Beranda / Romansa / 7 Sumpah / Makan Malam

Share

Makan Malam

Penulis: Az Zidan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-03 17:17:56

  - 7 Sumpah -

  

Terlalu lama kau jauh

Hingga waktu pasti kan berlalu

Kini kau pergi tinggalkanku

Di saat aku terbenam sepi

Kau telah pergi

Tinggalkan aku

Dalam perih mimpi mimpi

Yang tak mungkin kembali

Saat kau dan aku

Saling memiliki

( Rasa ini -- the Titans )

-----------------------------------

Nuansa ala-ala Korea adalah tujuan Airin and the geng's saat ini. Lampu-lampu berpendar dengan sedikit redup. Kali ini bukan sebuah restoran bintang 5 atau sebuah cafe ternama namun lebih ke semacam warung tenda yang membentang luas dengan terpal plastik sebagai dindingnya yang menyajikan makanan khas Korea, namun tempat ini tak membolehkan pelanggan merokok didalamnya selain akan mengganggu tamu yang lain juga sangat berbahaya.

Menu yang di sajikan cukup beragam dan tentunya khas Korea. Salah satunya adalah Kimcee ( Kimchi ) makanan ini terbuat dari sayuran yang di fermentasi dengan aneka bumbu dan biasanya memiliki rasa pedas dan asam. Sayuran yang dipakai dalam Kimchi kebanyakan sawi namun bisa juga memakai alternatif lain seperti lobak dan timun. 

Bumbunya sendiri terdiri dari cabai, jahe, bawang Bombay, bawang putih, pasta udang, dan saus ikan.

Ada juga Gimbap ( Kimbap) makanan ini terbuat dari nasi putih ( bap ) dan isian berupa potongan ikan, daging, telur, dan sayuran yang digulung dengan lembaran rumput laut kering ( Gim ) lalu dipotong kecil, 1 gulung Kimbap biasanya dipotong menjadi 6-8 bagian. Sayur yang digunakan sendirian adalah timun, bayam, wortel atau acar lobak.

Ada juga beberapa makan Korea lainnya seperti Bibimbap, juga yang biasa disebut ramen. Airin masuk dalam warung tenda itu. Duduk dengan anteng dan nyaman bersama dengan para sahabatnya.

"Ah, Rin? Kenapa mesti ketempat ini sih? Sempit tahu nggak bebas." keluh Zia, dia memang pemilih yang ulung.

"Sudahlah makan aja, kalau tak mau ya udah pulang sana." jawab Airin acuh, dia tahu betul kalau Zia tidak akan berani keluar. Karena makanan Korea adalah salah satu favoritnya.

Zia mencebikkan bibirnya dan menggerutu pelan. Namun Airin yang duduk di sebelahnya tetap mendengar omelannya.

Airin memesan Bibimbap, kimchi untuk Zia, ramen untuk Sastra dan Olin, dan kimbap untuk Zen serta tak lupa memesan Soju juga untuk mereka.

Dua orang pelayan membawa semua pesanan mereka, menata rapi diatas meja. Seketika meja menjadi penuh sesak. Makan dengan membahas banyak hal, dan bercanda tentang semua hal yang dianggap menggelitik humor mereka. Sesekali tertawa dan mengikut satu sama lain.

"Kenyang gue. Gila yah makanannya Daebak." seru Zia, tangannya mengelus-elus perutnya yang telah menggembung.

"Lagian ya, lu makan udah kaya dari lahir kagak makan. Lahap bener, lapar apa doyan?" ejek Olin.

"Ish, kan sayang kalau nggak dihabisin." Wajah Zia memelas, agar tak mendapat omel dari Olin.

Minum Soju sedikit tidak akan membuat mereka mabuk, karena mereka memang telah biasa meminumnya.

  - 7 Sumpah -

  

Sinar bulan setia memberikan pantulannya pada semua makhluk penduduk bumi. Airin dan semua sahabatnya telah sampai dikediaman Airin. Satu persatu dari mereka tumbang. Mengukir mimpi dalam lelapnya.

Airin dan Zen masih setia terjaga saat itu. Zen duduk di samping Airin dengan laptop setia di depannya, dia harus mengecek jadwal temu kliennya.

"Sibuk banget ya?" tanya Airin yang merapatkan duduknya.

Jantung Zen serasa di pompa lebih cepat saat itu. Entah kenapa itu bisa terjadi, selama bertahun-tahun dekat dengan Airin, Zen sama sekali tak menaruh perasaan apapun padanya. Karena bagi Zen, Airin adalah wanita dengan kisah yang amat pilu dan dia kasihan akan nasibnya. Mungkin itu juga yang membuat Zen bertekad akan menjaga Airin, menjaga hati, perasaan juga raganya.

Tapi malam ini lain. Airin nampak lebih anggun dari biasanya, meski di hari-hari lain dia tetap terlihat mempesona dan cool namun malam ini dia melebihi hari-hari itu. Zen membawa pandangan matanya kearah Airin. Zen bisa mencium wangi rambut Airin. Sangat harum dan lembut. Zen menutup matanya menikmati dalam-dalam aroma itu.

"Zen!" Airin menepuk pipi Zen, membuyarkan lamunannya dan membuka mata seketika.

"Apaan sih Rin, ngagetin aja." elak Zen yang menutupi kecanggungan.

Dengan sigap Zen mengalihkan tatapannya pada benda kotak di hadapannya. Namun debar-debar dalam relung hatinya tetap tidak dapat terkontrol, tidak dapat terkendali, karena takut akan mempengaruhi hasil kerjanya, Zen menutup laptop dengan kasar.

Membuang napas panjang. Menyandarkan punggung juga kepalanya pada sandaran kursi, menutup kelopak mata rapat-rapat.

"Kenapa sih Zen? Lu sakit? Aneh gitu?" Airin heran melihat sikap dan perilaku Zen malam ini.

Airin meletakkan tangannya di atas dahi Zen. Membuat getaran yang di rasakan Zen semakin intens, berharap Airin tak mendengar suara detakan jantungnya.

"I'am fine Rin, tenang aja. Aku hanya lelah dan mengantuk. Pergilah dulu istirahat." alasan itupun keluar dari mulut Zen.

"Hah? Oke, gue tinggal ya yang lain juga udah pules, night Zen." Airin melenggang pergi. Membelakangi Zen dan menghilang di balik pintu.

Sepeninggal Airin, Zen membuka matanya dan mengontrol dirinya. Mengatur napasnya yang tadi sempat terengah-engah, dan mati-matian dia menahannya.

Ada apa sama aku ya? Ini tak mungkin terjadi 'kan? Zen berkelut dengan perasaannya.

Tepat jarum jam menunjukkan pukul 00.30 Zen mulai merebahkan tubuhnya pada sofa di depan televisi. Zen tertidur dengan kedua tangan sebagai bantalannya. Wajah Zen berubah tenang. 

Zen adalah anak dari kelurga yang luar biasa baik juga santun. Ibunya berdarah Tionghoa, dan ayahnya adalah penghuni asli Indonesia. Namun gen yang ada dalam tubuhnya banyak didapat dari ayahnya. Zen memiliki garis wajah yang lembut, alis matanya tebal dan hitam lebat, rambutnya berwarna kecoklatan, dan mata yang sempurna tak sipit juga tak terlalu lebar. Kulit Zen putih bak ibunya yang memang memiliki kulit putih bersih.

  - 7 Sumpah -

Rasa ini tak mungkin bisa ku ungkap lagi

Berakhir rasa yang kumiliki

Satu cinta aku oh

Terlalu lama kau jauh

Hingga waktu pasti kan berlalu

Kini kau pergi tinggalkan ku

Disaat aku terbenam sepi.

( Rasa ini -- the Titans )

-----------------------------------

Bab terkait

  • 7 Sumpah   Penyelidikan

    Penyelidikan- 7 Sumpah -Waktu berdetik takmungkin bisa ku hentikanMaumu jadi maukuPahitpun itu ku tersenyumKamu tak tahu rasanya hatikuSaat berhadapan kamu( Kotak -- Masih Cinta )-------------------------------------Saat mentari telah menampakkan dirinya, Airin bergegas mempersiapkan diri untuk memulai kembali aktifitas dengan Bos kesayangannya. Memakai kaos putih dan celana jeans ketat, kemudian jaket kulit hitam serta sepatu sneakers. Dia mengendarai motor miliknya, yang dia dapatkan dari hasil jerih payahnya selama ini. Di tinggal oleh orang tua dan semua kerabatnya membuat dia harus benar-benar hidup secara mandiri. Selama ini dia hanya bertukar kabar dengan mereka melalu telepon genggam miliknya.Saat melintasi rambu lalu lintas, sekelebat dia melihat sosok yang pernah dia kenal dulu. Tapi Airin segera menepis bayang-bayang itu. Dia tetap melajukan motornya dengan cepat hingga sampai di tempat tujuannya

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • 7 Sumpah   Putus

    Putus- 7 Sumpah -kemarin 'ku melihatmuKau bertemu dengannyaKurasa sekarang kau masih memikirkan tentang diaApa kurangnya aku di dalam hidupmu?Hingga kau curangi aku( Armada -- Asal kau bahagia )--------------------------------Adzan berkumandang menyerukan seruan paling indah, memanggil para insan yang harus menunaikan kewajiban. Menandakan Subuh telah datang. Ponsel Airin pun ikut bergetar di atas nakas tempat tidurnya. Dengan mata yang masih terpejam, ia meraba-raba di mana letak sumber getaran yang amat berisik itu.Masih dengan mata terpejam, Airin mengira-ngira letak icon hijau untuk di geser dan langsung menempelkan benda pipih itu ke telinganya.Suara malas keluar dari mulutnya. "Emh?" sapanya pada saluran telepon itu."Tak perlu datang pagi nanti Rin." Ternyata Si Bos lah yang menghubungi Airin pagi-pagi buta.Sesegera mungkin Airin bangkit dan mengumpulkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • 7 Sumpah   Siapa Della ?

    - 7 Sumpah -Flasback--------------------Kini tinggallah ku sendiriHanya berteman dengan sepiMenanti dirimu kembaliDisini kuterus menantiAkan kucoba untuk menanti dirimuKekasih.( Thomas -- Bunga )------------------------------( Flashback nya banyak geng's semoga nggak bingung ya 🥰 )"Semuanya sudah beres Nona. Tugas Nona hanya tinggal menyelesaikan 1 pose lagi dan kita bisa istirahat. Apa Nona mau saya belikan sesuatu?" ucap Della pada atasannya yang tak lain adalah Emery."Kau benar Dell. Aku sudah sangat lelah kita bisa belanja nanti setelah ini." ujar Emery menatap Della.( Kejadian di mana Emery pertama kali menjadi model )Pekerjaan menjadi model adalah suatu kebanggaan tersendiri untuk Emery dia bisa melakukan traveling kebanyak tempat tanpa harus menguras lebih dalam kantongnya.Dia bisa mendapat honor dengan jerih payahnya. Dia sudah tidak lagi m

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • 7 Sumpah   Vincent Miller

    Vincent Miller - 7 Sumpah -Kau hadir dengan sejuta keindahanKau tarik ku dengan pesonamuMembawa diriku ke alam cinta.Bicaramu membuat tubuh ini bergetarMatamu pancarkan kesetiaanMembuat diriku semakin cinta.Salju -- Kasih---------------------------------------Hujan membuncah kan airnya dari angkasa, awan gelap masih menyelimuti langit, membuat matahari bersembunyi dibalik Cakrawala di pagi ini. Zen tetap bersemangat untuk memulai kembali aktifitasnya, ada seorang clien adari negara sakura yang ingin berkerja sama dengannya. Memusatkan para touris dan warga lokal untuk memilih hunian atau penginapan di hotel dimana tuan sakura itu adalah pemiliknya, Zen berkerja sebagai penarik para pecinta traveling. Dia membuat dan mendesain tata letak di hotel itu. Tentu saja dia akan melibatkan Airin dalam hal ini, dia membutuhkan tanaman hias yang ada di toko Airin untuk mempercantik bagian lobi dan juga s

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • 7 Sumpah   Rencana yang batal

    Rencana yang batal - 7 Sumpah -Dengarlah cinta hatiku remuk redamJika tak ada kamu menemani akuDengarlah cinta ku memanggilNamamu, disetiap malam kuKu memikirkan kamu.Aku sepi sepi sepi jika tak ada kamuAku mati mati mati jika engkau pergiAl Ghazali -- Kesayangan------------------------Pagi hari ini udara terasa sangat dingin, Airin meringkuk di balik selimut tebalnya. Matanya masih enggan untuk terbuka, entah kenapa hari ini jam seakan berputar lebih cepat dari biasanya.Airin terpaksa membuka matanya dia akan menjalani rutinitas olahraga paginya. Dengan malas dia melangkahkan kaki ke kamar mandi, membasuh muka dan berganti baju. Menggunakan celana model training berwarna Nafi dengan strip putih di sepanjang jahitan samping, dan baju berlengan panjang warna cream yang melekat pada tubuhnya, tak lupa sepatu sneakers.Hari ini dia tak ingin terlalu banyak menguras energiny

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • 7 Sumpah   Bertahan demi persahabatan

    Bertahan untuk persahabatan - 7 Sumpah -Aku tak mengerti apa yang kurasaRindu yang tak pernah begitu hebatnyaAku mencintaimu lebih dari yangKau tahuMeski kau tak pernah tahuAku persembahkan hidupku untukmuDewa -- Pupus----------------------Dalam pekatnya malam yang merajam senja, kesiur angin menerpa seluruh tubuh Zen. Zen yang saat ini duduk di kursi gantung kepompong yang terbuat dari rotan berkualitas dengan sentuhan gaya elegan dan maskulin yang berada pada balkon kamarnya.Zen mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu dirumah Airin. Benarkah dia telah jatuh hati pada Airin? Atau hanya rasa iba dan kasihan yang menyelimuti hati dan pikirannya?Kedua bola mata Zen tertutup oleh kelopak matanya, sekilas dia ingat aroma rambut Airin, malam ini Zen benar-benar gelis

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-04
  • 7 Sumpah   Haidar Reynard Putra

    Haidar Reynard Putra - 7 Sumpah -Aku yang lemah tanpamuAku yang rentan karenaCinta yang t'lah hilang darimuYang mampu menyanjungkuSelama mata terbukaSampai jantung tak berdetakSelama itu pun aku mampu untuk mengenangmuSamsons -- Kenangan terindah------------------"Sayang kita keluar bareng ya? Kita makan ditempat favorit papa, kamu mau kan?" Suara seorang ibu yang menawari anak kesayangannya untuk ikut makan serta dengannya."Zia lagi males keluar ma," ya dia adalah Zia, anak dari pasangan Jhonny Will Malik dan Maudy Malik.Seorang pengusaha batik yang luar biasa terkenal di Indonesia dengan desain- desain eksklusifnya juga ketelitian pengrajinnya.Ziancha Malik adalah gadis yang ceria dan manja, tak heran dia selalu heboh dan usil saat berkumpul bersama dengan para sahabatnya. Zia adalah yang paling muda diantara mereka, sedang menggel

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-05
  • 7 Sumpah   Hari Tersibuk

    Hari tersibuk - 7 Sumpah -Pedihnya tanya yang tak terjawabMampu menjatuhkanku yang dikira tegarKau tepikan aku kau renggut mimpiYang dulu kita ukir bersamaSeolah aku tak pernah jadi bagianbesar dalam hari-harimuRaisa -- Usai Disini-----------------------Hari ini adalah jadwal dimana para pekerja dari Citycent hotel datang ke toko tanaman hias Airin, untuk mengambil beberapa tanaman hias yang akan digunakan untuk mendekor loby juga kamar hotel.Kerjasama ini terjalin karena adanya usulan dari Zen, Zen yang membantu mengenalkan usaha tanaman hiasnya pada Presdir Citycent hotel.Beberapa tanaman yang diminta adalah Ficus Benjamina tanaman ini membantu menjaga udara di dalam ruangan tetap sejuk, batang yang tinggi dengan puncak atau daun yang lebat, bisa berfungsi sebagai kanopi hutan kecil untuk tanaman lain yang berada dibawahnya atau sekitarnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06

Bab terbaru

  • 7 Sumpah   Flashback 6th #13

    Flashback 6th #13 - 7 Sumpah - --------------Sudah tiga hari lamanya Haidar terbaring di rumah sakit. Kini beberapa lukanya cukup membaik, dan beberapa perban juga telah lepas, gips yang terpasang di lehernya pun telah tiada. Esok ia akan diijinkan untuk pulang.Sampai saat ini Airin masih setia menemani kekasihnya itu.Sebentar lagi juga adalah hari wisuda bagi Haidar, tentu dia menantikan waktu itu tiba.Setelah ini dia bisa mencapai mimpinya, sedikit lagi, tinggal sedikit lagi."Apa kau bosan?" tanya Airin pada Haidar."Bukan aku yang bosan tapi kau Ai, ayo kita keluar dari kamar ini, ini memang memuakkan." jelasnya."Baiklah, aku akan ambilkan kursi roda untukmu Rey, aku akan membawamu berkeliling." Dengan senyum yang terukir, Airin melenggang pergi dari ruangan itu.Ia kembali dengan sebuah kursi roda. Airin membantu Haidar untuk duduk di atas kursi roda itu, dengan hati-hati dan sangat telate

  • 7 Sumpah   Flashback #12

    Flashback 6th #12 - 7 Sumpah --------------Hari ini adalah hari awal liburan dimulai, seharusnya Airin tengah meminta ijin pada sang ayah untuk pergi liburan kemana ia ingin pergi, namun rencananya batal. Ya ... memang manusia bebas merencanakan apapun namun Tuhan lah sang penentu. Rencana itu batal karena insiden yang menimpa Haidar, luka yang di dapat cukup menyakitkan sehingga ia tak bisa beranjak barang hanya ke kamar mandi.Pagi ini Airin sudah terburu-buru menyiapkan segala sesuatu yang ia perlukan untuk beberapa hari di rumah sakit. Tentu saja, kali ini bukan ijin berlibur, melainkan dia meminta ijin untuk menjaga Haidar di rumah sakit. Meskipun sekuat tenaga Haidar melarangnya, Airin tetaplah Airin yang keras kepala untuk masalah ini.Kasih sayang Airin sangat tulus dan besar, mendapat curahan cinta dari Haidar adalah hak yang paling membahagiakan sepanjang hidup Airin.Tas ransel berukuran b

  • 7 Sumpah   Flashback #11

    Flashback 6th #11 - 7 Sumpah -"Dia sudah melewati masa kritis, kita hanya menunggu dia sadar saja Nona." jelas Jay. Antony dengan wajah bantalnya hanya memperhatikan Airin. Begitu juga dengan Rama, ia heran seorang gadis SMA yang menjadi kekasih temannya itu.Airin menoleh saat mendengar suara bariton itu, wajahnya tak menyiratkan apa-apa yang bisa di baca oleh Jay, yang Jay tahu gadis di hadapannya hanya sedang bersedih. Mungkin dengan memberinya sedikit informasi yang di dapat dari Dokter ia akan tenang. Biar bagaimanapun ia yang menyebabkan ini terjadi, dan dia tak ingin sampai gadis ini semakin sedih karena perbuatannya itu.Airin menghampiri Jay, dengan wajah berubah merah padam dan juga penuh kebencian, tangannya mengepal di bawah. Dengan secepat kilat ia melayangkan bogem pada perut Jay. Jay Chou yang tak tahu bahwa dirinya akan dipukul sontak kaget dan sedikit mundur kebel

  • 7 Sumpah   Tragedi

    Flashback #10 - 7 Sumpah -Teruntuk kamu, hidup dan matikuAku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannyaAtau dengan kalimat apa aku mengungkapkannyaKarena untuk keberkian kalinyaKau buat aku kembali percaya akan kata cintaDan benar, bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanyaKetika hati yang mudah rapuh iniDiuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk kesekian kaliLagi, lagi, dan lagiKutuliskan kenangan tentangCaraku menemukan dirimuTentang apa yang membuatku mudahBerikan hatiku padamu( Virgoun -- Surat cinta U/Starla )-------------------Suara roda brankar rumah sakit yang beradu dengan garis-garis lantai keramik, dan keadaan yang begitu mencemaskan. Beberapa perawat serta 3 orang sahabat Haidar mendorong ranjang itu menuju ke ruangan Unit Gawat Darurat. Pasca kejadian malam tadi Haidar terpaksa harus dilarikan

  • 7 Sumpah   Tragedi Haidar

    Flashback 6th #9Rumah pohon - 7 Sumpah - --------------Kau mau apa pasti 'kan ku beriKau minta apa akan aku turutiWalau harus aku terlelah dan letihIni demi kamu, sayangAku tak akan berhenti menemani dan menyayangimuHingga matahari tak terbit lagiBahkan bila aku mati, ku 'kan berdoa pada Ilahi'Tuk satukan kami di Surga nantiTahukah kamu apa yang ku pintaDi setiap doa sepanjang hariku?Tuhan, tolong aku, tolong jaga diaTuhan, aku sayang diaWali -- Doaku untukmu-----------------"Hai, Ai, ayo! Naiklah dan tutup matamu dengan kain ini." ucap Haidar.Airin menurut ia mengambil kain hitam panjang itu dari tangan Haidar, lalu memakainya untuk menutupi mata. Dalam perjalanan yang singkat. Jantung Airin bergemuruh bak ingin mencuat keluar. Airin memegang erat perut Haidar."Oke, kita sampai Ai, t

  • 7 Sumpah   Flashback enam tahun # 8

    Flashback 6th #8Rumah pohon - 7 Sumpah -Sudah satu Minggu sejak pembuatan rumah mini pohon itu, dan Airin menepati janjinya tidak datang ke sana semenjak hari itu. Liburan masih panjang sembilan hari lagi menuju kelas baru. Airin menantikan waktu itu, namun Airin juga tak ingin liburan ini segera berakhir, karena dia ingin menghabiskan banyak waktu dengan Haidar.Ah ... Mungkin yang sudah bucin si Airin ya geng's 🥰.Denting jam berbunyi berulang tiga kali, artinya saat ini jarum jam menunjukkan pukul tiga. Airin yang sedang asyik di teras belakang menyapu pemandangan dengan mata bulat hitamnya, serta gitar yang berada di tangannya. Bernyanyi lagu sendu yang sangat merdu dari Virgoun -- BuktiInt. G..D/F#..F..C..G D/F#meruntuhkan egoku F Cbukanlah satu hal yang mudah Am D

  • 7 Sumpah   Ulang tahun flashback #7

    Flashback 6th #7Ulang tahun - 7 Sumpah - Hari ini, hari yang kau tungguBertambah satu tahun, usiamu,Bahagialah slaluYang kuberi, bukan jam dan cincinBukan seikat bunga, atau puisi,Juga kalung hatiMaaf, bukannya pelit,Atau nggak mau bermodal dikitYang ingin aku, beri padamuDo'a s'tulus hati .( Jamrud -- selamat ulang tahun ) -----------------Setelah mengetahui hasil usahanya selama seminggu senyum selalu mengembang dari bibirnya, tak pernah hilang sampai waktunya jam pulang tiba. Masih di lingkungan sekolah, satu persatu temannya datang serta menyerahkan setangkai bunga mawar putih."Rin, selamat ya," sapa Amel, dia memberikan setangkai mawar putih."Rin, congrast ya, sukses selalu untukmu." Nadia pun memberikan satu tangkai bunga mawar putih.Sampai tangan Airin penuh dengan bunga mawar merah, dan satu tan

  • 7 Sumpah   Flashback enam tahun #6

    Flashback 6th #6 - 7 Sumpah - Dengarkanlah akuCerita hatiku, cerita tentangmuAku mau ikhlas, ikhlas menyayangimu, tutuplah matamuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu, jiwa dan ragakuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu( Wali -- Sayang lahir batin ) - 7 Sumpah - - ----------------- Udara segar dipagi hari, kesiur angin yang menerpa wajah. Berhasil mendirikan bulu-bulu di lengan. Sinar mentari pagi belum sepenuhnya lolos dari balik cakrawala, masih begit

  • 7 Sumpah   Flashback 6th #5

    Flashback 6th #5 - 7 Sumpah - Sabtu pagi yang sangat mendukung untuk bercocok tanam, rumah Airin terdapat sepetak tanah yang lumayan cukup besar untuk menanam berbagai sayur dan bunga, dari situlah Airin mulai menyukai bunga, namun dia tak sama dengan kebanyakan wanita yang terlihat feminim dan indentik dengan warna pink yang cerah. Dia lebih menyukai warna-warna yang lembut dan memperlihatkan kepribadian seseorang Airin.Dia memberikan pupuk pada bungaDianthus Bright Eyes. Bunga ini terlihat sangat indah, dengan balutan warna putih serta corak warna merah tua di bagian tengahnya. Salah satu bunga yang mempesona memanjakan mata Airin. Ada beberapa tanan hias lainnya di sana. Sungguh taman mini yang mampu membuat hari libur Airin tak kan merasakan kebosanan.Sang ibu memanggil Airin, karena sedari tadi ponselnya tak berhenti berdering. " Rin, ponselmu tak pernah lelah berbunyi. Terimalah dulu siapa ta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status