Kukembalikan Kesengsaraanku Pada Maduku
Wilona, seorang wanita cantik pewaris tunggal dari keluarga kaya raya, yang rela menikahi lelaki dengan status sosial biasa saja, bahkan cenderung menengah ke bawah.
Wilona juga dengan senang hati menyerahkan seluruh urusan perusahaan pada suaminya, dia lebih memilih fokus untuk menjadi ibu rumah tangga, yang tentunya selalu melayani suaminya dengan sangat baik.
Rosa, dia adalah sekretaris Bramasta, suami Wilona. Wilona dengan senang hati menyetujui agar Rosa yang hanya tamatan SMA, bisa sekolah lebih lanjut dengan dana perusahaan 100%, hingga Rosa benar-benar bisa menjadi sekretaris perusahaan yang sangat bisa diandalkan.
Namun, air susu dibalas dengan air tuba, setelah semua yang diberikan oleh Wilona, Rosa malah ingin merebut Bramasta, bahkan dia tidak segan untuk menjadi istri kedua.
Apakah Wilona akan menyetujui Rosa menjadi madunya? Atau … Wilona akan tetap mempertahankan rumah tangganya dengan Bramasta?
Read
Chapter: Bab 16Hap."Rosa, lepaskan aku! Apa yang kamu lakukan?" teriak Wilona sembari menahan rasa sakit, karena Rosa tengah menjambak rambut dan juga menenggelamkan wajah Wilona beberapa kali ke dalam wastafel yang penuh dengan air.Hap.Beberapa kali juga Wilona mencoba mengambil nafas saat rosa menarik rambutnya, hingga wajahnya keluar dari genangan air di wastafel tersebut.Bruuk."Ro ... sa," rintih Wilona saat dia sudah tidak tahan lagi dan ambruk ke lantai."Ingat, ini hanya pelajaran awal saja, jika kamu tidak segera menandatangani surat pengalihan harta, aku akan memberimu pelajaran yang lebih menyakitkan dari hari ini," ucap Rosa dengan tersenyum puas, bahkan dia berbicara juga sembari memainkan kuku palsunya, seakan tidak menyesali perbuatannya sama sekali.Sayup-sayup Wilona mencoba membuka mata dalam keadaan yang sudah pucat pasi, dia penasaran dengan suara langkah kaki yang baru saja masuk ke kamarnya."Sayaaang ..." teriak Rosa.Jedaaar.Betapa terkejutnya Wilona saat mendapati Brama
Last Updated: 2025-02-01
Chapter: Bab 15Beberapa hari kemudian.Braak !!"Kamu masih bisa bersantai seperti ini?" Sentak Rosa saat memasuki ruangan Bramasta.Mengetahui ada istri bosnya masuk, sekretaris Bramasta pun segera keluar dari ruangan. Saat itu Bramasta tengah mengecek beberapa berkas di atas meja."Apa kamu tidak melihat berita hari ini?" Rosa segera mengambil remot dan menyalakan televisi yang ada di ruangan Bramasta.'Nyonya Wilona akan segera mengadakan jumpa pers, terkait kasus penyerangan yang dia alami'"Lihat itu yang sedang dilakukan istrimu! Dia ingin mengadakan jumpa pers untuk mengkonfirmasi kejadian tempo hari, bahkan memar-memar di wajahnya juga masih terlihat jelas!" ucap Rosa dengan menggebu."Bertanggung jawablah atas perbuatanmu sendiri," ucap Bramasta dengan suara lirih dan tegas."Bukan itu maksudku, kamu harus menghentikan langkahnya sebelum dia mencoreng wajah perusahaan, lagian kan pelakunya juga sudah ditangkap semua, lalu apa lagi yang ingin dia konfirmasi?" jelas Rosa."Dia masih meyakini
Last Updated: 2025-02-01
Chapter: Bab 14Brak."Sayang, apa kamu baik-baik saja?" Bramasta datang ke rumah sakit dengan tergopoh, hal itu membuat Furi segera menyudahi makan malamnya dan turun dari ranjang."Aku tadi mengabari tuan Bramasta," ucap Furi dengan nada lirih sembari menunduk.Bramasta pun segera berjalan ke ranjang Wilona dan memeluknya dengan erat. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Bramasta dengan suara sangau, sepertinya dia sedang menahan tangis."Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu tidak menjaga Ibu dengan baik!" teriak Bramasta sembari menghadap ke arah Raka."Aku baik-baik saja, kenapa kamu berteriak padanya? Dia yang telah menyelamatkanku," sahut Wilona. Sementara Raka, Rani dan Furi hanya bisa menunduk."Cih, padahal dia juga tidak menjaga istrinya dengan baik, kenapa malah marah-marah pada Raka, dasar sampah!" gumam seseorang di seberang telepon Raka, saat dia mendengar teriakan Bramasta.Tut.Orang tersebut pun segera menutup sambungan teleponnya dan menyeruput es Cappucino yang ada di hadapannya dengan s
Last Updated: 2025-01-27
Chapter: Bab 13"Berpikir Wilona, berpikirlah dengan cepat," monolog Wilona dalam hati.Pria tadi segera berjalan ke arah sofa mengikuti Wilona. "Eh tunggu, aku tadi kan haus, cepat pesankan aku minum dulu, bagaimana aku bisa melayani kalian dengan baik, jika tubuhku lemas seperti ini.""Pasti tidak akan menyenangkan bukan?" tanya Wilona sembari memutar tubuhnya hingga menghadap ke arah semua pria tadi."Cepat kalian pesan minuman," suruh pria yang mereka panggil 'Bos'."Oh, ternyata dia yang membawa kunci," batin Wilona dengan memandangi sekeliling agar tidak menimbulkan kecurigaan.Karena dia saat ini sedang berusaha mengulur waktu, Wilona pun berjalan ke arah meja makan, dia mengurungkan niatnya untuk duduk di sofa.Wilona memperhatikan sekeliling dan melihat ada CCTV di mana-mana. "Hmb, tidak mungkin para karyawan tidak tahu kejadian di sini, kecuali mereka memang sudah disuap sehingga mereka menutup mata," monolog Wilona dalam hati.Ceklek.Tidak lama kemudian, seorang pelayan datang membawa mi
Last Updated: 2025-01-25
Chapter: Bab 12Krincing."Kalian masih di sini?" tanya Rosa yang baru saja masuk ke cafe tempat Wilona makan siang tadi."Apa urusannya denganmu?" tanya Wilona dengan nada datar, juga dengan tetap memainkan ponselnya."Rugi dong cafe ini, jika kamu di sini seharian," ucap Rosa yang kemudian ikut duduk di tempat Wilona."Aku sudah menyewanya satu hari, jangan banyak cing cong," ucap Wilona."Apa kamu sudah berhasil menghubungi grup Salim?" tanya Rosa dengan nada mengejek. Wilona meletakkan ponselnya di atas meja, lalu menarik nafas dalam sembari melihat ke arah Rosa dengan kesal."Taraaam ..." "Aku sudah berhasil membuat janji," ucap Rosa dengan tersenyum, sembari menyodorkan ponselnya ke arah Wilona.Wilona dan Furi pun segera mendekatkan kepala mereka untuk melihat pesan di ponsel Rosa lebih dekat dan lebih jelas."Nih, baca aja sendiri." Rosa meletakan ponselnya di meja."Secepat itu?" tanya Wilona seakan tidak percaya, sementara Furi segera mencatat tempat pertemuan mereka, serta nomor telepon
Last Updated: 2025-01-25
Chapter: Bab 11"Apa belum berkumpul semua?" tanya Wilona yang baru saja memasuki cafe, serta melihat Furi dan beberapa karyawan di sana."Sudah," jawab Furi sembari membungkukkan sedikit tubuhnya dengan sopan, karena dia menghormati Wilona sebagai atasannya."Apa?" Wilona pun terkejut dengan jawaban Furi, karena dia mendapati hanya ada 7 karyawan saja di sana."Memang hanya mereka saja yang bertahan," bisik Furi.Tap.Wilona pun segera duduk dan tersenyum pada mereka semua, para karyawan itu pun juga menunduk dengan segan. "Wajah-wajah tidak asing," ucap Wilona."Apa kalian semua masih mengingatku?" tanya Wilona."Tentu saja Bu, kami sangat senang sekali saat mendengar Ibu kembali ke kantor," jawab salah seorang karyawan."Apa Ibu sehat?" tanya karyawan lain."Tentu saja, aku sangat sehat dan tetap cantik," jawab Wilona dengan sedikit mengulas senyum, untuk meminimalisir kecanggungan diantara mereka.Meskipun Wilona nampak sangat dingin dan juga berekspresi datar, tapi para karyawan sangat senang da
Last Updated: 2025-01-24