Beranda / CEO / 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova. / Bab 50. Kegusaran Ernest.

Share

Bab 50. Kegusaran Ernest.

Penulis: Abigail Briel
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-02 23:45:14

Di saat Oliver tengah sibuk berbicara dengan Lukas dan Liam, Rosalia yang merasa bosan melangkahkan kakinya ke tempat di mana beberapa hari yang lalu mobil Ernest telah berhenti di tempat tersebut. Bersamaan dengan itu, ia juga mengingat kembali semua percakapannya dengan Ernest sebelumnya.

Sesaat ia menghela nafas ketika ia ingat tentang taruhannya dengan Ernest. Meskipun saat ini ia telah memiliki jalan keluar untuk menghindari Ernest dengan mendekati Oliver, namun entah mengapa hatinya terasa sangat sakit. Otak kecilnya terus berteriak memperingatkan dirinya agar ia tidak menipu dirinya sendiri.

Ia tahu ia mulai mencintai Ernest, dan ia sadar betul akan hal itu. Tapi egonya melarangnya untuk mendekati Ernest. Apalagi sekarang, setelah ia tahu bagaimana Ernest menjalani hidupnya selama ini.

Ernest Gail, pria itu memiliki sisi dewasa yang penuh pesona. Hanya saja pria itu juga Iblis yang nyata untuk kehidupannya. Sekarang, di saat ia membayangkan bagaimana glamornya kehidupan seor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ririichan13
Rosi bikin aku geregetan ihhh
goodnovel comment avatar
Viala La
ayo Ernest usaha lebih keras lagi.. itu Oliver ancaman sekarang
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
lebih baik jujur aja lah Rosi, jangan tutupi kalau kamu suka ernest
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 51. Pertemuan Yang Tak Di Sengaja Di Resto.

    "Sejak kapan beruang kutub itu peduli pada seorang wanita?"Ben geleng-geleng kepala mendengar ocehan Bosnya itu. Sesaat kemudian, ia mengalihkan pandangannya dari kaca spion mobil ke kaca depan lalu mempercepat laju kenderaannya.Setibanya di resto yang ia tuju, dengan sigap Ben turun dari mobil untuk membukakan pintu bagian penumpang. Setelah Ernest keluar, ia pun melemparkan kunci mobil pada petugas valet resto agar petugas tersebut bisa memarkirkan mobil Ernest di parkiran khusus. Sebagai member premium dari resto Les Jardin, Ernest kebetulan telah memiliki tempat parkir sendiri di setiap kali ia mengunjungi resto ini.Melewati pintu masuk resto, ia yang baru saja membukakan pintu tersebut untuk Ernest-- Langsung bergegas mengikuti Ernest di belakang Bosnya itu. "Kamu sudah makan siang, Ben?" tanya Ernest, ia lalu mengangguk pada seorang pelayan wanita yang datang menyambutnya kemudian membawanya ke sebuah meja yang biasa ia pergunakan.Namun, ketika melihat meja tersebut-- Ernes

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 52. Apakah Kamu Melupakan Posisimu, Rosalia?

    Mendengar suara Edward, semua yang berada di sekitar meja Ernest sontak berpaling. Tapi tidak dengan Ernest, ia justru mendengus gusar saat mendengar ujaran sinis yang dilontarkan oleh Keponakan terkecilnya itu."Apa kamu juga ingin bergabung, Ed?" sindirnya.Edward mengulum senyumnya, "Kalau begitu bukankah kita membutuhkan meja yang lebih besar, Paman?" balasnya."Ckk!!" decak Ernest malas sambil merapikan jasnya yang sedikit berkedut, usai melakukan hal itu ia langsung melirik Ben.Ben tentu mengerti arti lirikan dari Bosnya itu, karena itu ia segera berpamitan dan pergi menuju kasir resto. Di hadapan kasir resto, ia meminta pada kasir resto untuk menghubungi sang pemilik resto. Tidak menunggu lama, sang kasir pun menyerahkan telpon resto padanya."Bos ingin berbicara pada Tuan!" ujar sang Kasir."Terima kasih." Ben mengambil telpon yang disodorkan padanya lalu mulai berbicara pada seorang pria yang berada di seberang panggilan. "Tuan Ernest membutuhkan ruangan untuk makan siang de

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 53. Rosalia Sedih?

    Tak lama kemudian Ben datang untuk menjemput Ernest dan Rosalia. Ernest segera beranjak dari sofa dengan wajah datar ketika ia menyadari kehadiran Ben tanpa mengacuhkan Rosalia yang tengah termangu di hadapannya. Di saat ia melewati Ben, ia mendengus gusar dan memberi isyarat pada Ben agar membawa Rosalia ke ruangan di mana kedua Keponakannya tengah menunggu ia dan Rosalia di ruangan tersebut."Nanti aku akan menyusul," tukasnya sambil menarik jasnya yang sedikit berkedut agar terlihat rapi kembali.Ben menganggukkan kepalanya, "Baik, Tuan Ernest." Sepeninggal Ernest, ia lalu mengalihkan pandangannya pada Rosalia. Kedua alis tebalnya saling bertautan tatkala ia melihat ekspresi wajah Rosalia yang tampak seolah gadis belia itu telah kehilangan jiwanya. Di hadapannya, saat ini tatapan mata Rosalia terlihat kosong. Gadis belia itu hanya terus menatap meja tanpa bergeming sama sekali.'Apa yang telah Tuan Ernest lakukan padanya?' batin Ben. "Eng, Nona Rose?" ia mencoba menegur Rosalia. D

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 54. Telpon Dari Oliver.

    Kembali ke resto, Ben bergegas memasuki resto untuk menemui Ernest. Tapi Oliver dan Edward tidak lagi terlihat berada di resto, dan Ben juga enggan untuk menanyakannya pada Ernest. Sudah menjadi kebiasaannya untuk menunggu Ernest mengatakannya sendiri padanya.Di perjalanan pulang ke Gail Group, akhirnya Bosnya yang terus memasang wajah datar itu pun membuka mulut untuk bertanya padanya, tentang Rosalia."Mengapa dia ingin pulang ke mansion keluarganya, Ben? Apakah dia mengatakan alasannya padamu?" Ernest sengaja berpura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi pada Rosalia. Namun di dalam hatinya-- Ia sempat menebak apakah kepulangan Rosalia ke mansion keluarganya adalah gara-gara ucapannya terhadap gadis belia itu? Jika benar, mengapa Rosalia merasa tersinggung dengan kata-katanya? Bukankah semua yang ia katakan memang benar adanya? "Nona Rosalia hanya mengatakan bahwa dia sedikit kurang sehat, Tuan." Jawab Ben. Ia melirik kaca spion mobil untuk melihat reaksi Ernest terhadap ucapanny

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 55. Hari Keenam.

    Keesokan harinya, pagi hari, Rosalia tengah asik berbincang dengan kedua orang tuanya saat seorang pria paruh baya masuk ke ruang tamu mansion. Pria itu adalah tukang kebun yang bekerja di mansion keluarganya, seorang pria berusia 30 tahunan, mengenakan kaos oblong lengan panjang dan celana jeans kodok sebagai seragam kerjanya. Ketika melihat kedua orang tuanya dan juga dirinya, pria itu membungkukkan tubuhnya lalu memberitahu kedua orang tuanya bahwa di halaman mansion ada seorang pria muda yang sedang menunggunya. "Seorang pria muda? Siapa?" tanya Elizabeth penasaran, dan dengan kening berkernyit ia melemparkan pandangannya pada Suaminya. Sama halnya dengan Elizabeth, Alston juga terlihat penasaran atas ucapan tukang kebunnya itu. "Pria itu Tuan Edward, Mrs. Heart. Teman Nona Rose."Mendengar nama Edward disebutkan oleh si tukang kebun, Rosalia sontak menautkan alisnya. "Edward?" tanyanya yang langsung ditanggapi oleh pria paruh baya itu dengan anggukan pelan. "Paman tidak salah?

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 56. Aku Bukan Rose!

    Dalam perjalanan menuju mansion Pamannya, Edward mengulum senyum saat merasakan bahwa Rosalia yang sedang duduk di boncengannya berusaha untuk menjaga jarak darinya. Tidak hanya merenggangkan duduknya, Rosalia bahkan lebih memilih untuk mendekap map dan tas tangannya ketimbang memeluk pinggangnya. Tapi, pakaian yang Rosalia kenakan hari ini untuk membalut tubuhnya yang memiliki bentuk hampir mendekati kata sempurna-- Membuat ia sempat tak berkedip kala Rosalia tiba di hadapannya.Well, sebenarnya gadis belia itu tidak mengenakan baju sexy atau gaun indah seperti yang sering dikenakan oleh putri Bangsawan lainnya. Hanya tanktop dengan lapisan luar kemeja yang dipadu padankan dengan jeans tebal merk salah satu brand ternama. Namun, karena semua pakaian itu sesuai dengan sizenya, lekuk tubuh Rosalia tampak semakin sempurna di matanya. Tidak hanya itu, untuk sepatunya-- Rosalia juga memakai booth kulit semata kaki yang bertumit rendah. Hingga tampilan gadis belia itu baginya sangat mirip

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 57. Edward Gail Yang Menakutkan.

    "Ssst!! Untuk Tuan dan Nona yang di sana, tolong jangan berisik!"Teguran itu yang berasal dari Penjaga Murbei Library langsung membuat Edward dan Rosalia menutup rapat mulut mereka. "Pergilah, Ed!" Usir Rosalia sekali lagi sambil kembali melangkahkan kakinya menuju salah satu kursi kosong yang terdapat di Murbei Library.Tapi, dengan santainya Edward mengikuti Rosalia lalu menjatuhkan bokongnya pada kursi yang berada tepat di samping gadis belia itu. Untungnya hari ini Murbei Library tidak terlalu ramai, dan dari 20 deret meja yang terdapat di sini-- Hanya 3 meja saja yang diisi oleh Pengunjung Murbei Library. Kebanyakan dari mereka tampak masih seusia Rosalia."Bukankah sudah kukatakan aku akan pulang sendiri, nanti?" Rosalia lagi-lagi berbicara dan masih dengan suara yang sangat pelan agar ia tidak kembali ditegur oleh Penjaga Murbei Library yang terlihat sesekali melirik ke arahnya dan juga Edward."Aku tidak akan pergi!" balas Edward, "Dan daripada kamu membaca buku tidak bergun

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 58. Lagi-Lagi Bertengkar Dengan Edward.

    Satu jam kemudian, di halaman mansion Ernest. Rosalia bergegas turun dari boncengan Edward dan segera berlari kecil memasuki mansion di saat Edward sedang mengunci motornya. Melewati pintu masuk, ia melepaskan helm dari kepalanya lalu memberikannya pada Anne yang berada tak jauh dari ambang pintu, seakan kepala pelayan mansion Ernest itu telah tahu kapan dia akan tiba. "Nona, Tuan telah meminta anda untuk ke kamar Tuan jika anda telah datang." Kata Anne sopan. Rosalia mengerutkan keningnya, 'Apa aku tidak salah dengar?' pikirnya. Ia yang tadinya sedang melangkahkan kakinya bahkan langsung menghentikan langkahnya kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Anne. "Kapan Tuan Ernest mengatakannya?" tanyanya pada wanita paruh baya itu. Dengan sikap profesionalnya sebagai kepala pelayan, Anne pun melangkah menghampiri Rosalia. Ia juga memanggil seorang pelayan yang kebetulan lewat lalu memberikan helm yang Rosalia titipkan padanya. Baru setelah itu ia melangkah kembali mendekati gadis beli

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10

Bab terbaru

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 196. Aku Bersumpah Rosi!

    Ini sudah dua hari sejak terakhir Ernest datang menemui Rosalia di rumah peristirahatan milik Ayah mertuanya. Dan selama dua hari ini, suaminya itu sudah tidak pernah lagi mengganggu dirinya. Tidak menemuinya sama sekali. Membuat Rosalia menjadi bingung dan juga berpikir, apakah Ernest benar-benar telah menyerah padanya. "Ed, aku ingin kembali bekerja!" cetusnya di meja makan, saat ia sarapan pagi bersama Edward. Namun Edward hanya menatapnya dengan wajah seolah kurang yakin kalau ia sudah siap untuk bekerja. "Bagaimana tubuhmu, Rosi? Kau yakin ingin melakukan hal ini?"Rosalia mengangguk tegas, keseriusannya itu juga ia tunjukkan lewat tatapan matanya yang tertuju pada Edward. "Aku bosan, Ed," ungkapnya, mencoba menjelaskan alasan tentang mengapa ia memutuskan untuk pergi bekerja. Sesaat, ia sempat menangkap raut wajah Edward tiba-tiba tampak aneh. Seolah ada sesuatu yang sedang disembunyikan Edward darinya. Tapi apa? "Baik, tapi sebaiknya aku menghubungi Luis terlebih dahulu, b

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 195. Halusinasi Atau Nyata?

    Di dalam kamarnya, duduk bersandar di atas ranjang, Rosalia terus menunggu seandainya Ernest naik ke lantai dua rumah peristirahatan. Lalu menggedor pintu kamarnya sambil berteriak marah memanggil namanya. Tapi hal itu tidak terjadi sama sekali, terlalu hening, terlalu sepi, membuat ia ingin menangis. Tak lama, suara sedan terdengar di pekarangan rumah. Suara itu seolah bergerak menjauh, pergi menjauhi rumah peristirahatan. "Dia menyerah? Haha ... ternyata hanya begitu." Rosalia tertawa lirih, dan di penghujung tawanya, ia justru terisak pelan. Menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, meringkuk, dan terus terisak di sana hingga ia tertidur. 1 jam kemudian, gagang pintu kamar Rosalia tiba-tiba bergerak turun. Berselang beberapa detik, pintu itu yang ternyata tidak terkunci bahkan didorong perlahan dari luar oleh sesosok tubuh tinggi besar. Sesaat, pria ini melemparkan pandangannya ke arah ranjang. Menatap cukup lama pada Rosalia yang telah tampak pulas, baru kemudian melangkah perlah

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 194. Permohonan Maaf.

    Malam hari, usai makan malam. Rosalia terus mengunci dirinya di dalam kamar, duduk termangu di atas ranjang sambil menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya yang sengaja ia tekuk. Hari ini ia jengkel sekali, sangat jengkel atas semua yang telah Ernest lakukan padanya. Dan ... bagaimana bisa suaminya itu merayunya, menggodanya, menyentuhnya dengan tangan yang pernah menyentuh Barbara sebelumnya, tanpa merasa bersalah pada dirinya? Ernest anggap apa dirinya? 'Itu karena kau juga sengaja membiarkannya melakukan hal itu padamu, Rosi! Kau ... selalu takluk ketika Ernest menyentuhmu. Kau selalu menyerah di bawah kecupannya. Pria itu menyadarinya, Rosalia Heart! Dia mengetahui kelemahanmu!'Rosalia memiringkan kepalanya, mencoba mengacuhkan semua jeritan yang diteriakkan hatinya padanya. Meski ia tahu kalau semua itu memang benar adanya. Yah, ia memang selemah itu di hadapan Ernest. Itu benar, dan ia tidak menampiknya. Ia juga sadar kalau ia tidak bisa melihat sekelilingnya karena h

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 193. Apakah Sudah Terlambat?

    Perlahan-lahan, Edward membalikkan tubuhnya. Dan ia sontak membeku saat telah berhadapan sempurna dengan Pamannya. Sebab wajah Ernest kini tampak sangat menakutkan. Beberapa saat yang lalu, Ernest hampir berhasil melepaskan satu-satunya kain yang masih melekat di tubuh Rosalia, namun konsentrasinya tiba-tiba terganggu oleh suara bel. Selama beberapa saat ia mencoba untuk mengacuhkannya, tapi naasnya ... suara bel kedua justru membuat Rosalia seketika membuka matanya. Istrinya itu menatap lekat ke arahnya, ia bahkan melihat ada kebencian di wajah Rosalia saat itu. Dan lebih sialnya lagi, suara bel kembali terdengar. Semakin sering, hingga Rosalia yang semula telah terpengaruh oleh sentuhannya, langsung mendorong tubuhnya. Istrinya itu bahkan segera memunguti semua pakaiannya dan bergegas berlari ke kamar mandi. Keributan itu tentu saja membuat Ernest meradang. Karena gara-gara suara bel, gairahnya yang semula telah berada di puncak, akhirnya langsung terjun bebas akibat penolakan Ros

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 192. Apakah Rosalia Yang Telah Membuka Pintu?

    Pukul 11 siang, Edward, Ben, dan juga Elio tampak memasuki lobby hotel. Ketika ketiganya telah memasuki lift, Edward yang sudah menahan kesabarannya sejak turun dari mobil, langsung membuka mulutnya. "Ini terlalu siang!" protesnya pada Ben, "Kau dengar? Rosi pasti sangat kelaparan sekarang," sungutnya. Ben tidak menanggapi celotehan Edward itu, melainkan melirik arloji mewah yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sekarang sudah pukul 11? Seharusnya saat ini Tuan sudah terbangun, 'kan? Dan juga sudah berbicara pada Nyonya, 'kan? Apa mereka baik-baik saja?" gumamnya pelan, ada keresahan di dalam nada suara Ben. Begitu pula kala ia melihat lampu lift yang menunjukkan pergantian lantai semakin mendekati lantai tempat di mana kamar Ernest berada. Tepat di saat lift tiba dan pintu lift telah terbuka, dengan wajah ragu ia keluar dari lift. Edward masih berkicau bak burung merpati yang belum diberi makan, namun Ben sengaja menulikan telinganya. Ia bahkan tidak mengerti sejak kapan Edwar

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 191. Dua Hati Yang Saling Merindukan.

    'Jangan!' erang hati Ernest, saat Rosalia tiba-tiba membuka piyama yang ia kenakan. Lalu mengusap tubuhnya yang memanas dengan menggunakan ... apapun itu, kini benda sialan itu sedang menari-nari di atas kulit tubuhnya. Membuat ia sontak menahan nafas ketika benda itu perlahan bergerak turun dan menyusuri perutnya. Menuju ke area ... "Bagaimana ini? Tubuh Ernest semakin panas, apa yang harus kulakukan sekarang? Dan di mana mereka?"Fiuh, Ernest menghela nafas lega. Karena bertepatan ia membuka matanya— di saat yang sama Rosalia tiba-tiba melemparkan pandangannya ke arah pintu kamar. Namun tangan istrinya itu masih mengusap perutnya, bahkan handuk yang Rosalia genggam di tangannya hampir menyentuh ... Ernest melirik benda lembut berwarna putih itu sambil kembali menahan nafas. Sebab, jika benda sialan itu sampai menyentuh miliknya, Rosalia pasti akan segera tahu kalau ia telah terjaga. 'Jangan ke sana! Ukh ....' Ia sontak merapatkan bibirnya kala jari kelingking Rosalia tiba-tiba me

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 190. Aku Ingin Menyentuhnya!

    "Sudah 30 menit berlalu, di mana mereka?" Rosalia beranjak dari tepian ranjang, berdiri tegak, lalu melemparkan pandangannya pada pintu kamar. Tanpa menyadari bahwa seseorang telah terjaga dan kini sedang menatap dirinya dengan wajah tak percaya. Pria tampan itu bahkan mengerjapkan matanya, seolah ia sedang bermimpi saat ini. 'Baby? Apa yang terjadi? Mengapa dia ... Dia ada di dalam kamarku?' monolog Ernest dalam hati, tanpa melepaskan pandangannya dari tubuh ramping Rosalia yang sedang membelakangi dirinya. Well, ia sebenarnya sudah bangun sejak merasakan ranjang yang ia tiduri berderit pelan. Saat itu ia menemukan Rosalia tengah mencoba untuk beranjak dari pinggir ranjang. Namun istrinya itu tampak tidak menyadari kalau ia sudah terjaga. Dan sekarang, ia justru sedang berpikir keras tentang apa yang telah terjadi semalam? Mengapa ia sampai tidak tahu kalau Rosalia telah datang ke kamar hotelnya? Dan juga ... dari mana istrinya ini tahu di mana ia menginap? Apakah itu Elio yang tel

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 189. Di Mana Dokternya?

    Setelah hampir dua jam menunggu Dokter yang Ben katakan akan segera datang, dan sambil mengusap wajah Ernest dengan handuk hangat, Rosalia yang tak sabar akhirnya kembali membuka mulutnya."Di mana Dokternya? Apa kau benar-benar telah menghubunginya, Ben?" sungutnya, seiring ia berpaling pada Asisten suaminya yang justru tidak berani menatap matanya. Aneh, sangat aneh.Keanehan itu juga dirasakan oleh Edward dan Elio. Hanya saja, Elio tidak berani berbicara pada Ben. Selain itu, posisinya hanyalah penjaga rumah. Apa haknya untuk mempertanyakan apa yang telah Ben perbuat, sedangkan pria itu memiliki status yang lebih tinggi darinya?Berbeda dengan Elio, Edward justru segera menarik lengan Ben. Membawa pria itu menjauh dari Rosalia yang terus mengikuti Ben dengan tatapan matanya.Di dekat sofa, Edward langsung melepaskan lengan Ben. Ia bahkan memukul lengan itu seraya berbisik, "Hei, kau ... apa benar kau sudah memanggil Dokter?" gerutunya.Namun Ben, entah apa yang terjadi? Tiba-tiba p

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 188. Apa Yang Terjadi Pada Ernest?

    "Apa yang terjadi, Ben?" dengan langkah lebar Rosalia menghampiri Ben yang menyambutnya di lobby hotel. Di belakangnya, Edward dan Elio bergegas mengejar dirinya. "Kita bertemu lagi, Nyonya," sapa Ben seraya menundukkan kepalanya. Usai melakukan hal itu, ia lalu melemparkan pandangannya pada Edward dan Elio. Kemudian mengangguk pada kedua pria itu dan berpaling kembali pada Rosalia. "Maaf, Nyonya. Seharusnya aku tidak menakuti Nyonya seperti ini," cetusnya. "Dan Tuan, mungkin Tuan juga akan marah padaku nanti jika Tuan bangun dan mengetahui apa yang telah kulakukan pada Nyonya. Tapi masalahnya ...." Ben diam sejenak, menurunkan pandangannya juga memasang wajah cemas. Ekspresi Ben itu tentu saja membuat Rosalia menjadi semakin takut. Sementara Edward dan Elio, justru saling bertukar pandang, bertanya-tanya dalam hati apakah telah terjadi sesuatu yang buruk terhadap Ernest? "Ben?!" desak Rosalia, dengan suara sedikit meninggi. Namun setelahnya, ia justru menghela nafas kala menemukan

DMCA.com Protection Status