Sang Gula Kelapa di Langit Kahuripan
Tiara Triangelina
Konon, di jaman Kerajaan Kahuripan ada seorang pangeran dari Sunda Galuh yang melepaskan haknya sebagai Putra Mahkota dan memilih menjadi seorang Wiku, kemudian mengembara ke Kahuripan. Sepanjang pengembaraannya, ia lebih suka memberi pertolongan kawulo alit dengan kemampuannya menyembuhkan berbagai penyakit dengan ramuan dedaunan tanpa mau menerima upah. Karena kebersihan dan kesucian hatinya, hatinya diibaratkan sangatlah putih dan suci.
Ia mempunyai adik seperguruan. Seorang putri Mahkota Kahuripan yang karena situasi sedari kecil sudah dikepung bahaya maka dididik keras agar memiliki ilmu untuk membela diri dan berpakaian seperti laki-laki sampai remaja.
Ternyata ia sangat berbakat menjadi orang sakti Mandraguna dan sedari kecil sudah menunjukkan keberaniannya. Karena ia seorang yang berani maka diibaratkan ia berjiwa merah.
Pada jilid-jilid awal ditunjukkan mereka baru pulang dari Sunda Galuh menuju ke padepokan gurunya dan bermalam di sebuah kabuyutan.
Mulai dari sana mereka menjumpai peristiwa yang menyingkap gerombolan besar yang akan memberontak kepada kerajaan. Apalagi kemudian ada utusan dari kerajaan yang hendak menjemput kepulangannya. Ternyata dari penuturan sang putri mahkota mengisyaratkan bahwa hati mereka sudah saling tertarik semenjak menerima pelajaran di kelas.
Hanya karena sang putri mahkota belum jujur bahwa ia seorang wanita maka perasaan mereka masih terpendam. Apakah sang putri mahkota akan mengungkap jati diri yang sebenarnya?
1.2K DibacaOngoing