Amarta : Eternal Curse
Dara Aksara
Saat itu aku mendapat sinyal yang sangat jelas, "Aku mencintainya." Aku bergumam didalam hati.
Seharusnya, sebelum sinyal itu tertangkap jelas, sebisa mungkin aku segera membunuhnya. Seperti para lelaki lain yang pernah datang dalam hidupku.
Namun aku justru memupuk rasa itu, menjadikannya obat penawar untuk rasa haus akan kasih sayang.
Awalnya aku kira... Keteguhannya berasal dari hatinya yang tulus, namun ternyata dia mengambil energi dari keinginannya untuk membalaskan dendam.
Kehadirannya menghancurkan perisai abadiku yang telah bertahan selama ratusan tahun.