Entah bagaimana mulanya, kedua manusia itu larut dalam obrolan panjang ketika matahari semakin rebah ke ufuk barat. Keduanya tak lagi membicarakan apa yang membuat kaisar memutuskan untuk memindahkan tempat tinggal Reinhart ke Istana Sapphire. Juga tak lagi membicarakan tentang rencana Caspian menjadikan Reinhart sebagai permaisurinya. Obrolan mereka tentang hal itu berakhir begitu saja setelah Caspian mengatakan bahwa tempat paling aman bagi Reinhart adalah berada di sampingnya. Dengan begitu, satu-satunya cara adalah dengan mengangkat Reinhart sebagai permaisurinya. Meski begitu, pikiran tentang rencana Kaisar Caspian, tak sepenuhnya hilang dari benak Reinhart. Bagi Kekaisaran Demir yang mengangkat permaisuri tidak hanya dari ikatan pernikahan kaisar saja, tentu hal ini cukup berat bagi Reinhart. Terlebih Reinhart akan menjadi permaisuri kedua dari Kaisar Caspian setelah Lady Ariadne. Tentu akan ada serangkaian tes yang a
Pada akhirnya, Reinhart gagal mengucapkan selamat jalan dengan benar. Caspian jatuh pingsan, sesaat sesudah mengutuk Lady Rosemary yang entah telah melakukan apa pada pria itu. Reinhart diminta kembali lebih dulu ke ruangannya oleh Julius Randle yang datang kemudian. Atas panggilan Duke Maxwell. Meski begitu, tetap saja ia merasa tak tenang. Apa yang terjadi pada kaisar hingga dirinya tak izinkan masuk ke dalam dan melihat kondisi langsung pria itu. Hingga menjelang pagi, Reinhart tak juga memejamkan mata. Pikiran perempuan itu dipenuhi adegan di mana Lady Rosemary keluar dari kamar Kaisar Caspian dengan baju dan rambut yang berantakan. Disusul Kaisar Caspian dengan kondisi yang tak kalah berantakan dari wanita itu. Tapi, apa yang terjadi hingga membuat Kaisar Caspian jatuh pingsan? Reinhart belum menemukan jawabannya hingga hari menjelang pagi. Sampai Nyonya Clottie didampingi Iselt memasuki kamar dan membangunkan perempuan itu, sekalipun dirinya tak tidur sama sekali. "Tuan P
Hari-hari yang dijalani Reinhart selama sang kaisar pergi ke perbatasan tak seindah yang ia bayangkan. Justru pada kesempatan tersebut, Madame Marianna menambah porsi pelajaran yang harus diikuti Reinhart. Apalagi setelah sang tuan putri dipindahkan ke Istana Sapphire seperti yang diamanahkan Kaisar Caspian sebelum pergi ke perbatasan. Madame Marianna semakin tak sungkan memberikan tugas yang cukup berat untuk sang calon permaisuri. Wanita itu bahkan meminta Reinhart untuk mempelajari pembukuan Kekaisaran Demir yang menjadi tugas dari seorang ibu negara. "Anda tidak boleh malas, Tuan Putri. Dengan meminta Anda dipindahkan ke Istana Sapphire, itu sama halnya dengan deklarasi terbuka dari Kaisar Caspian. "Jika Anda terlihat malas-malasan, orang-orang yang berusaha menjatuhkan Kaisar Caspian, pasti akan menolak pengajuan diri Anda sebagai permaisuri. "Ingatlah bahwa permaisuri di negeri ini tidak hanya ditentukan oleh Kaisar saja, tapi juga orang-orang yang memiliki kepentingan di k
Reinhart meminta Nyonya Clottie menyiapkan gaun paling sederhana berwarna putih untuk datang ke pesta minum teh yang diselenggarakan oleh Countess Belliard.Salah satu bangsawan yang juga memegang peranan penting di Ibukota Kekaisaran Demir. Bahkan Reinhart percaya, pesta minum teh kali ini pasti ada sangkut pautnya dengan Countess Farang yang masih menjadi tahanan rumah sampai sekarang. Itulah mengapa Reinhart perlu menyiapkan serangan agar orang-orang seperti mereka tak bisa bersikap semena-mena pada dirinya. Ia harus mencari sekutu mulai sekarang. Siapa di antara para nyonya bangsawan yang bakal mendukungnya dan siapa di antara mereka yang hanya akan membicarakannya di belakang punggungnya. Reinhart harus menjalankan perannya dengan sempurna. Bahkan untuk pergi ke kediaman Count Belliard, Reinhart tak menggunakan kereta kuda kekaisaran dan memilih menyewa kereta kuda dari ibukota. Nyonya Clottie yang ditugaskan untuk menyiapkan sem
Satu minggu melawan kaum Bar-bar di wilayah perbatasan Timur Laut Demir, nyatanya tak semudah yang Caspian bayangkan. Wajah pria itu terlihat begitu lelah. Ucapan Marquess Michael yang mengatakan bahwa semua masih dalam keadaan terkendali, tidak terbukti. Faktanya kondisi di perbatasan cukup buruk dan menguras tenaga sang kaisar berserta seluruh pasukannya. Ia tak lebih muda ketika terakhir kali mengangkat senjata. Usianya kini sudah menginjak tiga puluh lima tahun dan itu membuatnya tak selincah dulu. Terlebih, ia mulai sering meninggalkan latihan berpedang demi mengurus kekaisaran yang semakin hari membuatnya semakin kelelahan. Bantuan yang diberikan oleh penyihir Kekaisaran Demir pun, tak lagi membantu.Bukan kekuatan mereka yang melemah, justru sebaliknya. Kekuatan kaum Bar-bar lah yang semakin kuat. Kaum pemberontak yang hampir mencaplok wilayah Timur Laut Kekaisaran Demir itu, seakan tak ada habisnya meski sudah satu minggu mereka berperang. Jumlah mereka semakin bertambah
Sepeninggalan Julius dari barak perkemahan sang kaisar, pria itu termenung memikirkan ucapan Penyihir Menara Kekaisaran Demir itu. Selama ini Julius Randle bukanlah orang yang suka ikut campur dengan urusan Caspian. Dia tak akan melebihi perannya sebagai penyihir kekaisaran yang bertugas menjaga keamanan serta melindungi kekaisaran dari serangan pihak luar. Seperti serangan kaum Bar-bar yang disinyalir bekerja sama dengan penyihir hitam. Selain itu, Julius Randle lebih bersikap tak acuh kecuali sang kaisar meminta pendapatnya. Terutama tentang siapa yang akan menjadi istri sang kaisar setelah kematian permaisuri sebelumnya. Tapi, kenapa kali ini pria itu seakan ikut campur dalam urusannya? Bahkan mengancam jika dirinya akan bertindak apabila Caspian melakukan tindakan yang bisa membahayakan Reinhart. Ya, terdengar seperti itulah ancaman yang diucapkan sang Penyihir Menara sebelum keluar dari barak perkemahan sang kaisar. 'Apa dia tertarik pada, Rein?' pikir Caspian dalam benaknya
Wajah perempuan itu terlihat kusut begitu memasuki istana permaisuri dengan langkah cepat. Perjamuan pesta teh di rumah Countess Belliard tidak berakhir baik. Meski tidak sepenuhnya buruk. Yang pasti, kemunculan Reinhart dengan memperhatikan budaya Kekaisaran Demir membuat para nyonya bersimpati padanya. Dapat dipastikan mereka beranggapan bahwa Reinhart merupakan perempuan yang cakap, penuh perhitungan dan memiliki strategi. Terutama menjadi istri dari seorang kaisar yang memiliki citra kejam dan tiran, serta hidup sendiri di negeri asing ini tanpa didampingi oleh siapa pun dari pihak keluarganya. Reinhart menjadi gambaran seorang perempuan yang tegar sekaligus berani. Bahkan bisa membuktikan bahwa dirinya kini tak lagi menempati salah satu ruangan di Istana Diamond. Melainkan Istana Sapphire yang seharusnya ditempati sang permaisuri. Adanya kemungkinan bahwa Reinhart akan menjadi permaisuri setelah Lady Ariadne sudah menjadi perbincangan banyak orang dalam satu minggu terakhir.
"Pikirkan tawaran saya, Tuan Putri. Anda bisa hidup tenang di Yangsar tanpa khawatir bahwa seseorang akan memenggal kepala Anda."Senyum sinis membingkai wajah Reinhart begitu mendengar pengakuan Duke Bastille. Tak bisa dimungkiri, ia sempat tertarik dengan penawaran Duke Bastille yang terdengar menggiurkan itu. Apalagi tujuan Reinhart sejak awal adalah pergi dari tempat ini. Setidaknya, ia harus selamat - atau lolos sama sekali - dari hukuman gantung sang kaisar tiran yang belum sepenuhnya dibatalkan. Kemungkinan itu masih saja bisa terjadi. Dengan alasan yang tak Reinhart bahkan tak pernah tahu pasti. Sebab, tak butuh motif bagi sang kaisar untuk mengeksekusi mati para istrinya. Yang Reinhart sesalkan, mengapa tawaran itu datang setelah sikap Caspian melunak padanya? Bukannya Reinhart berharap ia bisa mengubah isi hati sang kaisar. Hanya saja, dirinya terikat janji dengan Duke Maxwell yang tak bisa diingkari begitu saja. Bagaimanapun Reinhart adalah sosok yang menepati janji me