author-banner
Kak Fonnia
Kak Fonnia
Author

Novels by Kak Fonnia

ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW

ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW

Adinda rela jadi seorang TKW yang kerja jauh ke negeri orang demi memperbaiki ekomoni keluarga, tapi saat dia pulang dua dikejutkan dengan kondisi putra. Putranya mengalami gangguan jiwa dan terlantar di jalanan.
Read
Chapter: bab 45
“Apa-apaan kamu, Sari!” pekik Ikshan. Dia berusaha mendekati Sari dan memegang kedua tangan dokter wanita itu. “Sekali lagi kamu nyakitin aku, tidak segan-segan aku laporkan kamu ke kantor polisi!” ucap Ikshan. Dia berhasil membawa Sari keluar dari ruangannya. Mendengar suara Ikshan dan Sari yang bertengkar di dalam ruangan beberapa perawat langsung berlari ke arah kedua dokter. Lusi selaku perawat di rumah sakit itu ia langsung melerai keduanya. “Kamu tidak pernah balas perasaan aku, kamu jahat Ikshan!” ujar Sari dengan suara lantang. “Kamu lebih memilih wanita gila itu, kamu dan dia sama-sama gila!” Sari terus saja berteriak dan memukul dada bidang Ikshan. Ikshan tidak peduli dengan perkataan dokter Sari, dia meminta pada salah satu perawat untuk mengobati luka yang dilempari oleh Sari. Lusi berteriak memanggil satpam meminta satpam untuk mengamankan Ikshan dan Sari.Setelah satpam mengamankan Sari, Lusi menemui Ikshan dan dia mengambil alih dari perawat lain untuk mengobati
Last Updated: 2025-02-11
Chapter: bab 44
Setelah kejadian Robby yang masuk ke dalam halaman rumah Jannah dan mencoba untuk meneror dan menghabisi Jannah, Ikshan terus saja menjaga wanita itu dan bawa Jannah ikut bersamanya. Apa lagi ada kejanggalan saat Jannah yang dipindahkan ke rumah sakit lain, membuat Ikhsan bertekat untuk bawa Jannah dan dia akan mencari tahu orang yang sudah menyuntik obat keras ada tubuh Jannah hingga wanita itu berteriak dan berontak seperti orang gila. Kedatangan Robby ke rumah Jannah sudah diketahui oleh kedua orang tua Jannah dan juga Ikshan. Mereka sudah mengeceknya lewat CCTV. Walaupun Robby memakai topeng, tetapi kedua orang tua Jannah mengenalinya. Kedua orang tua Jannah juga akan melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian dan sekarang pihak polisi tengah menyelidiki.Saat ini, Ikshan dan Jannah baru saja sampai di kediaman Ikshan. Ikhsan sendiri yang ada piket pagi pun harus berangkat kerja, dia langsung bersiap diri untuk berangkat ke rumah sakit. “Kamu di rumah saja,” kata Ikshan pada
Last Updated: 2025-02-11
Chapter: Bab 43
Ikshan menginap di kediaman Jannah. Mereka juga sudah bawa Jannah keluar dari rumah sakit. Hanya selama ini kondisi Jannah memburuk karena ada orang jahat yang menyuntikkan obat ke dalam tubuh Jannah, sehingga wanita itu berontak dan teriak seperti orang gila. Saat ini kondisi Yura sudah kembali normal dan sebenarnya wanita itu sudah sembuh sejak di rumah sakit tempat Ikshan bekerja, tetapi karena disuntik dengan obat keras yang membuat Jannah berontak dan teriak-teriak seperti orang gila yang membuatnya terus dirawat di rumah sakit. “Apa bisa Jannah ikut bersama saya?” Ikshan meminta izin untuk bawa Jannah ikut bersamanya. Dia ingin menyelidiki lebih lanjut mengenai orang yang menyuntik otak ke dalam tubuh Jannah. “Boleh, dok. Tapi, apakah tidak merepotkan dokter?” Kedua orang mengizinkan Jannah ikut bersama dokter Ikshan, tetapi mereka takut merepotkan laki-laki itu. “Tidak ada yang merepotkan, justru saya senang. Karena nantinya Jannah bisa nemenin adik saya di rumah.” Ikshan
Last Updated: 2025-02-11
Chapter: Bab 42
ANAKKU GILA S2 Semua masalah tentang Arunika sudah diurus oleh Ikshan. Laki-laki tampan itu rela ambil cuti demi mengurus masalah adik sepupunya. Selama satu bulan Ikshan cuti dia mengurus semuanya, tidak hanya mengurus masalah Arunika, tetapi Ikshan juga mengurus keberangkatan kedua orang tuanya ke tanah suci. Setalah semua urusannya selesai, Ikshan kembali masuk kerja seperti biasanya. Dokter tampan itu sangat bersemangat setelah cuti satu bulan penuh. Dia melangkah kakinya ke arah ruangannya, dia meletakkan tasnya diatas meja. sesudah itu dia kembali meninggalkan ruangan kerjanya. Dia melangkah ke ruangan rawat Jannah. Tentunya dia sangat merindukan pasiennya yang satu itu. Sesampai di ruang yang ditempati oleh Jannah, ruang itu sudah ditempati pasien lain.Ikshan menghentikan langkahnya dengan penuh kebingungannya, dan saat itu juga dia bertanya pada perawat yang tengah menangani pasien di dalam ruangan itu. “Sus? Pasien yang ada di ruangan ini pindah kemana?” tanya Ikshan. “
Last Updated: 2025-02-06
Chapter: Bab 41
ANAKKU GILA S2 Semua masalah tentang Arunika sudah diurus oleh Ikshan. Laki-laki tampan itu rela ambil cuti demi mengurus masalah adik sepupunya. Selama satu bulan Ikshan cuti dia mengurus semuanya, tidak hanya mengurus masalah Arunika, tetapi Ikshan juga mengurus keberangkatan kedua orang tuanya ke tanah suci. Setalah semua urusannya selesai, Ikshan kembali masuk kerja seperti biasanya. Dokter tampan itu sangat bersemangat setelah cuti satu bulan penuh. Dia melangkah kakinya ke arah ruangannya, dia letakkan tasnya di atas meja. sesudah itu dia kembali meninggalkan ruangan kerjanya. Dia melangkah ke ruangan rawat Jannah. Tentunya dia sangat merindukan pasiennya yang satu itu. Sesampai di ruang yang di tempati oleh Jannah, ruang itu sudah ditempati pasien lain.Ikshan menghentikan langkahnya dengan penuh kebingungannya, dan saat itu juga dia bertanya pada perawat yang tengah menangani pasien di dalam ruangan itu. “Sus? Pasien yang ada di ruangan ini pindah ke mana?” tanya Ikshan. “
Last Updated: 2025-02-06
Chapter: Bab 40
ANAKKU GILA S2 12Ibnu baru saja pulang dari kantor polisi, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk bisa menolong Arunika dari kasus tersebut. Karena orang yang melaporkan Arunika ke pihak polisi memiliki bukti yang sangat kuat. Bukti berupa video dan juga foto saat Arunika saat membunuh korban. “Ayah tidak bisa membantu Arunika, semua bukti yang diserahkan ke kantor polisi sudah sangat jelas kalau dialah pelaku yang bunuh korban.” Ibnu berucap lirih dengan raut wajah sendu. “Jika barang bukti sudah membuktikan Arunika adalah pelaku, Ikhsan rasa kita tidak perlu mencari pembelaan apapun. Itu adalah kesalahannya dan dia harus terima hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.” Ikshan meminta kedua orang tuanya untuk tidak perlu mencari pembelaan untuk memperingankan hukuman pada sepupunya. “Tapi bagaimana kalau keluarga korban meminta hukuman mati?” Ibnu masih memikirkan Arunika, dan dia juga merasa kasihan pada gadis yang dia besarkan dengan kasih sayang. Ya, walaupun Arunika sering m
Last Updated: 2025-01-28
TALAK TIGA USAI IJAB KABUL

TALAK TIGA USAI IJAB KABUL

Jannah, wanita 27 tahun yang harus menanggung malu di hari bahagianya. Bagaimana tidak? Dia di permalukan oleh lelaki yang baru saja menikahnya langsung menjatuhkan talak tiga padanya di depan orang banyak. Jannah terluka dan terpuruk, tetapi wanita itu beruntung memiliki kedua orang tua yang selalu ada untuknya dan selalu mendukungnya. Untuk menghilangkan rasa sakit hati dan trauma yang mendalam, Jannah memutuskan untuk melaksanakan umroh di tanah suci dan berhijrah. Setelah pulang dari umroh, Jannah diberikan kemudahan dan dilancarkan segala urusan dan usaha.
Read
Chapter: Bab 7
DUA MINGGU KEMUDIAN"Wah, cantik sekali teman aku? Kamu benaran hijrah?" Ratna begitu kagum dengan perubahan Jannah. Jannah baru saja pulang dari tanah suci dan dia putuskan untuk hijrah dan memperbaiki diri jadi lebih baik lagi. "Terus mana oleh-oleh buat aku?" Tidak hanya memuji kecantikan Jannah yang sudah hijrah, tetapi Ratna juga meminta oleh-oleh pada temannya itu. "Ada di ruangan aku." Jannah membelikan oleh-oleh temannya dan atasannya. Jannah mengajak Ratna ke ruangannya. Sesampai di ruangan Ratna mengerutkan keningnya saat melihat ada dua bingkisan jajan. "Ini buat kamu." Jannah memberikan satu bingkisan oleh-oleh untuk Ratna, teman karibnya. "Terus satunya buat siapa?" Ratna menaikan kedua alisnya meminta jawaban dari Jannah. "Ini untuk atasan kita," jawab Jannah. "Wah, anak bawahan yang sangat baik dan patuh di berikan apresiasi yang luar biasa. Bawahan yang selalu ingat kebaikan atasannya adalah karyawan yang baik," ucap Ratna.Sesudah itu Ratna pun langsung menin
Last Updated: 2024-02-06
Chapter: bab 6
"Bagus kalau begitu," ucap seseorang dari depan pintu. Jannah mengangkat kepalanya dan melihat ke arah sumber suara, dengan cepat Jannah menyeka air matanya saat melihat orang yang ada di depan pintu. Orang itu adalah Abercio, atasannya. Ratna langsung pamit keluar, dia biarkan Jannah bersama Abercio. "Saya permisi, Pak." Ratna keluar dari ruangan Jannah. Sedangkan Abercio, CEO tampan itu masih berdiri di depan pintu dengan mata yang lirik pandang ke arah Jannah. Setelah Ratna pergi, Abercio masuk ke dalam ruangan itu dan mendekati meja kerja Jannah. "Sepulang kerja nanti kamu bisa langsung bersiap-siap untuk keberangkatan ke Mekkah. Besok pagi jam 06.00 kamu sudah berangkat ke sana." Abercio berbicara dengan nada tegas dan raut wajah datar. "Baik, Pak. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih," ucap Jannah sambil menundukkan kepalanya. "Ya," jawab Abercio singkat dan meninggalkan ruangan kerja bawahannya itu. Jannah pun kembali fokus dengan pekerjaannya, dia memiliki untuk meny
Last Updated: 2024-02-02
Chapter: bab 5
"Selamat, Bu Jannah. Anda mendapatkan tiket umroh gratis." Linda selaku asisten Abercio menyerahkan tiket gratis untuk Jannah."Tiket umroh gratis? Untuk saya?" Jannah begitu terkejut dengan tiket gratis untuknya itu. "Iya, Bu. Ini adalah hadiah CEO untuk Ibu karena Ibu sudah mengerjakan proposal dan atas berkat proposal dari Ibu, perusahaan kita dapat bekerja sama dengan klien dari perusahaan Makmur Jaya," terang Linda. Jannah hanya bisa manggut-manggut dan menerima tiket tersebut. Tidak terasa air matanya mengalir membasahi pipinya. Entahlah Jannah merasa terharu dengan hadiah dari atasannya sehingga dia meneteskan air mata. "Terima kasih," ucap Jannah dengan suara lirih. Berangkat ke tanah suci adalah salah satu keinginannya dan hari ini dia mendapatkan tiket gratis dan itu yang sangat dia butuhkan saat ini, di butuh ketenangan dan dengan dia ingin lebih mendekatkan diri dengan sang Maha Pencipta. Jannah menyeka air matanya, kemudian dia melangkah keluar dari ruangannya dan dia
Last Updated: 2024-01-22
Chapter: bab 4
Abercio sudah memarkirkan mobilnya di depan rumah Jannah yang sederhana itu."Siapa dia?" Ayah Jannah bertanya.Bukan ikhsan saja yang bertanya-tanya, tapi Jannah pun ikut keheranan.Jin apa yang merasuki bosnya itu?"Dia bosku, ayah. Hari ini aku akan keluar kota untuk bertemu klien," terang Jannah, gugup."Hei, kau! Cepatlah! Jalanan akan macet nanti!" teriak CEO itu, yang tidak turun dari mobilnya. Dia hanya menurunkan kaca mobilnya dan memanggil Jannah dari dalam mobil.Jannah menggerutu dalam hatinya. Mulutnya seperti sedang komat-kamit. Tatapannya lurus pada pria di mobil itu."Iya, Pak!"Ayah, Ibu, Jannah berangkat kerja dulu." Jannah berjalan dan masuk ke dalam mobil atasannya. Abercio melesat mobil meninggalkan kediaman Jannah. Hari ini dia akan membawa Jannah bersamanya guna menghadiri pertemuan dengan klien. Setelah Jannah pergi bersama atasannya, datang lah Brandon. Pria itu datang dengan mobil mewah. Brandon memarkirkan mobil di depan rumah Jannah, kemudian dia turun da
Last Updated: 2024-01-22
Chapter: bab 3
Jarum jam sudah di angka 5 sore, tetapi Jannah belum juga selesai dengan pekerjaannya. Dia masih berkutik di depan komputer. Jannah masih mengerjakan proposal yang diminta oleh Abercio, atasannya. Wanita itu merenggangkan ototnya yang kaku karena duduk seharian penuh."Jan, aku duluan, ya?" Ratna pamit pada Jannah dan dia meninggalkan ruangan kerjanya. Jannah tidak menjawab, tetapi dia hanya menganggukkan kepala dan melambaikan tangannya. Tetapi, matanya tetap fokus pada layar komputer. "Permisi, Bu Jannah. Tuan Abercio, minta Ibu untuk segera mengumpulkan proposal sekarang juga." Asisten Abercio memberitahu Jannah untuk mengumpulkan proposal di ruangan Abercio. "Baik," jawab Jannah dengan ragu-ragu karena saat ini dia belum selesai mengerjakan proposal tersebut. Karena sudah tidak ada waktu untuk menyalin file Jannah pun langsung mengirimnya ke email atasannya. Sesudah itu Jannah keluar dari ruangannya dan melangkah cepat menuju ruangan CEO. "Mana proposal yang saya minta?" Tanp
Last Updated: 2024-01-22
Chapter: Bab 2
"Aku datang ke sini hanya mau antar surat gugatan cerai kita!" ucap Brandon menatap nyalang wanita yang hanya dua menit berstatus istrinya itu. "Aku harap kamu mendatangi surat itu dan menjalani proses perceraian tanpa bantahan apa pun." Brandon menyelengos. Melipat kedua tangannya di dada. Ia begitu malas berlama-lama menatap Jannah.Brandon benar-benar tidak punya perasaan, dia menyodorkan surat itu dan memintai Jannah untuk menandatangani surat gugatan perceraian.Pagi-pagi sekali Brandon datang ke kediaman Jannah hanya ingin meminta Jannah menandatangi surat perceraian mereka. Jannah menatap pria di hadapannya itu dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. "Kamu tidak perlu menatapku seperti itu, karena aku tidak akan membatalkan ini semua!" Brandon berucap tegas. "Buruan tanda tangan!" Brandon melemparkan pulpen ke arah Jannah. Jannah hanya bisa menghela nafas lalu dia mengambil pulpen itu dan dengan berat hati wanita 27 tahun itu menandatangani surat gugat tersebut. Brand
Last Updated: 2024-01-22
GADIS SATU MILIAR

GADIS SATU MILIAR

Jessika Oliver adalah seorang gadis berusia 21 tahun yang dijadikan ladang uang oleh kedua orang tuanya. Wanita cantik itu dipertemukan dengan seorang pria yang bernama Sean Wirabrata, pria kaya raya dan arogan. Pertemuan mereka terakhir di kamar hotel dengan bayaran 1 miliar rupiah. Setelah mendapat uang 1 miliar, Jessika melarikan diri. Lima tahun kemudian dia kembali bertemu.
Read
Chapter: bab 13
"Apa-apaan kamu?!" bentak Sean dan kembali bangun. Dengan raut wajah takut, Jessika turun dari tempat tidur dan berlari ke arah pintu. Dia ingin kabur dari hadapan Sean. Tetapi sangat disayangkan sekali pintu tersebut sudah dikunci oleh Sean dan tentunya kuncinya ada di Sean.Dengan raut wajah merah padam Sean mendekati Jessika mengapit rahang wanita itu keras."Mau keman? Hm? Kabur? Silakan!" seru Sean lantang."Silakan kamu pergi, tapi jangan pernah berharap kamu bisa bawa darah daging saya!" ujar Sean murka. Plak!"Dia anak saya! Bukan anak kamu!" seru Jessika setelah melayangkan tamparan pada wajah tampan Sean."Kamu tidak berhak atas Lea!" seru Jessika lagi."Ha? Apa? Anak kamu? Kalau bukan saya yang meniduri kamu mana mungkin dia bisa ada di dunia ini! Oh, iya, saya tahu sekarang, kamu itu kan wanita murahan yang bisa jual diri pada lelaki di luar sana!" Sean juga tidak kalah sengit hingga dia mengatai Jessika wanita murahan.Jessika, menatap lekat nanar hitam lelaki di depann
Last Updated: 2023-07-04
Chapter: bab 13
"Tidak! Biarkan Lea di sini sama saya!" Jessika tetap kekeh menahan Lea dibawa oleh Stella."Lea, sama Aunty dulu, Ayah mau bicara sama Ibu," ujar Sean dan mengambil Lea dari Jessika. Dengan berat hati Jessika membiarkan putri kecilnya di bawa oleh Stella."Nanti pulang sama Ibu, ya," ucap Jessika sebelum Alea dibawa oleh Stella masuk ke dalam kamar."Iya, Ibu,"Stella dan Alea masuk ke dalam kamar dan bermain.Jessika menghela nafas saat matanya tak melihat putrinya lagi."Ke kamar saya," ujar Sean dan melangkah menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.Jessika mengikuti langkah pria itu menuju kamar. Dengan perasaan tak gelisah sekaligus takut, Jessika masuk ke dalam kamar.Sean menduduki sofa yang ada di kamar itu dan menatap wanita di depannya. Dia mengambil bungkus rokok, mengeluarkan sebatang rokok lalu dia bakar dan dihisapnya sehingga asap rokok itu memenuhi ruangan kamar."Untuk apa datang jam segini?" tanya Sean memulai p"Saya minta kamu datang jam 7 bukan sekarang!" uj
Last Updated: 2023-07-01
Chapter: bab 12
"Jessi, pulang, yuk!" ajak Stella."Kamu duluan saja, aku ada yang jemput," jawab Jessika jujur, karena Leon akan menjemputnya."Oh, ya, sudah aku duluan," pamit Stella dan berlalu pergi meninggalkan sahabatnya. Karena sudah jam pulang, Jessika merapikan meja kerjanya dan memasukan barang-barangnya ke dalam tas. Sesudah itu Ibu anak satu itu sudah lalu keluar meninggalkan ruangannya. Jessika membuka pintu ruangan dan dia terkejut saat mendapati Sean yang berdiri di depan ruangannya dengan kedua tangan yang lipat di depan dada."Pe--permisi, Tuan," ucap Jessika gugup.Tidak menjawab, Sean memundurkan langkahnya dan tetap menghadang jalan Jessika."Saya tunggu di rumah jam 7." Sean berucap datar. Tanpa menunggu jawaban dari Jessika, Sean, melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jessika. Jessika menghela nafas lega setelah Sean pergi. Dia juga ikut pergi.Leon sudah menunggunya di depan perusahaan."Enggak usah lihat kayak gitu kali!" seru Stella yang mengangetkan Sean yang tengah me
Last Updated: 2023-07-01
Chapter: bab 12
Pagi-pagi sekali Stella sudah bersiap diri, dia mendapat tugas baru dari Sean untuk menjemput dan mengantar Aurora kerja.Stella memacu mobil menuju kediaman sahabatnya dengan kecepatan tinggi. Sehingga hanya memerlukan waktu singkat untuk sampai ke kontrakan Jessika. Melihat ke datangan sahabatnya, Jessika mengerutkan keningnya. "Selamat pagi, cantik," ucap Stella dan menghampiri sahabatnya yang berdiri mematung dengan raut wajah bingung. "Kenapa lihatin aku kayak gitu?" tanya Stella dan menepuk pundak Jessika."Kamu ngapain ke sini pagi-pagi?" tanya Jessika."Ya, jemput kamu dong. Mulai sekarang sahabatmu yang cantik ini akan menjemput dan mengantarmu," jawab Stella dengan senyum manisnya. Jessika menghela nafas berat, dia sudah tahu kalau ini atas perintah Sean. "Ayo, buruan siap-siap kita berangkat kerja. Nanti kalau kita terlambat nanti di marahin sama Pak bos," ujar Stella. Jessika kembali masuk ke dalam dan tidak berapa lama dia kembali keluar dengan menenteng tas kerjan
Last Updated: 2023-06-30
Chapter: bab 11
Sudah dua hari Alea di kediaman Ayahnya. Gadis kecil itu merasa nyaman saat berada di dekat Sean. Ya, walaupun dia juga merindukan sang Ibu"Ayah?" panggil Alea dengan suara pelan."Iya, sayang, ada apa?" jawab Sean dan tersenyum pada Alea. Saat ini Ayah dan anak itu duduk bermain di dalam kamar. Sean yang sedari tadi menyusun mainan putrinya kini matanya menatap sang putri dan mengusap lembut pucuk kepala gadis kecilnya."Apa Lea boleh ajak ibu ke sini?" tanya Lea."Boleh, sayang, kalau ibu mau bisa tinggal di sama Ayah," jawab Sean."Ayah, Lea mau pulang ketemu ibu," ujar Alea. Dia sudah merindukan sosok ibunya."Iya, besok pagi Ayah antar Alea pulang," kata Sean.Saat Ayah dan anak itu tengah berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu."Masuk!" seru Sean."Permisi, Tuan, di depan ada tamu," ucap seorang wanita pada Sean.Tanpa menjawab Sean langsung keluar dan meminta ART itu untuk menjaga dan bermain bersama Alea.Sean berdiri diam di ruang tamu dan menatap wanita yang
Last Updated: 2023-06-30
Chapter: buang bekal makanan
"Ibu, kasih tahu siapa nama ayah, Lea?" tanya Stella.Mendengar pertanyaan Stella, Sean hanya menatap sepupunya itu dari spion kecil. "Tidak. Ibu tidak kasih tahu," jawab Alea.Gadis kecil itu terus saja bercerita tentang ibunya pada Sean dan Stella. Stella, yang merasa lucu dengan cerita Alea, dia tertawa dan merasa gemas pada gadis kecil itu. Sedangkan Sean, pria itu tetap fokus menyetir.Tidak berapa lama mereka sampai di salah satu restoran. Sean, mengendong tubuh mungil putrinya masuk ke dalam restoran.Mereka pun langsung memesan makan siang dan menyantapnya saat makan sudah dihidangkan di atas meja.★★★"Lain kali tidak perlu repot-repot seperti ini. Aku bisa membeli makanan di kantin," kata Jessika."Sama sekali tidak merepotkan," jawab Leon."Aku jadi tidak enak sama kamu. Kamu selalu bantuin aku dan Alea," ujar Jessika.Pria bertubuh jangkung itu sedikit bergeser untuk lebih dekat dengan Jessika, lalu dia meletakkan tangannya di kepala Aurora dan mengusap pucuk kepala wa
Last Updated: 2023-06-28
You may also like
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status