Beranda / Fantasi / 99 Hari Bersama Kaisar Tiran / Temukan Putri Reinhart!

Share

Temukan Putri Reinhart!

Penulis: Yoru Akira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-17 20:35:01

Wajah Caspian seketika menegang setelah mendengar ucapan sang kepala keamanan. Rahang pria itu mengeras dengan tangan mengepal.

"Apa kau yakin tentang hal itu, Sir?"

"Saya yakin, Yang Mulia. Seharusnya, kami bisa menemukan sedikit petunjuk jika memang Putri Reinhart berada di kereta kuda yang sama dengan Duke Narcissus, tapi ... kami tak bisa menemukan petunjuk apa pun."

Pria itu menghela napas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Seandainya Putri Reinhart memang berada di kereta kuda yang sama, seharusnya ada bagian yang menunjukkan keberadaannya.

"Seperti aksesoris atau semacamnya."

Ucapan tegas sang kepala keamanan membuat Caspian menjadi bingung sekaligus gusar. Ia melirik ke arah kedua paman dan bibinya.

Tampak mereka pun sama cemasnya dengan dirinya. Menjadikan Caspian tak memiliki rasa curiga terhadap ketiganya.

Namun, di saat pikiran itu tiba-tiba menguasai benaknya, Caspian justru memikirkan hal yang sebaliknya.

'Bagaimana jika benar mereka yang merencanakan semua in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Efk
next pls...
goodnovel comment avatar
Bella Firdaus
thor nya masih mikir
goodnovel comment avatar
Yani Zainum
nanggung thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Pertolongan Makhluk Magis

    Reinhart membuka matanya yang terasa berat. Ia tak tahu di mana dirinya berada sekarang. Keadaan di sekitarnya sama gelap ketika ia belum berada di tempat ini. Hanya saja, ia merasakan hawa dingin menampar pipinya dengan keras. Bukti bahwa ia tak lagi berada dalam ruangan sempit dan pengap itu. Terlebih ia bisa merasakan tanah yang tak rata di bawah tubuhnya yang masih terbaring lemah. Aroma tumbuh-tumbuhan yang tercium oleh indra penciuman Reinhart pun, membuatnya tak juga menyadari di mana dirinya saat ini. Perempuan itu setengah tak sadarkan diri saat beberapa orang tak dikenal memindahkan tubuhnya dari penjara bawah tanah. Potongan dalam ingatannya pun terasa buram. Reinhart hanya mengingat bagian akhir percakapannya dengan Lady Rosemary yang mengatakan bahwa dialah sang Pengendali Waktu. Reinhart sangat syok dan tak mau mengakui hal itu begitu saja. Tapi, Lady Rosemary melakukan sesuatu pada tubuhnya hingga membuat perempuan itu tak berdaya. "To-tolong hentikan, Lady," pin

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sang Pewaris

    "Tunggu!" cegah Reinhart pada sosok pria berambut keperakan yang baru saja menolongnya. Pria itu hendak meninggalkan sang putri begitu saja di tepi jurang yang jauh di dalam hutan. Namun, langkahnya terhenti ketika Reinhart memintanya untuk berhenti. "Apa yang kau inginkan, Lady? Bukankah aku sudah membawamu dari dasar jurang?""Ya ... sa-saya ucapkan terima kasih atas bantuanmu, Tuan. "Tapi ... sa-saya tidak tahu maksud ucapan Anda, Tuan. Terlebih saya juga sama sekali tidak tahu di mana saya sekarang dan ...." Reinhart tak sanggup lagi mengucapkan kalimatnya. Benak perempuan itu begitu penuh dengan berbagai macam pikiran hingga membuatnya linglung. Ia hanya sanggup menatap sang pria dan seekor monyet putih yang kini berada di pundak pria tersebut. "Bukankah Anda, Tuan Gabriel?" tanya Reinhart kemudian ketika menyadari siapa orang yang baru saja menolongnya itu. Pria itu merupakan Elf yang sama yang telah bertemu dengannya di wilayah Area Terlarang. Juga Elf yang sama yang tela

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Tatapan Curiga

    Hingga pagi menjelang, tak juga ada tanda-tanda bahwa ksatria yang dikirimkan oleh Caspian telah menemukan sang putri. Wajah yang semalam tak kunjung memejamkan mata akibat terlalu cemas itu, tampak semakin lesu. Kalau saja Duke Aidin tak mengingatkan bahwa ksatria kekaisaran hendak kembali dari medan perang, Caspian pasti akan pergi mencari Reinhart seorang diri. Tak perlu baginya meminta para ksatria untuk mencarinya, sementara ia sendiri hanya sanggup menunggu dengan perasaan cemas. "Istirahatlah lebih dulu, Yang Mulia. Anda bisa jatuh sakit jika terus memaksakan diri.""Bagaimana aku bisa istirahat jika di luar sana, nasib Reinhart masih belum diketahui, Paman?" ucap Caspian pada Duke Aidin yang masih setia menemaninya di ruang kerja sang kaisar. Selain mereka berdua, Duke Maxwell juga masih tampak terjaga dengan wajah kusut dan lelah. Mereka sama cemasnya dengan sang kaisar. Terlebih, ada harapan yang diam-diam dititipkan pada sang tuan putri. Bagaimana mungkin mereka akan d

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Seret Dia ke Tiang Gantungan!

    Caspian menatap sang Penyihir Menara Kekaisaran Demir dengan penuh selidik. Sikap pria itu tampak mencurigakan dan sang kaisar tak bisa mengabaikannya begitu saja. "Kau ... menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Caspian dengan nada penuh penekanan. Julius Randle tersentak. Ia menghindari tatapan sang kaisar dan menatap ke arah lain. "Katakan, Julius! Kau menyembunyikan sesuatu dariku?!"Sebenarnya ada hal yang diketahui Julius, tapi tak disampaikan kepada sang kaisar. Ia baru saja merasakan energi sihir yang cukup kuat yang berasal dari sisi hutan bagian selatan. Tempat yang tidak jauh dari perbatasan Ibukota Demir, tapi menjadi tempat yang cukup rawan dan sering kali dihindari. Sebab, di sanalah beberapa kali makhluk magis terlihat, selain di habitat resmi mereka. Sayangnya, makhluk magis di sisi hutan bagian selatan, terkadang tak pandang bulu dan sering kali bersikap brutal apabila bersimpangan dengan manusia. Dan, Julius Randle bisa merasakan energi sihir itu bercampur dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kekhawatiran yang Tulus

    Julius bimbang menerima perintah sang kaisar. Tidak hanya kondisi pria itu yang terlihat parah, tapi juga karena energi mana-nya yang makin menipis. Kalaupun ia memaksakan diri mengejar Samantha, bisa dipastikan dirinya akan kalah dengan cepat. Menangkap keragu-raguan sang Penyihir Menara, Caspian bertanya dengan raut muka heran. "Ada hal yang kau sembunyikan lagi kali ini?" "Tidak, Yang Mulia. Ketimbang penyihir hitam, kondisimu sekarang lebih buruk ketimbang yang terlihat. "Kau butuh penanganan segera atau lukamu akan dengan cepat membusuk! Kau tahu kan, pedang api yang digunakan Samantha merusak jaringan tubuh dengan cepat dan ....""Lantas kau memintaku untuk membiarkan Reinhart di luar sana menghadapi wanita keji seorang diri?!" ucap Caspian dengan nada tinggi. Julius Randle tersentak. Ia tidak pernah menyangka sebelumnya jika Caspian akan bersikap begitu keras kepala akibat seorang perempuan. Sang Penyihir Menara menghela napas panjang. Ia mengusap wajahnya dengan gusar.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kau Takut Padaku?

    Caspian merasakan rasa sakit di lengan kirinya mulai mereda ketik membuka mata. Ia tak benar-benar tahu apa yang terjadi hingga pria itu membuka mata dan sudah berada di tempat tidurnya. Dengan cepat ia menoleh ke sisi tempat tidur dan mendapati Duke Maxwell dan Duke Aidin di sampingnya. Sepertinya sejak Caspian melibatkan Duke Aidin untuk mengisi kekosongan kursi kekaisaran ketika ia pergi berperang serta keterlibatan Madame Marianna memberikan pelajaran etiket dasar pada Putri Reinhart, mereka lebih sering terlihat di sekitar sang kaisar. Begitu juga dengan saat ini. Meski keberadaan Madame Marianna absen dari hadapan Kaisar Caspian. "Bagaimana aku bisa berada di sini?""Anda tak sadarkan diri dan prajurit membawa kembali ke istana," jawab Duke Maxwell sambil mengangsurkan gelas berisi ramuan yang dipesankan Julius Randle sebelum meninggalkan kamar tidur sang kaisar. "Ramuan dari Julius?""Ya, Yang Mulia!""Berapa hari aku tak sadarkan diri?" tanya Caspian dengan kening berkeru

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Jangan Dekati Aku!

    Tubuh Reinhart membeku. Bagaimana bisa ia tak takut dengan sosok pria yang kini berdiri tak jauh darinya. Pria itu telah menghabisi nyawa istrinya. Bahkan salah satunya ialah permaisuri kekaisaran ini. Meski ia tak ingin mengakui hasutan yang diucapkan oleh Grand Duke Narcissus sebelum dirinya diculik oleh Lady Rosemary. Tapi, bayangan mengeringkan itu tetap saja tak mau pergi dari benaknya. Lagipula apa mungkin itu hanya sekadar rumor, jika kemudian Lady Rosemary juga mengatakan hal yang sama? Bahwa Caspian-lah yang menyebabkan permaisuri sebelumnya meninggal dunia dengan kehilangan gelar kehormatannya dan dianggap sebagai pengkhianat. Sekalipun Reinhart tak tahu dan tak berusaha mencari tahu mengapa Lady Ariadne disebut sebagai pengkhianat. Dengan begitu saja, sudah cukup membuat tubuh Reinhart gemetar ketika kini berhadapan dengan sang kaisar. Lantas bagaimana mungkin Reinhart tak takut? Membayangkannya saja membuat Reinhart bergidik ngeri. Pria itu telah membunuh para perempu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Cara Mendekatkan Diri

    Pria itu menunjukkan wajah kusut sedari pagi. Sudah tiga hari sejak kembalinya Reinhart ke Istana Sapphire Kekaisaran Demir. Namun, perempuan itu belum menunjukkan sikap bersahabat pada sang kaisar. Bahkan saat Kaisar Caspian memerintahkan untuk mengusut tuntas peristiwa yang menimpa Reinhart, perempuan itu sama sekali tak ingin bertemu dengannya. Reinhart lebih memilih untuk memberikan kesaksiannya kepada kepala keamanan ibukota yang menangani persoalan tersebut. Ya, memang apa kuasa Caspian dalam menangani penyelidikan kasus ini? Ia hanya sebagai pemberi keputusan dari hasil temuan di lapangan. Begitu juga dengan hari ini, ketika Reinhart diminta memberikan kesaksiannya untuk terakhir kali. Perempuan itu masih saja menghindari Caspian. Padahal, ia sudah terlihat kembali akrab dengan Iselt yang rumornya pada saat peristiwa terjadi, telah mengkhianati Reinhart. Mendapati fakta itu, menjadikan Caspian semakin gusar. Kalau saja ia boleh jujur, dirinya merindukan Reinhart.Sangat r

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25

Bab terbaru

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Apa, Kita Pernah Bertemu? [Epilog]

    Sepasang mata perempuan itu terasa berat. Perlu tenaga ekstra untuk membuatnya terbuka. Butuh waktu pula untuk membuatnya terbiasa dengan cahaya yang tiba-tiba masuk ke dalam retina matanya. Suara alat-alat yang berdengung serta menempel di tubuhnya, menjadi pemandangan pertama yang tertangkap indra pendengarannya. Gerak tangannya yang lemah tapi intens, cukup menyita perhatian seorang perempuan muda serta pemuda yang terlihat dua atau tiga tahun lebih tua, yang duduk di samping kanan serta kiri tempat tidur pasien. "Nuna!" seru pemuda itu pertama kali saat menyadari gerakan si perempuan. "Eonni! Kamu sudah sadar?" Si perempuan muda ikut berseru. Lantas berlari keluar kamar untuk memanggil dokter. Perempuan itu tak lagi peduli ketika kakak laki-lakinya berusaha menghentikannya. Tak lama kemudian, seorang dokter bersama dua orang perawat kembali masuk ke dalam ruangan dan memeriksa kondisi sang pasien. "Selamat siang, Nona. Apa Anda bisa mendengar suara saya?" tanya dokter itu s

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Perpisahan

    Tujuh tahun kemudian... "Hidup Yang Mulia Kaisar William! Hidup Matahari Agung Kekaisaran Demir!""Hidup, Yang Mulia!""Hidup, Yang Mulia Kaisar!"Sorakan orang-orang terdengar menggema di seluruh Alun-alun Ibukota Demir setelah Pendeta Agung mengucapkan sumpah janji kekaisaran diikuti oleh sang putra mahkota yang kini telah resmi dilantik menjadi kaisar menggantikan ayahnya. Seluruh rakyat Kekaisaran Demir bersuka cita. Mereka memenuhi alun-alun ibukota tanpa peduli golongan dan kasta. Semua membaur tanpa ada sekat untuk merayakan pelantikan sang kaisar. Sementara, pemuda yang baru berusia lima belas tahun itu, tampak tersenyum lepas ketika menyambut sorakan meriah seluruh rakyatnya. Ia sama sekali berbeda dengan sang ayah yang sejak muda sudah menunjukkan sifat arogansinya. Pemuda yang kini mengenakan pakaian kebesaran Kekaisaran Demir itu, terlihat lebih hangat dan disukai oleh semua orang. "Hidup Yang Mulia Kaisar William!" seruan rakyat Demir masih terus berkumandang hingga

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kebebasan Sang Pengendali Waktu

    Dari semua peristiwa yang terjadi sampai saat ini, tak ada hal yang lebih mengecewakan kecuali pengkhianatan yang dilakukan oleh Putra Duke Aidin. Tuan Muda Alfonso. Sejak kedatangannya ke dunia ini, Reinhart mendengar kabar bahwa putra sang duke berada jauh di luar negeri untuk mengenyam pendidikan. Keluarga itu pun, dikabarkan tak pernah mau terlibat dalam urusan politik keluarga kaisar.Tak ada niat bagi garis keturunan Duke Aidin untuk merebut takhta dari kaisar terdahulu ataupun sekarang. Namun, kemunculan para ksatria dengan lambang harimau putih yang berkeliaran di depan kamar Reinhart pada malam itu, membuatnya terus berpikir sepanjang waktu. Terlebih ketika mengetahui fakta bahwa simbol tersebut adalah milik keluarga Duke Aidin. Sikap Madame Marianna yang begitu baik padanya, juga sikap hangat sang tuan duke, membuat Reinhart hampir terlena. Namun, ia tak bisa menutup mata saat mengetahui kebenaran tersebut. Ia mencari bukti dan dapat menemukannya berkat bantuan Iselt. B

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Kecewa

    "Marquis Michael, Anda ditangkap karena dianggap telah membelot, mengkhianati kekaisaran, dan merencanakan kudeta pada, Kaisar Caspian!"Dengan ini pula, status kebangsawanan Anda dicopot dan semua harta benda Anda menjadi rampasan!" seru ksatria Kekaisaran Demir saat hendak membekuk Marquis Michael yang mencoba melarikan diri. Pria itu ditangkap saat bersiap kabur ketika ksatria istana Kekaisaran Demir mencapai gerbang kastilnya. Ia sempat berontak dan mencoba melawan. Termasuk berteriak jika penangkapan terhadap dirinya hanyalah salah sasaran. "Kalian tidak bisa menangkapku!" teriak Marquis Michael tidak terima ketika dilumpuhkan. "Apa buktinya jika aku telah melakukan kesalahan?!" seru pria itu tak juga menyadari kesalahannya. "Menghasut Kaisar, bersekongkol dengan Lady Rosemary, merencanakan kudeta, menjebak Permaisuri Ariadne hingga berusaha mencelakai Tuan Putri Reinhart! Itu semua daftar kesalahan yang sudah Anda lakukan, Marquis!""Itu bukan bukti bahwa aku sudah melakukan

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Tangkap Para Pengkhianat!

    Reinhart tampak puas dengan hasil akhir dari peristiwa yang menimpa dirinya akhir-akhir ini. Ia lolos dari hukuman gantung yang sebelumnya diserukan oleh sang kaisar di depan seluruh rakyat Demir. Ia benar-benar merasa lega, saat melihat reaksi sang kaisar ketika Iselt selesai membacakan permintaan terakhir yang sebenarnya wasiat dari permaisuri sebelumnya. Bagaimanapun ia tak memiliki kepercayaan diri penuh ketika mengatakan pada sang kaisar, terkait pesan terakhir yang ingin disampaikan. Perbuatannya terbilang nekat, meski berakhir sesuai harapan. "Terima kasih, Rein," ucap sang kaisar malam itu. Wajah pria itu tak juga membaik meski telah bertemu dengan buah hatinya. Garis penyesalan masih tergurat jelas di wajahnya. "Sebaiknya Anda tak perlu melakukan itu, Yang Mulia. Justru saya yang harusnya mengatakan terima kasih, karena sudah memercayai saya.""Seharusnya aku memang percaya padamu sejak awal," ucap Caspian terdengar sangat menyesal. Ia bahkan tak sanggup mendekati Reinha

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Yang Bertemu Kembali

    "Ya, Yang Mulia. Pelayan Permaisuri Ariadne yang berhasil lolos pada hari penghukuman itu, berhasil melarikan diri bersama putra Anda dan buku catatan di tangan Iselt. "Perlu Anda ketahui Yang Mulia, ibu Iselt lah pelayan Permaisuri Ariadne yang setia itu."Wajah Caspian tampak semakin hancur begitu mendengar ucapan Reinhart. Ia menatap sang perempuan dengan sorot penuh luka. "Berapa lama kamu mengetahui hal ini, Rein?" tanya pria itu dengan getar suara semakin hebat. Ia tak peduli lagi dengan harga dirinya sebagai kaisar sebuah kekaisaran yang besar nan agung. Caspian bahkan mendorong Rosemary menjauh ketika perempuan itu hendak membangunkannya dari posisinya saat ini. "Dua hari lalu. Selama ini, catatan Permaisuri Ariadne dilindungi sihir yang cukup kuat. Saya tidak bisa membacanya sampai bagian terakhir. "Lalu, Tuan Julius Randle menunjukkan salah satu sihir hitam yang bisa digunakan untuk menghancurkan sihir yang paling kuno sekalipun. "Sihir hitam yang sesungguhnya bukan be

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Warisan Sang Permaisuri

    Keduanya sama-sama bertahan. Reinhart sama sekali tak menundukkan atau mengalihkan pandangannya dari sang kaisar. Perempuan itu masih berusaha mencari perasaan yang tersisa sebagai manusia dalam diri Kaisar Caspian. Meski hampir mustahil. "Aku tak akan berlama-lama menahan eksekusi matimu, Lady Blanchett. Kau akan segera dieksekusi mati setelah mendengarkan pesan terakhirmu."Dada Reinhart bergemuruh. Bahkan pria itu memanggilnya dengan nama Lady Blanchett. Padahal sebelumnya, dia masih berusaha mengambil hati Reinhart yang sudah terlanjur beku akibat sikap keji sang kaisar. Namun, ia tak akan menunjukkan kelemahannya begitu saja. Justru kesempatan yang diberikan digunakan sebaik mungkin oleh Reinhart. 'Ini waktu yang tepat!' bisik Reinhart dalam hati. "Kalimat terakhirku akan dibacakan oleh sahabatku yang setia. Nona Iselt, dialah yang akan membacakan permintaan terakhirku."Senyum sinis membingkai wajah sang kaisar begitu mendengar ucapan Reinhart. Perempuan itu masih tetap sam

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Penuh Dendam

    Reinhart tak memercayai pendengarannya sendiri ketika Caspian berseru agar menyeret dirinya ke tiang gantungan.Perempuan itu menatap sang kaisar dengan wajah tercengang. Ia hendak berteriak, tapi suaranya tenggelam dalam lautan manusia yang berada di sekitarnya. "Yang Mulia, Anda harus dengarkan saya dulu!" seru Reinhart di antara ribuan manusia yang memenuhi Area Terlarang. Percuma saja, suaranya tenggelam begitu saja. Justru dengan mendengar seruan perempuan itu, orang-orang semakin beringas. Mereka menyerbu Reinhart dan menjadikan sasaran amukan massa. "Bertahan, Rein. Aku akan melindungimu," ucap Julius Randle yang masih berusaha melindungi Reinhart dari amukan rakyat Kekaisaran Demir. Perempuan itu tampak nelangsa. Padahal ia baru saja menghancurkan perjanjian yang selama ini merugikan rakyat Demir. Tapi, ia justru diperlakukan tak sebagaimana mestinya dan dituduh sebagai penyihir hitam. Apa semudah itu orang-orang terprovokasi dan melupakan kebaikannya?! "Singkirkan! Pisa

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Upacara Penghancuran

    Caspian tak juga beranjak dari kamarnya. Seorang pengawal sudah menghadap sejak beberapa jam lalu dan mengatakan bahwa ritual penghancuran akan segera dimulai. Namun, pria itu tak juga beranjak dari kamarnya setelah para pelayan menyiapkan air mandi dan pakaian ganti. Tatapan pria itu menerawang jauh ke depan. Melewati hamparan padang ilalang yang tampak dari jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka. Angin sudah terasa dingin. Menjelang akhir bulan November di mana musim dingin sepertinya bakal datang lebih cepat kali ini. Perasaan sang kaisar, sama dinginnya dengan angin yang baru saja berembus menerpa wajahnya. Ucapan Rosemary kembali terngiang. Ucapan yang kemudian membuat Caspian kembali delima dengan perasaannya sendiri. Hingga ketukan di pintu kamarnya kembali terdengar. Kali ini disusul seruan sang penjaga yang mengatakan bahwa kereta kuda menuju Area Terlarang telah siap. Dengan enggan, Caspian beranjak dari tempatnya. Tak mungkin ia tetap berada di tempat itu, sementara

DMCA.com Protection Status