author-banner
Diamonds Diw
Diamonds Diw
Author

Novel-novel oleh Diamonds Diw

Gara-Gara Sekarat, Dinikahi CEO Konglomerat

Gara-Gara Sekarat, Dinikahi CEO Konglomerat

"Tidak ada kata-kata, 'kita mulai dari berteman dulu'. Statusmu itu istri. Jadi terimalah kenyataan!" Rohanati alias Owai, jelas terkejut kala mendapati Agler William Nara, CEO NN Group nan misterius, dipeluknya di ranjang setelah hampir satu tahun ijab qabul jarak jauh mereka! Owai tak menyangka laki-laki yang menikahinya pada saat sedang sekarat dulu itu tiba-tiba muncul dan mulai berperan sebagai 'suami'. Lantas, bagaimana kelanjutan nasib pasangan dari perjodohan kilat ini? Serta janji pernikahan si melarat (yang juga pernah sekarat finansialnya) dengan sang konglomerat?
Baca
Chapter: 7. Permintaan Pasangan
"Udag, mau temani aku masuk dan berkeliling? Supaya aku enggak berdua saja dengan karyawan yang hadir. Soalnya dia laki-laki dan rekannya sesama penanggung jawab mendadak izin karena perlu ke rumah sakit."Owai menjelaskan penyebab dirinya yang buru-buru kembali menemui Agler."Lagipula, suamiku sedang ada sekarang," tambah Owai dengan nada agak manja, berupaya bertingkah dengan ringan.Seakan-akan Owai tidak punya beban dalam hatinya. Berpura-pura kadang bisa agak meringankan suasana hati yang kacau-balau.Namun sebagai keturunan konglomerat yang menguasai berbagai tempaan pelatihan sejak dini, Agler tetap mampu menangkap getar suara dan raut wajah yang setengahnya tertutup masker itu. Dia bisa tahu istrinya sedang berusaha memainkan peran sebagai perempuan bersuami."Oke!" jawab Agler setelah membiarkan waktu berlalu beberapa saat. Setelahnya, ia pun bergegas mengenakan masker sesuai protokol kesehatan dan mengunci mobil.Dalam hati, Agler tidak bisa tak tertawa.Rasanya permintaan O
Terakhir Diperbarui: 2024-03-07
Chapter: 6. Suami Kasmaran
"Iya, weekend itu kita kumpul-kumpul dulu. Kangen banget sama wajah-wajah yang dua setengah tahun cuma dilihat lewat layar," kata Owai di hadapan kamera dekstop.Pembahasan masalah rapat telah selesai sehingga obrolan Owai dan para C-level, pimpinan Temund, beralih santai. Mereka dulunya teman kuliah di kota yang sama lalu setelah bertahun-tahun terpisah bidang kerja masing-masing, bekerja sama membangun startup.Hingga suatu waktu, kecanduan berteknologi membuat para perempuan yang tertarik dengan virtual meeting via aplikasi membuat platform bernama Temund dan berlanjut dibuat menjadi sebuah perusahaan tech-start-up."Masih enggak sangka harinya kita bareng-bareng lagi semakin di depan mata. Aku kira kita bakal berantakan ketika Owai kena Covid," sendu seorang perempuan yang menggunakan behel gigi di tampilan layar monitor Owai."Kalo ingat kondisi waktu itu, panik banget. Sumpah!" sahut perempuan berkacamata yang tampil di bagian lainnya."Tapi dipikir-pikir lagi sekarang, itu mus
Terakhir Diperbarui: 2024-02-03
Chapter: 5. Tingkah Agler
Tingkah Agler itu membuat Owai kehilangan kata-kata. Padahal mulut Owai masih bisa mengeluarkan suara karena tidak ikut ditutup."Nanti saja," sela Agler lalu tegas berkata, "Tidur!"Owai terdiam membeku. Perlakuan Agler sungguh mengejutkan.'Tiba-tiba skinship!'Dari kejadian Owai tidak sengaja memeluk Agler waktu itu, tidak ada kontak fisik di antara mereka. Setidaknya selalu ada jarak, minimal satu inchi.Detik ini, jauh di luar perkiraan Owai. Tubuhnya dipeluk oleh Agler. Tangan sang suami itu telah berpindah dari matanya.Owai bertanya-tanya dalam hati. 'Makna tidur yang mana dimaksud Agler sekarang, sama kah dengan artian tidur sebelum-sebelumnya?'"Tetap pejamkan mata. Tidur. Sekarang!" titah Agler bersamaan dengan Owai merasakan usapan lembut di kepala.Keinginan Owai untuk melanjutkan perkataannya tadi seolah menguap. Ditambah mukanya dihadapkan ke dada bidang Agler yang berbalut piyama hitam, cahaya pun semakin redup karena terhalang.'Sudahlah, aku memang butuh tidur,' pasr
Terakhir Diperbarui: 2024-02-02
Chapter: 4. Kata-Kata
Pukul setengah satu malam ditunjukkan jam yang Owai lihat. Seperti yang sudah diperkirakan, maraton rapat virtual selesai larut malam. Mau bagaimana lagi, bahasan pekerja yang dibutuhkan Temund harus bertambah.Owai juga cuma CEO, bukan Tuhan yang berkemampuan tanpa batas melaksanakan peran. Walau bagaimanapun itu bentuk dari rezeki besar anugrah Tuhan, Temund terus bertumbuh. Yang mana banyaknya bisnis usaha orang lain di luar sana mati satu per satu karena kondisi sulit Masa Pandemi.'Alhamdulillah,' syukur Owai dalam hati.Pundak Owai yang rasanya tegang karena berjam-jam fokus pada layar dekstop akhirnya bisa disandarkan ke bantalan kursi kerja. Lalu bagian bawah kursi ditarik untuk menopang kaki.Owai mengistirahatkan tubuhnya dengan rebah menuruti mode berbaring versi kursi kerja pilihan sang ibunda. Tempat duduk itu lebih dari sekedar untuk diduduki. Jika Owai bukan menantu Amanda, pikirnya sampai mati pun mungkin dia tidak akan pernah punya furnitur canggih yang harga dan kual
Terakhir Diperbarui: 2024-02-01
Chapter: 3. Diri Sendiri
"Tidak. Ada apa, Ibunda?" Owai akhirnya membalas selembut cara Amanda bicara."Kosong di jam berapa?" Nada Amanda bertanya terdengar lebih antusias dan wajah cantiknya tampak lebih berseri-seri. "Dari jam tiga sore sampai tujuh malam. Karena aku menyesuaikan jam kerja lembur dari tim baru," terang Owai.Tentu Owai yang bekerja pada jabatan CEO tidak mengikuti aturan tetap jam kerja kantor yang nine to five tiap lima hari seminggu. Terlebih perusahaan rintisan bernama Temund masih dalam periode berkembang. Maka pekerjaannya mengikuti naik turun situasi."Okay, perfect. Jam empat nanti Ibunda jemput. Kamu kerja dari rumah, kan?" seru Amanda riang."Iya," sambut Owai antusias pula. "Kita ke mana, ya, Ibunda?""Ke tempat menyenangkan hati. Ada yang baru dari Bangtan Boys," ujar Amanda. Dia suka menggunakan nama tersebut untuk merujuk pada BTS, K-Pop idol yang merekatkannya dengan Owai di awal dulu.Fiuh!Mendengar itu, Owai langsung lega."Siap, ARMY," sahut Owai penuh semangat."Aduh,
Terakhir Diperbarui: 2024-01-13
Chapter: 2. Jangan sampai
Di sisi lain buggy car, Agler meletakkan bawaan di dekat Abdus yang sedang mengarahkan staf yang bertugas untuk menyusun barang-barang yang dibawa. Dia tidak merecoki pengaturan sang ayah. Asal orang tuanya senang sajalah.Lagipula Agler sedang tidak bisa bicara lepas. Abdus sangat pas mengambil perannya dalam mempekerjakan bawahannya di situasi ini. Fasilitas All Park dibuka eksklusif untuk keluarga bos baru pemilik tempat, atasan dari atasan."Sudah semua menurut Ayah sekarang," ujar Abdus pada Agler terkait persiapan ke danau bagian dalam All Park.Anggukan menjadi tanggapan Agler. Dia perlu memastikan apakah ada hal tambahan yang perlu dia siapkan untuk kegiatan memancing sang ayah. Tepatnya memancing ala piknik dadakan.Agler tahu jika hanya dia dan sang ayah yang memancing, mereka hanya perlu bawa peralatan pancing dan sebotol air saja. Nyatanya kini harus berbeda karena kehadiran sang ibunda dan perempuan yang berstatus istrinya.Tadinya Agler agak terkejut menyaksikan Owai, si
Terakhir Diperbarui: 2024-01-13
Anda juga akan menyukai
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status