“Pangeran, tolong pelankan gerakanmu...” Suara desahan diiringi derit ranjang kayu bergema di ruang mewah itu. “Pangeran, sekarang giliranku, kamu melupakan istri keduamu?” Sebuah tangan putih, halus, namun kekar menarik tangannya yang tengah memeluk seorang wanita yang ada di bawah tubuhnya. “Di ... di mana ini ... Kenapa semuanya begitu ... nikmat...” Laki-laki yang disapa pangeran itu tak kuasa menahan gejolak yang terbakar di dalam tubuhnya. “Pangeran, jangan abaikan istri ketigamu...” “Pangeran ... aku sudah tak tahan...” Suara para wanita di sisinya saling bersahut-sahutan, menarik-narik tubuhnya seperti mahkota yang hendak diperebutkan. Sementara itu, pandangan Raka, pangeran tersebut, semakin buram dan mulai membuatnya terhuyung. “Apakah ini... surga?” *** “Bangun, Yang Mulia. Tolong jangan tinggalkan kami...” ucap seorang wanita cantik. Raka menatap kosong. Yang Mulia? Siapa yang dipanggil Yang Mulia? Aku? Raka ingin bertanya, tapi tenggorokannya
Last Updated : 2025-04-11 Read more