Beranda / Fantasi / 99 Hari Bersama Kaisar Tiran / Rahasia Kelam Sang Kaisar

Share

Rahasia Kelam Sang Kaisar

Penulis: Yoru Akira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-03 22:20:37

"Pikirkan tawaran saya, Tuan Putri. Anda bisa hidup tenang di Yangsar tanpa khawatir bahwa seseorang akan memenggal kepala Anda."

Senyum sinis membingkai wajah Reinhart begitu mendengar pengakuan Duke Bastille. Tak bisa dimungkiri, ia sempat tertarik dengan penawaran Duke Bastille yang terdengar menggiurkan itu.

Apalagi tujuan Reinhart sejak awal adalah pergi dari tempat ini. Setidaknya, ia harus selamat - atau lolos sama sekali - dari hukuman gantung sang kaisar tiran yang belum sepenuhnya dibatalkan.

Kemungkinan itu masih saja bisa terjadi. Dengan alasan yang tak Reinhart bahkan tak pernah tahu pasti. Sebab, tak butuh motif bagi sang kaisar untuk mengeksekusi mati para istrinya.

Yang Reinhart sesalkan, mengapa tawaran itu datang setelah sikap Caspian melunak padanya?

Bukannya Reinhart berharap ia bisa mengubah isi hati sang kaisar. Hanya saja, dirinya terikat janji dengan Duke Maxwell yang tak bisa diingkari begitu saja.

Bagaimanapun Reinhart adalah sosok yang menepati janji me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yani Zainum
istana penuh intrik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Serangan

    Reinhart masih merasa mual begitu ia sampai di kamar tidur setelah mengeluarkan seluruh isi perutnya. Keningnya berkeringat dingin dan seluruh tubuhnya gemetar. Berkali-kali ia bahkan hampir kehilangan keseimbangan akibat terlalu kaget dengan pernyataan Duke Bastille sebelumnya. Tak hanya itu, Reinhart tak bisa menerima fakta bahwa pria yang menyebutkan nama sang permaisuri sebelumnya justru orang yang telah membunuh wanita itu. Perut Reinhart kembali terasa teraduk-aduk. Mual yang ia rasakan semakin berkepanjangan. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Haruskah ia memercayai ungkapan Duke Bastille begitu saja? Apakah yang dikatakan pria itu benar suatu fakta? Atau hanya cara untuk menggoyahkan keyakinan Reinhart yang mulai terbentuk pada sang kaisar?Lantas apa tujuannya? Apa mungkin itu hanya sebatas ketertarikan semata? Bagaimana jika itu cara Yangsar untuk memantik peperangan dengan Demir? Sudah lama ada kabar angin berembus bahwa Yangsar ingin meluaskan wilayah kekuasaannya hi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Penculikan Sang Putri

    Suasana di sekitar Reinhart sangat gelap. Ia bahkan tak tahu di mana dirinya berada saat ini. Bahkan Reinhart tak benar-benar ingat apa yang menimpa dirinya. Selain bagaimana ia tiba-tiba kehilangan kesadaran. Ingatan Reinhart sebatas peristiwa di mana salah seorang pelayan di Istana Sapphire menemuinya dan mengatakan bahwa Kaisar Caspian tengah terluka parah.Selebihnya Reinhart tak ingat apa yang terjadi ketika mereka tengah berjalan ke arah Istana Diamond dan seseorang tak dikenal membekap mulutnya dengan kain berbau menyengat. Mungkin itu yang menyebabkannya kehilangan kesadaran sampai saat ini. Ketika Reinhart membuka mata, ia sama sekali tak mengenali di mana dirinya berada saat ini. Hanya kegelapan yang menyelimutinya hingga membuat perempuan itu teringat ketika ia pertama kali datang ke dunia ini. 'Di mana ini sebenarnya?' bisik Reinhart dalam hati. Ia berusaha menebak-nebak di mana kira-kira dirinya berada saat ini. Apakah ruangan yang sama ketika ia datang ke Kekaisara

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Konspirasi

    "Yang Mulia? Apa yang kau lakukan di sini"Sementara itu, Caspian yang semula hendak mencapai gerbang sihir, dikejutkan oleh suara Julius Randle. Pria itu menoleh dan mendapati si penyihir tengah membuka tudung jubah biru navy-nya (lambang warna Kekaisaran Demir). "Kau ... dari mana?" tanya Caspian dengan nada bicara yang tak biasanya. Ia sendiri tak memahami, apa arti nada bicaranya yang tak seperti biasa itu. Padahal Caspian termasuk orang yang tak pernah menyembunyikan emosinya. Sang kaisar Demir itu, akan menunjukkan dengan nada bicara yang meledak-meledak jika marah dan nada bicara yang terdengar dingin saat mengobrol dengan lawan bicaranya. Namun kali ini, ia seperti seorang remaja yang kepergok sedang menatap idolanya diam-diam dan mendapatkan sapaan dari sang idola. Padahal sebelumnya, emosi pria itu meledak-ledak dengan pikiran buruk terhadap sang penyihir. Namun, tiba-tiba sikapnya menjadi salah tingkah ketika melihat Julius berjalan dari tempat yang tak ia duga sebelu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Terlambat!

    Terlambat. Caspian tak menemukan siapa pun ketika sampai di Istana Sapphire. Setengah tergesa, Caspian mengecek hampir seluruh ruangan Istana Sapphire untuk menemukan Reinhart. Tapi perempuan itu tak ada di mana pun. Ia bahkan tak menemukan Nyonya Clottie ataupun Iselt. Padahal kedua orang tersebut, merupakan orang yang tak pernah lepas dari Reinhart. Namun, keberadaan mereka kini pun lenyap tak berjejak. "Sial!" umpat pria itu menahan geram. "Tidak mungkin dia kabur kan?" bisik Caspian pada dirinya sendiri ketika kemungkinan itu melintas dalam benaknya. Lantas membuang jauh-jauh pikiran itu. Kini, ketimbang takut ditinggalkan, Caspian lebih takut jika hal buruk menimpa Reinhart dan perempuan itu benar-benar diculik seperti dugaan Julius. Melihat sikap sang penyihir yang begitu serius ketika ia hendak meninggalkan daerah perbatasan, dapat dipastikan bahwa dugaan pria itu dapat dipertanggungjawabkan. Konspirasi untuk menggulingkan kekuasaan Caspian mulai dilancarkan. "Ayolah, be

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Serangan Ingatan Masa Lalu

    Wajah Caspian seketika menegang begitu mendengar pengakuan Lady Rosemary. Tangan pria itu mengepal. Tanpa berpikir panjang, ia berlari begitu saja meninggalkan Istana Sapphire. Yang ada dalam pikirannya hanyalah segera menemui sang pengkhianat yang membawa kabur istrinya. Pantas saja lelaki itu tak juga kembali ke negaranya, padahal urusannya di Demir sudah selesai. Namun, dia tetap betah tinggal di sini. Ternyata, ada yang membuatnya betah berada di Demir. Yang membuat Caspian tak mengerti, bagaimana bisa Reinhart memiliki pikiran sempit dan mau diajak kabur oleh lelaki itu? Bukankah hubungan mereka sudah membaik dan .... "Berengsek!" umpat Caspian penuh penekanan. Ada perasaan nyeri yang tiba-tiba menyusup dalam hati pria itu, hingga membuatnya berhenti mendadak. Akibatnya ia terhuyung hampir roboh. Beruntung sepasang kaki Caspian cukup kokoh untuk menopang berat badannya meski hampir kehilangan keseimbangan. "Sial!" Ia kembali mengerang. Sepasang mata pria itu memejam. Kila

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Menjadi Gila

    Tubuh Caspian meringkuk di atas tanah dan gemetar hebat. Beberapa saat kemudian, Duke Maxwell yang pertama kali menemukan sang kaisar yang telah berkeringat dingin dengan wajah pucat. Dengan panik, Duke Maxwell menghampiri sang kaisar dan memeriksa kondisi pria itu. "Yang Mulia, apa yang terjadi pada Anda?" tanya Duke Maxwell dengan nada panik. Pria tua itu baru saja selesai membicarakan urusan pekerjaan dengan Duke Aidin yang ditunjuk menggantikan Caspian selama sang kaisar berada di medan perang. Siapa yang mengira perbincangan mereka cukup panjang hingga tak sadar jika hari sudah berganti malam. Keduanya serius membicarakan tentang kemungkinan adanya konspirasi yang hendak menggulingkan kekuasaan kaisar. Juga perihal Lady Reinhart yang mulai mendapat perhatian dari Caspian.Lantas Duke Maxwell hendak memantau keadaan sang tuan putri setelah seharian tak bertemu dengan perempuan itu. Ada yang harus disampaikan oleh Duke Maxwell pada Reinhart, dari perbincangannya dengan Duke A

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kecelakaan Kereta

    Utusan sang kaisar datang setelah lewat tengah malam. Bersamaan dengan utusan yang datang dari perbatasan dan mengabarkan bahwa pasukan Demir dapat memukul mundur kaum Bar-bar. Utusan itu mengatakan bahwa mereka bisa memukul mundur musuh di perbatasan, setelah Julius Randle menemukan akar permasalahan yang membuat pasukan Bar-bar terus bertambah. Seperti dugaannya, ada sihir hitam yang digunakan kaum Bar-bar untuk menambah jumlah pasukan di medan perang. Setelah menemukan sang penyihir hitam, Julius dengan mudah mengalahkannya dan membawa kabar kemenangan bagi Demir. Kaum Bar-bar kehilangan kepala suku mereka dalam peperangan dan membuat mereka menyerah serta mengaku kalah. "Tarik semua pasukan dari perbatasan malam ini juga," perintah Caspian kepada sang utusan. "Baik, Yang Mulia. Saya mohon undur diri!""Ya, sampaikan juga pada Julius untuk segera menemuiku setelah menarik seluruh pasukan dari medan perang!""Baik, Yang Mulia!"Dengan segera, utusan itu kembali ke perbatasan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Temukan Putri Reinhart!

    Wajah Caspian seketika menegang setelah mendengar ucapan sang kepala keamanan. Rahang pria itu mengeras dengan tangan mengepal. "Apa kau yakin tentang hal itu, Sir?""Saya yakin, Yang Mulia. Seharusnya, kami bisa menemukan sedikit petunjuk jika memang Putri Reinhart berada di kereta kuda yang sama dengan Duke Narcissus, tapi ... kami tak bisa menemukan petunjuk apa pun."Pria itu menghela napas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya. "Seandainya Putri Reinhart memang berada di kereta kuda yang sama, seharusnya ada bagian yang menunjukkan keberadaannya. "Seperti aksesoris atau semacamnya."Ucapan tegas sang kepala keamanan membuat Caspian menjadi bingung sekaligus gusar. Ia melirik ke arah kedua paman dan bibinya. Tampak mereka pun sama cemasnya dengan dirinya. Menjadikan Caspian tak memiliki rasa curiga terhadap ketiganya. Namun, di saat pikiran itu tiba-tiba menguasai benaknya, Caspian justru memikirkan hal yang sebaliknya. 'Bagaimana jika benar mereka yang merencanakan semua in

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17

Bab terbaru

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Apa, Kita Pernah Bertemu? [Epilog]

    Sepasang mata perempuan itu terasa berat. Perlu tenaga ekstra untuk membuatnya terbuka. Butuh waktu pula untuk membuatnya terbiasa dengan cahaya yang tiba-tiba masuk ke dalam retina matanya. Suara alat-alat yang berdengung serta menempel di tubuhnya, menjadi pemandangan pertama yang tertangkap indra pendengarannya. Gerak tangannya yang lemah tapi intens, cukup menyita perhatian seorang perempuan muda serta pemuda yang terlihat dua atau tiga tahun lebih tua, yang duduk di samping kanan serta kiri tempat tidur pasien. "Nuna!" seru pemuda itu pertama kali saat menyadari gerakan si perempuan. "Eonni! Kamu sudah sadar?" Si perempuan muda ikut berseru. Lantas berlari keluar kamar untuk memanggil dokter. Perempuan itu tak lagi peduli ketika kakak laki-lakinya berusaha menghentikannya. Tak lama kemudian, seorang dokter bersama dua orang perawat kembali masuk ke dalam ruangan dan memeriksa kondisi sang pasien. "Selamat siang, Nona. Apa Anda bisa mendengar suara saya?" tanya dokter itu s

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Perpisahan

    Tujuh tahun kemudian... "Hidup Yang Mulia Kaisar William! Hidup Matahari Agung Kekaisaran Demir!""Hidup, Yang Mulia!""Hidup, Yang Mulia Kaisar!"Sorakan orang-orang terdengar menggema di seluruh Alun-alun Ibukota Demir setelah Pendeta Agung mengucapkan sumpah janji kekaisaran diikuti oleh sang putra mahkota yang kini telah resmi dilantik menjadi kaisar menggantikan ayahnya. Seluruh rakyat Kekaisaran Demir bersuka cita. Mereka memenuhi alun-alun ibukota tanpa peduli golongan dan kasta. Semua membaur tanpa ada sekat untuk merayakan pelantikan sang kaisar. Sementara, pemuda yang baru berusia lima belas tahun itu, tampak tersenyum lepas ketika menyambut sorakan meriah seluruh rakyatnya. Ia sama sekali berbeda dengan sang ayah yang sejak muda sudah menunjukkan sifat arogansinya. Pemuda yang kini mengenakan pakaian kebesaran Kekaisaran Demir itu, terlihat lebih hangat dan disukai oleh semua orang. "Hidup Yang Mulia Kaisar William!" seruan rakyat Demir masih terus berkumandang hingga

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kebebasan Sang Pengendali Waktu

    Dari semua peristiwa yang terjadi sampai saat ini, tak ada hal yang lebih mengecewakan kecuali pengkhianatan yang dilakukan oleh Putra Duke Aidin. Tuan Muda Alfonso. Sejak kedatangannya ke dunia ini, Reinhart mendengar kabar bahwa putra sang duke berada jauh di luar negeri untuk mengenyam pendidikan. Keluarga itu pun, dikabarkan tak pernah mau terlibat dalam urusan politik keluarga kaisar.Tak ada niat bagi garis keturunan Duke Aidin untuk merebut takhta dari kaisar terdahulu ataupun sekarang. Namun, kemunculan para ksatria dengan lambang harimau putih yang berkeliaran di depan kamar Reinhart pada malam itu, membuatnya terus berpikir sepanjang waktu. Terlebih ketika mengetahui fakta bahwa simbol tersebut adalah milik keluarga Duke Aidin. Sikap Madame Marianna yang begitu baik padanya, juga sikap hangat sang tuan duke, membuat Reinhart hampir terlena. Namun, ia tak bisa menutup mata saat mengetahui kebenaran tersebut. Ia mencari bukti dan dapat menemukannya berkat bantuan Iselt. B

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Kecewa

    "Marquis Michael, Anda ditangkap karena dianggap telah membelot, mengkhianati kekaisaran, dan merencanakan kudeta pada, Kaisar Caspian!"Dengan ini pula, status kebangsawanan Anda dicopot dan semua harta benda Anda menjadi rampasan!" seru ksatria Kekaisaran Demir saat hendak membekuk Marquis Michael yang mencoba melarikan diri. Pria itu ditangkap saat bersiap kabur ketika ksatria istana Kekaisaran Demir mencapai gerbang kastilnya. Ia sempat berontak dan mencoba melawan. Termasuk berteriak jika penangkapan terhadap dirinya hanyalah salah sasaran. "Kalian tidak bisa menangkapku!" teriak Marquis Michael tidak terima ketika dilumpuhkan. "Apa buktinya jika aku telah melakukan kesalahan?!" seru pria itu tak juga menyadari kesalahannya. "Menghasut Kaisar, bersekongkol dengan Lady Rosemary, merencanakan kudeta, menjebak Permaisuri Ariadne hingga berusaha mencelakai Tuan Putri Reinhart! Itu semua daftar kesalahan yang sudah Anda lakukan, Marquis!""Itu bukan bukti bahwa aku sudah melakukan

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Tangkap Para Pengkhianat!

    Reinhart tampak puas dengan hasil akhir dari peristiwa yang menimpa dirinya akhir-akhir ini. Ia lolos dari hukuman gantung yang sebelumnya diserukan oleh sang kaisar di depan seluruh rakyat Demir. Ia benar-benar merasa lega, saat melihat reaksi sang kaisar ketika Iselt selesai membacakan permintaan terakhir yang sebenarnya wasiat dari permaisuri sebelumnya. Bagaimanapun ia tak memiliki kepercayaan diri penuh ketika mengatakan pada sang kaisar, terkait pesan terakhir yang ingin disampaikan. Perbuatannya terbilang nekat, meski berakhir sesuai harapan. "Terima kasih, Rein," ucap sang kaisar malam itu. Wajah pria itu tak juga membaik meski telah bertemu dengan buah hatinya. Garis penyesalan masih tergurat jelas di wajahnya. "Sebaiknya Anda tak perlu melakukan itu, Yang Mulia. Justru saya yang harusnya mengatakan terima kasih, karena sudah memercayai saya.""Seharusnya aku memang percaya padamu sejak awal," ucap Caspian terdengar sangat menyesal. Ia bahkan tak sanggup mendekati Reinha

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Yang Bertemu Kembali

    "Ya, Yang Mulia. Pelayan Permaisuri Ariadne yang berhasil lolos pada hari penghukuman itu, berhasil melarikan diri bersama putra Anda dan buku catatan di tangan Iselt. "Perlu Anda ketahui Yang Mulia, ibu Iselt lah pelayan Permaisuri Ariadne yang setia itu."Wajah Caspian tampak semakin hancur begitu mendengar ucapan Reinhart. Ia menatap sang perempuan dengan sorot penuh luka. "Berapa lama kamu mengetahui hal ini, Rein?" tanya pria itu dengan getar suara semakin hebat. Ia tak peduli lagi dengan harga dirinya sebagai kaisar sebuah kekaisaran yang besar nan agung. Caspian bahkan mendorong Rosemary menjauh ketika perempuan itu hendak membangunkannya dari posisinya saat ini. "Dua hari lalu. Selama ini, catatan Permaisuri Ariadne dilindungi sihir yang cukup kuat. Saya tidak bisa membacanya sampai bagian terakhir. "Lalu, Tuan Julius Randle menunjukkan salah satu sihir hitam yang bisa digunakan untuk menghancurkan sihir yang paling kuno sekalipun. "Sihir hitam yang sesungguhnya bukan be

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Warisan Sang Permaisuri

    Keduanya sama-sama bertahan. Reinhart sama sekali tak menundukkan atau mengalihkan pandangannya dari sang kaisar. Perempuan itu masih berusaha mencari perasaan yang tersisa sebagai manusia dalam diri Kaisar Caspian. Meski hampir mustahil. "Aku tak akan berlama-lama menahan eksekusi matimu, Lady Blanchett. Kau akan segera dieksekusi mati setelah mendengarkan pesan terakhirmu."Dada Reinhart bergemuruh. Bahkan pria itu memanggilnya dengan nama Lady Blanchett. Padahal sebelumnya, dia masih berusaha mengambil hati Reinhart yang sudah terlanjur beku akibat sikap keji sang kaisar. Namun, ia tak akan menunjukkan kelemahannya begitu saja. Justru kesempatan yang diberikan digunakan sebaik mungkin oleh Reinhart. 'Ini waktu yang tepat!' bisik Reinhart dalam hati. "Kalimat terakhirku akan dibacakan oleh sahabatku yang setia. Nona Iselt, dialah yang akan membacakan permintaan terakhirku."Senyum sinis membingkai wajah sang kaisar begitu mendengar ucapan Reinhart. Perempuan itu masih tetap sam

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Penuh Dendam

    Reinhart tak memercayai pendengarannya sendiri ketika Caspian berseru agar menyeret dirinya ke tiang gantungan.Perempuan itu menatap sang kaisar dengan wajah tercengang. Ia hendak berteriak, tapi suaranya tenggelam dalam lautan manusia yang berada di sekitarnya. "Yang Mulia, Anda harus dengarkan saya dulu!" seru Reinhart di antara ribuan manusia yang memenuhi Area Terlarang. Percuma saja, suaranya tenggelam begitu saja. Justru dengan mendengar seruan perempuan itu, orang-orang semakin beringas. Mereka menyerbu Reinhart dan menjadikan sasaran amukan massa. "Bertahan, Rein. Aku akan melindungimu," ucap Julius Randle yang masih berusaha melindungi Reinhart dari amukan rakyat Kekaisaran Demir. Perempuan itu tampak nelangsa. Padahal ia baru saja menghancurkan perjanjian yang selama ini merugikan rakyat Demir. Tapi, ia justru diperlakukan tak sebagaimana mestinya dan dituduh sebagai penyihir hitam. Apa semudah itu orang-orang terprovokasi dan melupakan kebaikannya?! "Singkirkan! Pisa

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Upacara Penghancuran

    Caspian tak juga beranjak dari kamarnya. Seorang pengawal sudah menghadap sejak beberapa jam lalu dan mengatakan bahwa ritual penghancuran akan segera dimulai. Namun, pria itu tak juga beranjak dari kamarnya setelah para pelayan menyiapkan air mandi dan pakaian ganti. Tatapan pria itu menerawang jauh ke depan. Melewati hamparan padang ilalang yang tampak dari jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka. Angin sudah terasa dingin. Menjelang akhir bulan November di mana musim dingin sepertinya bakal datang lebih cepat kali ini. Perasaan sang kaisar, sama dinginnya dengan angin yang baru saja berembus menerpa wajahnya. Ucapan Rosemary kembali terngiang. Ucapan yang kemudian membuat Caspian kembali delima dengan perasaannya sendiri. Hingga ketukan di pintu kamarnya kembali terdengar. Kali ini disusul seruan sang penjaga yang mengatakan bahwa kereta kuda menuju Area Terlarang telah siap. Dengan enggan, Caspian beranjak dari tempatnya. Tak mungkin ia tetap berada di tempat itu, sementara

DMCA.com Protection Status