Hari-hari yang dijalani Reinhart selama sang kaisar pergi ke perbatasan tak seindah yang ia bayangkan. Justru pada kesempatan tersebut, Madame Marianna menambah porsi pelajaran yang harus diikuti Reinhart. Apalagi setelah sang tuan putri dipindahkan ke Istana Sapphire seperti yang diamanahkan Kaisar Caspian sebelum pergi ke perbatasan. Madame Marianna semakin tak sungkan memberikan tugas yang cukup berat untuk sang calon permaisuri. Wanita itu bahkan meminta Reinhart untuk mempelajari pembukuan Kekaisaran Demir yang menjadi tugas dari seorang ibu negara. "Anda tidak boleh malas, Tuan Putri. Dengan meminta Anda dipindahkan ke Istana Sapphire, itu sama halnya dengan deklarasi terbuka dari Kaisar Caspian. "Jika Anda terlihat malas-malasan, orang-orang yang berusaha menjatuhkan Kaisar Caspian, pasti akan menolak pengajuan diri Anda sebagai permaisuri. "Ingatlah bahwa permaisuri di negeri ini tidak hanya ditentukan oleh Kaisar saja, tapi juga orang-orang yang memiliki kepentingan di k
Reinhart meminta Nyonya Clottie menyiapkan gaun paling sederhana berwarna putih untuk datang ke pesta minum teh yang diselenggarakan oleh Countess Belliard.Salah satu bangsawan yang juga memegang peranan penting di Ibukota Kekaisaran Demir. Bahkan Reinhart percaya, pesta minum teh kali ini pasti ada sangkut pautnya dengan Countess Farang yang masih menjadi tahanan rumah sampai sekarang. Itulah mengapa Reinhart perlu menyiapkan serangan agar orang-orang seperti mereka tak bisa bersikap semena-mena pada dirinya. Ia harus mencari sekutu mulai sekarang. Siapa di antara para nyonya bangsawan yang bakal mendukungnya dan siapa di antara mereka yang hanya akan membicarakannya di belakang punggungnya. Reinhart harus menjalankan perannya dengan sempurna. Bahkan untuk pergi ke kediaman Count Belliard, Reinhart tak menggunakan kereta kuda kekaisaran dan memilih menyewa kereta kuda dari ibukota. Nyonya Clottie yang ditugaskan untuk menyiapkan sem
Satu minggu melawan kaum Bar-bar di wilayah perbatasan Timur Laut Demir, nyatanya tak semudah yang Caspian bayangkan. Wajah pria itu terlihat begitu lelah. Ucapan Marquess Michael yang mengatakan bahwa semua masih dalam keadaan terkendali, tidak terbukti. Faktanya kondisi di perbatasan cukup buruk dan menguras tenaga sang kaisar berserta seluruh pasukannya. Ia tak lebih muda ketika terakhir kali mengangkat senjata. Usianya kini sudah menginjak tiga puluh lima tahun dan itu membuatnya tak selincah dulu. Terlebih, ia mulai sering meninggalkan latihan berpedang demi mengurus kekaisaran yang semakin hari membuatnya semakin kelelahan. Bantuan yang diberikan oleh penyihir Kekaisaran Demir pun, tak lagi membantu.Bukan kekuatan mereka yang melemah, justru sebaliknya. Kekuatan kaum Bar-bar lah yang semakin kuat. Kaum pemberontak yang hampir mencaplok wilayah Timur Laut Kekaisaran Demir itu, seakan tak ada habisnya meski sudah satu minggu mereka berperang. Jumlah mereka semakin bertambah
Sepeninggalan Julius dari barak perkemahan sang kaisar, pria itu termenung memikirkan ucapan Penyihir Menara Kekaisaran Demir itu. Selama ini Julius Randle bukanlah orang yang suka ikut campur dengan urusan Caspian. Dia tak akan melebihi perannya sebagai penyihir kekaisaran yang bertugas menjaga keamanan serta melindungi kekaisaran dari serangan pihak luar. Seperti serangan kaum Bar-bar yang disinyalir bekerja sama dengan penyihir hitam. Selain itu, Julius Randle lebih bersikap tak acuh kecuali sang kaisar meminta pendapatnya. Terutama tentang siapa yang akan menjadi istri sang kaisar setelah kematian permaisuri sebelumnya. Tapi, kenapa kali ini pria itu seakan ikut campur dalam urusannya? Bahkan mengancam jika dirinya akan bertindak apabila Caspian melakukan tindakan yang bisa membahayakan Reinhart. Ya, terdengar seperti itulah ancaman yang diucapkan sang Penyihir Menara sebelum keluar dari barak perkemahan sang kaisar. 'Apa dia tertarik pada, Rein?' pikir Caspian dalam benaknya
Wajah perempuan itu terlihat kusut begitu memasuki istana permaisuri dengan langkah cepat. Perjamuan pesta teh di rumah Countess Belliard tidak berakhir baik. Meski tidak sepenuhnya buruk. Yang pasti, kemunculan Reinhart dengan memperhatikan budaya Kekaisaran Demir membuat para nyonya bersimpati padanya. Dapat dipastikan mereka beranggapan bahwa Reinhart merupakan perempuan yang cakap, penuh perhitungan dan memiliki strategi. Terutama menjadi istri dari seorang kaisar yang memiliki citra kejam dan tiran, serta hidup sendiri di negeri asing ini tanpa didampingi oleh siapa pun dari pihak keluarganya. Reinhart menjadi gambaran seorang perempuan yang tegar sekaligus berani. Bahkan bisa membuktikan bahwa dirinya kini tak lagi menempati salah satu ruangan di Istana Diamond. Melainkan Istana Sapphire yang seharusnya ditempati sang permaisuri. Adanya kemungkinan bahwa Reinhart akan menjadi permaisuri setelah Lady Ariadne sudah menjadi perbincangan banyak orang dalam satu minggu terakhir.
"Pikirkan tawaran saya, Tuan Putri. Anda bisa hidup tenang di Yangsar tanpa khawatir bahwa seseorang akan memenggal kepala Anda."Senyum sinis membingkai wajah Reinhart begitu mendengar pengakuan Duke Bastille. Tak bisa dimungkiri, ia sempat tertarik dengan penawaran Duke Bastille yang terdengar menggiurkan itu. Apalagi tujuan Reinhart sejak awal adalah pergi dari tempat ini. Setidaknya, ia harus selamat - atau lolos sama sekali - dari hukuman gantung sang kaisar tiran yang belum sepenuhnya dibatalkan. Kemungkinan itu masih saja bisa terjadi. Dengan alasan yang tak Reinhart bahkan tak pernah tahu pasti. Sebab, tak butuh motif bagi sang kaisar untuk mengeksekusi mati para istrinya. Yang Reinhart sesalkan, mengapa tawaran itu datang setelah sikap Caspian melunak padanya? Bukannya Reinhart berharap ia bisa mengubah isi hati sang kaisar. Hanya saja, dirinya terikat janji dengan Duke Maxwell yang tak bisa diingkari begitu saja. Bagaimanapun Reinhart adalah sosok yang menepati janji me
Reinhart masih merasa mual begitu ia sampai di kamar tidur setelah mengeluarkan seluruh isi perutnya. Keningnya berkeringat dingin dan seluruh tubuhnya gemetar. Berkali-kali ia bahkan hampir kehilangan keseimbangan akibat terlalu kaget dengan pernyataan Duke Bastille sebelumnya. Tak hanya itu, Reinhart tak bisa menerima fakta bahwa pria yang menyebutkan nama sang permaisuri sebelumnya justru orang yang telah membunuh wanita itu. Perut Reinhart kembali terasa teraduk-aduk. Mual yang ia rasakan semakin berkepanjangan. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Haruskah ia memercayai ungkapan Duke Bastille begitu saja? Apakah yang dikatakan pria itu benar suatu fakta? Atau hanya cara untuk menggoyahkan keyakinan Reinhart yang mulai terbentuk pada sang kaisar?Lantas apa tujuannya? Apa mungkin itu hanya sebatas ketertarikan semata? Bagaimana jika itu cara Yangsar untuk memantik peperangan dengan Demir? Sudah lama ada kabar angin berembus bahwa Yangsar ingin meluaskan wilayah kekuasaannya hi
Suasana di sekitar Reinhart sangat gelap. Ia bahkan tak tahu di mana dirinya berada saat ini. Bahkan Reinhart tak benar-benar ingat apa yang menimpa dirinya. Selain bagaimana ia tiba-tiba kehilangan kesadaran. Ingatan Reinhart sebatas peristiwa di mana salah seorang pelayan di Istana Sapphire menemuinya dan mengatakan bahwa Kaisar Caspian tengah terluka parah.Selebihnya Reinhart tak ingat apa yang terjadi ketika mereka tengah berjalan ke arah Istana Diamond dan seseorang tak dikenal membekap mulutnya dengan kain berbau menyengat. Mungkin itu yang menyebabkannya kehilangan kesadaran sampai saat ini. Ketika Reinhart membuka mata, ia sama sekali tak mengenali di mana dirinya berada saat ini. Hanya kegelapan yang menyelimutinya hingga membuat perempuan itu teringat ketika ia pertama kali datang ke dunia ini. 'Di mana ini sebenarnya?' bisik Reinhart dalam hati. Ia berusaha menebak-nebak di mana kira-kira dirinya berada saat ini. Apakah ruangan yang sama ketika ia datang ke Kekaisara