Dipaksa Nikah (Mencintai Istri Abdi Negara)
Purnomo diberi waktu tiga bulan oleh sang Ibu untuk mencari istri agar adiknya bisa segera menikah. Karena aturan yang berlaku di keluarganya, anak pertama tidak boleh dilangkahi.
"Kalau dalam waktu tiga bulan belum juga menemukan wanita pilihanmu, maka kamu harus siap menerima perjodohanmu dengan Shela."
"Usia kamu sudah mau tiga puluh. Masa belum menikah juga. Kasihan adik kamu yang sudah mau dilamar orang. Jangan sampai dia jadi perawan tua gara-gara nunggu kamu nikah duluan, Pur!"
"Bu, menikah itu mudah. Jangan persulit dengan aturan-aturan yang tidak ada dalam agama. Aku ikhlas dilangkahi kalau memang jodoh Bintang datang lebih dulu dari aku.
"Lagian, aku sudah memiliki pilihan sendiri."
"Sadar, Pur! Wulan itu masih istri orang. Istri seorang tentara. Jangan macam-macam atau nanti kamu ditembak gara-gara mengganggu istrinya?"
"Ikhlaskan dia dan terima perjodohanmu dengan Shela!"
Akankah Purnomo menuruti permintaan sang Ibu untuk melupakan Wulan yang namanya terukir di lubuk hatinya dan menerima perjodohannya dengan Shela?
Atau malah memilih menutup hati dan tidak memilih wanita mana pun untuk menjadi istrinya?
Simak terus kisah Purnomo, Wulan, dan Langit dalam novel Dipaksa Nikah.
11 viewsOngoing