Malam semakin larut, tetapi udara di sekitar desa Wingitan terasa lebih berat dari biasanya. Suasana yang seharusnya sunyi, malah dipenuhi dengan suara-suara aneh yang mengalir dari hutan dan rawa yang berada di ujung desa. Warga mulai merasakan sesuatu yang tidak biasa. Meskipun ritual tumbal telah dilaksanakan, ada rasa cemas yang tetap mengganjal. Perasaan itu tumbuh perlahan, seperti benih yang disemai dalam hati, menunggu saatnya berkembang menjadi ketakutan yang sesungguhnya.Sutaji, yang sempat merasa lega setelah malam itu, mulai kembali resah. Ia merasa seperti ada yang mengawasinya, setiap langkahnya, setiap hembusan napasnya. Ia tak bisa menjelaskan perasaan itu. Waktu-waktu tertentu, ia merasa ada yang berjalan di belakang rumahnya, berhenti tepat di depan pintu, lalu pergi begitu saja. Namun, ketika ia membuka pintu, tak ada apa-apa.“Istriku pasti benar, ini hanya perasaan. Tapi kenapa aku merasa semakin terperangkap?” pikirnya dalam hati.Sutaji tidak tahu, bahwa malam
Terakhir Diperbarui : 2025-04-17 Baca selengkapnya