Share

Bab 36A

"Sepertinya kemarin aku nggak lihat barang ini ada di sini. Baru tadi pagi dan aku belum sempat memperhatikan karena Pak Hendra sudah panggil aku masuk ke ruangannya."

Jawaban Irma tidak membuat Hana bernapas lega. Sebenarnya di dalam benak, ia sudah bisa menebak siapa pengirim bunga tersebut. Lantaran hanya ada satu orang yang mengetahui bunga kesukaannya dan dulu ia sering mendapatkan kejutan ini dari orang tersebut.

Sementara Mahendra dari dalam ruangan, senyum sendiri melihat semua tingkah dan mimik wajah Hana yang gemas. Dari menoleh ke kanan ke kiri, mencari pengirim hadiah sampai caranya mencium bunga tersebut. Tak lama, terdengar deringan telepon di meja Hana dari extension ruang direktur.

"Temui aku di ruanganku sekarang!"

Sebuah perintah tanpa sapaan pun terdengar ketika Hana menempel ganggang telepon di telinga. Wanita itu menarik napas panjang setelah meletakkan kembali ganggang telepon tersebut.

"Pak Hendra, ya?" tanya Irma diangguki Hana.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Herlina Teddy
jika ingin memberi masukan yang membangun, silakan komen di ulasan. lantaran saya jarang cek komentar teman2 di dalam cerita. saya tunggu ulasan yang membangun ya. thanks.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status