Kamu Berulah, Waspadalah!
Setiap hari pertengkaran dan perdebatan. Itulah yang terjadi dalam rumah tanggaku. Sedikit saja masalah, seketika menjadi pertikaian yang hebat.
Ya Allah aku lelah! Berdosakah jika aku memilih mundur? Tak ada bayangan masa depan yang cerah jika aku bertahan dengan lelaki yang selalu membuat goresan luka.
Belum lagi, biaya sekolah anak. Aku tak mau anakku tak menempuh pendidikan yang tinggi. Anakku harus lebih dariku. Harus!
Aku segera masuk ke dalam kamar. Meraih sepucuk surat dari Abah. Lelaki cinta pertamaku. Surat yang baru saja sampai tadi pagi.
Dalam surat ini berisi, Abah memintaku segera pulang, karena warisan akan segera di bagi dengan kakak dan adikku. Aku tak mau, Mas Bima tahu hal ini. Karena jika ia tahu, bisa jadi akan dia kuasai dan aku hanya gigit jari.
Bismillah ... aku harus segera pulang, hanya bersama Azkia, bagaimanapun caranya.
Ya Allah ... aku lelah!
1069.5K DibacaCompleted