Home / Lainnya / A Little Happiness in Korea / 10. Meninggalnya Pemilik Goshiwon

Share

10. Meninggalnya Pemilik Goshiwon

Author: Alfa Daisy
last update Last Updated: 2021-05-05 16:18:24

            

           Rona sedang berada di emergency room. Tempat yang tidak pernah ia bayangkan akan dikunjunginya hingga dua kali saat berada di Korea. Tetapi untungnya, untuk yang kali kedua ini, bukan ia yang menjadi seorang pasien. Sekarang posisinya dia adalah seorang “wali” pasien. Karena kali pertama Rona berada di emergency room ketika dini hari dan sedang sepi, ia coba mengamati keadaan ruangan tersebut di malam hari seperti sekarang. Saat melihat sekitar, semua orang dengan sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing.

        “Sungguh tidak ku sangka, sebelumnya aku hanya bisa melihat lewat layar smartphone

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • A Little Happiness in Korea   1. Money, Family and Myself at School

    Uang bukanlah segalanya, tetapi segalanya butuh uang. Kalimat ini benar adanya bagiku. Aku mulai menyadarinya ketika menginjak awal duduk di bangku SMA. Pada saat itu, keluargaku tiba-tiba mengalami kebangkrutan, dikarenakan kumpulan penyilap mengambil seluruh bahkan membuat bisnis travelagen ayahku berhutang banyak kepada bank swasta. Akhirnya kami berusaha keras untuk bertahan hidup seadanya. Ketika itu sulit bagi kami merasa bahagia. Padahal sebelumnya, meskipun memiliki uang pas-pasan, kami masih bisa merasa cukup dan senang olehnya. Karena itu, aku berpikir kalau uang memang bukan segalanya, tapi segalanya yang ada di dunia ini memerlukan uang. Keadaan sulit tersebut membuatku berusaha sekuat tenaga agar tidak meminta sedikit uang pun dari kedua orang tuaku. Sedikit demi sedikit ayah dan ibu bisa melunasi dan membuat ekonomi keluargaku lebih stabil

    Last Updated : 2021-05-01
  • A Little Happiness in Korea   2. Mimpi dan Pertemuan Pertama Kami

    Aku merupakan salah satu pecandu drama Korea. Dimulai ketika aku memiliki smartphone sendiri, saat awal SMP. Ketika itu teman yang duduk disebelahku menonton serial televisi Korea Selatan yang berjudul “Reply1988”. Awalnya aku tidak tertarik, tetapi temanku itu bertingkah aneh ketika menontonnya. Kadang-kadang ia tertawa sendiri, marah-marah sendiri atau bahkan juga pernah menangis tersedu-sedu saat melihatnya. Dari sanalah aku tertarik, bagaimana bisa hanya dengan menonton sebuah drama, seseorang bisa sangat terhanyut bersamanya. Temanku menjelaskan alur dari drama yang ia tonton itu. Lalu aku mulai ikut melihatnya, dan “Reply1988” adalah drama yang kutonton untuk pertama kali. Serial itu menceritakan tentang lima orang sahabat yang tinggal di sebuah kompleks perumahan kota jaman dulu, tahun delapan puluhan, dan telah berada di sa

    Last Updated : 2021-05-01
  • A Little Happiness in Korea   3. Daya Upaya

    Persiapan kedua setelah adanya suatu niat yang kuat adalah dana. Karena semua hal di dunia ini membutuhkan uang, dan uang tidak akan datang dengan sendirinya. Aku kemudian membuat rancangan perkiraan kebutuhan yang diperlukan untuk satu orang pergi, tinggal hingga pulang kembali ke Indonesia. Diawali dari visa. Ada berbagai macam jenisnya. Kita runut satu-satu. Visa pelajar D-2. Diperuntukkan bagi orang yang ingin melanjutkan sekolah di jenjang Diploma, S-1, S-2, S-3 ataupun penelitian ilmiah. Okei, visa jenis ini bukanlah untukku. Kemudian ada visa menetap suami-istri. Tidak perlu dibahas. Aku belum ingin membangun rumah tangga di saat masih bisa menikmati hidup bebas tanpa hambatan seperti sekarang. Selanjutnya ada visa pelatihan bahasa Korea. Sepertinya ada harapan aku belajar di sana, tetapi ak

    Last Updated : 2021-05-01
  • A Little Happiness in Korea   4. Persetujuan Keberangkatan

    Hari kelulusan Rona dari SMA merupakan tahap akhir dari masa studinya di sana. Hari itu juga berarti menjadi pertanda dapat dimulainya hal baru esok paginya. Suatu hal yang dapat menentukan masa depan Rona kelak. Kebanyakan murid lulusan SMA akan mendaftarkan diri mereka ke salah satu universitas negeri, atau bahkan universitas swasta yang dapat mereka jangkau. Tujuannya adalah untuk mengisi gelar nama mereka menjadi seorang mahasiswa, bukan malah turun pangkat menjadi pengangguran untuk satu tahun kedepan. Karenanya tidak sedikit mahasiswa yang masuk suatu jurusan bukan karena mereka menginginkannya, tetapi karena hanya jurusan itu yang mau menerima mereka. Itu juga merupakan sebab banyak mahasiswa yang pindah ke jurusan lain di tahun kedua ataupun tahun ketiga mereka menempuh pendidikan di sebuah universitas. Rona mengetahui hal tersebut, ia s

    Last Updated : 2021-05-01
  • A Little Happiness in Korea   5. Arrive in Korea

    Pasca berjam-jam berada di dalam pesawat, Rona akhirnya tiba di Korea. Bandara dengan desain modern yang artistik seolah berkata selamat datang kepadanya. Ia sangat takjub dibuatnya, masih terasa sedang bermimpi indah dari tidur lamanya di pesawat. Rona berjalan menuju tempat imigrasi sambil membawa tiga berkas kecil yang akan diperiksa. Berkas itu adalah paspor, arrival card (informasi identitas dan alamat penginapan yang akan ia tempati saat di Korea), dan traveler declaration form(pernyataan bahwa ia tidak membawa barang-barang yang dilarang saat memasuki Korea). Usai Rona menyerahkan berkasnya, ia berjalan menuju baggage claim, tempat setiap penumpang pesawat mengambil koper atau tas mereka yang diletakkan dalam bagasi pesawat. Koper besar punyanya itu ternyata tidak berbeda jauh dari milik penumpang lainnya. Mereka membawa koper dengan uku

    Last Updated : 2021-05-01
  • A Little Happiness in Korea   6. Malam yang Ramai, tetapi Sepi

    Seorang pemuda melihat pengumuman penerimaan angkatan kepolisian yang baru diunggah. Ia melihat setiap nama yang tertulis, dari awal hingga akhir, tanpa berkedip, sangat serius. Tetapi nama yang dirinya harapkan tertulis di antara banyak nama itu, tidak terbaca. Ia masih tidak percaya hingga membacanya lagi, dan lagi. Tiga kali ia membaca seluruh nama yang ada, tetap tidak ada. Lalu ia menyerah dan menerima kenyataan yang terjadi. Sudah tiga tahun ia menempuh tes itu, tetapi tidak pernah mendapatkan hasil yang positif. Telah banyak usaha yang ia lakukan untuk mengikutinya, meski tanpa orang tua dan sanak saudara. Ia selalu berusaha menafkahi dirinya di salah satu kota terpadat di dunia itu, Seoul. Go DoHyun,pemuda berumur 23 tahun itu sejak kecil sudah tinggal di panti asuhan. Ia tidak ingat kapan pertama kali datang kesana, tetapi p

    Last Updated : 2021-05-03
  • A Little Happiness in Korea   7. Pertolongan Pertama

    Di dalamemergency room(ER) atau unit gawat darurat (UGD) salah satu rumah sakit terdekat dari minimarket tempat Do Hyun bekerja, terdengar riuh ramai orang-orang saling berbicara. Malam yang dingin itu telah membuat beberapa kekacauan di Seoul. Terdapat sebuah kecelakaan bus yang tergelincir dikarenakan salju yang tiba-tiba turun sebelumnya. Hal itu membuat seluruh petugas UGD berhamburan menolong para korban yang berdatangan. Tidak kurang dari sepuluh orang mengalami luka ringan maupun berat. Dengan sigap para dokter memeriksa dan memberikan tindakan kepada setiap luka yang dialami setiap korban. Mulai dari luka yang paling membahayakan nyawa hingga yang paling ringan. Para perawat dengan cekatan mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh dokter. Para staf administrasi segera menghubungi setiap wali dari para korban dan te

    Last Updated : 2021-05-04
  • A Little Happiness in Korea   8. Sebuah Kamar Kecil untuk Tempat Tinggal

    Siang itu Rona berjalan mencari informasi tentang pemilik goshiwon yang berada tepat di depan apartemen Hee Young unni. Lumayan sulit bagi seorang turis seperti Rona memahami tata cara peminjaman tempat tinggal di Korea. Kebanyakan turis datang hanya untuk bersenang-senang dan tinggal di hotel maupun airbnb yang memang disediakan untuk menginap dalam jangka waktu sebentar, beberapa hari saja. Sedangkangoshiwonbiasanya disediakan untuk tempat menginap minimal selama satu bulan. Karenanya terdapat uang deposit atau jaminan yang harus dibayar selain biaya sewa dan biaya kebersihan. Tetapi uang jaminan tersebut akan dikembalikan ketika seorang penyewa keluar darigoshiwondan tidak ditemukan peralatan yang rusak maupun hilang.&n

    Last Updated : 2021-05-04

Latest chapter

  • A Little Happiness in Korea   10. Meninggalnya Pemilik Goshiwon

    Rona sedang berada diemergency room. Tempat yang tidak pernah ia bayangkan akan dikunjunginya hingga dua kali saat berada di Korea. Tetapi untungnya, untuk yang kali kedua ini, bukan ia yang menjadi seorang pasien. Sekarang posisinya dia adalah seorang “wali” pasien. Karena kali pertama Rona berada diemergency roomketika dini hari dan sedang sepi, ia coba mengamati keadaan ruangan tersebut di malam hari seperti sekarang. Saat melihat sekitar, semua orang dengan sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing. “Sungguh tidak ku sangka, sebelumnya aku hanya bisa melihat lewat layarsmartphone

  • A Little Happiness in Korea   9. Para Penghuni Kamar

    Informasi penghuni goshiwondi lantai dua, tempat Rona tinggal. Go Do Hyun, seorang pemuda yang tinggal di kamar 201. Pemuda dengan tinggi 180 cm itu tidak memiliki teman selain orang-orang yang hanya sekadar ia kenal. Seperti kenalan kerja paruh waktunya di minimarket, bos serta pemilik tempat yang ia sewa sekarang yaitu Pak Shin Won Ho, dan seorang gadis dari Indonesia yang kemarin ditolongnya yaitu Rona. Kenalan yang lainnya seperti Cha Ki Joon dan Oh Ri On, yaitu teman satu lantainya, yang hanya beberapa kali bertemu tanpa adanya tegur sapa. Keseharian Do Hyun selalu berulang, dan tidak pernah berubah selama tiga tahun terakhir ini. Yaitu bekerja paruh waktu, makan dan belajar. Selainnya mungkin hanya kegiatan biasa seperti mandi, gosok gigi dan tidur. Ia jarang main keluar

  • A Little Happiness in Korea   8. Sebuah Kamar Kecil untuk Tempat Tinggal

    Siang itu Rona berjalan mencari informasi tentang pemilik goshiwon yang berada tepat di depan apartemen Hee Young unni. Lumayan sulit bagi seorang turis seperti Rona memahami tata cara peminjaman tempat tinggal di Korea. Kebanyakan turis datang hanya untuk bersenang-senang dan tinggal di hotel maupun airbnb yang memang disediakan untuk menginap dalam jangka waktu sebentar, beberapa hari saja. Sedangkangoshiwonbiasanya disediakan untuk tempat menginap minimal selama satu bulan. Karenanya terdapat uang deposit atau jaminan yang harus dibayar selain biaya sewa dan biaya kebersihan. Tetapi uang jaminan tersebut akan dikembalikan ketika seorang penyewa keluar darigoshiwondan tidak ditemukan peralatan yang rusak maupun hilang.&n

  • A Little Happiness in Korea   7. Pertolongan Pertama

    Di dalamemergency room(ER) atau unit gawat darurat (UGD) salah satu rumah sakit terdekat dari minimarket tempat Do Hyun bekerja, terdengar riuh ramai orang-orang saling berbicara. Malam yang dingin itu telah membuat beberapa kekacauan di Seoul. Terdapat sebuah kecelakaan bus yang tergelincir dikarenakan salju yang tiba-tiba turun sebelumnya. Hal itu membuat seluruh petugas UGD berhamburan menolong para korban yang berdatangan. Tidak kurang dari sepuluh orang mengalami luka ringan maupun berat. Dengan sigap para dokter memeriksa dan memberikan tindakan kepada setiap luka yang dialami setiap korban. Mulai dari luka yang paling membahayakan nyawa hingga yang paling ringan. Para perawat dengan cekatan mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh dokter. Para staf administrasi segera menghubungi setiap wali dari para korban dan te

  • A Little Happiness in Korea   6. Malam yang Ramai, tetapi Sepi

    Seorang pemuda melihat pengumuman penerimaan angkatan kepolisian yang baru diunggah. Ia melihat setiap nama yang tertulis, dari awal hingga akhir, tanpa berkedip, sangat serius. Tetapi nama yang dirinya harapkan tertulis di antara banyak nama itu, tidak terbaca. Ia masih tidak percaya hingga membacanya lagi, dan lagi. Tiga kali ia membaca seluruh nama yang ada, tetap tidak ada. Lalu ia menyerah dan menerima kenyataan yang terjadi. Sudah tiga tahun ia menempuh tes itu, tetapi tidak pernah mendapatkan hasil yang positif. Telah banyak usaha yang ia lakukan untuk mengikutinya, meski tanpa orang tua dan sanak saudara. Ia selalu berusaha menafkahi dirinya di salah satu kota terpadat di dunia itu, Seoul. Go DoHyun,pemuda berumur 23 tahun itu sejak kecil sudah tinggal di panti asuhan. Ia tidak ingat kapan pertama kali datang kesana, tetapi p

  • A Little Happiness in Korea   5. Arrive in Korea

    Pasca berjam-jam berada di dalam pesawat, Rona akhirnya tiba di Korea. Bandara dengan desain modern yang artistik seolah berkata selamat datang kepadanya. Ia sangat takjub dibuatnya, masih terasa sedang bermimpi indah dari tidur lamanya di pesawat. Rona berjalan menuju tempat imigrasi sambil membawa tiga berkas kecil yang akan diperiksa. Berkas itu adalah paspor, arrival card (informasi identitas dan alamat penginapan yang akan ia tempati saat di Korea), dan traveler declaration form(pernyataan bahwa ia tidak membawa barang-barang yang dilarang saat memasuki Korea). Usai Rona menyerahkan berkasnya, ia berjalan menuju baggage claim, tempat setiap penumpang pesawat mengambil koper atau tas mereka yang diletakkan dalam bagasi pesawat. Koper besar punyanya itu ternyata tidak berbeda jauh dari milik penumpang lainnya. Mereka membawa koper dengan uku

  • A Little Happiness in Korea   4. Persetujuan Keberangkatan

    Hari kelulusan Rona dari SMA merupakan tahap akhir dari masa studinya di sana. Hari itu juga berarti menjadi pertanda dapat dimulainya hal baru esok paginya. Suatu hal yang dapat menentukan masa depan Rona kelak. Kebanyakan murid lulusan SMA akan mendaftarkan diri mereka ke salah satu universitas negeri, atau bahkan universitas swasta yang dapat mereka jangkau. Tujuannya adalah untuk mengisi gelar nama mereka menjadi seorang mahasiswa, bukan malah turun pangkat menjadi pengangguran untuk satu tahun kedepan. Karenanya tidak sedikit mahasiswa yang masuk suatu jurusan bukan karena mereka menginginkannya, tetapi karena hanya jurusan itu yang mau menerima mereka. Itu juga merupakan sebab banyak mahasiswa yang pindah ke jurusan lain di tahun kedua ataupun tahun ketiga mereka menempuh pendidikan di sebuah universitas. Rona mengetahui hal tersebut, ia s

  • A Little Happiness in Korea   3. Daya Upaya

    Persiapan kedua setelah adanya suatu niat yang kuat adalah dana. Karena semua hal di dunia ini membutuhkan uang, dan uang tidak akan datang dengan sendirinya. Aku kemudian membuat rancangan perkiraan kebutuhan yang diperlukan untuk satu orang pergi, tinggal hingga pulang kembali ke Indonesia. Diawali dari visa. Ada berbagai macam jenisnya. Kita runut satu-satu. Visa pelajar D-2. Diperuntukkan bagi orang yang ingin melanjutkan sekolah di jenjang Diploma, S-1, S-2, S-3 ataupun penelitian ilmiah. Okei, visa jenis ini bukanlah untukku. Kemudian ada visa menetap suami-istri. Tidak perlu dibahas. Aku belum ingin membangun rumah tangga di saat masih bisa menikmati hidup bebas tanpa hambatan seperti sekarang. Selanjutnya ada visa pelatihan bahasa Korea. Sepertinya ada harapan aku belajar di sana, tetapi ak

  • A Little Happiness in Korea   2. Mimpi dan Pertemuan Pertama Kami

    Aku merupakan salah satu pecandu drama Korea. Dimulai ketika aku memiliki smartphone sendiri, saat awal SMP. Ketika itu teman yang duduk disebelahku menonton serial televisi Korea Selatan yang berjudul “Reply1988”. Awalnya aku tidak tertarik, tetapi temanku itu bertingkah aneh ketika menontonnya. Kadang-kadang ia tertawa sendiri, marah-marah sendiri atau bahkan juga pernah menangis tersedu-sedu saat melihatnya. Dari sanalah aku tertarik, bagaimana bisa hanya dengan menonton sebuah drama, seseorang bisa sangat terhanyut bersamanya. Temanku menjelaskan alur dari drama yang ia tonton itu. Lalu aku mulai ikut melihatnya, dan “Reply1988” adalah drama yang kutonton untuk pertama kali. Serial itu menceritakan tentang lima orang sahabat yang tinggal di sebuah kompleks perumahan kota jaman dulu, tahun delapan puluhan, dan telah berada di sa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status