Share

22

Penulis: _Gaguna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

HAPPY READING!!

'Lo masih muda, jangan buru-buru banget pengen mati!'

»«

"Udah diobatin?" Tanya Ana pelan.

Egas menoleh dengan dahi mengerut. "Udah Lo obatin?" Ulang Ana

Gas mengangguk lalu memegang lukanya yang masih sedikit terasa perih itu, "udah, gue siram air aja. Abis itu--"

"Gue nanya, Luka Lo udah Lo obatin?" Tegas Ana. "Udah atau belum?"

"Belum."

Ana beranjak dari tempatnya dan melangkah pergi, "Ikut gue. Atau perlu gue seret Lo?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 23.14   23

    HAPPY READING!!!"Berdua aja," »«EGAS menghentikan motornya dan memarkirkannya di pinggir jalan, dia masuk ke warung bakso dan berdiri dihadapan Ana yang sedang asik memakan baksonya. "Ternyata disini, Lo?" Tanya Egas lalu duduk dihadapannya."Kenapa Lo bisa disini?" Tanya balik Ana."Karena gue gak disekolah, makanya gue disini." Jawaban absurd Egas justru membuat dahi Ana mengerut heran lalu perempuan itu berkata, "Gak jelas!" Gumamnya lalu kembali memakan baksonya."Hape Lo, idup?" Tanya Egas lagi."Idup,""Tapi kenapa gak bisa dihubungin?" Egas mengangkat sebelah alisnya lalu bertumpu tangan menatap Ana didepannya yang langsung melihat ponselnya yang b

  • 23.14   24

    HAPPY READING"PAPI?!"»«"KAK Anaaaa...," Ucap Langit senang saat melihat Ana dan teman-temannya berada di ruang tamu Piel. Langit yang baru saja pulang dari sekolahnya, segera berlari kearah Ana diikuti dengan pengasuhnya dibelakangnya."Hai, kamu gimana kabarnya, sehat? Mamang Pielnya baik, atau jahat sana kamu?" Tanya Ana mengusap lembut kepala Langit dengan gemas. Begitu juga dengan Alfi, Zidan dan Zeldan yang ikut-ikutan mendekat kearah langit Lalu melakukan hal sama seperti yang Ana ke lakukan.Langit Tersenyum lebar kemudian berkata, "Aku sehat, Papi Piel juga baik sama aku. Aku dibeliin mainan baru, baaaanyaakkkk banget," katanya senang."UWUUUUU,""PAPIIII???!!! ""OMAYGAT!!!""Baguslah,"Kafi dan Eg

  • 23.14   25

    HAPPY READING!!!"Minta izin ke orang tua Lo, soalnya, gue mau ngajak anaknya jalan,"*SEMINGGU KEMUDIANEgas || Na. Gue udah di depan rumah Lo.Ana yang sedang memakai kerudungnya didepan kaca melihat notifikasi chat yang masuk dari Egas. Ia duduk di kursi, lalu mengambil ponselnya dan mengetikkan balasan pesan Egas.Ana|| BentarAna|| Izin bonyok duluEgas || Iya

  • 23.14   26

    HAPPY READING!!!!"Gue gak pernah percaya sama yang namanya cinta pandangan pertama." »«Ana menyimpan ponselnya diatas meja saat melihat Egas datang dengan membawa satu nampan, dan diatasnya ada satu mangkuk seblak pesanan Ana."Ini pesanannya, mbak," Canda Egas seolah-olah seperti pelayan."Eh, iya, mas!" Sahut Ana.Egas duduk di kursi didepan Ana. Dia tersenyum tipis saat melihat Ana mulai memakan seblaknya, seblak buatannya maksudnya. "Enak?" Tanyanya.Ana mengangguk,"Enak, banget!!!" Sahutnya senang. "Iyalah, kan gue yang buatin," kata Egas, sombong."Ah, masa?" Tanya Ana tak percaya menatap Egas. "Serius," Egas meyakinkannya."Iya-iya, hebat juga ya, Lo?" Kagum Ana terus memakan seblaknya. "Lo

  • 23.14   27

    HAPPY READING!!!!"Belakang Lo kosong, biar gue yang jaga! Lo fokus aja kedepan!»«"MAKASIH!" Ana turun dari motor Egas setelah dan mengucapkan terima kasih. "Lo bisa pulang, nanti gue pulang sama Anta aja. Udah izin sama bonyok, kok," jelas Ana."Na," Panggil Egas."Apaan?""Anta itu... Cowok?" Tanya Egas entah mengapa, terdengar seperti orang yang cemburu? Entahlah!"Banci! Udah ya, gue masuk dulu, bye!" Pamit Ana lalu berlari masuk kedalam rumah Ipeh. Sedangkan Egas melajukan motornya, pergi dari sana.Ana berjalan menghampiri kedua orang suami istri di ruang tamu, yang semakin terlihat mesra, ditambah lagi saat melihat perut ncingnya itu yang semakin membesar,dan sepertinya akan segera melahirkan. "Assalamualaikum, Ncing, man

  • 23.14   28

    HAPPY READING!!!'dikira jalan punya nenek moyangnya kali?! '*KALI ini, Ana dan semua Anggota Domino berbicara sambil duduk lesehan diatas karpet. Dengan beberapa Anggotanya yang terluka kini sedang diobati oleh dokter disana.Ana berkacak pinggang menatap Anggotanya satu per satu. "Kali ini masalah Apa?" Tanyanya."..." Semua Anggotanya hanya diam tak menjawab."Ck, gue lagi nanya, bukan jualan obat! Jadi, JAWAB!" Katanya, Sinis."Se--""Bentar!" Potong Ana cepat saat merasakan ponselnya bergetar. Dia menempelkan ponselnya ke telinga lalu berkata. "Siapa?" Tanyanya, ketus. Saat melihat nomor tak dikenal menelpon nomornya."I-ini aku kak. Anggun, kata Tante Okta, kakak disuruh cep

  • 23.14   29

    HAPPY READING!!!'Bau Hujan,'»«"Lo itu leader dari geng Viper. Apa gue salah? Fabregas Argantara?" Mendengar pertanyaan Ana yang membuat Egas terdiam dan berpikir. 'kenapa dia bisa tau?'"Sekarang zaman udah canggih, Gas!" Kali ini Ana membalikkan kata-kata yang tadi diucapkan Egas untuk dirinya."Gimana Lo bisa tau?" Tanya Egas, tenang"Mata gue dimana-mana, kali!" Remeh Ana."Iya, gue leader Viper yang ke-15." Jelas Egas.Ana bertepuk tangan. "hebat, Lo!" Pujinya."Hebat?" Kekeh Egas. "Thanks!""Gue denger-denger, Viper buat Onar lagi? Di area sekolah, tepatnya didepan sekolah SMAN 12?" Tebak Ana sambil menggulir latar ponselnya.Egas berpikir dan menggeleng, dia tidak mengingat gengnya pernah melakukan onar

  • 23.14   30

    HAPPY READING!!!'Laki-laki, yang dipegang itu omongannya.'»«Ana keluar dari dalam ruangan yang memang dari awal dibangun untuknya. Dia kini sudah mengganti pakaiannya yang basah tadi dengan pakaian miliknya yang memang sudah di taruh ya disana.Ana menutup resleting Sling bag-nya lalu melangkahkan kakinya menghampiri teman-temannya yang sudah berkumpul. "Bang, gue balik, ya! Nyokap gue udah nyuruh pulang soalnya." Pamitnya ke Rendy yang sedang asik menonton televisi didepannya. "Padahal udah nyuruh dari tadi sih," lanjutnya dalam hati."Yaudah," sahut Rendy enteng. "Lll USA kita ada rapat lagi, jangan lupa." Peringatnya."Yaaa." sahut Ana."Kalian gak mau pulang?" Tanya Ana ke keenam temannya di sana."Lo tadi kesini naik apa?" Buk

Bab terbaru

  • 23.14   53

    HAPPY READING!!!!"Kamu diam, jangan teriak, sekarang kita pergi dari sini,"★Egas menahan pundak Ana, agar perempuan itu berhenti berjalan,dan kini menatap kearahnya. "are you okey?" tanyanya, khawatir.Ana tersenyum tipis, "im okey," jawabnya."Kesini naik apa?" tanya Egas, lagi."Motor,"Ana berjalan ke arah motornya, kebetulan mereka kini sudah berada di parkiran depan sekolah, Ana segera menaiki motor pespa putih kesayangannya itu, memakai helmnya lalu berpamitan. "Duluan," pamitnya, sebelum ditahan Egas."Yakin bisa? Gak bakal jatuh, kan?" Egas terlihat khawatir. "Kuat, gue duluan, dah," Ana menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, pergi dari area sekolah.★

  • 23.14   52

    HAPPY READING!!!"Lo itu pembunuh, Na," ★Ana mengenakan jaketnya, dan tidak lupa mengambil masker dari laci nakas, memakainya, lalu keluar dari kamar.10.35 WibAna melihat jam di pergelangan tangannya, "huh," ia menghela nafas."Kamu mau kemana, Ana, heum?" tanya mamahnya dari ruang tamu, menghampiri Ana dengan tergesa-gesa. "Kamu masih sakit, masuk kamar lagi sana," suruhnya.Ana tak kunjung menjawab, mamahnya berkacak pinggang dan berkata,"jawab, Febriana Aurelie,"Ana menggaruk kepalanya pelan, lalu nyengir lebar dibalik maskernya kearah mamahnya. "Hehe," cengirnya."Ana mau ke sekolah, ada urusan bentarrrr doang, boleh kan mah?" ijinnya"Gak boleh," jawab mamahnya cepat.A

  • 23.14   51

    HAPPY READING!!!'Ekspektasinya terlalu tinggi'★Ana menengok, kemudian menunjuk dirinya sendiri, seakan berkata, 'ngomong sama gue?'Cowok itu mengangguk, "iya, elo." katanya, menghampiri Ana.Ana mengangkat sebelah alisnya. 'kenapa?'"Thanks buat yang tadi, lain kali pasti bakal gue ganti," ujarnya, tulus. "Gue Indra," Indra mengulurkan tangannya kehadapan Ana."Dia Arka," lanjutnya menunjuk kearah temannya disebelahnya.Ana mengangguk paham. "Santai." hanya kata itu yang keluar dari mulut Ana."Nama Lo?" tanya Arka, membuat Ana menengok kearahnya.Belum juga Ana menjawab, tetesan air hujan sudah lebih dulu jatuh ketanah. Membuat kedua lelaki disana segera melindungi kepala mereka dengan tanga

  • 23.14   50

    HAPPY READING!!!'jelas-jelas berbohong, karena memang kenyataannya tidak seperti yang diucapkannya.'*Waktu sudah menunjukkan pukul tengah malam.Didalam kamarnya, Ana hanya menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong, entah ingin melakukan apa, dia sendiri merasa malas melakukan apapun.Sore tadi, setelah acara pemakaman Zidan selesai, Ana langsung pulang kerumah. Walaupun hanya bisa melihat dari kejauhan, dia sudah merasa cukup. Karena tak ingin membuat keributan karena Zeldan tak ingin ia ada disana, Ana lebih mencari aman."Maafin gue, Dat."batin Ana, lirih."Apa lo marah sama gue, Dat?""Maaf.. maaf... Maaf,"Lagi. Ana lagi-lagi kembali menangis dalam diam. Kembali merasakan sesaknya menahan tangisnya, agar tidak membuat kedua oran

  • 23.14   49

    HAPPY READING!!!'Dia pergi...:»«Anta berlari ke arah salah satu suster yang berjalan keluar dari ruangan operasi, beberapa suster yang lainnya pergi begitu saja dari sana. "Sus," panggilnya."Maaf, ada apa ya?" Tanya susternya."Pasien yang korban kecelakaan, yang tadi dioperasi. Atas nama Zidan Fadlan Albani, dia dimana ya? Gimana keadaannya?" Tanyanya beruntut.Suster itu terdiam, lalu menjawab. "Korban kecelakaan kereta tadi sore?" Mereka semua yang ada diantara mengangguk."Korban sudah dibawa ke ruang jenazah,ti—"Zeldan maju dengan emosi, namun dengan cepat di tahan dengan Kafi dan Alfi disana. "SUSTER KALO MAU BERCANDA JANGAN KELEWATAN, BISA GAK, HAH?!" Bentak Zeldan. "SEKARANG DIMANA ZIDAN! DIMANA KEMBARAN SAYA, HAH?!"emosinya kalut."

  • 23.14   48

    HAPPY READING:):'Dia pasti baik-baik saja.'»«Kembali ke rumah Anta, tepatnya dikamar Anta--tempat semuanya berkumpul kini. Mata Anta dan Kafi tertuju pada Zeldan, saat mendengar ponselnya yang jatuh tiba-tiba ke lantai, dan lelaki itu meringis memegangi kepalanya, yang entah mengapa terasa sangat sakit.Zidan yang tadinya sibuk dengan ponselnya, kini memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit, lalu beberapa saat kemudian dia pingsan, membuat kedua temannya disana mulai panik dan berusaha untuk menyadarkannya."Oy, Dan!" Anta yang melihat Zeldan tergeletak di lantai mulai mendekatinya. "Kenapa,Lo?!" Tanyanya, terdengar dari nada suaranya, kalau Lelaki itu kini tengah khawatir, begitu juga dengan Kafi."Jangan bercanda, tolol! Bercandaan Lo gak lucu!" Sambung Kafi.

  • 23.14   47

    HAPPY READING!!!'Jangan tutup mata Lo, oke?'»«Zidan beranjak dari tempatnya sambil terus mengumpati Zeldan yang seenaknya saja menyuruhnya. "Punya kembaran gak ada akhlak emang." Kesalnya."Samanya kayak Lo anjir," sahut Kafi."Ya sama lah bedon! Kan mereka kembar!" Sewot Anta, lalu mengeplak kepala Kafi, kesal."Dahlah!" Zidan mengambil kunci motornya dan berjalan ke pintu. Ana ikut beranjak dari tempatnya menyusul Zidan, dengan Surya mengenakan Jaketnya. "Gue ikut." Pinta Ana."Dih, ngapain Lo?" Heran Zidan. "Disini aja, udah!" Suruhnya."Mau ikut. Bosen gue disini mulu." Sahutnya. "Apalagi sekarang udah sore, langitnya pasti lagi bagus!" Lanjutnya, menarik turunkan alisnya menatap Zidan agar mengijinkannya ikut.Zidan mengangguk pelan, lalu mencu

  • 23.14   46

    HAPPY READING!!!'Heee....'»«Rendy dan Ana kembali ke atas, ketempat semua teman-temannya berkumpul. Disaat mereka melewati salah satu kamar milik anggota Domino yang jaraknya lumayan dekat dengan ruangan bawah tanah, terdengar suara laknat dari dalam kamar yang membuat Rendy langsung menutup kedua telinga Ana dengan tangannya."Ada apaan dah, bang?" Tanya Ana heran.Rendy menggeleng, "gak ada apa-apaan. Udah sana balik. Masalah disini, biar gue yang beresin." Ujarnya, sambil membawa Ana pergi menjauh dari sana sampai tempat teman-temannya berada."Ayo pulang." Ajak Ana menarik tangan Kafi, dan lainnya pun mengikutinya dari belakang.Beberapa saat kemudian.Masih didalam Markas Domino. Rendy duduk santai didepan kamar yang tadi dilewatinya bersamaan Ana, dengan santa

  • 23.14   45

    HAPPY READING!!'Mulut Lo emang ngomong begitu. Tapi dihati Lo lain lagi, kan?'»«Selesai latihan, Ana sedikit menjauh dari teman-temannya, lalu menerima telpon yang masuk ke ponselnya."Ya?""Masalah satu anggota geng Derwis yang Lo tahan waktu itu..." Terdengar suara Rendy disebrang sana"Terus? Dia masih gak mau ngomong?""Ya begitu.. dia masih gak mau ngomong siapa leadernya. Gimana nih?""Biar gue aja. Nanti gue kesana." Ucapnya lalu menutup teleponnya Secara sepihak.Zidan menengok, "Kenapa?" Tanyanya."Gak ada." Jawabnya sambil beranjak dari tempatnya. "Abis ini gue mau ke markas, ada urusan."Egas ikut beranjak dari tempatnya, "gue... Duluan, ada urusan soalnya," pamitnya.

DMCA.com Protection Status