Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE

THE HANDSOME PROFESSOR'S WIFE

"Aris, kita kan di kampus. Jangan seperti ini, nanti ada yang melihat," ujar Clara dengan nada cemas, mencoba melepaskan diri dari dekapan suaminya. "Kamu lupa kalau aku ini suamimu?" Aris justru menarik tubuh Clara lebih dekat, membuatnya terduduk pas di pangkuannya. "Tapi, bagaimana kalau penggemar Bapak tahu? Ini bisa jadi masalah besar untuk reputasi Bapak," protes Clara, wajahnya memerah antara gugup dan malu. "Aku tidak peduli apa pun yang mereka pikirkan. Yang penting bagiku hanya kamu, Clara, bukan mereka atau siapa pun," ucap Aris lembut, kedua tangannya kini memegang dagu istrinya, memaksanya menatap langsung ke matanya.
24 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Menantuku Dari Keluarga Kaya

Menantuku Dari Keluarga Kaya

Pada hari ulang bulan cucuku, aku datang membawa hadiah untuk merayakannya. Menantuku melihat pakaian baruku dan langsung menegur, "Kalau nggak punya uang, jangan pakai barang palsu! Malu-maluin banget!" Besanku malah melemparkan uang 2 juta kepadaku! "Putramu itu menantu keluarga kami, lantas apa hakmu untuk melihat cucuku?" "Ambil uang hasil menjual putramu dan pergi!" Wajahku memucat. Suamiku membelaku, tetapi yang kami dapatkan justru hinaan yang makin parah dari mereka. Namun, pada akhirnya, mereka berlutut memohon kepada suamiku, meminta kami memberi mereka kesempatan untuk hidup.
21 DibacaCompleted
Baca
Tambahkan
Menghadapi Kematian di Depan Mata

Menghadapi Kematian di Depan Mata

Aku mengalami kram menstruasi dan memesan obat pereda nyeri. Di aplikasi, pengantarnya tertulis seorang pengendara wanita, tapi yang datang ternyata seorang pria mabuk. Kali ini, aku tidak menelepon dua kakakku untuk meminta bantuan. Langsung saja aku melapor ke polisi. Di kehidupan sebelumnya, kedua kakakku bukan hanya memanggil semua pengawal pribadi yang ada, tetapi mereka sendiri juga buru-buru kembali. Akibatnya, mereka melewatkan drama panggung yang dimainkan oleh adik angkat mereka. Adik angkat mereka begitu sedih hingga dia menusukkan tombak mainan ke dirinya sendiri di atas panggung dan membuat dirinya terluka parah. Kedua kakakku mencoba menghiburku, "Jangan merasa bersalah. Setidaknya kamu tetap selamat." Namun, di balik itu, mereka mengikatku dan menyerahkanku kepada sekelompok pria mabuk. "Cuma pria mabuk, 'kan? Kamu bisa mengusirnya sendiri. Kenapa harus manggil kami? Sekarang lihat akibatnya. Kalau Hilda meninggal, kamu juga jangan berharap bisa hidup!" Ketika aku membuka mata lagi, aku kembali ke hari di mana pria mabuk itu mengetuk pintuku. Kali ini, aku tidak menelepon mereka. Mereka akhirnya bisa menyaksikan drama panggung adik angkat mereka, memberi dukungan dan semangat. Namun, setelah drama itu selesai, mereka malah menyesal.
18 DibacaCompleted
Baca
Tambahkan
Kesengajaan Berakhir Sengsara

Kesengajaan Berakhir Sengsara

Pertama kali ke toko buah, aku langsung tertarik pada pemilik toko buah itu. Tubuhnya tinggi, tegap, terlihat sangat maskulin. Aku menjilat bibirku, membayangkan bagaimana rasanya dipeluk oleh lengan kekar itu. Setiap hari, aku pergi ke toko buah. Suatu hari, dia tiba-tiba memanggilku. "Aku tahu cara yang bisa membuat rasa anggur semakin enak. Kamu mau coba?" Setelah aku mencobanya, ternyata dia tidak membohongiku.
8 DibacaCompleted
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
424344454647
DMCA.com Protection Status