apalagi seorang nenek yang sudah berusia lanjut.

Beberapa orang memandang Nenek Liyana dengan ekspresi yang bingung, sementara yang lain memandangnya dengan ekspresi yang terhibur. Tapi Nenek Liyana tidak peduli dengan pandangan mereka. Dia terus berjalan dengan percaya diri, menuju ke arah meja resepsionis.

Bara sendiri tidak menyadari bahwa Nenek Liyana datang ke kantornya. Dia masih sibuk bekerja dan tidak melihat Nenek Liyana yang sedang berjalan menuju ke ruangannya.

Nenek Liyana berjalan menuju meja resepsionis yang terletak di dekat pintu masuk kantor. Dia tersenyum dan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • AKU ISTRIMU MAS!    Pura-pura

    Nenek Liyana tersenyum dan memandang Bara dengan ekspresi yang puas. "Saya senang Anda mau memanggil saya dengan sebutan yang lebih intim, Sayang," kata Nenek Liyana dengan suara yang lembut.Bara memandang Nenek Liyana dengan ekspresi yang sedikit tidak nyaman. Dia merasa bahwa Nenek Liyana sedang mencoba untuk membuatnya merasa lebih dekat dengannya, tapi dia tidak yakin apakah dia siap untuk itu.Nenek Liyana kemudian berdiri dan berjalan menuju Bara. "Saya ingin Anda tahu bahwa saya sangat senang memiliki Anda sebagai suami saya, Sayang," kata Nenek Liyana dengan suara yang lembut.Bara memandang Nenek Liyana dengan ekspresi yang sedikit terkejut. Dia tidak terbiasa dengan perilaku Nenek Liyana yang begitu intim dan dia tidak yakin bagaimana harus bereaksi. Tapi, ia lakukan demi kelangsungan hidupnya dan berharap misinya untuk jauh dari si wanita penggoda (sapphire ) akan berjalan lancar. Nenek Liyana kemudian memeluk Bara dengan erat, membuat Bara merasa begitu tidak nyaman. "Sa

    Last Updated : 2025-02-02
  • AKU ISTRIMU MAS!    Tipu Muslihat

    Bara memandang Nenek Liyana dengan ekspresi yang penasaran. "Apa itu, Nenek Liyana, maksudnya is ... triku?" tanya Bara dengan suara yang sedikit ragu.Nenek Liyana memandang Bara dengan ekspresi yang hangat. "Saya ingin berbicara dengan kamu tentang masa depan kita," kata Nenek Liyana dengan suara yang lembut.Bara merasa tidak nyaman dengan arah pembicaraan ini. Dia tidak tahu apa yang Nenek Liyana ingin bicarakan, tapi dia merasa bahwa itu tidak akan baik."Apa yang kamu maksud, Nenek Liyana?" tanya Bara dengan suara yang sedikit ragu.Nenek Liyana memandang Bara dengan ekspresi yang hangat. "Saya ingin kamu menjadi bagian dari keluarga saya, Sayang," kata Nenek Liyana dengan suara yang lembut.Bara merasa terkejut dengan kata-kata Nenek Liyana. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Nenek Liyana akan mengatakan sesuatu seperti itu. Dia merasa syok dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi."Apa yang kamu maksud, Nenek Liyana?" tanya Bara dengan suara yang sedikit ragu, berusaha untuk m

    Last Updated : 2025-02-03
  • AKU ISTRIMU MAS!    Jam Waktu

    Bara memandang Nenek Liyana dengan ekspresi yang sedih. "Liyana, saya tidak tahu apa yang terjadi pada kamu," kata Bara dengan suara yang lembut. "Tapi saya akan membantu kamu, tidak peduli apa pun yang terjadi."Nenek Liyana memandang Bara dengan ekspresi yang lega. "Terima kasih, Bara," kata Nenek Liyana dengan suara yang lembut. "Saya tahu bahwa saya bisa mengandalkan kamu."Bayu memandang Nenek Liyana dan Bara dengan ekspresi yang serius. Kenapa tiba-tiba Bara mendadak luluh dan percaya pada wanita tua itu? Apakah ia sedang merencanakan sesuatu? Bayu pikir lebih baik ia mengikuti alur cerita yang dibuat oleh Bara. "Kita harus mencari tahu apa yang terjadi pada Liyana," kata Bayu dengan suara yang pelan. "Kita harus mencari jawaban dan mengembalikan Liyana ke bentuk aslimu."Nenek Liyana memandang Bayu dengan ekspresi yang sedih. "Tapi bagaimana kita bisa melakukannya?" tanya Nenek Liyana dengan suara yang ragu.Bayu memandang Liyana dengan ekspresi yang tenang. "Kita akan mencari

    Last Updated : 2025-02-04
  • AKU ISTRIMU MAS!    Dalam Bahaya

    Tak ada orang yang mengetahui bahwa Liyana yang menyamar sebagai Bayu terus mengawasi Sapphire dari jauh, mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi. Dia tidak bisa membiarkan Sapphire melaksanakan segala rencananya dan mengambil alih hati Bara.Sapphire, yang tidak menyadari bahwa dia sedang diawasi, terus melanjutkan rencananya. Dia memanggil salah satu bawahannya dan memberikan perintah untuk melaksanakan langkah berikutnya dalam rencananya.Liyana yang menyamar sebagai Bayu memutuskan untuk terus bertindak dalam diamnya. Dia tidak bisa membiarkan Sapphire melaksanakan rencananya dan mengambil alih hati Bara. Dia mulai merencanakan cara untuk menghentikan Sapphire dan menyelamatkan Bara.Tapi, Sapphire tidak akan mudah dikalahkan. Dia memiliki rencana cadangan yang siap untuk dilaksanakan jika rencana awalnya gagal. Dan, rencana cadangan itu akan membuat Liyana yang menyamar sebagai Bayu dan Bara dalam bahaya yang lebih besar.Liyana yang menyamar sebagai Bayu memutuskan untuk

    Last Updated : 2025-02-05
  • AKU ISTRIMU MAS!    Terjebak

    Bara merasa khawatir karena tidak mengetahui keberadaan Bayu. Dia terus bertanya pada Nenek Liyana tentang Bayu, tapi Nenek Liyana tidak tahu di mana Bayu berada."Aku tidak tahu, Bara," kata Nenek Liyana. "Aku pikir Bayu ada di sini tadi, tapi aku tidak melihatnya."Bara merasa semakin khawatir. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Bayu, dan dia tidak tahu di mana harus mencarinya. Dia memutuskan untuk mencari Bayu di sekitar rumah, tapi dia tidak menemukan apa-apa.Sementara itu, Sapphire sedang menahan Bayu di tempat yang tidak diketahui. Dia memiliki rencana jahat untuk Bayu, dan dia tidak akan membiarkan Bayu pergi begitu saja.Bara terus mencari Bayu di sekitar rumah, tapi dia tidak menemukan apa-apa. Dia mulai merasa putus asa, tapi dia tidak mau menyerah. Dia harus menemukan Bayu dan memastikan bahwa dia aman.Sementara itu, Sapphire sedang menahan Bayu di sebuah ruangan gelap dan dingin. Bayu terlihat lemah dan takut, tapi dia tidak mau menyerah. Dia tahu bahwa Bara akan menc

    Last Updated : 2025-02-06
  • AKU ISTRIMU MAS!    Kerjasama

    Sapphire terkejut dan anak buahnya berlari ke arah suara itu untuk memeriksa apa yang terjadi. Bara melihat kesempatan ini dan berusaha untuk melepaskan diri dari ikatannya.Saat anak buah Sapphire sibuk memeriksa suara itu, Bara berhasil melepaskan diri dan berlari ke arah Bayu. Dia melepaskan ikatan Bayu dan membantunya berdiri."Kita harus pergi dari sini sekarang!" kata Bara dengan cepat.Bayu mengangguk dan mereka berdua berlari ke arah pintu. Tapi, Sapphire sudah kembali dan berdiri di depan pintu, dengan senyum yang menakutkan."Kamu tidak akan bisa pergi dari sini!" katanya dengan nada mengejek.Tiba-tiba, Ryven muncul dari belakang Sapphire dan menyerangnya dari belakang. "Maaf, Bara!" katanya dengan cepat. "Aku tidak bisa membiarkan kamu dan Bayu terluka!"Ryven yang masih mengenakan masker, menyerang Sapphire dari belakang, membuatnya terkejut dan kehilangan keseimbangan. Bara dan Bayu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan berlari ke arah pintu.Mereka berhasil keluar dar

    Last Updated : 2025-02-07
  • AKU ISTRIMU MAS!    Rencana selanjutnya

    Gustur melangkah lebih dekat ke Sapphire, dengan mata yang tajam dan suara yang keras. "Aku tidak akan meninggalkan tempat ini sampai aku tahu apa yang terjadi dengan Liyana," kata dia.Sapphire merasa takut dan terjepit. Dia tahu bahwa dia tidak bisa terus menyembunyikan kebenaran. Tapi, dia juga tidak bisa mengungkapkannya sekarang. Dia berusaha untuk berpikir cepat dan mencari jalan keluar.Tiba-tiba, Sapphire mendengar suara dari luar ruangan. Suara itu semakin keras dan terdengar seperti suara mobil yang berhenti di depan rumah. Sapphire melihat Gustur dan melihat kesempatan untuk mengalihkan perhatiannya."Aku rasa ada tamu yang datang," kata Sapphire dengan berusaha untuk terdengar santai. "Mungkin aku harus pergi untuk menyambut mereka."Gustur melihat Sapphire dengan curiga, tapi dia tidak bisa menolak untuk membiarkan Sapphire pergi. Dia berharap bahwa Sapphire tidak akan melarikan diri atau menghancurkan bukti-bukti yang dia cari.Gustur melangkah lebih dekat ke Sapphire, d

    Last Updated : 2025-02-09
  • AKU ISTRIMU MAS!    Pria Misterius

    Ryven, Bara, dan Bayu saling melihat dengan penasaran. Mereka tidak tahu siapa yang telah menelepon Ryven, tapi mereka tahu bahwa mereka harus mencari tahu lebih banyak tentang kebenaran tentang Liyana."Kita harus pergi ke pertemuan itu," kata Ryven dengan suara yang serius. "Kita tidak bisa melewatkan kesempatan ini untuk mencari tahu kebenaran tentang Liyana."Bara dan Bayu mengangguk setuju dengan Ryven. Mereka tahu bahwa mereka harus berhati-hati, tapi mereka juga tahu bahwa mereka harus mencari tahu kebenaran tentang Liyana.Mereka memutuskan untuk pergi ke pertemuan itu dan mencari tahu apa yang orang itu tahu tentang Liyana. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi mereka siap untuk menghadapi apa pun yang datang.Saat mereka berangkat ke pertemuan itu, Ryven tidak bisa tidak merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia merasa bahwa ada orang lain yang juga mencari tahu kebenaran tentang Liyana, dan dia tidak tahu siapa orang itu.Ryven, Bara, dan Bayu tiba di tempat pe

    Last Updated : 2025-02-09

Latest chapter

  • AKU ISTRIMU MAS!    Rumit

    Malam Hari – Ruang Tengah Rumah DanendraLangkah Bayu—atau Liyana—bergetar pelan saat menuruni tangga. Jantungnya berdetak tak karuan. Ia sudah bersiap. Sudah menyusun kata-kata di kepala, berkali-kali. Malam ini, ia ingin mengakhiri semua kebohongan dan mengatakan yang sebenarnya pada Bara.Namun, ketika ia sampai di ruang tengah... Bara tak ada di sana. Yang ada hanya keheningan. Bahkan aroma kopi kesukaan Bara pun tak tercium. Aneh. Biasanya pria itu akan duduk membaca atau diam menatap api perapian.“Pak Bara?” panggilnya pelan.Tak ada jawaban.Dengan hati-hati, Bayu melangkah ke arah kamar Bara. Pintu sedikit terbuka. Ia mendorongnya perlahan dan menemukan Bara sedang duduk sendiri di ranjang, memunggunginya.“Pak...”Bara tidak menoleh. Bahunya tegang. Sunyi.Bayu menegakkan tubuh, mencoba tetap tenang. “Saya ingin bicara sesuatu... penting.”Bara masih diam. Hanya suara angin malam dari jendela yang terbuka sedikit mengisi keheningan.Bayu melangkah maju. “Saya... saya tahu se

  • AKU ISTRIMU MAS!    Kehilangan Arah

    Kamar Bayu – Malam HariBayu bangkit dari duduknya begitu melihat Bara berdiri di ambang pintu. Namun, tatapan Bara yang dingin dan penuh tekanan membuat langkahnya tertahan. Tidak ada senyum. Tidak ada basa-basi. Hanya tatapan penuh kecurigaan dan luka.Bara masuk tanpa permisi, menutup pintu perlahan di belakangnya.“Kamu kenal Ryven?” suaranya datar, tapi tajam.Bayu terdiam sejenak. “Saya... iya.”“Sejak kapan kamu kenal dia?”“Sudah lama, Pak. Tapi bukan berarti saya ada hubungan khusus dengan dia—”“Jangan bohong.” Bara memotong cepat, matanya memicing. “Aku lihat kamu berbicara dengannya di taman. Aku lihat kamu... membuka wig itu.”Bayu membeku. Tubuhnya terasa dingin.“Aku lihat kamu, Bayu—atau siapa pun kamu sebenarnya. Dan yang paling membuatku muak…” Bara menunduk sebentar, menarik napas panjang seolah menahan letupan amarah. “Kau… adalah Liyana.”Sunyi.Dada Bayu bergemuruh. Matanya berkaca-kaca. Ia ingin sekali menjelaskan segalanya, tapi kata-kata tak keluar.“Selama in

  • AKU ISTRIMU MAS!    Dilema

    --- Keesokan Paginya – Di Rumah Perkebunan Bayu baru saja turun dari kamar, matanya sayu karena tak tidur semalaman. Kepalanya penuh tanda tanya. Setelah kejadian semalam di bangunan kosong, ia merasa ada yang mengikutinya... tapi tak ada siapa pun saat ia menoleh. Namun yang membuatnya lebih bingung lagi adalah... Bara. Sejak pagi, pria itu berubah dingin. Tidak menyapa. Tidak menatap. Bahkan saat mereka duduk di meja makan, suasana seolah membeku. Bayu duduk perlahan, lalu memberanikan diri membuka percakapan. "Pak, tadi pagi saya sudah rapikan berkas-berkas yang Bapak minta kemarin..." Bara tidak menjawab. Ia hanya menyesap kopinya, tanpa menoleh. Tatapannya lurus ke luar jendela. Bayu menggigit bibir. Jantungnya berdetak cepat. Ada sesuatu yang aneh. Biasanya, sesibuk apa pun, Bara akan setidaknya menanggapi... walau dengan nada tegas. "Pak?" panggil Bayu lagi, lebih pelan. Masih tak ada respons. Akhirnya Bara bangkit dari duduknya, mengambil jaket yang disamp

  • AKU ISTRIMU MAS!    Sebelum terlambat

    ---Sore menjelang malam, ruang makan utama Vila DanendraBayu datang membawa nampan berisi teh dan kudapan. Ia sudah membulatkan tekad—malam ini, ia ingin bicara pada Bara. Setidaknya, ia akan minta waktu untuk menjelaskan... meskipun belum semuanya. Tapi sejak tadi, Bara tak tampak di kamarnya.Saat Bayu menuruni tangga dan berbelok ke ruang makan, ia melihat Bara duduk sendiri. Wajahnya dingin, tatapannya kosong menatap cangkir yang bahkan belum disentuh.Bayu melangkah mendekat, mencoba bersikap seperti biasa.“Pak, saya buatkan teh. Katanya Bapak belum makan sejak siang.”Bara hanya mengangguk singkat. Tak melihat ke arah Bayu. Tak menjawab dengan kata.Bayu mengerutkan dahi. Ia meletakkan nampan di meja dan duduk perlahan di seberang Bara.“Bapak... marah sama saya?”Diam. Suara detik jam terdengar lebih keras dari biasanya.“Kalau saya ada salah, tolong bilang. Jangan diam begini, Pak. Saya jadi bingung...” ucap Bayu, pelan namun jelas.Baru kali ini, Bara mengangkat kepala. Ta

  • AKU ISTRIMU MAS!    Kenyataan Yang Pahit

    ---Di Ruang Pribadi Gustur DanendraLampu gantung bergoyang pelan di langit-langit. Di balik kaca jendela besar, kabut mulai turun menyelimuti malam. Gustur duduk di kursinya yang empuk, jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja kayu dengan irama sabar yang mengancam. Di depannya, Sapphire berdiri dengan angkuh, kedua tangan bersedekap."Jadi, apa rencanamu berikutnya?" tanya Sapphire tanpa basa-basi.Gustur menatapnya, lalu tersenyum tipis. "Bara sedang goyah. Hatinya rapuh. Kita hanya perlu sedikit dorongan terakhir supaya dia benar-benar melupakan Liyana."Sapphire menyipitkan mata. "Kau yakin? Dia bahkan belum melirikku. Dan sekarang ada nenek-nenekan itu yang sok mendekat. Menyebalkan."Gustur terkekeh pelan. “Justru itu bagus. Biarkan Sri Satmika membuat Bayu sibuk. Biarkan dia terganggu dan kehilangan fokus. Kita manfaatkan celah itu.”Sapphire masih tampak ragu. “Kau bilang kau bisa atur semuanya. Tapi sejauh ini, Bara justru makin dekat sama asistennya itu. Aku tahu dia bukan orang

  • AKU ISTRIMU MAS!    Logika dan Kekuasaan

    ---Malam Hari – Ruang Makan Utama Keluarga DanendraSuasana makan malam itu terasa mencekam, meski tak ada satupun suara keras terdengar. Yang ada hanyalah dentingan sendok dan garpu, sesekali batuk kecil, dan… sindiran-sindiran halus yang menusuk lebih tajam dari belati.Sri Satmika duduk dengan anggun di ujung meja, mengenakan kebaya hitam berbordir emas. Tatapannya tajam seperti biasa, kali ini mengarah ke perempuan muda yang duduk tak jauh darinya—Sapphire.“Kamu pakai lipstik warna itu lagi?” Sri Satmika membuka suara, nadanya tenang, tapi menyimpan serangan. “Ah, sepertinya itu warna yang dulu pernah dipakai ibumu saat datang melamar cucu saya, ya? Sayang, ditolak.”Sapphire menegang, namun berusaha tersenyum. “Warna ini cocok untuk acara formal, Nek.”“Kalau sekadar cocok, banyak hal juga terlihat cocok. Tapi tidak semuanya bisa diterima,” balas Sri Satmika tanpa menoleh.Bayu yang duduk tak jauh dari Bara nyaris tersedak sup-nya. Ia memalingkan wajah, menyembunyikan senyum ke

  • AKU ISTRIMU MAS!    Waktu Bisa berubah

    ---Bayu berdiri di balik dinding lorong, diam-diam memperhatikan percakapan antara Sapphire dan Sri Satmika. Wajahnya kaku, namun matanya menyorot tajam. Sudah beberapa hari ini ia merasa ada yang tidak beres. Terlalu banyak hal yang saling bertabrakan, dan ia tak bisa mengabaikan firasat buruk yang terus bergetar dalam dadanya.Dari tempatnya berdiri, ia bisa mendengar nenek Sri Satmika mengejek Sapphire dengan nada tinggi namun seolah bersahabat.“Tumben kamu datang lagi, Nak Sapphire. Masih belum menyerah juga setelah lamaran keluargamu ditolak mentah-mentah oleh keluarga Danendra?” ucap Sri Satmika sembari tersenyum tipis.Sapphire yang biasanya tenang, tampak menahan emosi. Ia membalas dengan suara lembut tapi tak kalah tajam, “Saya tidak pernah menyerah, Nek. Orangtuaku datang dengan niat baik, hanya saja waktu itu Bara belum siap. Tapi semua bisa berubah.”“Heh. Waktu bisa berubah, tapi cinta? Tidak selalu,” balas Sri Satmika. “Kau pikir dengan sering datang dan membawa makana

  • AKU ISTRIMU MAS!    Permainan Baru Dimulai

    ---Siang yang Tenang Tapi TegangMatahari siang menyinari halaman rumah perkebunan dengan damai, tapi suasana di dalam rumah jauh dari ketenangan.Di ruang tengah, Sri Satmika sedang duduk di kursi rotan sambil merajut, pandangannya sesekali menatap tangga menuju lantai atas. Bayu, yang baru saja membersihkan taman belakang, masuk membawa nampan teh. Ia hendak meletakkannya di meja saat suara langkah heels terdengar menuruni tangga.Sapphire muncul, anggun seperti biasa, mengenakan gaun putih sederhana namun elegan. Senyum kecil terpahat di wajahnya saat ia melihat Bayu dan Nenek Sri Satmika.“Wah, wangi tehnya sampai ke atas. Terima kasih, Bayu,” ucap Sapphire sambil mengambil cangkir.Bayu mengangguk sopan. “Sama-sama, Nona.”Namun, dari sudut mata, ia menangkap perubahan halus pada raut wajah Sri Satmika. Rajutannya terhenti. Tatapannya dingin, menusuk ke arah Sapphire seperti ingin menyingkirkan bayangan itu dari rumah ini.Sapphire tampaknya tak menyadari atau pura-pura tidak me

  • AKU ISTRIMU MAS!    Panggung Pertarungan Diam

    Di Sebuah Ruang Rahasia, Belakang Rumah Lama – Malam HariGustur duduk di kursi rotan tua, menyalakan cerutu sambil menatap layar monitor yang menampilkan rekaman tersembunyi dari rumah perkebunan. Di salah satu layar kecil, terlihat Bayu sedang bergerak mencurigakan di gudang. Di layar lain, Bara sedang duduk sendirian di kamar, tampak murung dan termenung.“Dia masih belum juga menyerah,” gumam Gustur, menepuk-nepuk debu dari lutut celananya.Laksmi masuk membawa map berisi laporan kegiatan Bayu beberapa hari terakhir. Ia meletakkannya di atas meja dengan angkuh.“Kau yakin dia masih percaya Bayu?” tanya Laksmi, melipat tangan di dada.Gustur menyeringai. “Bara itu lelaki yang mudah terombang-ambing perasaan. Apalagi kalau sudah bicara soal cinta. Kita hanya perlu mengalihkan hatinya—supaya tidak lagi mencari Liyana.”Laksmi menarik napas panjang. “Dengan Sapphire?”“Ya,” Gustur bangkit dan berjalan ke arah rak tua berisi botol-botol minuman keras. Ia menuang satu gelas kecil, menye

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status