Ibu Tiri yang Buta Hati
Ayahku menderita gangguan bipolar parah.
Ketika aku berumur delapan tahun, rumahku dirampok dan ibuku dibunuh. Aku kehilangan satu mata ketika melindungi ayahku dari serangan pisau.
Setelah itu, aku menjadi harta paling berharga dan paling dilindungi ayahku.
Menjadi titik paling sensitif yang tidak boleh diusik.
Seorang teman sekelas menertawakan mataku yang buta. Beberapa hari kemudian, termosnya tiba-tiba meledak dan membutakan matanya.
Anak nakal di sekolah mencoba merundungku. Keesokan harinya, dia mengalami patah tulang tangan dan kaki karena kejatuhan benda berat, lalu ditinggalkan di gang terpencil.
Bisnis ayahku berkembang pesat dan metode bisnisnya semakin agresif.
Tapi aku tetap menjadi kesayangannya.
Siapa pun yang berani mengganggu putri Ditya Danaraja akan menghadapi konsekuensi yang tidak terbayangkan.
Dan aku sangat beruntung. Lembaga penelitian medis terkemuka di luar negeri menawarkan cara untuk membantuku melihat kembali.
Pada hari ketika aku melihat kembali, aku menerima undangan pernikahan ayahku.
"Kiara, Ayah punya ibu baru untukmu."
"Saat kamu pulang, akan ada satu orang lagi yang bisa selalu mencintaimu!"
Ayah berkata bahwa ibu baruku itu lembut dan baik hati. Siang malam menanti-nanti ingin bertemu denganku.
Hatiku sangat tersentuh dan aku menyiapkan hadiah untuknya dengan penuh perhatian.
Tapi, dia menyuruh pengawalnya untuk mengikatku di sebuah pabrik kosong.
"Masih muda bukannya belajar, malah ingin merebut suami orang. Dasar murahan!"
"Beraninya kamu mencuri perhiasan milik istri pertama suamiku?"
"Tunggu saja, aku akan mengulitimu!"
306 DibacaCompleted