Suami Bersama
Aku harus merelakan suamiku menikah lagi dengan atasannya sekaligus temanku semasa kuliah dulu.
Aku sendiri yang mengantarkan suamiku ke tempat pernikahannya. Dengan gemuruh sesak di dadaku, aku berusaha tegar menyaksikan ia mengucapkan ijab kabul dan mengikat janji suci pernikahan bersama maduku.
Aku berdiri tidak jauh dari tempat Mas Yusuf dan Naura duduk mengikat janji suci pernikahan mereka dan aku mendengar dengan lantang suamiku mengucapkan ijab kabulnya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Naura Amanda binti Suroso dengan mas kawin tersebut, tunai!"
“Bagaimana para saksi? Sah?”
"Sah!"
"Sah!"
Aku berusaha tegar dan tidak mempedulikan omongan para tamu undangan yang membicarakanku. Kutahan sekuat tenaga air mata yang menggenang di kelopak mataku agar tidak jatuh. Namun, pada akhirnya, buliran bening itu tidak tertahankan dan meluncur deras tanpa aku minta saat ijab kabul itu selesai dilantunkan.
Bagaimana kisah hidupku selanjutnya setelah suamiku menikah lagi. Sanggupkah aku berbagi Suami Bersama maduku?
1069.2K DibacaCompleted