Share

Bab 61. Ernest Marah?

Penulis: Abigail Briel
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-12 00:59:38
Di dalam kamar Oliver, sang empunya kamar saat ini tengah melirik arloji mewah yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Sudah pukul 11. 45?" Kedua alis Oliver menyatu ke tengah ketika ia mengetahui tanpa terasa waktu makan siang sudah hampir tiba, tapi dua orang yang ia tunggu tak juga datang menemuinya di dalam kamarnya. 'Apa yang terjadi? Apakah Edward melakukan sesuatu lagi yang hingga membuat Miss Heart tidak ingin pergi bersamanya?' pikirnya, seiring ia melemparkan pandangannya ke arah pintu kamar. Sedikit berharap kalau ia akan mendengar suara ketukan dari sana.

"Ke mana Edward?" dengusnya tak sabar.

Setelah apa yang ia harapkan tak juga terjadi, Oliver pun meregangkan tubuhnya yang sedikit lelah karena terlalu banyak duduk sepanjang pagi hingga siang hari. Usai merelax kan semua ototnya yang terasa kaku, ia segera beranjak dari sofa dan pergi meninggalkan kamarnya.

Di luar, ia menyusuri selasar lantai dua dan terus berjalan hingga ia tiba di depan anak tangga. Di tempat t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Viala La
Ernest nyeramin ihh.. lnjut tmbh seru aja
goodnovel comment avatar
Nurul Asila R
gara gara edward nih, bakal jadi perang dingin gak ya
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
gimana reaksi Oliver kalau tahu apa yang udah dilakukan Edward ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 62. Kekhawatiran Bill.

    Sore hari, Ben masih menemani Ernest untuk menenangkan Bosnya itu yang masih marah terhadap Edward. Dan demi mengalihkan perhatian Ernest, ia mengusulkan pada Ernest untuk kembali melacak keberadaan dari Kontraktor yang telah menipu Oliver. Di tengah-tengah kesibukannya, mendadak ia menerima telpon dari Bill, Saudaranya."Ada apa, Kak?" tanyanya saat ia mengangkat panggilan dari Bill. [Ben, apakah saat ini kamu sedang bersama Ernest? Jika benar, katakan pada si gila itu untuk membayar tagihan Keponakannya padaku! Aku benar-benar tidak mengerti mengapa Paman dan Keponakan ini selalu menggangguku jika sedang terlibat dalam masalah, huft!]"Apakah yang Kakak maksud adalah Tuan Edward?" Ben melirik Ernest, meski terlihat cuek-- Ia tahu bahwa Bosnya itu sedang menguping percakapannya dengan Bill. [Yah, dia. Siapa lagi? Pukul 12 siang, dia tiba-tiba datang ke Apartemenku dan memaksaku untuk membuka Klub, padahal kamu tahu, kan jika kunci Klub bukan berada di tanganku? Dan si bocah sialan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 63. Perseteruan Di Mansion Tuan Besar Gail.

    Malam hari, beberapa jam setelah ia dihantar ke mansion Ernest-- Edward terbangun di dalam kamarnya dengan merasakan sakit yang sangat pada kepalanya. Ketika ia berusaha bangkit untuk duduk di atas kasur empuk yang selama 6 malam ini telah menjadi tempat untuk ia melepaskan lelahnya, ia pun mengerang pelan sambil menyentuh kepalanya."Aaarghh!" erangnya sekali lagi lalu memukul samping kepalanya untuk meredakan rasa pusing yang sedang melandanya. Tak lama berselang, otaknya pun bereaksi. Ia yang semula hanya terfokus pada sakit yang ia rasakan pada kepalanya, kini mulai mengamati ruangan tempat ia terbangun.Setelah mengenali bahwa ruangan ini adalah kamarnya di mansion Pamannya, ia pun berpikir tentang siapa yang telah membawanya pulang dari Klub Malam milik Bill."Mengapa aku tidak mengingat apapun? Apakah Bill yang telah mengantarku pulang?" gumamnya.Di saat Edward masih termangu, dari arah pintu kamar tiba-tiba terdengar suara ketukan yang disusul oleh suara Anne."Tuan Edward, Tu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 64. Dalam Perjalanan Pulang Menuju Mansion Ernest.

    "Gadis kecil itu sama sekali tidak memiliki prestasi seperti Rose, Ernest. Tapi... Jika itu yang kamu inginkan, kamu boleh berkenalan dengan Rose terlebih dahulu. Untuk kali ini akan Ayah ikuti keinginanmu itu. Kamu, dan juga kedua Keponakanmu boleh melakukan perkenalan sesuai kesepakatan yang telah Carlisle janjikan pada Alston. Hanya saja, gadis yang berada di mansionmu saat ini-- Dia harus segera pulang! Kelak, Rose lah yang akan tinggal bersama kalian.""Lalu bagaimana jika aku menolak Rose seandainya dia memilihku?""Kamu tidak bisa melakukannya, Ernest!! Perjodohan ini tidak membutuhkan persetujuanmu! Dan Ayah, Ayah ingin agar kamu menerima Rose jika nanti pilihannya jatuh padamu, hal ini juga berlaku untuk Oliver dan juga Edward!"Keputusan final pun akhirnya dilontarkan oleh Tuan Gail tua, membuat Ernest yang mengingat keputusan Ayahnya itu-- Berkali-kali menghembuskan nafas kasar dalam perjalanan pulang menuju mansion miliknya. "Paman!" tegur Oliver yang samar-samar mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 65. Hari Ketujuh.

    Pagi hari...Tokk!! Tokk!!"Nona Rose?!"Mendengar suara ketukan di pintu kamarnya yang kemudian disusul oleh suara Anne, Rosalia yang masih tertidur sontak membuka matanya lalu mengerjapkannya berkali-kali untuk menyesuaikan penglihatannya terhadap cahaya matahari yang masuk lewat kisi-kisi tirai jendela sebelum ia mengangkat tubuhnya."Nona Rose, anda sudah bangun? Jika sudah, Tuan meminta Nona untuk turun!" Suara Anne sekali lagi terdengar, membuat Rosalia yang baru berhasil menormalkan pandangannya langsung duduk di atas ranjang kemudian berteriak menjawab ucapan Anne itu. "Aku akan turun, Anne! Beri aku waktu 10 menit!" sahutnya.Seaat setelahnya, Rosalia pun mendengar suara langkah kaki menjauhi kamarnya, mirip suara yang berasal dari sepatu kerja milik Anne. Karena Anne memang selalu menggunakan sepatu dengan hak rendah selama wanita itu bekerja, walau pekerjaannya hanyalah sebagai Kepala Pelayan di mansion Ernest. Tidak hanya di mansion Ernest, sebenarnya di mansionnya sendi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 66. Rapat Di Ruang Makan.

    "Rosalia?" Ernest kembali menegur Rosalia ketika ia melihat gadis belia itu sama sekali tidak bergeming dan hanya terus menatapnya.Di sisi lain, Rosalia yang mendengar teguran itu, akhirnya melangkahkan kakinya ke arah kursi yang berhadapan dengan Ernest. Ia, sengaja tidak duduk di samping Oliver sebab takut jika Oliver akan melihat luka yang terdapat di bibirnya. Meski luka itu telah ia samarkan dengan lipstik, tetap saja luka itu akan terlihat oleh Oliver jika ia duduk di samping putra tertua Carlisle itu. Ini yang membuatnya mengambil kursi di ujung meja yang berhadapan dengan Ernest. Sementara itu, apa yang Rosalia lakukan itu sontak saja membuat Oliver menautkan alisnya dan melemparkan pandangannya pada Edward. Bahkan, di dalam hatinya berkelebat ribuan tanya untuk Adiknya itu tentang apa yang telah Edward lakukan terhadap Rosalia kemarin. Karena, gara-gara perlakuan Edward kemarin, hari ini ia dijauhi oleh Rosalia. Bukan hanya itu, kemarin ia juga sempat melihat Ernest yang te

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 67. Membawa Rosalia Ke Griya Tawang.

    Beberapa saat kemudian sarapan pagi pun dihidangkan, tapi tidak seorang pun dari yang berada di sekeliling meja makan terlihat berselera untuk mengunyah makanan mereka. Mereka justru sibuk dengan pikirannya masing-masing. Usai makan pagi bersama, Edward langsung beranjak pergi. Disusul oleh Oliver yang sangat ingin berbicara pada Adiknya itu. Kini, di ruang makan hanya menyisakan Rosalia, Ernest, dan juga Anne yang sedang memerintahkan kepada para pelayan wanita untuk segera merapikan meja makan dan menyingkirkan semua piring serta gelas-gelas kotor yang sudah tidak lagi dipergunakan. Kecuali dua gelas yang berada di hadapan Rosalia dan juga Majikannya. Ketika Rosalia beranjak dari kursi yang ia duduki, Ernest langsung menegurnya. "Kita harus bicara, Rosalia. Ini penting, dan tidak bisa ditunda!" tekan Ernest, membuat Rosalia yang ingin melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruang makan-- Segera mengurungkan niatnya itu. "Tetapi jangan di sini!" lanjut Ernest lagi sembari beranja

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 68. Mrs. Gail?

    Memasuki area tengah griya tawang, Ernest melihat Ben tengah berbicara dengan Bill dan juga seorang pria yang ia kenal sebagai Pemilik dari griya tawang yang sekarang tengah ia datangi."Bagaimana? Apakah semua berkas pembelian griya tawang ini sudah lengkap?!" celetuknya, membuat ketiga pria yang sedang duduk di sofa sontak menoleh padanya.Melihat Ernest membawa Rosalia bersamanya, Bill pun mengalihkan pandangannya ke arah gadis belia itu lalu turun pada tangan Rosalia yang berada di dalam genggaman Ernest. Menyaksikan hal itu, ia sontak mengulum senyum."Cih, gerakanmu cukup cepat juga Bung." Sindirnya."Hmmm..." Sahut Ernest singkat tanpa ingin menatap Sahabatnya itu. "Ben?" panggilnya pada Asistennya yang sedang melirik Bill, membuat Ben langsung berpaling ke arahnya."Ya, Tuan. Semua dokumennya sudah lengkap. Hanya tinggal menunggu tanda tangan Tuan saja," cetus Ben. Ia lalu beranjak dari sofa, menunduk sebentar pada Mr. Gilberth sang Pemilik griya tawang, kemudian pergi menghamp

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 69. Hadiah Dari Sang Casanova.

    "Bagaimana? Suka dengan tempat tinggal barumu?" Dari belakang Rosalia, Ernest yang baru bergabung langsung menempatkan kedua tangannya pada pagar balkon di mana tubuh mungil Rosalia sedang bersandar di sana. Tubuh Ernest yang terbalut oleh piyama sutra dan menempel pada punggungnya, menimbulkan sensasi hangat pada punggung Rosalia. Kehangatan itu terus menjalar hingga ke wajahnya. Membuat wajah mungilnya yang putih pucat perlahan-lahan bersemu merah. "Apa yang kamu lakukan?!" protesnya pada Ernest setengah berbisik. Ernest hanya berdehem pelan.Sementara itu, di samping Rosalia, Bill yang melihat tingkah Sahabatnya itu lagi-lagi mencebikkan bibirnya. "Bung, tolong hargai temanmu ini. Jangan bermesraan di hadapan seorang jomblo sepertiku, oke?!" ia juga ikut-ikutan memprotes. Namun, Bill sontak membeku ketika Ernest berpaling padanya. Sejak tiba beberapa saat yang lalu, Ernest selalu memberinya tatapan mata yang sangat mengerikan. Tatapan posesif yang seolah mengatakan 'AKU AKAN ME

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18

Bab terbaru

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 196. Aku Bersumpah Rosi!

    Ini sudah dua hari sejak terakhir Ernest datang menemui Rosalia di rumah peristirahatan milik Ayah mertuanya. Dan selama dua hari ini, suaminya itu sudah tidak pernah lagi mengganggu dirinya. Tidak menemuinya sama sekali. Membuat Rosalia menjadi bingung dan juga berpikir, apakah Ernest benar-benar telah menyerah padanya. "Ed, aku ingin kembali bekerja!" cetusnya di meja makan, saat ia sarapan pagi bersama Edward. Namun Edward hanya menatapnya dengan wajah seolah kurang yakin kalau ia sudah siap untuk bekerja. "Bagaimana tubuhmu, Rosi? Kau yakin ingin melakukan hal ini?"Rosalia mengangguk tegas, keseriusannya itu juga ia tunjukkan lewat tatapan matanya yang tertuju pada Edward. "Aku bosan, Ed," ungkapnya, mencoba menjelaskan alasan tentang mengapa ia memutuskan untuk pergi bekerja. Sesaat, ia sempat menangkap raut wajah Edward tiba-tiba tampak aneh. Seolah ada sesuatu yang sedang disembunyikan Edward darinya. Tapi apa? "Baik, tapi sebaiknya aku menghubungi Luis terlebih dahulu, b

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 195. Halusinasi Atau Nyata?

    Di dalam kamarnya, duduk bersandar di atas ranjang, Rosalia terus menunggu seandainya Ernest naik ke lantai dua rumah peristirahatan. Lalu menggedor pintu kamarnya sambil berteriak marah memanggil namanya. Tapi hal itu tidak terjadi sama sekali, terlalu hening, terlalu sepi, membuat ia ingin menangis. Tak lama, suara sedan terdengar di pekarangan rumah. Suara itu seolah bergerak menjauh, pergi menjauhi rumah peristirahatan. "Dia menyerah? Haha ... ternyata hanya begitu." Rosalia tertawa lirih, dan di penghujung tawanya, ia justru terisak pelan. Menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, meringkuk, dan terus terisak di sana hingga ia tertidur. 1 jam kemudian, gagang pintu kamar Rosalia tiba-tiba bergerak turun. Berselang beberapa detik, pintu itu yang ternyata tidak terkunci bahkan didorong perlahan dari luar oleh sesosok tubuh tinggi besar. Sesaat, pria ini melemparkan pandangannya ke arah ranjang. Menatap cukup lama pada Rosalia yang telah tampak pulas, baru kemudian melangkah perlah

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 194. Permohonan Maaf.

    Malam hari, usai makan malam. Rosalia terus mengunci dirinya di dalam kamar, duduk termangu di atas ranjang sambil menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya yang sengaja ia tekuk. Hari ini ia jengkel sekali, sangat jengkel atas semua yang telah Ernest lakukan padanya. Dan ... bagaimana bisa suaminya itu merayunya, menggodanya, menyentuhnya dengan tangan yang pernah menyentuh Barbara sebelumnya, tanpa merasa bersalah pada dirinya? Ernest anggap apa dirinya? 'Itu karena kau juga sengaja membiarkannya melakukan hal itu padamu, Rosi! Kau ... selalu takluk ketika Ernest menyentuhmu. Kau selalu menyerah di bawah kecupannya. Pria itu menyadarinya, Rosalia Heart! Dia mengetahui kelemahanmu!'Rosalia memiringkan kepalanya, mencoba mengacuhkan semua jeritan yang diteriakkan hatinya padanya. Meski ia tahu kalau semua itu memang benar adanya. Yah, ia memang selemah itu di hadapan Ernest. Itu benar, dan ia tidak menampiknya. Ia juga sadar kalau ia tidak bisa melihat sekelilingnya karena h

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 193. Apakah Sudah Terlambat?

    Perlahan-lahan, Edward membalikkan tubuhnya. Dan ia sontak membeku saat telah berhadapan sempurna dengan Pamannya. Sebab wajah Ernest kini tampak sangat menakutkan. Beberapa saat yang lalu, Ernest hampir berhasil melepaskan satu-satunya kain yang masih melekat di tubuh Rosalia, namun konsentrasinya tiba-tiba terganggu oleh suara bel. Selama beberapa saat ia mencoba untuk mengacuhkannya, tapi naasnya ... suara bel kedua justru membuat Rosalia seketika membuka matanya. Istrinya itu menatap lekat ke arahnya, ia bahkan melihat ada kebencian di wajah Rosalia saat itu. Dan lebih sialnya lagi, suara bel kembali terdengar. Semakin sering, hingga Rosalia yang semula telah terpengaruh oleh sentuhannya, langsung mendorong tubuhnya. Istrinya itu bahkan segera memunguti semua pakaiannya dan bergegas berlari ke kamar mandi. Keributan itu tentu saja membuat Ernest meradang. Karena gara-gara suara bel, gairahnya yang semula telah berada di puncak, akhirnya langsung terjun bebas akibat penolakan Ros

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 192. Apakah Rosalia Yang Telah Membuka Pintu?

    Pukul 11 siang, Edward, Ben, dan juga Elio tampak memasuki lobby hotel. Ketika ketiganya telah memasuki lift, Edward yang sudah menahan kesabarannya sejak turun dari mobil, langsung membuka mulutnya. "Ini terlalu siang!" protesnya pada Ben, "Kau dengar? Rosi pasti sangat kelaparan sekarang," sungutnya. Ben tidak menanggapi celotehan Edward itu, melainkan melirik arloji mewah yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sekarang sudah pukul 11? Seharusnya saat ini Tuan sudah terbangun, 'kan? Dan juga sudah berbicara pada Nyonya, 'kan? Apa mereka baik-baik saja?" gumamnya pelan, ada keresahan di dalam nada suara Ben. Begitu pula kala ia melihat lampu lift yang menunjukkan pergantian lantai semakin mendekati lantai tempat di mana kamar Ernest berada. Tepat di saat lift tiba dan pintu lift telah terbuka, dengan wajah ragu ia keluar dari lift. Edward masih berkicau bak burung merpati yang belum diberi makan, namun Ben sengaja menulikan telinganya. Ia bahkan tidak mengerti sejak kapan Edwar

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 191. Dua Hati Yang Saling Merindukan.

    'Jangan!' erang hati Ernest, saat Rosalia tiba-tiba membuka piyama yang ia kenakan. Lalu mengusap tubuhnya yang memanas dengan menggunakan ... apapun itu, kini benda sialan itu sedang menari-nari di atas kulit tubuhnya. Membuat ia sontak menahan nafas ketika benda itu perlahan bergerak turun dan menyusuri perutnya. Menuju ke area ... "Bagaimana ini? Tubuh Ernest semakin panas, apa yang harus kulakukan sekarang? Dan di mana mereka?"Fiuh, Ernest menghela nafas lega. Karena bertepatan ia membuka matanya— di saat yang sama Rosalia tiba-tiba melemparkan pandangannya ke arah pintu kamar. Namun tangan istrinya itu masih mengusap perutnya, bahkan handuk yang Rosalia genggam di tangannya hampir menyentuh ... Ernest melirik benda lembut berwarna putih itu sambil kembali menahan nafas. Sebab, jika benda sialan itu sampai menyentuh miliknya, Rosalia pasti akan segera tahu kalau ia telah terjaga. 'Jangan ke sana! Ukh ....' Ia sontak merapatkan bibirnya kala jari kelingking Rosalia tiba-tiba me

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 190. Aku Ingin Menyentuhnya!

    "Sudah 30 menit berlalu, di mana mereka?" Rosalia beranjak dari tepian ranjang, berdiri tegak, lalu melemparkan pandangannya pada pintu kamar. Tanpa menyadari bahwa seseorang telah terjaga dan kini sedang menatap dirinya dengan wajah tak percaya. Pria tampan itu bahkan mengerjapkan matanya, seolah ia sedang bermimpi saat ini. 'Baby? Apa yang terjadi? Mengapa dia ... Dia ada di dalam kamarku?' monolog Ernest dalam hati, tanpa melepaskan pandangannya dari tubuh ramping Rosalia yang sedang membelakangi dirinya. Well, ia sebenarnya sudah bangun sejak merasakan ranjang yang ia tiduri berderit pelan. Saat itu ia menemukan Rosalia tengah mencoba untuk beranjak dari pinggir ranjang. Namun istrinya itu tampak tidak menyadari kalau ia sudah terjaga. Dan sekarang, ia justru sedang berpikir keras tentang apa yang telah terjadi semalam? Mengapa ia sampai tidak tahu kalau Rosalia telah datang ke kamar hotelnya? Dan juga ... dari mana istrinya ini tahu di mana ia menginap? Apakah itu Elio yang tel

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 189. Di Mana Dokternya?

    Setelah hampir dua jam menunggu Dokter yang Ben katakan akan segera datang, dan sambil mengusap wajah Ernest dengan handuk hangat, Rosalia yang tak sabar akhirnya kembali membuka mulutnya."Di mana Dokternya? Apa kau benar-benar telah menghubunginya, Ben?" sungutnya, seiring ia berpaling pada Asisten suaminya yang justru tidak berani menatap matanya. Aneh, sangat aneh.Keanehan itu juga dirasakan oleh Edward dan Elio. Hanya saja, Elio tidak berani berbicara pada Ben. Selain itu, posisinya hanyalah penjaga rumah. Apa haknya untuk mempertanyakan apa yang telah Ben perbuat, sedangkan pria itu memiliki status yang lebih tinggi darinya?Berbeda dengan Elio, Edward justru segera menarik lengan Ben. Membawa pria itu menjauh dari Rosalia yang terus mengikuti Ben dengan tatapan matanya.Di dekat sofa, Edward langsung melepaskan lengan Ben. Ia bahkan memukul lengan itu seraya berbisik, "Hei, kau ... apa benar kau sudah memanggil Dokter?" gerutunya.Namun Ben, entah apa yang terjadi? Tiba-tiba p

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 188. Apa Yang Terjadi Pada Ernest?

    "Apa yang terjadi, Ben?" dengan langkah lebar Rosalia menghampiri Ben yang menyambutnya di lobby hotel. Di belakangnya, Edward dan Elio bergegas mengejar dirinya. "Kita bertemu lagi, Nyonya," sapa Ben seraya menundukkan kepalanya. Usai melakukan hal itu, ia lalu melemparkan pandangannya pada Edward dan Elio. Kemudian mengangguk pada kedua pria itu dan berpaling kembali pada Rosalia. "Maaf, Nyonya. Seharusnya aku tidak menakuti Nyonya seperti ini," cetusnya. "Dan Tuan, mungkin Tuan juga akan marah padaku nanti jika Tuan bangun dan mengetahui apa yang telah kulakukan pada Nyonya. Tapi masalahnya ...." Ben diam sejenak, menurunkan pandangannya juga memasang wajah cemas. Ekspresi Ben itu tentu saja membuat Rosalia menjadi semakin takut. Sementara Edward dan Elio, justru saling bertukar pandang, bertanya-tanya dalam hati apakah telah terjadi sesuatu yang buruk terhadap Ernest? "Ben?!" desak Rosalia, dengan suara sedikit meninggi. Namun setelahnya, ia justru menghela nafas kala menemukan

DMCA.com Protection Status