Share

Panggilan Sayang

Wajah Reinhart terasa panas. Perempuan itu tahu, pasti saat ini wajahnya terlihat sangat merah seperti halnya kepiting rebus.

Bahkan Iselt yang mengikuti di belakang tampak salah tingkah dengan kemunculan sang kaisar yang tiba-tiba dan menunjukkan senyumnya yang sangat langka.

"Kalau saya harus mati hari ini, saya tak akan memiliki penyesalan apa pun, Tuan Putri," bisik Iselt terdengar jelas oleh indra pendengaran Reinhart.

Reinhart tahu maksud ucapan gadis itu, tapi lidahnya terlalu kelu untuk memberikan tanggapan. Fokus Reinhart tak bisa teralihkan dari senyuman yang membingkai wajah sang kaisar.

Dunianya sendiri bahkan terasa berhenti bergerak saat bertatapan dengan sepasang mata yang tampak jenaka ketika tersenyum itu. Hingga membuat Reinhart lupa cara bernapas untuk sesaat.

Ia bahkan baru merasakan malu menjalar ke tubuhnya ketika sang kaisar telah pergi dari hadapan mereka. Dengan ingatan yang mengacaukan pikiran Reinhart.

"Aku suka bagian kau menyebutkan namaku dengan, Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status