- 7 Sumpah-
Apa kabar kawan
Siapkah kau untuk melangkahi
Masalahmu
Hadapi esok pagi
Siapkah kau untuk melangkah
Kemasa depan menantikan pelangi
GAC -- Bahagia
-----------------------
"Kumohon jangan pergi Airin! Aku bisa gila jika kau meninggalkan ku, setiap malam aku akan selalu menghantui mu, di setiap malam mu. Jika aku tidak bisa memiliki mu, maka orang lain pun tidak akan ada yang bisa mendapatkan mu!! Matilah Airin, matilah. MATILAH!!!"
Airin terbangun dari tidurnya. Lagi-lagi mimpi itu mengusiknya. Hampir setiap malam kata-kata itu selalu bermain di dalam pikirannya. Sudah 6 tahun belakangan ia tidak pernah tertidur dengan nyenyak. Sejak 6 tahun yang lalu, ketika ia meninggalkan Kota Kembang itu.
Nafas Airin tersengal-sengal. Keringat mulai membasahi kening dan telapak tangannya.
"Akh ... mimpi itu lagi. Bisa-bisa gue gila dengan semua ini. Kenapa semenjak kepergianku serasa dia memang benar-benar menghantui setiap malamku. Dia memang gila," Airin mengumpat pada mimpinya.
Airin bangkit dari ranjangnya. Bersiap memulai aktifitasnya sebagai asisten pribadi seorang model terkenal di kota itu.
Mengendarai motor matic dengan body besar adalah kesehariannya setiap berangkat dan pulang dari tempat kerjanya.
"Selamat pagi Bos," sapa Airin pada atasannya. Memberikan salam hormat, dengan membungkukkan setengah badannya.
"Jam berapa ini? Apa kau akan mengatakan kalau kau mimpi buruk lagi semalam? Dan kau bangun terlambat lagi?" ketus atasan Airin. Tanpa melihat ke arah Airin, ia sibuk dengan ponsel di tangannya.
"Maaf Bos," pinta Airin. Ia menundukkan kepalanya. Merasa bersalah ia tak berani menatap wajah sang Bos
"Alasan kamu sudah kenyang aku dengar setiap hari. Jika sekali lagi kau melakukan hal yang sama maka aku pastikan kau tak lagi bisa berada dekat denganku!" ketus Bos Airin.
"Baik Bos," lirih Airin, menundukkan kepalanya.
Mimpi dan kejadian di masa silam membuat kehidupan saat sekarang jadi berantakan dan selalu menjadi masalah setiap harinya. Seperti yang terjadi pagi ini.
Hari ini atasan Airin ada sesi pemotretan dengan tema wanita pejuang, jadi Airin harus menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan Bosnya.
Mulai dari pakaian yang di kenakan dan make up yang perlu ia bawa. Baju 3 pasang sudah ia siapkan, berserta koper make up milik sang Bos.
Airin memasukkannya ke dalam mobil milik Bos-nya itu. Kemudian dia harus duduk di balik kemudi untuk mengantar Bos kesayangan itu ke area pemotretan yang telah disepakati.
"Airin aku tidak mau kali ini ada kesalahan seperti yang sudah-sudah. Kau dengar Rin?" tegur si Bos. Lagi-lagi si Bos tak menatap Airin, ia sungguh bos yang sangat angkuh, ia sibuk dengan ponselnya.
"Baik Bos," balas Airin yang sedang konsentrasi mengemudi.
Selama ini Airin terkadang membuat kesalahan dengan membawa gaun yang salah, telat memberi tahukan jadwal berikutnya kepada sang Bos.
Semua itu karena kejadian demi kejadian yang Airin alami dirumah maupun di tempat di mana ia bekerja.
Bukan tak bisa konsisten dan konsentrasi namun itu memang benar-benar mengusiknya. Mengusik kesehariannya.
Seseorang di masa lalu yang juga menjadi kekasihnya dulu melarang Airin untuk pergi meninggalkan Kota Kembang, di mana mereka bersama-sama dan menjalin kisah asmara.
Karena tuntunan pekerjaan Airin harus pergi meninggalkan kekasih juga kota kelahirannya.
Sebenarnya Airin masih bisa menjalin hubungan jarak jauh (LDR) namun kekasihnya tetap melarang dan tak percaya pada cinta Aini.
Sang kekasih yang tak terima ditinggalkannya mengumpat, menyumpahi Airin dengan kata-kata yang tak bisa diterima oleh Airin.
Setelah beberapa bulan tinggal di Kota Kelana. Hari demi hari selalu saja ada kejadian yang menguji kesabaran Airin.
Sudah selama tinggal di Kota Kelana Airin juga tak pernah menghubungi sang kekasih. Karena dia telah memilih memutus hubungan antara Airin juga kekasihnya.
Siapa dalang dibalik semua yang telah terjadi?
Obsesi atau cintahkah yang orang itu lak
Lalu apa yang terjadi 6 tahun silam?
- 7 Sumpah -
Percayalah kawan
Esok 'kan berbeda
Pasti 'kan engkau mencoba
Buat mimpimu jadi nyata
Kita semua pasti bisa
GAC -- Bahagia
--------------------
Kasih like dan komen kalian geng's. Selalu dukung aku ya.
Salam sayang Aisyahzi63 ❤️
-7 Sumpah-Siapa menanam dia yang memetikSiapa yang menabur dia yang menuaiSiapa yang berusaha dia yang berhasil ----------------------------------------------Terik matahari mulai berganti dengan awan mendung yang berjejer bak kipas yang berputar entah kemana tujuannya. Siap menumpahkan seluruh airnya ke bumi. Memberikan rasa tersendiri bagi pecinta air hujan. Namun tidak dengan Airin, Airin selalu marah saat hujan turun.Sejak kejadian di Kota Kembang. Membuat Airin membenci air alami dari sang pencipta itu.Airin pulang menuju kediamannya, disebuah rumah yang lumayan besar bila di tinggali sendirian. Airin tak punya kerabat atau saudara. Namun Airin punya banyak teman.Keluarga Airin, ibu, ayah, dan adiknya pergi keluar Negeri. Mereka tinggal di sana karena adiknya mendapat beasis
-7 Sumpah-Mimpi adalah kunci untuk kitaMenaklukkan duniaBerlatihlah tanpa lelahSampai engkau merainya.Laskar pelangi -- Nidji--------------------------------------------Kebersamaan bersama teman adalah waktu istimewa bagi Airin. Sekalipun terkadang mereka usil, bawel, dan kepo. Bagi Airin itulah teman. Dengan berbagai sifat dan karakter mereka, yang akhirnya menjadi 'Kita' untuk Airin dan semua sahabatnya.Celoteh Zia masih menggema di dalam rumah Airin, bersamaan dengan suara derasnya air hujan dan suara guntur yang menggelegar serta keclapan kilat-kilat dan hembusan angin kencang yang mencoba menerobos masuk melalui celah-celah jendela."Main kesini dong lu, gue sama Airin sendiri di rumah Airin. Gue tunggu ya, sekalian bawain gue cemilan, kerak telur, batagor dan siomay ya." celetuknya dalam telepon. Sembari memainkan rambutnya yang bergelomban
-7 Sumpah -Ada yang hilang jiwaku tak tenangSemakin dalam tubuhku tenggelamHujan badai temani aku pulangDinginnya malam tak mampu ku bertahan( New era -- 7 Sumpah )-----------------------------------------"Ku mohon jangan pergi Airin. Aku bisa gila jika kau meninggalkanku. Jangan tinggalkan aku, jika kau pergi, aku akan datang di setiap malam mu Airin. Jika aku tak bisa mendapatkan mu, maka orang lain dan dunia sekalipun tak ada yang boleh mendekatimu! Matilah Airin, matilah. MATILAH!!!""Tidak!" Airin terbangun dari tidurnya tangannya bergetar dan dahinya berkeringat. Semua temannya berhamburan lari ke dalam kamar Airin, ketika mendengar sahabatnya itu berteriak.Tak ada yang tidur sekamar dengan Airin, mereka semua asyik tidur berkerumun di atas kasur lantai di mana mereka terakhir berkumpul."Rin? Lu nggak apa-apa?" tanya Olin cemas dan mendekat pada Airin. Menyeka keringat sahabatnya itu."Rin? K
- 7 Sumpah -Kau taklukkan matahariKau buat hitam warna pelangiKau basahi embun pagiMerataplah diriAku lemah aku rapuhTak berdaya menghadapimuMaafkanlah bila aku roboh kan rasamu( Kangen band -- Hitam )---------------------------------------------------------Kebersamaan, kisah asmara, kepahitan dan manisnya cinta dialaminya dulu bersama dengan orang terkasih. Masa di mana Airin menjadi sosok yang berharga selalu di lindungi, di perhatikan dan diayomi.Ingatan demi ingatan , kejadian demi kejadian selalu menemani hari-hari Airin saat ini. Membuat Airin benar-benar tak bisa melupakan kenangan itu. Tapi kenapa yang menghantui dan yang di ingatnya hanya saat di mana ia mendengar kata-kata yang tak mungkin terjadi padanya.Kata-kata yang mustahil di lakukan oleh seorang manusia biasa. Karena yang bisa mengambil nyawa hanyalah sang pencipta.----------------------Sang Surya
- 7 Sumpah -Kemarin kudengar kau ucapKata cinta, seolah dunia bagaiDi musim semiKau datang padakuMembawa luka lamaKu tak ingin salah semua seperti dulu( Taxi -- Hujan kemarin )---------------------------------Semilir angin membawa udara yang dingin di tengah malam yang indah, bertabur bintang dan rembulan yang menyinari bumi kala gelap telah datang.Airin mengendarai motor besarnya ketempat usaha bunganya, ada sedikit masalah yang melibatkan pegawai serta tanamannya disana.Meski telah malam namun Airin menepati janjinya untuk datang pada pegawainya, meski terkesan dingin namun Airin tetaplah Airin yang baik hati dan tak mudah menyinggung siapun lawan bicaranya. Namun jika sekali saja dengan sengaja orang itu berbuat salah padanya maka pembalasan Airin akan lebih kejam di banding dengan apa yang mereka lakukan.Headset bluetooth setia menemani telinganya sepanjang
- 7 Sumpah -Aku yang selama ini berharapKau untuk cepat kembaliTemani aku tuk pulangDimana aku tenggelam hilang( New eta -- 7 Sumpah )-----------------------------Airin kembali membelah jalanan yang terasa miliknya sendiri kali ini. bak Danni Pedrosa dia meliuk-liuk di tiap tikungan. Sembari melepaskan senyumnya kepada angin dan udara yang melewatinya.Waktu lewat tengah malam dia telah sampai di tempat tinggalnya. Dengan wajah yang kaku terkena angin malam diluar. Senyum masih mengembang di wajahnya."Geng's ... gue balik." teriaknya saat memasuki pintu rumahnya dan melangkah kedalam ruang tengah. Dengan kedua tangan yang penuh dengan barang belanjaan, juga oleh-oleh dari Emery."Rin ... kenapa malam banget sih?" sambut Olin. Ia begitu khawatir pada sahabatnya itu."Maaf geng's gue ada something trouble. Gue pengen minta bantuan lu-lu pada ya." ujarnya sembari
- 7 Sumpah -Bintang terlihat terangSaat dirimu datangCinta yang dulu hilangKini kembali pulang( Kangen_band -- Kembali pulang )--------------------------Pekatnya malam telah merajam sinar sang Surya yang menemani sepanjang hari. Airin kembali ke rumahnya. Sahabatnya masih setia menemani Airin."Ah ... Hari ini penuh dengan kejutan. Kesel gue." keluh Airin begitu tiba di rumahnya dan duduk di sofa ruang tengah."Ono opo to Rin?" sambut Sastra dan duduk didekat Airin. (Ada apa Rin)"Eh iya Sas ... Mana yang kemarin gue minta udah kelar belum?" tanya Airin yang langsung menoleh kearah lawan bicaranya."Lhah ... Dadi urung mok delok dek ingi?" jawab Sastra. (Kemarin belum kamu lihat)"Wingi wes tak seleh Nang mejo. Cidek bingkisanmu iku." lanjut Sastra kemudian. (Kemarin sudah kutaruh dimeja dekat bingkisanmu)"Ah ... Ya aku lupa, bingkisan. Bahkan aku juga lupa d
- 7 Sumpah -Terlalu lama kau jauhHingga waktu pasti kan berlaluKini kau pergi tinggalkankuDi saat aku terbenam sepiKau telah pergiTinggalkan akuDalam perih mimpi mimpiYang tak mungkin kembaliSaat kau dan akuSaling memiliki( Rasa ini -- the Titans )-----------------------------------Nuansa ala-ala Korea adalah tujuan Airin and the geng's saat ini. Lampu-lampu berpendar dengan sedikit redup. Kali ini bukan sebuah restoran bintang 5 atau sebuah cafe ternama namun lebih ke semacam warung tenda yang membentang luas dengan terpal plastik sebagai dindingnya yang menyajikan makanan khas Korea, namun tempat ini tak membolehkan pelanggan merokok didalamnya selain akan mengganggu tamu yang lain juga sangat berbahaya.Menu yang di sa
Flashback 6th #13 - 7 Sumpah - --------------Sudah tiga hari lamanya Haidar terbaring di rumah sakit. Kini beberapa lukanya cukup membaik, dan beberapa perban juga telah lepas, gips yang terpasang di lehernya pun telah tiada. Esok ia akan diijinkan untuk pulang.Sampai saat ini Airin masih setia menemani kekasihnya itu.Sebentar lagi juga adalah hari wisuda bagi Haidar, tentu dia menantikan waktu itu tiba.Setelah ini dia bisa mencapai mimpinya, sedikit lagi, tinggal sedikit lagi."Apa kau bosan?" tanya Airin pada Haidar."Bukan aku yang bosan tapi kau Ai, ayo kita keluar dari kamar ini, ini memang memuakkan." jelasnya."Baiklah, aku akan ambilkan kursi roda untukmu Rey, aku akan membawamu berkeliling." Dengan senyum yang terukir, Airin melenggang pergi dari ruangan itu.Ia kembali dengan sebuah kursi roda. Airin membantu Haidar untuk duduk di atas kursi roda itu, dengan hati-hati dan sangat telate
Flashback 6th #12 - 7 Sumpah --------------Hari ini adalah hari awal liburan dimulai, seharusnya Airin tengah meminta ijin pada sang ayah untuk pergi liburan kemana ia ingin pergi, namun rencananya batal. Ya ... memang manusia bebas merencanakan apapun namun Tuhan lah sang penentu. Rencana itu batal karena insiden yang menimpa Haidar, luka yang di dapat cukup menyakitkan sehingga ia tak bisa beranjak barang hanya ke kamar mandi.Pagi ini Airin sudah terburu-buru menyiapkan segala sesuatu yang ia perlukan untuk beberapa hari di rumah sakit. Tentu saja, kali ini bukan ijin berlibur, melainkan dia meminta ijin untuk menjaga Haidar di rumah sakit. Meskipun sekuat tenaga Haidar melarangnya, Airin tetaplah Airin yang keras kepala untuk masalah ini.Kasih sayang Airin sangat tulus dan besar, mendapat curahan cinta dari Haidar adalah hak yang paling membahagiakan sepanjang hidup Airin.Tas ransel berukuran b
Flashback 6th #11 - 7 Sumpah -"Dia sudah melewati masa kritis, kita hanya menunggu dia sadar saja Nona." jelas Jay. Antony dengan wajah bantalnya hanya memperhatikan Airin. Begitu juga dengan Rama, ia heran seorang gadis SMA yang menjadi kekasih temannya itu.Airin menoleh saat mendengar suara bariton itu, wajahnya tak menyiratkan apa-apa yang bisa di baca oleh Jay, yang Jay tahu gadis di hadapannya hanya sedang bersedih. Mungkin dengan memberinya sedikit informasi yang di dapat dari Dokter ia akan tenang. Biar bagaimanapun ia yang menyebabkan ini terjadi, dan dia tak ingin sampai gadis ini semakin sedih karena perbuatannya itu.Airin menghampiri Jay, dengan wajah berubah merah padam dan juga penuh kebencian, tangannya mengepal di bawah. Dengan secepat kilat ia melayangkan bogem pada perut Jay. Jay Chou yang tak tahu bahwa dirinya akan dipukul sontak kaget dan sedikit mundur kebel
Flashback #10 - 7 Sumpah -Teruntuk kamu, hidup dan matikuAku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannyaAtau dengan kalimat apa aku mengungkapkannyaKarena untuk keberkian kalinyaKau buat aku kembali percaya akan kata cintaDan benar, bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanyaKetika hati yang mudah rapuh iniDiuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk kesekian kaliLagi, lagi, dan lagiKutuliskan kenangan tentangCaraku menemukan dirimuTentang apa yang membuatku mudahBerikan hatiku padamu( Virgoun -- Surat cinta U/Starla )-------------------Suara roda brankar rumah sakit yang beradu dengan garis-garis lantai keramik, dan keadaan yang begitu mencemaskan. Beberapa perawat serta 3 orang sahabat Haidar mendorong ranjang itu menuju ke ruangan Unit Gawat Darurat. Pasca kejadian malam tadi Haidar terpaksa harus dilarikan
Flashback 6th #9Rumah pohon - 7 Sumpah - --------------Kau mau apa pasti 'kan ku beriKau minta apa akan aku turutiWalau harus aku terlelah dan letihIni demi kamu, sayangAku tak akan berhenti menemani dan menyayangimuHingga matahari tak terbit lagiBahkan bila aku mati, ku 'kan berdoa pada Ilahi'Tuk satukan kami di Surga nantiTahukah kamu apa yang ku pintaDi setiap doa sepanjang hariku?Tuhan, tolong aku, tolong jaga diaTuhan, aku sayang diaWali -- Doaku untukmu-----------------"Hai, Ai, ayo! Naiklah dan tutup matamu dengan kain ini." ucap Haidar.Airin menurut ia mengambil kain hitam panjang itu dari tangan Haidar, lalu memakainya untuk menutupi mata. Dalam perjalanan yang singkat. Jantung Airin bergemuruh bak ingin mencuat keluar. Airin memegang erat perut Haidar."Oke, kita sampai Ai, t
Flashback 6th #8Rumah pohon - 7 Sumpah -Sudah satu Minggu sejak pembuatan rumah mini pohon itu, dan Airin menepati janjinya tidak datang ke sana semenjak hari itu. Liburan masih panjang sembilan hari lagi menuju kelas baru. Airin menantikan waktu itu, namun Airin juga tak ingin liburan ini segera berakhir, karena dia ingin menghabiskan banyak waktu dengan Haidar.Ah ... Mungkin yang sudah bucin si Airin ya geng's 🥰.Denting jam berbunyi berulang tiga kali, artinya saat ini jarum jam menunjukkan pukul tiga. Airin yang sedang asyik di teras belakang menyapu pemandangan dengan mata bulat hitamnya, serta gitar yang berada di tangannya. Bernyanyi lagu sendu yang sangat merdu dari Virgoun -- BuktiInt. G..D/F#..F..C..G D/F#meruntuhkan egoku F Cbukanlah satu hal yang mudah Am D
Flashback 6th #7Ulang tahun - 7 Sumpah - Hari ini, hari yang kau tungguBertambah satu tahun, usiamu,Bahagialah slaluYang kuberi, bukan jam dan cincinBukan seikat bunga, atau puisi,Juga kalung hatiMaaf, bukannya pelit,Atau nggak mau bermodal dikitYang ingin aku, beri padamuDo'a s'tulus hati .( Jamrud -- selamat ulang tahun ) -----------------Setelah mengetahui hasil usahanya selama seminggu senyum selalu mengembang dari bibirnya, tak pernah hilang sampai waktunya jam pulang tiba. Masih di lingkungan sekolah, satu persatu temannya datang serta menyerahkan setangkai bunga mawar putih."Rin, selamat ya," sapa Amel, dia memberikan setangkai mawar putih."Rin, congrast ya, sukses selalu untukmu." Nadia pun memberikan satu tangkai bunga mawar putih.Sampai tangan Airin penuh dengan bunga mawar merah, dan satu tan
Flashback 6th #6 - 7 Sumpah - Dengarkanlah akuCerita hatiku, cerita tentangmuAku mau ikhlas, ikhlas menyayangimu, tutuplah matamuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu, jiwa dan ragakuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu( Wali -- Sayang lahir batin ) - 7 Sumpah - - ----------------- Udara segar dipagi hari, kesiur angin yang menerpa wajah. Berhasil mendirikan bulu-bulu di lengan. Sinar mentari pagi belum sepenuhnya lolos dari balik cakrawala, masih begit
Flashback 6th #5 - 7 Sumpah - Sabtu pagi yang sangat mendukung untuk bercocok tanam, rumah Airin terdapat sepetak tanah yang lumayan cukup besar untuk menanam berbagai sayur dan bunga, dari situlah Airin mulai menyukai bunga, namun dia tak sama dengan kebanyakan wanita yang terlihat feminim dan indentik dengan warna pink yang cerah. Dia lebih menyukai warna-warna yang lembut dan memperlihatkan kepribadian seseorang Airin.Dia memberikan pupuk pada bungaDianthus Bright Eyes. Bunga ini terlihat sangat indah, dengan balutan warna putih serta corak warna merah tua di bagian tengahnya. Salah satu bunga yang mempesona memanjakan mata Airin. Ada beberapa tanan hias lainnya di sana. Sungguh taman mini yang mampu membuat hari libur Airin tak kan merasakan kebosanan.Sang ibu memanggil Airin, karena sedari tadi ponselnya tak berhenti berdering. " Rin, ponselmu tak pernah lelah berbunyi. Terimalah dulu siapa ta