Chapter: OKSIGEN "Gue tau lu emank gak suka di samping gue. Tapi gausah keliatan banget begitu" Anggi hanya menatap Bimasakti, bibirnya sedikit ia naikkan sebagai respon apa yang cowok itu katakan padanya. "Enggak" "Enggak apa?! Enggak salah!?" Anggi masih menatap lelaki itu, ia gak habis pikir bagaimana Bimasakti bisa terus-terusan memiliki nada dan tampang yang selalu galak dihadapan orang lain. Apa Bimasakti gak pernah tertawa atau sekali kali lelah dengan sikap galaknya itu. "Lu itu gak pernah senyum ya?" Wajah bima mendadak bingung, ia hanya bisa merespon dengan kata "Hah?" "Lu itu gak pernah senyum?!!" Anggi kini mengulangi lagi dengan nada yang ia naikkan. "Lu berani teriak teriak ke gue!!" "Sorry!! Habis.. lu Hah, gue kirain gak denger" "Emank gue budek!" "Oke oke. Gue yang salah. Bima memang selalu benar. Anak istimewa selalu benar. Enaknya jadi anak orang kaya ya bim" Bima diam sesaat, i
Terakhir Diperbarui: 2021-07-14
Chapter: GOSIP "Sore Mawar" "Eh Ian" Mawar tersenyum dengan simpul sempurna pada lelaki itu. Membuat Melati dan Revi saling pandang. "Habis ngerjain panggung?" "Iya .., Septian ngapain disini?" "Mau ketemu Bima" "Ouw.." "Mawar, Mawar ada acara malem Minggu nanti?" "Enggak" "Ada!!" Revi dan Melati kompak membantah omongan Mawar. Dua perempuan itu melotot ke Mawar. "Oh iya .. ada lupa... Mau nonton sama Revi sama Melati , Anggi juga . ke bioskop" "Owhh.. yaudah kalo gitu. Lain kali aja. Nanti malam aku telepon ya" "Siapp..." "Daaa..." "Dada" "Apa apaan ni war" "Gak ada apa apa" "Perasaan barusan e
Terakhir Diperbarui: 2021-07-11
Chapter: BIMASAKTI"Anggi dari mana sih?" Ujar Mawar senewon pada Anggi. Diikuti pandangan dari semua anak dikelasnya. "Sorry, tadi ada urusan bentar" "Emank urusannya penting banget?" "Maaf Bim" "Kalo mau ibadah di masjid, ingat sikon dulu. Kita itu lagi diburu buru" Bulan mencoba menambahi. "Diem lu Lan. Lu juga sama aja tukang telat! Cuma gara gara lu anak istimewa aja gak ada yang nyerca lu" Bima kemudian menatap Anggi "jadi orang harusnya tau diri. Bisa tanggung jawab sedikitlah. Kalo lu gak punya otak. Paling gak bisa tanggung jawab""Maaf Bim" "Yaudah cepet. . ,Besok lu bantu gue buat finishing akhir" "Hah?" "Hah heh hah heh.. kerja!!" Anggi dengan cepat berlari menghampiri Mawar dan kawan kawannya. Revi menatap sewot ke arah Mawar. "Lu sii war... Lu tau kan dari tadi si Bima lagi up..." "Up?" "Maksudnya badmood, up ditambahin"
Terakhir Diperbarui: 2021-07-06
Chapter: LUKA"aaagrhh sialan lu Ian!! Bisa gak sih ati ati dikit. Anjing! Mending gue diobatin Anggi aja.." "Sabar El..." Anggi mencoba menenangkan El, yang masih kesakitan. Berjongkok sembari memandang wajah Elang yang kesakitan. "Anggi ..." "Sabar Napa ahh... Lu sama bokap lu dipukulin pakek apa sih. .." ujar Bagas yang ikut mengobati Elang. "Cuma pakek tongkat baseball" "Anjir!!" Ucap Septian spontan. "Lu kalo buat masalah mending gausah pulang... Lu cari mati ya... Pulang pas buat masalah!" Bagas akhirnya mengomel, setelah ia coba menahannya "El..." "Ya sayang..." Dan pada akhirnya, Elang hanya mendengarkan omongan Anggi. Bagas yang emosi, menepuk punggung Elang. Membuat lelaki itu terperanjat lagi karena rasa sakitnya. "Mampos lu!!" Seru Bagas dengan semangat. "Bagas!!!" Anggi dan Elang dengan serempak memanggil lelaki itu. Anggi karena kasian dengan rasa sakit Elang, sementar
Terakhir Diperbarui: 2021-06-26
Chapter: AMARAHElang melahap semua makanannya dengan semangat, sementara Bulan hanya menatapnya. Tak percaya bahwa satu jam lalu lelaki ini baru saja hampir membunuh seorang lelaki seperti iblis. Elang menatap makanan Bulan yang masih utuh dan tidak tersentuh sama sekali. "Kok gak dimakan?" "Liat lu makan aja udah kenyang gue" "Oke. Buat gue ya" "Sana .." Bulan menggeser mangkok makanannya ke depan Elang. "Habis ini mau kemana?" "Pulanglah" Mendengar kalimat itu, perasaan Bulan berubah jadi tidak enak. Rumah, menurut sebagian orang mungkin tempat yang menyenangkan. Tapi itu tidak pernah terpikirkan dalam benak Bulan. Rumah itu seperti kuburan baginya. "Gue nginep tempat lu ya" "Iih ogah" "Ah" "Lu tuh dah enak ya. Gak ada siapa siapa dirumah lu. Ngapain malah pulang ke rumah gue?. Lu tau kan rumah gue kayak gimana" "Yaudah, lu nginep tempat gue ya" Elang me
Terakhir Diperbarui: 2021-06-20
Chapter: BULANHari ini weekend ,libur harusnya. Tapi gak buat 2 IPA 3A mereka mendapat giliran mendesain dekor panggung untuk pementasan drama di auditorium. Meski Anggi lagi badmood parah dan kram nya makin parah, tetep dia harus ke auditorium. Karena benar aja, Bima udah disana lebih awal sambil melototin satu persatu anak IPA3A buat di cek satu satu. Bisa tebak lah kalo Sampek gak Dateng, gak cewek atau cowok , mungkin bakal digantung di tiang bendera."Iih ada susu""Ambil satu satu, gausah rakus""Dari siapa Bim""Bu Ratna""Sama brownies juga??""Iyee ..""Baik banget itu emank ibu pentas seni"Bima menatap setiap orang , mengamati sekali lagi orang orang yang datang . "Jangan bilang cuma Bulan yang belum Dateng""Iya Bim. Cuma Bulan""Sialan banget tuh Anak""Tahan emosi Bim" saran mawar. "ntar juga dateng""Ah tu Dateng" Bulan dengan kuncir rambut dan kaos oblongny
Terakhir Diperbarui: 2021-06-16