Setelah menutup telepon, Luela buru-buru menyeka air matanya. Dia mengambil dokumen-dokumennya dan bersiap untuk pergi.Namun, begitu pintu kamar dibuka, dia justru berpapasan langsung dengan pria yang berdiri di depan kamarnya.Leher Jack dipenuhi bekas ciuman yang terlihat jelas di mata Luela.Meski dirinya sudah menyiapkan hati untuk kenyataan bahwa Jack dan Sabrina sudah melewati malam bersama, saat melihat itu langsung, Luela tetap tak kuasa menahan diri. Dia pun mengalihkan pandangannya.Gerakan kecil itu jelas tak luput dari pandangan Jack. Ditambah dengan matanya yang tampak kemerahan, pria itu pun langsung mengerti.Nada suaranya dingin, tapi kini terselip peringatan, "Luela, suka nggak suka, aku dan Sabrina sudah bersama.""Aku bakal menikahinya. Jadi, selama kamu masih tinggal di rumah ini, kamu harus menghormatinya. Jangan pernah ulangi hal-hal konyol seperti dulu lagi."Luela menunduk, lalu menjawab dengan tenang, "Iya, Om Jack."Seketika, panggilan Om Jack terdengar begit
Read more