Camelia
Sampai diusianya yang ke dua puluh dua, Camelia mengira bahwa ayah kandungnya telah meninggal dunia. Hingga suatu hari, saat ia merapikan barang-barang milik almarhumah ibunya, ia menemukan surat yang ditujukan kepada dirinya.
Camelia melakukan segala cara untuk dapat bekerja di perusahaan ayahnya. Masalah mulai memanas saat atasannya mencurigainya bermain api dengan komisaris perusahan yang sebenarnya adalah ayah kandungnya sendiri.
"Dari pada berpacaran dengan laki-laki yang lebih pantas menjadi ayahmu, bagaimana kalau kamu menjadi wanita simpananku saja? Selain sama-sama mendapatkan kemewahan, kamu juga akan mendapatkan nilai plus lain, yaitu kepuasan dalam hal bercumbu rayu denganku."
(Narasangsa Abiyaksa)
"Dengar baik-baik ya, Pak Aksa. Berhati-hatilah Bapak dari tindakan dan berprasangka buruk. Karena prasangka buruk adalah sedusta-dustanya ucapan. Bapak tidak mengenal saya. Sebuah opini yang hanya didasari oleh prasangka tanpa fakta-fakta, itu disebut juga sebagai fitnah, Pak Aksa yang terhormat. Saat semua kebenaran itu terkuak, saya hanya berharap semoga ego Bapak tidak sampai tercampak dan luka parah!"
(Camelia Wiryaatmaja)
1025.0K DibacaCompleted