Tarasari Thalia
Sebelum menikah, mataku yang buta demi menolong Doni tiba-tiba pulih.
Aku ingin memberi tahu hal ini padanya dengan senang, tapi malah melihatnya sedang bermesraan dengan adik sepupuku.
"Kak Doni, sekarang anak kita sangat sehat, dokter bilang kita sudah bisa melakukan hubungan intim. Bagaimana kalau kita mencobanya di ruang tamu?"
"Selain itu, kakak sedang tidur di kamar, kalau kita melakukan hubungan intim di sini, pasti sangat seru, 'kan?"
"Diam! Kelak jangan pakai istriku untuk bercanda."
Doni memarahinya sambil menciumnya.
Melihat gerakan mereka makin mesra, bahkan napas mereka makin desak, dia baru menyadari kenapa setengah tahun lalu, mereka berdua tiba-tiba suka olahraga dalam ruangan.
Aku menutup mulutku dengan tangan, lalu kembali ke kamar dan mengunci pintu. Sekarang aku tidak berencana memberi tahu Doni kalau mataku sudah pulih.
Aku mengeluarkan ponsel untuk menelepon ibuku.
"Ibu, aku nggak mau menikah dengan Doni lagi, aku mau menikah dengan pria vegetatif dari Keluarga Barata itu."
"Aku nggak mau Doni si pria berengsek itu lagi."