Share

Bab 4 : Serangan Gerombolan Kelabang Merah

Seribu orang pasukan perampok yang berpakaian serba hitam telah datang menyerang ke desa Tanjung Bambu yang berada tidak jauh dari pesisir pantai. Mereka datang melalui jalan laut dengan menggunakan kapal besar.

Setiap perampok itu menutupi wajahnya dengan cadar berwarna merah, memakai caping di kepala, dan mengenakan sabuk merah di pinggang sebagai tanda bahwa mereka adalah Gerombolan Kelabang Merah.

Gerombolan ini terkenal sebagai bajak laut ganas yang suka merampok di pulau-pulau kecil dan juga desa-desa yang ada di sekitar pinggir pantai. Mereka dipimpin oleh seorang penjahat yang bernama Aryajanggala.

Di dunia persilatan, Aryajanggala lebih dikenal dengan julukan Taring Beruang. Julukan itu menjadi lekat karena ciri khasnya yang selalu mengenakan kalung dan gelang dari taring serta gigi-gigi hewan beruang. Dia sangat dipatuhi oleh para bawahannya. 

Kedatangan pasukan perampok yang secara tiba-tiba di malam hari membuat warga terkejut dan tidak siap. Mereka berpencar dan mendobrak setiap pintu rumah untuk merampas uang maupun juga barang-barang berharga.

Tak lupa pula mereka mendatangi gudang tempat penyimpanan beras milik warga desa, mengambil beberapa kambing ternak dari dalam kandang, dan membunuh siapa saja yang berani menghalangi mereka.

Bunyi kentongan pun terdengar keras sebagai penanda kalau keadaan saat ini genting, diiringi pula suara teriakan “Rampok! Rampok! Rampok!” memberitahukan kepada semua orang bahwa desa tengah diserang oleh penjahat.

Puluhan orang pemuda kemudian coba melakukan perlawanan. Mereka keluar dengan membawa senjata seperti golok, tombak, parang, celurit, dan bahkan pisau dapur untuk mempertahankan desa mereka.

Perkelahian pun terjadi di desa Tanjung Bambu pada malam itu. Bunyi benturan antar golok, celurit, dan senjata-senjata tajam lainnya terdengar berdengung sambung menyambung. 

Para wanita berteriak nyaring sebab ketakutan. Anak-anak kecil menangis histeris melihat ayah dan ibu mereka mati dibunuh oleh penjahat. Suasana di malam itu benar-banar penuh dengan kehebohan! Tak ada satu pun orang yang tidak terbangun dari tidurnya. 

“Habisi siapa saja yang berani melawan! Bunuh mereka semua!” ujar sang pimpinan perampok memerintahkan kepada para pasukannya.

Di sisi lain, saat keributan besar sedang terjadi di luar sana, Anindhita berusaha menenangkan anak bayinya yang menangis karena terbangun mendengar keributan. Wanita itu kebingungan apa yang harus dia lakukan.

Anindhita mengambil sebilah pedang dari bawah ranjang untuk berjaga-jaga. Dia merasa kalau tidak lama lagi gerombolan perampok mungkin akan  mendobrak ke dalam rumahnya, karena dari rumah tetangga sudah terdengar ada bunyi keributan yang menandakan kalau para perampok telah masuk ke sana. 

Keadaan terus bertambah makin genting, satu demi satu nyawa melayang dalam perkelahian antara pemuda desa melawan para perampok. Darah-darah segar pun banyak berceceran membasahi rumput di jalanan. 

Taring Beruang dan gerombolan anak buahnya tidak pernah pilih-pilih dalam hal membunuh. Baik itu orang yang sudah lanjut usia, perempuan, dan maupun anak kecil, semuanya akan jadi korban ketika para perampok ini sudah dirasuki iblis, mereka membabibuta dengan senjata tajam tanpa ada belas kasihan.

Pada jarak yang masih agak jauh dari desa Tanjung Bambu, Jaka Purnama dan Jagat Pramudita masih dalam perjalanan pulang dari sehabis pertemuan dengan Mpu Seta di dalam gua tadi.

Tiba-tiba Jaka Purnama menghentikan langkah kakinya dan berkataberkata, “Sepertinya aku mendapat sebuah firasat yang tidak baik.”

Jagat Pramudita pun menoleh kepada temannya itu. “Firasat tidak baik? Firasat tentang apa yang kau rasakan?”

Meski Jaka Purnama tidak bisa melihat langsung situasi yang sedang terjadi di desa Tanjung Bambu, tapi dia yakin akan kebenaran dari firasatnya itu.

“Sepertinya desa kita diserang oleh gerombolan perampok!” ujar Jaka Purnama.

Jagat Pramudita langusung terkejut mendengar hal itu. Dia lalu berkata, “Firasat adalah pesan dari Tuhan melalui bisikan batin. Aku percaya apa yang kau rasakan itu adalah benar, Jaka. sebab entah kenapa, aku juga tiba-tiba merasa khawatir dengan keadaan di desa.”

“Kalau begitu, kita harus cepet-cepet pulang ke desa sekarang sebelum terlambat!” desak Jaka Purnama.

“Baiklah! Ayo!” Jagat Pramudita mengangguk.

Keduanya pun lalu melompat bersamaan dan melayang di udara dengan menggunakan ilmu peringan tubuh.

Mereka bergerak dengan lincah, berpindah-pindah dari satu dahan pohon ke dahan pohon yang lain, seperti dua ekor kelelawar yang sedang berpatroli di malam hari.

Posisi Jaka Purnama berada di depan dan Jagat Pramudita mengikuti di belakang. Sebagai dua pendekar yang ilmu kanuragannya telah matang, keduanya sama sekali tidak merasa kesulitan saat harus menembus pohon-pohon yang berdaun lebat walau hanya berlenterakan cahaya bulan purnama.

Sambil terus melompat dan berpindah dari satu dahan pohon ke dahan pohon yang lain, Jaka Purnama berkata kepada temannya tanpa menoleh ke belakang, “Hanya ada satu gerombolan perampok yang suka mengincar wilayah pedesaan di dekat pesisir pantai. Mereka pasti adalah Gerombolan Kelabang Merah yang diketuai oleh Aryajanggala, si Taring Beruang!”

“Siapa pun mereka, akan kutumpas sampai habis karena telah berani menyerang desa kita!” ujar Jagat Pramudita geram.

“Aku akan langsung menuju ke tepi pantai,” ucap Jaka Purnama. “Mereka pasti menambatkan kapal mereka di sana. Aku akan menghadang si Taring Beruang. Kau ikutlah membantu warga desa menghadapi anak-anak buahnya.”

“Baiklah, Jaka, tapi kau harus berhati-hati,” Jagat Pramudita mengingatkan. “Taring Beruang mungkin saja mempunyai ilmu kanuragan yang tinggi.”

“Kau tenang saja. aku akan berhati-hati,” jawab Jaka Purnama yakin. “Aku tidak akan membiarkan mereka dengan mudah bisa pergi begitu saja membawa harta yang mereka rampas.”

Jaka Purnama pun menambah kecepatan. Dia merentangkan kedua belah tangannya dan terbang lebih tinggi lagi. Tubuhnya kini melesat di udara bagaikan seekor burung rajawali, dia melayang menembus angin di bawah langit yang bertabur bintang-bintang. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status