Beranda / Romansa / 7 Sumpah / Kembali Bermimpi

Share

Kembali Bermimpi

Penulis: Az Zidan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-02 20:25:50

-7 Sumpah -

Ada yang hilang jiwaku tak tenang

Semakin dalam tubuhku tenggelam

Hujan badai temani aku pulang

Dinginnya malam tak mampu ku bertahan

( New era -- 7 Sumpah )

-----------------------------------------

"Ku mohon jangan pergi Airin. Aku bisa gila jika kau meninggalkanku. Jangan tinggalkan aku, jika kau pergi, aku akan datang di setiap malam mu Airin. Jika aku tak bisa mendapatkan mu, maka orang lain dan dunia sekalipun tak ada yang boleh mendekatimu! Matilah Airin, matilah. MATILAH!!!"

"Tidak!" Airin terbangun dari tidurnya tangannya bergetar dan dahinya berkeringat. Semua temannya berhamburan lari ke dalam kamar Airin, ketika mendengar sahabatnya itu berteriak.

Tak ada yang tidur sekamar dengan Airin, mereka semua asyik tidur berkerumun di atas kasur lantai di mana mereka terakhir berkumpul.

"Rin? Lu nggak apa-apa?" tanya Olin cemas dan mendekat pada Airin. Menyeka keringat sahabatnya itu.

"Rin? Kenapa? Apa mimpi itu lagi?" tambah Zia dan memegang lengan Airin, mengelusnya lalu membelai rambut Airin.

"Tenang Rin. Minumlah dulu." Zen mengambilkan segelas air di atas nakas. Dan diterima oleh Airin.

"Sesok samean kudu nang psikiater Rin." usulan dari Sastra. ( Besok Kamu harus ke psikiater Rin).

"Kamu kira Airin gila apa?" Zia tak terima dengan usulan Sastra. Ia menyolot dan melotot pada Sastra.

"Menemui psikiater itu tak semua gila Zi ... namun seseorang dengan guncangan masa lalu bisa juga konsultasi." jelas Zen yang lebih bijak diantara Sastra, Zia, dan Olin. Ia juga bersimpati pada Airin.

Airin sama sekali belum membuka suara, tatapannya begitu kosong dan tangannya belum berhenti bergetar.

"Rin?" panggil Olin sekali lagi. Ia menggoyangkan sedikit bahu Airin.

"Gue baik geng's. Entahlah mungkin gue juga perlu konsultasi itu, tapi mungkin juga tidak. Gue rasa seiring berjalannya waktu semua itu pasti akan hilang dengan sendirinya." ucap Airin begitu lirih. Ia meneguk habis air di gelas yang di sodorkan oleh Zen.

Semua sahabatnya merasa iba akan keadaan Airin, namun Airin sendiri tak pernah mau dikasihani, Airin seorang asisten model dan juga pemilik toko bunga di Kota Kelana itu tak pernah mau dikasihani. Pakar Florikultura itu selalu menyembunyikan ketakutannya, meski sahabatnya tahu betul apa yang di alami Airin.

Mereka bersahabat sejak Airin datang ke Kota Kelana itu. Bertemu di sebuah cafe di mana Bos modelnya biasa nongkrong.

"Memang itu diperlukan Rin, bukan 'mungkin' lagi. Itu bertujuan untuk menghapus memori ingatanmu pada titik itu. Titik di mana lu merasa paling rendah dan di sudutkan." tutur Zen kembali. 

"Kayanya itu bukan psikiater tapi lebih di sebut, Airin butuh di hipnotis." potong Olin. Melihat satu persatu sahabatnya.

"Aku tahu krungu jare psikiater kuwi yo iso hipnotis geng's." sahut Sastra antusias. (Aku pernah dengar kalau psikiater itu bisa hipnotis juga.)

"Ada salah satu teman bokap gue ngalamin hal semacam ini dan konsultasi juga ke psikiater itu sekarang ...," Sastra memotong ucapan Zia, dan menebak kalau teman bokapnya pasti sembuh.

" Sak Iki waras to wonge? Kandani konsultasi Nang wong ngono kuwi pasti waras. Yo ora?" sela Sastra dengan gaya sok tahunya. ( Sekarang sembuhkan? Sudah pasti karena memang datang kesana adalah pilihan yang tepat.)

"Gue belum selesai cerita kampret! Dan teman bokap gue itu sampai sekarang masih sama he ... he ... he ... malahan sekarang dia di rumah sakit jiwa, karena depresi berat. Tapi apa salahnya dicoba Rin, gue enggak mau kamu depresi dan ...," Zia tak melanjutkan kata-katanya karena tidak enak hati dengan Airin.

"Masuk rumah sakit jiwa maksud lu? Buktinya sampai sekarang gue masih baik-baik saja geng's. Gue hanya merasa terganggu aja. Itu membuat tidurku terganggu, gue tak mendapat jam malam yang baik." keluh Airin, kembali meneguk air di gelas yang telah di isi kembali oleh Olin, dan meletakkan kembali gelas itu di atas nakas.

"Sebaiknya memang di coba Rin, siapa tahu tubuh dan otak mu meresponnya sehingga kamu bisa terlepas dari beban pikiran itu." tutur Zen meyakinkan Airin, untuk mencoba konsultasi ke psikiater. Perhatian Zen sungguh besar.

"Baiklah, kalau ada waktu gue akan sempatkan datang. Balik tidur yuk. Maaf ganggu kalian geng's." ucap Airin menyesal atas apa yang terjadi barusan. Airin kembali menyembunyikan tubuhnya di bawah selimut tebal nan hangat itu.

Olin dan Zia tidur dengan Airin. Sementara Zen dan Sastra keluar kembali tidur di depan televisi.

Mimpi buruk memang bisa saja terjadi saat memori di otak kita terkunci dengan satu kejadian yang tidak bisa kita terima. Masa di mana kita dimaki-maki, di bully, di kucilkan, dan berbagai hal yang lain yang tidak bisa kita terima dengan baik, dengan akal sehat. Tak semua yang bermimpi buruk terus menerus akan depresi dan gila, namun banyak juga yang sampai melukai diri sendiri karena putus asa akan apa yang di alaminya selama ini.

----------------------------------------------------

Kini dimana harus ku cari lagi

Saat kau hilang 7 Sumpah kumaki

Aku berjanji jika saatnya nanti

Kau kuberi arti hingga diriku mati.

( New eta -- 7 Sumpah )

Bab terkait

  • 7 Sumpah   Nona Florikultura

    - 7 Sumpah -Kau taklukkan matahariKau buat hitam warna pelangiKau basahi embun pagiMerataplah diriAku lemah aku rapuhTak berdaya menghadapimuMaafkanlah bila aku roboh kan rasamu( Kangen band -- Hitam )---------------------------------------------------------Kebersamaan, kisah asmara, kepahitan dan manisnya cinta dialaminya dulu bersama dengan orang terkasih. Masa di mana Airin menjadi sosok yang berharga selalu di lindungi, di perhatikan dan diayomi.Ingatan demi ingatan , kejadian demi kejadian selalu menemani hari-hari Airin saat ini. Membuat Airin benar-benar tak bisa melupakan kenangan itu. Tapi kenapa yang menghantui dan yang di ingatnya hanya saat di mana ia mendengar kata-kata yang tak mungkin terjadi padanya.Kata-kata yang mustahil di lakukan oleh seorang manusia biasa. Karena yang bisa mengambil nyawa hanyalah sang pencipta.----------------------Sang Surya

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-02
  • 7 Sumpah   Bingkisan Spesial

    - 7 Sumpah -Kemarin kudengar kau ucapKata cinta, seolah dunia bagaiDi musim semiKau datang padakuMembawa luka lamaKu tak ingin salah semua seperti dulu( Taxi -- Hujan kemarin )---------------------------------Semilir angin membawa udara yang dingin di tengah malam yang indah, bertabur bintang dan rembulan yang menyinari bumi kala gelap telah datang.Airin mengendarai motor besarnya ketempat usaha bunganya, ada sedikit masalah yang melibatkan pegawai serta tanamannya disana.Meski telah malam namun Airin menepati janjinya untuk datang pada pegawainya, meski terkesan dingin namun Airin tetaplah Airin yang baik hati dan tak mudah menyinggung siapun lawan bicaranya. Namun jika sekali saja dengan sengaja orang itu berbuat salah padanya maka pembalasan Airin akan lebih kejam di banding dengan apa yang mereka lakukan.Headset bluetooth setia menemani telinganya sepanjang

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-02
  • 7 Sumpah   Kota Kembang

    - 7 Sumpah -Aku yang selama ini berharapKau untuk cepat kembaliTemani aku tuk pulangDimana aku tenggelam hilang( New eta -- 7 Sumpah )-----------------------------Airin kembali membelah jalanan yang terasa miliknya sendiri kali ini. bak Danni Pedrosa dia meliuk-liuk di tiap tikungan. Sembari melepaskan senyumnya kepada angin dan udara yang melewatinya.Waktu lewat tengah malam dia telah sampai di tempat tinggalnya. Dengan wajah yang kaku terkena angin malam diluar. Senyum masih mengembang di wajahnya."Geng's ... gue balik." teriaknya saat memasuki pintu rumahnya dan melangkah kedalam ruang tengah. Dengan kedua tangan yang penuh dengan barang belanjaan, juga oleh-oleh dari Emery."Rin ... kenapa malam banget sih?" sambut Olin. Ia begitu khawatir pada sahabatnya itu."Maaf geng's gue ada something trouble. Gue pengen minta bantuan lu-lu pada ya." ujarnya sembari

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-02
  • 7 Sumpah   Pesona Garang

    - 7 Sumpah -Bintang terlihat terangSaat dirimu datangCinta yang dulu hilangKini kembali pulang( Kangen_band -- Kembali pulang )--------------------------Pekatnya malam telah merajam sinar sang Surya yang menemani sepanjang hari. Airin kembali ke rumahnya. Sahabatnya masih setia menemani Airin."Ah ... Hari ini penuh dengan kejutan. Kesel gue." keluh Airin begitu tiba di rumahnya dan duduk di sofa ruang tengah."Ono opo to Rin?" sambut Sastra dan duduk didekat Airin. (Ada apa Rin)"Eh iya Sas ... Mana yang kemarin gue minta udah kelar belum?" tanya Airin yang langsung menoleh kearah lawan bicaranya."Lhah ... Dadi urung mok delok dek ingi?" jawab Sastra. (Kemarin belum kamu lihat)"Wingi wes tak seleh Nang mejo. Cidek bingkisanmu iku." lanjut Sastra kemudian. (Kemarin sudah kutaruh dimeja dekat bingkisanmu)"Ah ... Ya aku lupa, bingkisan. Bahkan aku juga lupa d

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • 7 Sumpah   Makan Malam

    - 7 Sumpah -Terlalu lama kau jauhHingga waktu pasti kan berlaluKini kau pergi tinggalkankuDi saat aku terbenam sepiKau telah pergiTinggalkan akuDalam perih mimpi mimpiYang tak mungkin kembaliSaat kau dan akuSaling memiliki( Rasa ini -- the Titans )-----------------------------------Nuansa ala-ala Korea adalah tujuan Airin and the geng's saat ini. Lampu-lampu berpendar dengan sedikit redup. Kali ini bukan sebuah restoran bintang 5 atau sebuah cafe ternama namun lebih ke semacam warung tenda yang membentang luas dengan terpal plastik sebagai dindingnya yang menyajikan makanan khas Korea, namun tempat ini tak membolehkan pelanggan merokok didalamnya selain akan mengganggu tamu yang lain juga sangat berbahaya.Menu yang di sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • 7 Sumpah   Penyelidikan

    Penyelidikan- 7 Sumpah -Waktu berdetik takmungkin bisa ku hentikanMaumu jadi maukuPahitpun itu ku tersenyumKamu tak tahu rasanya hatikuSaat berhadapan kamu( Kotak -- Masih Cinta )-------------------------------------Saat mentari telah menampakkan dirinya, Airin bergegas mempersiapkan diri untuk memulai kembali aktifitas dengan Bos kesayangannya. Memakai kaos putih dan celana jeans ketat, kemudian jaket kulit hitam serta sepatu sneakers. Dia mengendarai motor miliknya, yang dia dapatkan dari hasil jerih payahnya selama ini. Di tinggal oleh orang tua dan semua kerabatnya membuat dia harus benar-benar hidup secara mandiri. Selama ini dia hanya bertukar kabar dengan mereka melalu telepon genggam miliknya.Saat melintasi rambu lalu lintas, sekelebat dia melihat sosok yang pernah dia kenal dulu. Tapi Airin segera menepis bayang-bayang itu. Dia tetap melajukan motornya dengan cepat hingga sampai di tempat tujuannya

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • 7 Sumpah   Putus

    Putus- 7 Sumpah -kemarin 'ku melihatmuKau bertemu dengannyaKurasa sekarang kau masih memikirkan tentang diaApa kurangnya aku di dalam hidupmu?Hingga kau curangi aku( Armada -- Asal kau bahagia )--------------------------------Adzan berkumandang menyerukan seruan paling indah, memanggil para insan yang harus menunaikan kewajiban. Menandakan Subuh telah datang. Ponsel Airin pun ikut bergetar di atas nakas tempat tidurnya. Dengan mata yang masih terpejam, ia meraba-raba di mana letak sumber getaran yang amat berisik itu.Masih dengan mata terpejam, Airin mengira-ngira letak icon hijau untuk di geser dan langsung menempelkan benda pipih itu ke telinganya.Suara malas keluar dari mulutnya. "Emh?" sapanya pada saluran telepon itu."Tak perlu datang pagi nanti Rin." Ternyata Si Bos lah yang menghubungi Airin pagi-pagi buta.Sesegera mungkin Airin bangkit dan mengumpulkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • 7 Sumpah   Siapa Della ?

    - 7 Sumpah -Flasback--------------------Kini tinggallah ku sendiriHanya berteman dengan sepiMenanti dirimu kembaliDisini kuterus menantiAkan kucoba untuk menanti dirimuKekasih.( Thomas -- Bunga )------------------------------( Flashback nya banyak geng's semoga nggak bingung ya 🥰 )"Semuanya sudah beres Nona. Tugas Nona hanya tinggal menyelesaikan 1 pose lagi dan kita bisa istirahat. Apa Nona mau saya belikan sesuatu?" ucap Della pada atasannya yang tak lain adalah Emery."Kau benar Dell. Aku sudah sangat lelah kita bisa belanja nanti setelah ini." ujar Emery menatap Della.( Kejadian di mana Emery pertama kali menjadi model )Pekerjaan menjadi model adalah suatu kebanggaan tersendiri untuk Emery dia bisa melakukan traveling kebanyak tempat tanpa harus menguras lebih dalam kantongnya.Dia bisa mendapat honor dengan jerih payahnya. Dia sudah tidak lagi m

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03

Bab terbaru

  • 7 Sumpah   Flashback 6th #13

    Flashback 6th #13 - 7 Sumpah - --------------Sudah tiga hari lamanya Haidar terbaring di rumah sakit. Kini beberapa lukanya cukup membaik, dan beberapa perban juga telah lepas, gips yang terpasang di lehernya pun telah tiada. Esok ia akan diijinkan untuk pulang.Sampai saat ini Airin masih setia menemani kekasihnya itu.Sebentar lagi juga adalah hari wisuda bagi Haidar, tentu dia menantikan waktu itu tiba.Setelah ini dia bisa mencapai mimpinya, sedikit lagi, tinggal sedikit lagi."Apa kau bosan?" tanya Airin pada Haidar."Bukan aku yang bosan tapi kau Ai, ayo kita keluar dari kamar ini, ini memang memuakkan." jelasnya."Baiklah, aku akan ambilkan kursi roda untukmu Rey, aku akan membawamu berkeliling." Dengan senyum yang terukir, Airin melenggang pergi dari ruangan itu.Ia kembali dengan sebuah kursi roda. Airin membantu Haidar untuk duduk di atas kursi roda itu, dengan hati-hati dan sangat telate

  • 7 Sumpah   Flashback #12

    Flashback 6th #12 - 7 Sumpah --------------Hari ini adalah hari awal liburan dimulai, seharusnya Airin tengah meminta ijin pada sang ayah untuk pergi liburan kemana ia ingin pergi, namun rencananya batal. Ya ... memang manusia bebas merencanakan apapun namun Tuhan lah sang penentu. Rencana itu batal karena insiden yang menimpa Haidar, luka yang di dapat cukup menyakitkan sehingga ia tak bisa beranjak barang hanya ke kamar mandi.Pagi ini Airin sudah terburu-buru menyiapkan segala sesuatu yang ia perlukan untuk beberapa hari di rumah sakit. Tentu saja, kali ini bukan ijin berlibur, melainkan dia meminta ijin untuk menjaga Haidar di rumah sakit. Meskipun sekuat tenaga Haidar melarangnya, Airin tetaplah Airin yang keras kepala untuk masalah ini.Kasih sayang Airin sangat tulus dan besar, mendapat curahan cinta dari Haidar adalah hak yang paling membahagiakan sepanjang hidup Airin.Tas ransel berukuran b

  • 7 Sumpah   Flashback #11

    Flashback 6th #11 - 7 Sumpah -"Dia sudah melewati masa kritis, kita hanya menunggu dia sadar saja Nona." jelas Jay. Antony dengan wajah bantalnya hanya memperhatikan Airin. Begitu juga dengan Rama, ia heran seorang gadis SMA yang menjadi kekasih temannya itu.Airin menoleh saat mendengar suara bariton itu, wajahnya tak menyiratkan apa-apa yang bisa di baca oleh Jay, yang Jay tahu gadis di hadapannya hanya sedang bersedih. Mungkin dengan memberinya sedikit informasi yang di dapat dari Dokter ia akan tenang. Biar bagaimanapun ia yang menyebabkan ini terjadi, dan dia tak ingin sampai gadis ini semakin sedih karena perbuatannya itu.Airin menghampiri Jay, dengan wajah berubah merah padam dan juga penuh kebencian, tangannya mengepal di bawah. Dengan secepat kilat ia melayangkan bogem pada perut Jay. Jay Chou yang tak tahu bahwa dirinya akan dipukul sontak kaget dan sedikit mundur kebel

  • 7 Sumpah   Tragedi

    Flashback #10 - 7 Sumpah -Teruntuk kamu, hidup dan matikuAku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannyaAtau dengan kalimat apa aku mengungkapkannyaKarena untuk keberkian kalinyaKau buat aku kembali percaya akan kata cintaDan benar, bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanyaKetika hati yang mudah rapuh iniDiuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk kesekian kaliLagi, lagi, dan lagiKutuliskan kenangan tentangCaraku menemukan dirimuTentang apa yang membuatku mudahBerikan hatiku padamu( Virgoun -- Surat cinta U/Starla )-------------------Suara roda brankar rumah sakit yang beradu dengan garis-garis lantai keramik, dan keadaan yang begitu mencemaskan. Beberapa perawat serta 3 orang sahabat Haidar mendorong ranjang itu menuju ke ruangan Unit Gawat Darurat. Pasca kejadian malam tadi Haidar terpaksa harus dilarikan

  • 7 Sumpah   Tragedi Haidar

    Flashback 6th #9Rumah pohon - 7 Sumpah - --------------Kau mau apa pasti 'kan ku beriKau minta apa akan aku turutiWalau harus aku terlelah dan letihIni demi kamu, sayangAku tak akan berhenti menemani dan menyayangimuHingga matahari tak terbit lagiBahkan bila aku mati, ku 'kan berdoa pada Ilahi'Tuk satukan kami di Surga nantiTahukah kamu apa yang ku pintaDi setiap doa sepanjang hariku?Tuhan, tolong aku, tolong jaga diaTuhan, aku sayang diaWali -- Doaku untukmu-----------------"Hai, Ai, ayo! Naiklah dan tutup matamu dengan kain ini." ucap Haidar.Airin menurut ia mengambil kain hitam panjang itu dari tangan Haidar, lalu memakainya untuk menutupi mata. Dalam perjalanan yang singkat. Jantung Airin bergemuruh bak ingin mencuat keluar. Airin memegang erat perut Haidar."Oke, kita sampai Ai, t

  • 7 Sumpah   Flashback enam tahun # 8

    Flashback 6th #8Rumah pohon - 7 Sumpah -Sudah satu Minggu sejak pembuatan rumah mini pohon itu, dan Airin menepati janjinya tidak datang ke sana semenjak hari itu. Liburan masih panjang sembilan hari lagi menuju kelas baru. Airin menantikan waktu itu, namun Airin juga tak ingin liburan ini segera berakhir, karena dia ingin menghabiskan banyak waktu dengan Haidar.Ah ... Mungkin yang sudah bucin si Airin ya geng's 🥰.Denting jam berbunyi berulang tiga kali, artinya saat ini jarum jam menunjukkan pukul tiga. Airin yang sedang asyik di teras belakang menyapu pemandangan dengan mata bulat hitamnya, serta gitar yang berada di tangannya. Bernyanyi lagu sendu yang sangat merdu dari Virgoun -- BuktiInt. G..D/F#..F..C..G D/F#meruntuhkan egoku F Cbukanlah satu hal yang mudah Am D

  • 7 Sumpah   Ulang tahun flashback #7

    Flashback 6th #7Ulang tahun - 7 Sumpah - Hari ini, hari yang kau tungguBertambah satu tahun, usiamu,Bahagialah slaluYang kuberi, bukan jam dan cincinBukan seikat bunga, atau puisi,Juga kalung hatiMaaf, bukannya pelit,Atau nggak mau bermodal dikitYang ingin aku, beri padamuDo'a s'tulus hati .( Jamrud -- selamat ulang tahun ) -----------------Setelah mengetahui hasil usahanya selama seminggu senyum selalu mengembang dari bibirnya, tak pernah hilang sampai waktunya jam pulang tiba. Masih di lingkungan sekolah, satu persatu temannya datang serta menyerahkan setangkai bunga mawar putih."Rin, selamat ya," sapa Amel, dia memberikan setangkai mawar putih."Rin, congrast ya, sukses selalu untukmu." Nadia pun memberikan satu tangkai bunga mawar putih.Sampai tangan Airin penuh dengan bunga mawar merah, dan satu tan

  • 7 Sumpah   Flashback enam tahun #6

    Flashback 6th #6 - 7 Sumpah - Dengarkanlah akuCerita hatiku, cerita tentangmuAku mau ikhlas, ikhlas menyayangimu, tutuplah matamuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu, jiwa dan ragakuCukup aku dan Tuhan yang tahuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAku telah berjanji menyayangimu lahir dan batinkuAku telah berjanji mendampingimu lahir dan batinkuAndai engkau tahu, 'ku siap mati untukmu( Wali -- Sayang lahir batin ) - 7 Sumpah - - ----------------- Udara segar dipagi hari, kesiur angin yang menerpa wajah. Berhasil mendirikan bulu-bulu di lengan. Sinar mentari pagi belum sepenuhnya lolos dari balik cakrawala, masih begit

  • 7 Sumpah   Flashback 6th #5

    Flashback 6th #5 - 7 Sumpah - Sabtu pagi yang sangat mendukung untuk bercocok tanam, rumah Airin terdapat sepetak tanah yang lumayan cukup besar untuk menanam berbagai sayur dan bunga, dari situlah Airin mulai menyukai bunga, namun dia tak sama dengan kebanyakan wanita yang terlihat feminim dan indentik dengan warna pink yang cerah. Dia lebih menyukai warna-warna yang lembut dan memperlihatkan kepribadian seseorang Airin.Dia memberikan pupuk pada bungaDianthus Bright Eyes. Bunga ini terlihat sangat indah, dengan balutan warna putih serta corak warna merah tua di bagian tengahnya. Salah satu bunga yang mempesona memanjakan mata Airin. Ada beberapa tanan hias lainnya di sana. Sungguh taman mini yang mampu membuat hari libur Airin tak kan merasakan kebosanan.Sang ibu memanggil Airin, karena sedari tadi ponselnya tak berhenti berdering. " Rin, ponselmu tak pernah lelah berbunyi. Terimalah dulu siapa ta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status