- 7 Sumpah -
Bintang terlihat terang
Saat dirimu datang
Cinta yang dulu hilang
Kini kembali pulang
( Kangen_band -- Kembali pulang )
--------------------------
Pekatnya malam telah merajam sinar sang Surya yang menemani sepanjang hari. Airin kembali ke rumahnya. Sahabatnya masih setia menemani Airin.
"Ah ... Hari ini penuh dengan kejutan. Kesel gue." keluh Airin begitu tiba di rumahnya dan duduk di sofa ruang tengah.
"Ono opo to Rin?" sambut Sastra dan duduk didekat Airin. (Ada apa Rin)
"Eh iya Sas ... Mana yang kemarin gue minta udah kelar belum?" tanya Airin yang langsung menoleh kearah lawan bicaranya.
"Lhah ... Dadi urung mok delok dek ingi?" jawab Sastra. (Kemarin belum kamu lihat)
"Wingi wes tak seleh Nang mejo. Cidek bingkisanmu iku." lanjut Sastra kemudian. (Kemarin sudah kutaruh dimeja dekat bingkisanmu)
"Ah ... Ya aku lupa, bingkisan. Bahkan aku juga lupa dapat bingkisan itu. Baiklah mari kita lihat apa isinya geng's." Airin berjalan menuju ke meja di sebelah kamarnya sebelum masuk ruangan kamar tersebut.
Airin membawa bingkisan itu ketengah-tengah para sahabatnya serta membawa kertas-kertas disatu tangan lainnya.
Airin begitu terkejut setelah membuka paper bag yang lumayan besar.
"Akh ... Rin serem amat. Gila ya, siapa sih yang neror lu?" sergah Olin saat melihat isi bingkisan itu.
"Ini sudah jelas Rin pasti mantan kamu. Secara yang paling tersakiti akan sikap dan keputusanmu hanya dia." sela Zen yang memiliki keyakinan kuat akan segala yang terjadi adalah ulah dari mantan kekasih Airin.
"Iyo Iki Rin. Wes pasti kuwi." tambah Sastra. (Iya ini Rin, sudah pasti itu)
"Kalian ada bukti nuduh mantan Airin? Airin aja nggak yakin kalau dia yang melakukannya." bela Zia yang kasihan melihat Airin.
"Entah lah geng's, gue juga enggak tahu siapa dalang di balik semua ini. Gue rasa jika mantan gue enggak mungkin. Kita lihat saja ke depannya bagaimana. Kalau masih ada lagi kejutan gue terpaksa menemuinya nanti pas berkunjung." jelas Airin. Langsung mendapat tatapan tajam dari semua sahabatnya.
"Berkunjung? Apa maksud kamu Rin?" tanya Zen tak mengerti maksud Airin.
"Gue udah bilang tadi, hari ini banyak kejutan 'kan? Jadi, 2 minggu lagi gue bakal datang ke Kota Kembang. Bos gue bakal ada pemotretan di sana dengan waktu yang tak bisa di tentukan. Tahu sendiri kan gue dulu ketemu di sana dan bisa di lihat kalau dia itu betah banget sama kota itu. Huff ... Gue rasa ini memang waktu yang 'bicara'." jelas Airin panjang lebar, sembari melihat tajam pada barang yang di terima kemarin yang baru bisa dia lihat hari ini.
"Terus sekarang lu lihat deh yang kemarin main-main sama usaha lu." perintah Zia menengahi.
"Eh iya bener," Airin membuka lembar demi lembar yang di berikan oleh Sastra kemarin.
"Apa ini? Siapa Della? Sepertinya aku tak pernah mengenalnya, kenapa bisa ada dengan Adi? Sastra lu enggak salah kan?" tanya Airin dengan penuh kecurigaan. Bukan pada Sastra namun pada seseorang yang bernama Della.
"Yo bener lah Rin. Mosok aku kleru?" ( Ya lah Rin. Masa iya aku salah) jawab Sastra yakin kalau apa yang dia lihat dan cari tahu kemarin benar adanya. Orang-orang yang berada dalam lingkaran Adi.
"Dan apa ini? Aku tak pernah sekalipun membeli pestisida disini. Adi benar-benar ingin bermain dengan ku. Aku akan terima tantangannya." ujar Airin dengan senyum sinisnya.
"Kalian udah pada makan belum? Gue laper nih. Keluar yuk?" ajak Airin pada semua sahabatnya. Sudah lama mereka tak makan-makan bareng.
"Boleh Rin. Ayo! Gue siap-siap ya." Semangat Zia membara seketika.
" Ye elu mah kalau bicara makanan paling cepet dah." cetus Olin. Yang mana jika mereka sudah bertemu pasti selalu berdebat.
Dan mereka semua bersiap masing-masing meninggalkan semua yang terjadi dimeja ruang tengah itu.
Meninggalkan bingkisan dengan isian boneka tanpa kepala dengan berlumuran bercak merah. Meninggalkan berkas dari Sastra tentang Adi juga seorang bernama Della.
Sudah bisa di pastikan kalau Airin bakal tahu semua ini dengan mudah, dan membalas semua dengan cara main yang halus dan pastinya bakal lebih ngena pada mereka yang berbuat.
Airin adalah gadis dingin yang selalu menebarkan pesona garangnya pada mereka yang selalu mencari gara-gara dengannya.
- 7 Sumpah -
Kan ku abaikan segala hasrat ku
Agar kaupun tenang dengannya
Ku pertaruhkan semua ragaku
Demi dirimu bintang
Biarkan ku menjagamu
Memelukku memanjakanmu
Tidurlah kau dipelukku
Dipeluk ku, dipelukku.
( Anima -- Bintang )
------------------------------------------------
Jangan lupa like dan komen kalian geng's, plis lah tinggalin jejak kalian. Aku merasa senang jika itu terjadi. Jika kalian menjadi silent reader aku akan menangis😭. Namun aku tak akan mengutuk kalian kok🥰 aku akan tetap doakan kalian supaya kalian diberi rejeki yang melimpah yang mengalir deras bagai air zamzam yang tak pernah kering.
Dan jika kalian berkenan berikan rate bintang kalian aku mungkin tak bisa tertidur setengah hari 😁. Duh senangnya hatiku.
Jangan lupa follow akun othor tembre juga ya geng's.
Salam sayang Az Zidan ❤️
- 7 Sumpah -Terlalu lama kau jauhHingga waktu pasti kan berlaluKini kau pergi tinggalkankuDi saat aku terbenam sepiKau telah pergiTinggalkan akuDalam perih mimpi mimpiYang tak mungkin kembaliSaat kau dan akuSaling memiliki( Rasa ini -- the Titans )-----------------------------------Nuansa ala-ala Korea adalah tujuan Airin and the geng's saat ini. Lampu-lampu berpendar dengan sedikit redup. Kali ini bukan sebuah restoran bintang 5 atau sebuah cafe ternama namun lebih ke semacam warung tenda yang membentang luas dengan terpal plastik sebagai dindingnya yang menyajikan makanan khas Korea, namun tempat ini tak membolehkan pelanggan merokok didalamnya selain akan mengganggu tamu yang lain juga sangat berbahaya.Menu yang di sa
Penyelidikan- 7 Sumpah -Waktu berdetik takmungkin bisa ku hentikanMaumu jadi maukuPahitpun itu ku tersenyumKamu tak tahu rasanya hatikuSaat berhadapan kamu( Kotak -- Masih Cinta )-------------------------------------Saat mentari telah menampakkan dirinya, Airin bergegas mempersiapkan diri untuk memulai kembali aktifitas dengan Bos kesayangannya. Memakai kaos putih dan celana jeans ketat, kemudian jaket kulit hitam serta sepatu sneakers. Dia mengendarai motor miliknya, yang dia dapatkan dari hasil jerih payahnya selama ini. Di tinggal oleh orang tua dan semua kerabatnya membuat dia harus benar-benar hidup secara mandiri. Selama ini dia hanya bertukar kabar dengan mereka melalu telepon genggam miliknya.Saat melintasi rambu lalu lintas, sekelebat dia melihat sosok yang pernah dia kenal dulu. Tapi Airin segera menepis bayang-bayang itu. Dia tetap melajukan motornya dengan cepat hingga sampai di tempat tujuannya
Putus- 7 Sumpah -kemarin 'ku melihatmuKau bertemu dengannyaKurasa sekarang kau masih memikirkan tentang diaApa kurangnya aku di dalam hidupmu?Hingga kau curangi aku( Armada -- Asal kau bahagia )--------------------------------Adzan berkumandang menyerukan seruan paling indah, memanggil para insan yang harus menunaikan kewajiban. Menandakan Subuh telah datang. Ponsel Airin pun ikut bergetar di atas nakas tempat tidurnya. Dengan mata yang masih terpejam, ia meraba-raba di mana letak sumber getaran yang amat berisik itu.Masih dengan mata terpejam, Airin mengira-ngira letak icon hijau untuk di geser dan langsung menempelkan benda pipih itu ke telinganya.Suara malas keluar dari mulutnya. "Emh?" sapanya pada saluran telepon itu."Tak perlu datang pagi nanti Rin." Ternyata Si Bos lah yang menghubungi Airin pagi-pagi buta.Sesegera mungkin Airin bangkit dan mengumpulkan
- 7 Sumpah -Flasback--------------------Kini tinggallah ku sendiriHanya berteman dengan sepiMenanti dirimu kembaliDisini kuterus menantiAkan kucoba untuk menanti dirimuKekasih.( Thomas -- Bunga )------------------------------( Flashback nya banyak geng's semoga nggak bingung ya 🥰 )"Semuanya sudah beres Nona. Tugas Nona hanya tinggal menyelesaikan 1 pose lagi dan kita bisa istirahat. Apa Nona mau saya belikan sesuatu?" ucap Della pada atasannya yang tak lain adalah Emery."Kau benar Dell. Aku sudah sangat lelah kita bisa belanja nanti setelah ini." ujar Emery menatap Della.( Kejadian di mana Emery pertama kali menjadi model )Pekerjaan menjadi model adalah suatu kebanggaan tersendiri untuk Emery dia bisa melakukan traveling kebanyak tempat tanpa harus menguras lebih dalam kantongnya.Dia bisa mendapat honor dengan jerih payahnya. Dia sudah tidak lagi m
Vincent Miller - 7 Sumpah -Kau hadir dengan sejuta keindahanKau tarik ku dengan pesonamuMembawa diriku ke alam cinta.Bicaramu membuat tubuh ini bergetarMatamu pancarkan kesetiaanMembuat diriku semakin cinta.Salju -- Kasih---------------------------------------Hujan membuncah kan airnya dari angkasa, awan gelap masih menyelimuti langit, membuat matahari bersembunyi dibalik Cakrawala di pagi ini. Zen tetap bersemangat untuk memulai kembali aktifitasnya, ada seorang clien adari negara sakura yang ingin berkerja sama dengannya. Memusatkan para touris dan warga lokal untuk memilih hunian atau penginapan di hotel dimana tuan sakura itu adalah pemiliknya, Zen berkerja sebagai penarik para pecinta traveling. Dia membuat dan mendesain tata letak di hotel itu. Tentu saja dia akan melibatkan Airin dalam hal ini, dia membutuhkan tanaman hias yang ada di toko Airin untuk mempercantik bagian lobi dan juga s
Rencana yang batal - 7 Sumpah -Dengarlah cinta hatiku remuk redamJika tak ada kamu menemani akuDengarlah cinta ku memanggilNamamu, disetiap malam kuKu memikirkan kamu.Aku sepi sepi sepi jika tak ada kamuAku mati mati mati jika engkau pergiAl Ghazali -- Kesayangan------------------------Pagi hari ini udara terasa sangat dingin, Airin meringkuk di balik selimut tebalnya. Matanya masih enggan untuk terbuka, entah kenapa hari ini jam seakan berputar lebih cepat dari biasanya.Airin terpaksa membuka matanya dia akan menjalani rutinitas olahraga paginya. Dengan malas dia melangkahkan kaki ke kamar mandi, membasuh muka dan berganti baju. Menggunakan celana model training berwarna Nafi dengan strip putih di sepanjang jahitan samping, dan baju berlengan panjang warna cream yang melekat pada tubuhnya, tak lupa sepatu sneakers.Hari ini dia tak ingin terlalu banyak menguras energiny
Bertahan untuk persahabatan - 7 Sumpah -Aku tak mengerti apa yang kurasaRindu yang tak pernah begitu hebatnyaAku mencintaimu lebih dari yangKau tahuMeski kau tak pernah tahuAku persembahkan hidupku untukmuDewa -- Pupus----------------------Dalam pekatnya malam yang merajam senja, kesiur angin menerpa seluruh tubuh Zen. Zen yang saat ini duduk di kursi gantung kepompong yang terbuat dari rotan berkualitas dengan sentuhan gaya elegan dan maskulin yang berada pada balkon kamarnya.Zen mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu dirumah Airin. Benarkah dia telah jatuh hati pada Airin? Atau hanya rasa iba dan kasihan yang menyelimuti hati dan pikirannya?Kedua bola mata Zen tertutup oleh kelopak matanya, sekilas dia ingat aroma rambut Airin, malam ini Zen benar-benar gelis
Haidar Reynard Putra - 7 Sumpah -Aku yang lemah tanpamuAku yang rentan karenaCinta yang t'lah hilang darimuYang mampu menyanjungkuSelama mata terbukaSampai jantung tak berdetakSelama itu pun aku mampu untuk mengenangmuSamsons -- Kenangan terindah------------------"Sayang kita keluar bareng ya? Kita makan ditempat favorit papa, kamu mau kan?" Suara seorang ibu yang menawari anak kesayangannya untuk ikut makan serta dengannya."Zia lagi males keluar ma," ya dia adalah Zia, anak dari pasangan Jhonny Will Malik dan Maudy Malik.Seorang pengusaha batik yang luar biasa terkenal di Indonesia dengan desain- desain eksklusifnya juga ketelitian pengrajinnya.Ziancha Malik adalah gadis yang ceria dan manja, tak heran dia selalu heboh dan usil saat berkumpul bersama dengan para sahabatnya. Zia adalah yang paling muda diantara mereka, sedang menggel
Flashback 6th #13 - 7 Sumpah - --------------Sudah tiga hari lamanya Haidar terbaring di rumah sakit. Kini beberapa lukanya cukup membaik, dan beberapa perban juga telah lepas, gips yang terpasang di lehernya pun telah tiada. Esok ia akan diijinkan untuk pulang.Sampai saat ini Airin masih setia menemani kekasihnya itu.Sebentar lagi juga adalah hari wisuda bagi Haidar, tentu dia menantikan waktu itu tiba.Setelah ini dia bisa mencapai mimpinya, sedikit lagi, tinggal sedikit lagi."Apa kau bosan?" tanya Airin pada Haidar."Bukan aku yang bosan tapi kau Ai, ayo kita keluar dari kamar ini, ini memang memuakkan." jelasnya."Baiklah, aku akan ambilkan kursi roda untukmu Rey, aku akan membawamu berkeliling." Dengan senyum yang terukir, Airin melenggang pergi dari ruangan itu.Ia kembali dengan sebuah kursi roda. Airin membantu Haidar untuk duduk di atas kursi roda itu, dengan hati-hati dan sangat telate
Flashback 6th #12 - 7 Sumpah --------------Hari ini adalah hari awal liburan dimulai, seharusnya Airin tengah meminta ijin pada sang ayah untuk pergi liburan kemana ia ingin pergi, namun rencananya batal. Ya ... memang manusia bebas merencanakan apapun namun Tuhan lah sang penentu. Rencana itu batal karena insiden yang menimpa Haidar, luka yang di dapat cukup menyakitkan sehingga ia tak bisa beranjak barang hanya ke kamar mandi.Pagi ini Airin sudah terburu-buru menyiapkan segala sesuatu yang ia perlukan untuk beberapa hari di rumah sakit. Tentu saja, kali ini bukan ijin berlibur, melainkan dia meminta ijin untuk menjaga Haidar di rumah sakit. Meskipun sekuat tenaga Haidar melarangnya, Airin tetaplah Airin yang keras kepala untuk masalah ini.Kasih sayang Airin sangat tulus dan besar, mendapat curahan cinta dari Haidar adalah hak yang paling membahagiakan sepanjang hidup Airin.Tas ransel berukuran b
Flashback 6th #11 - 7 Sumpah -"Dia sudah melewati masa kritis, kita hanya menunggu dia sadar saja Nona." jelas Jay. Antony dengan wajah bantalnya hanya memperhatikan Airin. Begitu juga dengan Rama, ia heran seorang gadis SMA yang menjadi kekasih temannya itu.Airin menoleh saat mendengar suara bariton itu, wajahnya tak menyiratkan apa-apa yang bisa di baca oleh Jay, yang Jay tahu gadis di hadapannya hanya sedang bersedih. Mungkin dengan memberinya sedikit informasi yang di dapat dari Dokter ia akan tenang. Biar bagaimanapun ia yang menyebabkan ini terjadi, dan dia tak ingin sampai gadis ini semakin sedih karena perbuatannya itu.Airin menghampiri Jay, dengan wajah berubah merah padam dan juga penuh kebencian, tangannya mengepal di bawah. Dengan secepat kilat ia melayangkan bogem pada perut Jay. Jay Chou yang tak tahu bahwa dirinya akan dipukul sontak kaget dan sedikit mundur kebel
Flashback #10 - 7 Sumpah -Teruntuk kamu, hidup dan matikuAku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannyaAtau dengan kalimat apa aku mengungkapkannyaKarena untuk keberkian kalinyaKau buat aku kembali percaya akan kata cintaDan benar, bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanyaKetika hati yang mudah rapuh iniDiuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk kesekian kaliLagi, lagi, dan lagiKutuliskan kenangan tentangCaraku menemukan dirimuTentang apa yang membuatku mudahBerikan hatiku padamu( Virgoun -- Surat cinta U/Starla )-------------------Suara roda brankar rumah sakit yang beradu dengan garis-garis lantai keramik, dan keadaan yang begitu mencemaskan. Beberapa perawat serta 3 orang sahabat Haidar mendorong ranjang itu menuju ke ruangan Unit Gawat Darurat. Pasca kejadian malam tadi Haidar terpaksa harus dilarikan
Flashback 6th #9Rumah pohon - 7 Sumpah - --------------Kau mau apa pasti 'kan ku beriKau minta apa akan aku turutiWalau harus aku terlelah dan letihIni demi kamu, sayangAku tak akan berhenti menemani dan menyayangimuHingga matahari tak terbit lagiBahkan bila aku mati, ku 'kan berdoa pada Ilahi'Tuk satukan kami di Surga nantiTahukah kamu apa yang ku pintaDi setiap doa sepanjang hariku?Tuhan, tolong aku, tolong jaga diaTuhan, aku sayang diaWali -- Doaku untukmu-----------------"Hai, Ai, ayo! Naiklah dan tutup matamu dengan kain ini." ucap Haidar.Airin menurut ia mengambil kain hitam panjang itu dari tangan Haidar, lalu memakainya untuk menutupi mata. Dalam perjalanan yang singkat. Jantung Airin bergemuruh bak ingin mencuat keluar. Airin memegang erat perut Haidar."Oke, kita sampai Ai, t
Flashback 6th #8Rumah pohon - 7 Sumpah -Sudah satu Minggu sejak pembuatan rumah mini pohon itu, dan Airin menepati janjinya tidak datang ke sana semenjak hari itu. Liburan masih panjang sembilan hari lagi menuju kelas baru. Airin menantikan waktu itu, namun Airin juga tak ingin liburan ini segera berakhir, karena dia ingin menghabiskan banyak waktu dengan Haidar.Ah ... Mungkin yang sudah bucin si Airin ya geng's 🥰.Denting jam berbunyi berulang tiga kali, artinya saat ini jarum jam menunjukkan pukul tiga. Airin yang sedang asyik di teras belakang menyapu pemandangan dengan mata bulat hitamnya, serta gitar yang berada di tangannya. Bernyanyi lagu sendu yang sangat merdu dari Virgoun -- BuktiInt. G..D/F#..F..C..G D/F#meruntuhkan egoku F Cbukanlah satu hal yang mudah Am D
Flashback 6th #7Ulang tahun - 7 Sumpah - Hari ini, hari yang kau tungguBertambah satu tahun, usiamu,Bahagialah slaluYang kuberi, bukan jam dan cincinBukan seikat bunga, atau puisi,Juga kalung hatiMaaf, bukannya pelit,Atau nggak mau bermodal dikitYang ingin aku, beri padamuDo'a s'tulus hati .( Jamrud -- selamat ulang tahun ) -----------------Setelah mengetahui hasil usahanya selama seminggu senyum selalu mengembang dari bibirnya, tak pernah hilang sampai waktunya jam pulang tiba. Masih di lingkungan sekolah, satu persatu temannya datang serta menyerahkan setangkai bunga mawar putih."Rin, selamat ya," sapa Amel, dia memberikan setangkai mawar putih."Rin, congrast ya, sukses selalu untukmu." Nadia pun memberikan satu tangkai bunga mawar putih.Sampai tangan Airin penuh dengan bunga mawar merah, dan satu tan
Flashback 6th #6 - 7 Sumpah - Dengarkanlah akuCerita hatiku, cerita tentangmuAku mau ikhlas, ikhlas menyayangimu, tutuplah matamuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu, jiwa dan ragakuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu( Wali -- Sayang lahir batin ) - 7 Sumpah - - ----------------- Udara segar dipagi hari, kesiur angin yang menerpa wajah. Berhasil mendirikan bulu-bulu di lengan. Sinar mentari pagi belum sepenuhnya lolos dari balik cakrawala, masih begit
Flashback 6th #5 - 7 Sumpah - Sabtu pagi yang sangat mendukung untuk bercocok tanam, rumah Airin terdapat sepetak tanah yang lumayan cukup besar untuk menanam berbagai sayur dan bunga, dari situlah Airin mulai menyukai bunga, namun dia tak sama dengan kebanyakan wanita yang terlihat feminim dan indentik dengan warna pink yang cerah. Dia lebih menyukai warna-warna yang lembut dan memperlihatkan kepribadian seseorang Airin.Dia memberikan pupuk pada bungaDianthus Bright Eyes. Bunga ini terlihat sangat indah, dengan balutan warna putih serta corak warna merah tua di bagian tengahnya. Salah satu bunga yang mempesona memanjakan mata Airin. Ada beberapa tanan hias lainnya di sana. Sungguh taman mini yang mampu membuat hari libur Airin tak kan merasakan kebosanan.Sang ibu memanggil Airin, karena sedari tadi ponselnya tak berhenti berdering. " Rin, ponselmu tak pernah lelah berbunyi. Terimalah dulu siapa ta