author-banner
senjakala
Author

Novels by senjakala

Perjanjian Pernikahan Ketos & Cewek Bar-Bar

Perjanjian Pernikahan Ketos & Cewek Bar-Bar

"Sialan, gadis kepala batu dan ceroboh sepertiku harus menikah dengan si angkuh dan dingin itu? Cuih." - Alea Putri Sawan. *** Namaku Alea, semua murid mengenalku sebagai anak pindahan yang memiliki rekam jejak buruk. Parahnya lagi, aku bukan murid yang pintar. Tidak memiliki teman adalah hal yang biasa bagiku. Tetapi, aku juga tidak berharap mendapatkan musuh seperti Dirgantara. Dia adalah ketua osis, dan kabarnya juga menjadi ketua geng motor. Entah bagaimana ceritanya, keluarga kami ternyata saling kenal dan mereka berencana untuk melakukan perjodohan. "Masa depanmu akan cerah jika kamu menikah dengan Dirgantara. Di umurnya yang masih 17 tahun, dia sudah belajar investasi saham, bahkan sebentar lagi dia akan memegang toko pusat material," ujar Bunda.
อ่าน
Chapter: Salah Tingkah
Untuk pertama kalinya, pria itu mengecupku. Untuk pertama kalinya juga, jantungku berdegup kencang. Rasanya seperti, hal menyenangkan yang tak dapat ku definisikan lagi. "Em, Ma-Maaf, aku lancang dan melanggar kontrak ya." Dirga langsung menarik mulutnya dari keningku. Ia juga cepat-cepat bangun dan merapikan posisinya. Sementara aku, masih tergeletak di lantai, diam, dan memastikan penyebab jantungku berdegup kencang. "Kenapa jantungku berdegup kencang?" lirihku yang ternyata terdengar sampai ke telinga Dirga."Aku juga," jawabnya.Kami berdua pun kembali saling menatap, rasanya aneh dan sangat tidak mengenakkan. Aku tidak terbiasa dengan situasi yang seperti ini. Akhirnya, aku pun mencoba kabur dan pergi masuk ke dalam villa. Sayangnya, kakiku justru kepleset dan aku kembali terjatuh. Kali ini, Dirga tidak menolongku. Tidak seperti kebanyakan drama dimana si cowok akan menangkap wanitanya."Hahaha." Aku tidak peduli jika Dirga tertawa puas. Maluku sudah sampai di ubun-ubun, j
ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-22
Chapter: Bukan Pasangan Sempurna
Ku pikir, setelah kejadian kemarin, semuanya berubah menjadi baik-baik saja. Ku pikir, Dirga memang berubah semenjak kejadian yang membuatku kehujanan seolah tidak mempedulikan kesehatanku sendiri. Rupanya salah, bahkan ketika Dirga dipertemukan dengan Soya, imannya kembali goyah dan ia kembali menitikberatkan Soya. "Untuk apa aku menangisi pria gila itu? Sekarang, biarkan dia mencariku sampai ke manapun, aku akan pergi, aku tidak akan masuk ke sekolah, dan aku akan menghilang dari pandangannya sampai dia benar-benar menemukanku." Tekat ini sudah bulat. Pria itu tidak akan pernah menghargai keberadaan seseorang sebelum ia kehilangan seseorang itu. Dan jika kelak Dirga memang sudah tidak mempedulikanku, aku rasa, aku siap jika sewaktu-waktu pernikahan kontrak kami ini bocor ke keluarga besar kami. ***Keesokan harinya, di sekolah, Dirga mencari namaku. Ia pergi ke kelas hanya untuk mencari keberadaanku. Tetapi nihil, aku tidak ditemukan di sudut kelas manapun. Beberapa temanku berta
ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-15
Chapter: Apakah Aku Mulai Menyukainya?
Anak tunggal yang selalu kesepian ini, ternyata bisa duduk dalam satu meja makan dengan kedua orang tua lengkap beserta satu keluarga baru. Ternyata, begini ya rasanya mendapatkan dukungan penuh? Ternyata, tidak seburuk apa yang ada di kepalaku. Sekarang, ayah dan bunda sibuk mengupasi buah. Sementara Dirga mengemas kamarku dengan kecepatan super. Baru setelah semuanya selesai, kami makan bersama. Usai makan, bunda justru bertanya kepadaku, "Jadi bagaimana? Apakah sudah mulai promil?" Program hamil? haha, yang benar saja. Tidur satu ranjang saja tak pernah. "Mohon maaf ayah, bunda, tetapi kami sudah sepakat untuk promil setelah lulus sekolah. Lagi pula, pernikahan ini kan diam-diam, teman-teman kami juga tidak ada yang tahu. Semua ini demi menjaga nama baik aku dan Alea juga," terang Dirga. Gaya bahasanya sungguh kalem dan santai, seolah membius ayah dan bunda agar setuju dengan pernyataan Dirga.Seusai makan, ayah tampak bicara santai dengan Dirga di taman depan rumah. Aku menat
ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-11
Chapter: Dia, Menghargai Hal-Hal Kecil
Pria yang kupikir akan bodo amat itu, ternyata mendatangiku. Dia mengikutiku tanpa teriak memintaku untuk berhenti. Dia juga membawakan payung. Dia juga rela tubuhnya basah demi menjaga agar tubuhku tidak terpapar air hujan. Aku pun terdiam. Dirga, sungguh membuatku bingung. "Kenapa masih mempedulikanku?""Maaf," lirihnya. Tatapannya tajam dan dalam. Sementara tanganku, tanpa sadar mulai menarik pergelangan tangan Dirga. Rasanya, aku tak ingin pria dihadapanku merasakan dinginnya air hujan di malam hari. Kali ini, Dirga tak menolak. Ia pasrah saat tubuhnya semakin dekat denganku dan kami pun berada dalam satu payung. Ia tetap menatapku dengan tatapan tajam itu. Seolah menunjukkan rasa maafnya kepadaku."CIEE!" Kerumunan orang yang berteduh itu pun menyoraki kami. Membuatku jadi malu. Dengan cepat Dirga menarik tanganku, mengajakku berlari di dekat penjual telur gulung. "Pak, numpang sebentar ya," ucap Dirga sembari melipat payungnya. Sekarang, kami justru satu payung dengan penjual
ปรับปรุงล่าสุด: 2024-09-28
Chapter: Soya
Kami pulang. Padahal, itu adalah tiket yang menjadi salah satu alasanku bertahan hidup. Keindahan santorini, aku selalu membayangkannya dengan memakai pakaian biru yang menyegarkan. Tetapi, harapan itu hilang. Hilang begitu saja akibat Dirgantara yang memutuskan pulang dan menjenguk Soya. "Kalau bukan karena menghargai keinginan ayah, aku tidak akan sudi menjalani kehidupan seperti ini."***Aku tidak banyak tahu tentang Soya. Tapi, karena dari segi pandang keluargaku, aku telah menikah dengan Dirga. Aku pun merasa memiliki kewajiban untuk tahu sedikit demi sedikit tentang Dirga. Dan selama Dirga pulang menemui Soya, aku berusaha menutupi segala keburukan Dirga. Bukan, bukan karena aku mengamankan Dirga. Tetapi, aku mengamankan seluruh situasi. Meskipun hal yang kulakukan, membuatku tersiksa sendirian.[Lo kenal Soya? Boleh gue tau informasi tentang Soya?] Pesan itu pun terkirim. [Iya, gue kenal dekat sama Soya. Tapi, informasinya gak gratis ya.][Haha, lo mau berapa? Gue bisa kasih
ปรับปรุงล่าสุด: 2024-09-27
Chapter: Burung Kolibri
Jalanan malam yang dingin dan sunyi, tepatnya pukul 01.00 dini hari. Dirgantara mengendarai motor besarnya dengan memakai outfit serba hitam. Ia tidak sendirian, di jok belakang motornya ada Soya dengan outfit yang senada dengan Dirga. Mereka memiliki tinggi yang hampir sama. "Gue menepati janji untuk membawa lo keliling jalanan sunyi. Teriaklah sekencang mungkin sayang," ucap Dirga pada Soya. Dirga mengendarai motor di barisan paling depan. Di belakang mereka, ada 6 motor lainnya yang mengiringi Dirga. Terlihat seperti konvoi. Soya pun membentangkan kedua tangannya. Ia tersenyum dan teriak sekencang mungkin untuk melampiaskan beban yang selama ini ia tanggung di pundaknya. "Makasih Dirga. Berkat lo, gue merasa hidup!" Soya pun merangkul Dirga sekuat mungkin. "Gue sayang banget sama lo Dir," ucapnya. *** Di dalam kamar, aku menangis sejadi-jadinya. Hanya Dirga yang bisa membantuku untuk membatalkan pernikahan tak masuk akal ini. Berulang kali aku mencoba menghubungi Dirga, tapi
ปรับปรุงล่าสุด: 2024-09-26
DMCA.com Protection Status