Chapter: Hukuman sampai pingsanZelia mengikuti seorang maid, langkahnya ragu-ragu saat mereka menuju sebuah ruangan."Masuklah!" perintah maid itu dengan nada tegas.Meskipun hatinya dipenuhi ketakutan, Zelia tetap melangkah masuk. Pintu tertutup di belakangnya, meninggalkan Zelia dalam keremangan ruangan yang hanya diterangi oleh lampu merah redup. Di sekelilingnya, berbagai alat seperti d*ldo, cambuk kecil halus, dan rantai membuatnya bergidik ngeri.Di sudut ruangan, King duduk di sofa hitam, menyesap wine dengan tenang. Tatapannya dingin dan penuh kuasa."Tuan..." sapa Zelia dengan nada takut dan gugup.King menatap Zelia dengan tatapan tajam, seolah-olah menilai setiap gerakannya. Zelia merasa jantungnya berdebar kencang, ketakutan dan ketidakpastian memenuhi pikirannya."Mendekat lah!" perintah King.Zelia, meskipun ragu, melangkah mendekati King. King berdiri memutarinya.Dengan gerakan cepat, King menarik lengan Zelia, mengikat Zelia dengan rantai hingga membentuk posisi X. Zelia merasa ketakutan dan tidak
Last Updated: 2024-10-06
Chapter: AncamanKing beranjak dari ranjang, meninggalkan Zelia yang masih duduk di sana, seperti orang linglung. Dia masih terkejut dengan ciuman lembut yang diberikan King. Dalam sekejap, sikap King berubah drastis."Cepat bangun, buatkan sarapan!" seru King dengan nada dingin.Zelia tersentak mendengar nada dingin King. Perasaan campur aduk memenuhi pikiran Zelia. Dengan buru-buru, dia beranjak ke kamar mandi, mencoba menenangkan dirinya. Setelah itu, dia mengganti pakaiannya dengan seragam maid, siap untuk menjalankan tugasnya.King menatap Zelia yang bergegas pergi, merasa bingung dengan perasaannya sendiri. King sendiri tidak percaya pada cinta, tetapi anehnya, dia mencium Zelia dengan lembut tadi. Dia tidak pernah membiarkan dirinya terikat oleh emosi, tetapi ada sesuatu tentang Zelia yang membuatnya bertindak berbeda. Namun, dia menepis pikiran itu dan fokus pada rutinitasnya.Zelia, dengan seragam maid yang rapi, menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Meskipun hatinya masih berdebar, dia beru
Last Updated: 2024-10-04
Chapter: mimpi burukDi ruang bawah tanah yang gelap dan lembap, dinding-dinding batu yang dingin memantulkan cahaya redup dari lampu gantung tua. Suara tetesan air yang jatuh dari langit-langit menambah suasana mencekam. Di sudut ruangan, ada meja kayu besar yang penuh dengan peta, dokumen, dan senjata. Beberapa anak buah King berdiri berjaga di sekitar, wajah mereka tegang dan serius. Suasana tegang menyelimuti ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya lampu redup. Di tengah ruangan, terikat di sebuah kursi, seorang pria berwajah ketakutan, tubuhnya gemetar hebat mengetahui apa yang akan terjadi padanya. King mafia, yang dikenal dengan kekejamannya, berdiri tegap di depan pria tersebut. Matanya yang tajam menatap tanpa ampun, menyisakan aura mengerikan yang menyelimuti seluruh ruangan. Dengan langkah yang berwibawa, ia mendekati pria yang terikat, menunjukkan kekuasaan mutlak yang ia miliki atas klannya. King, dengan tatapan tajam dan penuh amarah, mencengkram erat dagu pengkhianat di depannya. "Si
Last Updated: 2024-09-28
Chapter: gaun seksiKing melemparkan sebuah gaun seksi ke arah Zelia dengan tatapan tajam. "Lakukan tugasmu atau kau akan berakhir tragis!" ancamnya dengan suara dingin.Ancaman itu membuat Zelia bergetar, tapi ia tahu bahwa ia tidak punya pilihan. Dengan langkah berat, ia berdiri dan berjalan pelan menuju kamar mandi. Ia masih ingin hidup.Di dalam kamar mandi, Zelia memandang dirinya di cermin dengan perasaan miris. Zelia tahu bahwa satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Zelia berdiri di depan cermin, tangannya gemetar saat ia mengganti pakaiannya. Gaun seksi yang dilemparkan oleh King terasa asing dan tidak nyaman di tubuhnya. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.Zelia keluar dengan menundukkan kepalanya."Menari lah!" ucap King dengan tajam, sambil menikmati segelas anggur merah dan menyesapnya pelan.Zelia terisak, ia tidak terbiasa menari, apalagi dengan pakaian yang tidak nyaman ini.Prang!Gelas kristal itu dilemparkan King ke dinding, pecah berkeping-keping."Jangan membua
Last Updated: 2024-09-27
Chapter: Menggoda pria lain?Pagi itu, Zelia terbangun dengan perasaan tidak nyaman. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamar membuatnya menyipitkan mata. Sebelum ia sempat bangkit dari tempat tidur, pintu kamar terbuka dengan suara berderit.Dua orang maid masuk dengan langkah tegas. Tatapan mereka dingin dan penuh ketidaksukaan. Salah satu dari mereka, seorang wanita dengan rambut diikat rapi, melemparkan sebuah baju seragam ke arah Zelia."Cepat gunakan itu! Pekerjaan mu sudah menunggu."Zelia menatap baju seragam yang jatuh di pangkuannya. Baju itu sama persis dengan yang dikenakan kedua maid tersebut."Baik, aku akan segera bersiap."Maid yang satunya, dengan wajah tanpa ekspresi, hanya mengangguk singkat sebelum keduanya berbalik dan keluar dari kamar, meninggalkan Zelia dengan perasaan campur aduk. Zelia tahu bahwa hari ini akan menjadi hari yang panjang.Selama dua hari, King sedang dalam misi dan meninggalkan instruksi kepada kepala maid untuk mendisiplinkan Zelia. Zelia, yang sadar bahwa dirinya
Last Updated: 2024-09-17
Chapter: penolakanKing duduk di sofa mewah di kamarnya yang megah. Dia memberi perintah kepada seorang pelayan untuk membawa Zelia padanya. Tak lama kemudian, Zelia yang terlihat tidak nyaman dengan pakaiannya yang terbuka, mencoba menutupi belahan dadanya yang terlihat dengan tangan. Setelah pintu tertutup, meninggalkan mereka berdua, tubuh Zelia bergetar ketakutan. Tatapan tajam King menembus dirinya, dan dia memberi isyarat agar Zelia duduk di pangkuannya. Zelia menggelengkan kepala, air mata mulai mengalir di pipinya. Suara King menggema di seluruh ruangan, penuh dengan rasa kesal. "Kemari, Gadis kecil." "Tolong, lepaskan aku. Aku tidak ingin berada di sini." Suara Zelia bergetar saat dia memohon. Kesabaran King mulai habis. Dia mengeluarkan pistolnya dan menembak vas bunga di dekatnya, menghancurkannya menjadi kepingan. Suara tembakan yang keras membuat Zelia menjerit dan menangis tersedu-sedu. "Sekarang," perintah King, suaranya dingin dan tak kenal ampun. Zelia masih berdiri, tubuhn
Last Updated: 2024-08-29