Sean menyugar rambutnya, saat ini dia sudah berada di rumah utama keluarga Genaaro. Patricia mengurung dirinya didalam kamar, setelah sebelumnya dia menerima telpon dari Liliana. Dengan terpaksa Patricia membohongi ibu mertuanya itu dan mengatakan bahwa keadaan mereka baik-baik saja. Dia tak ingin menambah beban pikiran Liliana.Disaat seperti itu, sayup terdengar suara helikopter mendekat, kian lama suaranya kian jelas. Rumah utama keluarga Genaaro memiliki helipad di halaman belakang.“Jerome” gumam Sean, dia sudah menebak bahwa suara helikopter tersebut menandakan kepulangan adik sematawayangnya.Jerome, pria berusia 26 tahun, anak bungsunya William itu memang terkesan semaunya sendiri dalam bersikap, tetapi jika ada yang mengusik keluarganya dia adalah orang pertama yang akan maju di barisan terdepan untuk membela. Seperti halnya saat ini, mendengar bahwa ayahnya ditahan polisi atas kejahatan yang tidak pernah dilakukanya, Jerome langsung mengerahkan anak buahnya untuk menyelidiki
Tiba-tiba saja terbersit sebuah ide dalam kepala Aqeela. “Dengar pak tua, jika kau pikir Sean akan patah hati melihatku bersanding dengan Gibran, kau salah besar, karena yang Sean cintai bukanlah aku, tetapi saudara kembarku yang saat ini tinggal di Singapura”“Kau tak bisa membodohiku anak kecil, aku sudah menyelidiki latar belakangmu dan juga keluargamu, kau adalah anak tunggal”“Itu karena mommy telah mengatur segala rupa agar terlihat seperti itu, percayalah padaku, aku memiliki adik kembar yang sejak dilahirkan hidup terpisah, kau bisa menyelidikinya sendiri, namanya Aleeka”Selelsai berkata Aqeela buru-buru pergi meninggalkan ayah Gibran, dia khawatir pria itu kembali membuat ulah dan menyekapnya lagi.***Sisilia...Sean tengah memukuli seseorang di sebuah ruangan dibalik jeruji besi. Itu adalah ruangan bawah tanah yang sengaja di ciptakan William untuk menyiksa para pengkhianat dan juga pihak musuh yang tertangkap. Aura kejam memancam di wajah dan tatapan mata Sean, membuat si
Tiba di rumah Sean menyaksikan Patricia kewalahan menghadapi pertanyaan dari Liliana, karena nenek Sean itu terus saja mendesak menantunya untuk menghubungi William.“Nenek, kapan kau datang? Mengapa mendadak sekali?” Sean berpura-pura tak mengetahui kedatangan Liliana.Patricia terlihat bernapas lega dengan kedatangan Sean, kini dia terbebas dari cecaran ibu mertuanya itu, dengan gerakan perlahan dia beringsut meninggalkan nenek dan cucu itu di ruang tengah, dan dia menyembunyikan diri di kamarnya.“Sean, dimana ayahmu? Mengapa dia tidak menyambut kedatanganku?”“Dad sedang ada tamu penting di kantor nek, tapi tadi dia sempat berpesan agar menelponya jika aku sudah tiba di rumah, dia ingin bicara denganmu”Sean pun kemudian melakukan panggilan telpon, beberapa saat menunggu akhirnya panggilanya tersambung, dan Sean memberikan ponselnya pada Liliana.Selesai berbicara di telpon, Liliana nampak gembira, dia akhirnya mengira bahwa instingnya kali ini salah, atau mungkin terbawa suasana
Pagi ini baik Sean maupun Jerome mendapat pesan dari Zain bahwa ayah mereka telah dibebaskan dari penjara. Patricia pun nampak amat bahagia, dia juga telah mengetahui dari ayahnya bahwa suaminya telah dibebaskan.Zain dengan otak mafianya telah menemukan akar permasalahan, dan bisa memberikan bukti-bukti bahwa William tidak bersalah sehingga pihak kepolisian tidak memiliki alasan kuat untuk menahanya.“Sean, apa kau sudah menerima pesan dari kakekmu?” Patricia yang berpapasan dengan Sean di depan pintu kamarnya, melirik ke kiri dan kananya, khawatir kalau Liliana ada di sekitar mereka dan mendengar percakapanya.“Sudah mom, pagi ini aku dan Jerome akan menjemput dad”“Tidak perlu Sean, kakekmu sudah menjemputnya, dan sekarang mereka berada di markas”Sean mengerutkan dahinya, dia berpikir jika setelah bebas dari penjara William lebih memilih mengunjungi markas dahulu, itu artinya ada sesuatu yang telah mereka temukan dan diamankan di markas.Tak lama Sean sudah mengajak Jerome untuk m
Tiba di rumah sakit, Sarah menemani Aleeka melakukan pemeriksaan kehamilan, dia duduk disisi Aleeka yang terbaring dan menatap pada layar monitor.Tak banyak yang dimengerti Sarah tentang semua yang dikatakan dokter pada Aleeka, dan Sarah pun merasa tak perlu mencari tau, karena Jerome memerintahkanya untuk tidak melaporkan hasil pemeriksaan kehamilan Aleeka.Selesai dengan pemeriksaan rutin kehamilanya, Aleeka dan Sarah pun kembali ke rumah.“Sarah, ayo ikut ke kamarku, aku akan menunjukan padamu hasil printout bayiku dari bulan lalu” ucap Aleeka saat mereka sudah tiba di rumah.Sarah pun mengikuti Aleeka, masuk kedalam kamarnya.“Ini, lihatlah Sarah, perhatikan gambar kepala bayi didalamnya, kau lihat ada perbedaan kan?”“Ah.. kau benar nona, yang baru di print ini terlihat lebih besar”“Nah sekarang kau sudah tau bedanya kan?”“Benar nona, pengetahuan saya jadi bertambah, apakah saya boleh memotret kedua hasil printout ini nona?”“Iya, tentu saja Sarah, kau boleh memotretnya menggu
Aqeela senang saat dia mendapatkan seseorang yang akan membantunya mewujudkan keinginanya untuk masuk menjadi anggota keluarga Genaaro. Setelah dia kecewa pada ibunya, dia memang telah berusaha untuk menggunakan otak dan kemampuanya sendiri untuk mencapai apa yang dia idamkan. Dan kini dia telah berhasil mendapatkan seseorang yang akan menyokongnya dari belakang.“Aleeka, kau akan tau akibatnya jika berani mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku, bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk tidak menggoda Sean? Tetapi kau malah dengan lancangnya membuat membuat dirimu hamil anak Sean” Aqeela tersenyum sinis membayangkan bagaimana dirinya akan membuat Aleeka menderita. Saat ini dia tengah duduk sendirian di ruang makan, dia menikmati sarapanya seorang diri, karena Gibran masih tidur sedangkan Adi sudah pergi entah kemana setelah berbicara dengan Aqeela tadi.“Sialan kau Aleeka, lihat saja.. aku tidak akan membiarkanmu melahirkan keturunan Sean!” dengan geram Aqeela melemparkan gelas
Dengan memanfaatkan kelengahan Sean, yang masih sibuk mengurusi permasalahan di perusahaan dan juga sibuk mengurus ayahnya serta tunanganya, juga berkat kecerdikanya, Adi Yudhistira berhasil membawa Nancy ke Jakarta.Adi menyembunyikan Nancy disebuah villa diluar kota, dengan menugaskan seorang dokter untuk mendampingi wanita yang menderita kanker itu.Sementara Gibran yang mengetahui bahwa ayahnya membantu Aqeela untuk kabur darinya, kini semakin membenci ayah kandungnya itu.Bagi Gibran, ayahnya adalah penyebab kematian sang ibu. Semasa hidupnya ibu Gibran selalu menelan kekecewaan karena diabaikan oleh suaminya yang masih tergila-gila pada cinta masa lalunya. Pernikahan kedua orangtua Gibran sendiri adalah sebuah perjodohan yang dilakukan oleh kakek dna nenek Gibran dari ekdua belah pihak, baik ayah maupun ibunya.Jadi sebenarnya Adi menikahi ibunya Gibran dengan keterpaksaan, karena didesak oleh kedua orangtuanya, sedangkan ibu Gibran sendiri telah jatuh cinta pada Adi.Gibran sed
“Sarah, apa kau tau dimana kita bisa mendapatkan ayam bumbu rujak? Atau apa kau bisa memasaknya?”Daniel yang kebingungan memenuhi keinginan ngidam Aleeka pun melimpahkanya pada Sarah.“Sepertinya itu makanan khas Indonesia tuan, saya akan coba mencari resepnya di y**tube”“Itu akan memakan waktu lama Daniel, aku maunya sekarang, mengapa kau tidak membelinya saja?” Aleeka mulai merengek dan tau mau menunggu.“Tapi dimana aku bisa mendapatkan makanan yang kau inginkan itu Aleeka?” Daniel mulai memijit pelipisnya.“Tanya Sarah saja, siapa tau dia mengetahuinya”Daniel pun memalingkan wajahnya, menatap kearah Sarah.“Ah.. iya, saya akan coba mencari restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia itu tuan, tunggu sebentar” Sarah merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel miliknya, dia pun dengan cepat mencari dimana mereka bisa mendapatkan makanan yang diinginkan Aleeka melalui internet.Setelah menemukan apa yang dicari, Sarah pun menuliskan alamat restoran tersebut dan memberikany