All Chapters of Cinta Yang Terlambat Bersinar: Chapter 1 - Chapter 10

22 Chapters

Bab 1

Keesokan harinya, mereka berdua dipergoki Sabrina, sahabat masa kecil pria itu dengan pakaian yang masih acak-acakan. Sabrina seperti disambar petir, matanya memerah dan berlari keluar. Sayangnya, dia tertabrak truk yang kehilangan kendali dan tewas di tempat.Sejak itu, Luela merasa Jack seperti berubah menjadi orang lain.Jack sangat tenang, dia mengurusi pemakaman Sabrina, menikahi dirinya dan bahkan tidur bersamanya setiap malam. Jack juga berkata bahwa dirinya belum ingin punya anak, sehingga berulang kali menariknya untuk menggugurkan kandungan. Pada keguguran keenam, Luela mengalami pendarahan hebat. Saat terbaring lemah di meja operasi, dia mendengar dokter menelepon Jack.Dan jawaban pria itu tetap tenang, "Sudah mati? Kalau sudah mati baru kasih tahu aku."Seketika Luela pun sadar, Jack benci dengan dirinya.Jack benci karena dirinya berinisiatif menjadi penawar racunnya, benci karena dirinya secara tidak langsung telah membunuh Sabrina.Luela meninggal di atas meja operasi
Read more

Bab 2

Setelah menutup telepon, Luela buru-buru menyeka air matanya. Dia mengambil dokumen-dokumennya dan bersiap untuk pergi.Namun, begitu pintu kamar dibuka, dia justru berpapasan langsung dengan pria yang berdiri di depan kamarnya.Leher Jack dipenuhi bekas ciuman yang terlihat jelas di mata Luela.Meski dirinya sudah menyiapkan hati untuk kenyataan bahwa Jack dan Sabrina sudah melewati malam bersama, saat melihat itu langsung, Luela tetap tak kuasa menahan diri. Dia pun mengalihkan pandangannya.Gerakan kecil itu jelas tak luput dari pandangan Jack. Ditambah dengan matanya yang tampak kemerahan, pria itu pun langsung mengerti.Nada suaranya dingin, tapi kini terselip peringatan, "Luela, suka nggak suka, aku dan Sabrina sudah bersama.""Aku bakal menikahinya. Jadi, selama kamu masih tinggal di rumah ini, kamu harus menghormatinya. Jangan pernah ulangi hal-hal konyol seperti dulu lagi."Luela menunduk, lalu menjawab dengan tenang, "Iya, Om Jack."Seketika, panggilan Om Jack terdengar begit
Read more

Bab 3

Luela mengernyitkan dahi, "Aku nggak menghindar." Jack melangkah mendekat, memperhatikan ekspresi canggung yang berusaha Luela sembunyikan, "Masih bilang nggak? Setiap hari keluar pagi dan pulang malam, lihat aku pun langsung pergi tanpa menyapa. Itu bukan menghindar?""Kenapa? Karena aku sudah bersama Sabrina sekarang?"Luela buru-buru menggeleng dan menjawab, "Bukan! Om Jack bisa bersama orang yang kamu cintai itu hal yang membahagiakan, aku juga ikut senang. Aku tulus mendoakan kalian agar menjadi pasangan yang berbahagia. Tenang saja, aku sudah sadar kalau kamu nggak akan pernah menyukaiku, jadi aku pun sudah nggak menyukaimu lagi."Nada bicaranya tenang, seolah hanya menyampaikan sebuah kenyataan yang sudah diterima. Tapi, raut wajah Jack malah memuram, kata-kata itu seolah terasa menyakitkan di telinganya.Luela tidak menyukainya? Itu hal paling tidak masuk akal yang pernah dirinya dengar."Pernyataan cintamu, kutolak. Semua usahamu mengejarku, juga kutolak. Jadi, sekarang kamu
Read more

Bab 4

Luela tidak peduli sama sekali dengan perkataan Jack hari itu.Dia hanya diam-diam menunggu proses imigrasinya cepat selesai, lalu bisa pergi menjauh.Namun, Sabrina enggan membiarkannya begitu saja.Hari itu, Sabrina bersikap sangat ramah dan memaksa Luela keluar untuk berbelanja. Namun, tak lama setelah naik mobil, tiba-tiba Luela merasa pusing dan pingsan.Saat membuka mata lagi, dia sadar dirinya terikat di sebuah tebing pinggir laut.Di sampingnya, Sabrina juga terikat dengan posisi yang sama.Luela berusaha keras meronta dan ingin bertanya mengapa, tetapi mulutnya terlakban dan suaranya hanya terdengar seperti erangan pelan.Sabrina tampaknya bisa menebak pertanyaannya. Dia hanya tersenyum dingin dan berkata, "Luela, aku juga nggak mau menculikmu.""Tapi sejak Jack bicara begitu, aku merasa nggak tenang. Jadi, aku hanya mau tahu ... siapa yang lebih penting baginya."Mendengar itu, hati Luela diliputi rasa getir.Apalagi yang perlu dibuktikan? Bukankah jawabannya sudah jelas?Tak
Read more

Bab 5

Tamparan itu begitu keras hingga langsung menjatuhkan Luela.Pipinya langsung merah dan bengkak, bahkan darah juga menetes dari sudut bibirnya!Suara di sekitarnya menghilang, telinganya terasa berdengung.Dia tak bisa mendengar apa-apa, tak bisa melihat apa-apa.Dengan tangan gemetar, dia meraba wajahnya. Begitu jari menyentuh bekas tamparan, air mata langsung mengalir deras dari matanya.Ini pertama kalinya Jack menamparnya.Belum sempat dirinya bereaksi, sosok pria itu sudah menghilang di ambang pintu.Luela menarik napas dalam-dalam, lalu cepat-cepat bangkit dan mengejarnya.Dia takut, takut kalau Sabrina akan mengalami kejadian tragis seperti kehidupan sebelumnya."Gubraakkk!"Guntur bergemuruh, lalu hujan deras mengguyur seisi dunia.Di tengah hujan, seorang pria bertubuh tinggi memeluk erat seorang wanita mungil dalam pelukannya.Sabrina terus berusaha melepaskan diri, suaranya penuh putus asa, "Hari ini hari paling penting dalam hidupku, tapi dia malah melakukan hal seperti itu
Read more

Bab 6

Saat membuka mata lagi, Luela menyadari dirinya sudah berada di atas ranjang kamarnya, sementara Jack berdiri di samping ranjang dengan ekspresi sedingin es."Kamu sudah buat masalah sebesar ini, sebenarnya aku mau mengurungmu tiga hari tiga malam. Tapi karena Sabrina orangnya berhati lembut dan memohonku untuk membebaskanmu, makanya kamu bisa keluar.""Aku tahu kamu masih belum bisa melepaskanku, tapi dengarkan baik-baik, aku nggak mungkin suka dengan gadis kecil yang umurnya dua belas tahun lebih muda dariku. Kita nggak akan mungkin bersama."Usai bicara, pintu kamar langsung dibanting tertutup tepat di depan mata Luela. Suara kerasnya menenggelamkan semua kata yang ingin dijelaskan.Luela bersandar di kepala ranjang, menutup mata, menghela napas panjang, lalu berbisik pelan, "Jack, aku benar-benar ... sudah nggak menyukaimu lagi."Beberapa hari setelah itu, rumah Jack menjadi sangat ramai.Semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan Jack dan Sabrina yang akan segera digelar.Sabrina
Read more

Bab 7

Sepanjang malam, rumah Jack dipenuhi cahaya terang.Luela duduk gelisah di sofa, kukunya menancap dalam ke telapak tangan hingga berdarah.Namun, dia seperti tak merasakannya, hanya menatap lurus jam dinding di hadapannya.Dia menyaksikan jarum jam bergerak dari tengah malam pukul dua belas hingga pukul tujuh pagi.Tepat saat jam berdentang menunjukkan pukul tujuh, terdengar suara langkah kaki tergesa-gesa dari luar menuju ke dalam rumah.Tatapan Jack tampak muram dan tajam, dipenuhi amarah. Begitu melihatnya, bulu kuduk Luela langsung meremang, hawa dingin menjalar dari telapak kaki ke seluruh tubuhnya.Jack menerima cambuk dari tangan Bibi Siti, lalu melangkah perlahan ke arahnya."Luela, kamu tahu nggak, bayi dalam kandungan Sabrina hampir saja kehilangan nyawa."Bayi?Sabrina hamil?Setelah tertegun sesaat, Luela pun langsung sadar kembali.Benar, di kehidupan sebelumnya, dirinya juga hamil di waktu seperti ini.Di kehidupan ini, dirinya yang mendorong Sabrina untuk menjadi penawar
Read more

Bab 8

Seminggu kemudian, pernikahan Jack dan Sabrina digelar sesuai rencana.Karena mempertimbangkan Sabrina yang sedang hamil, rangkaian acara pernikahan pun disederhanakan.Meski acaranya singkat, kemewahan pernikahan ini tetap membuat para tamu undangan berdecak kagum.Sejak sebelum masuk ke aula pernikahan, para tamu sudah menerima suvenir mewah yang nilainya mencapai ratusan juta per orang.Selain itu, semua yang terlihat oleh tamu saat mereka duduk sudah didesain secara khusus dan personal.Bunga mawar juliet yang memenuhi seluruh ruangan adalah hasil tanaman yang ditanam Jack sepuluh tahun lalu, khusus untuk Sabrina.Kristal berlian yang menggantung di langit-langit juga dirancang dan dibuat khusus oleh Jack untuknya.Bahkan piring makan di depan para tamu pun dipesan khusus pada seorang ahli, sesuai dengan selera Sabrina.Setiap sudut pernikahan itu menunjukkan cinta mendalam Jack kepada Sabrina.Para tamu undangan tak henti-hentinya mengagumi dan membicarakannya dengan penuh rasa ir
Read more

Bab 9

Begitu pikiran itu muncul, Jack langsung menepisnya.Mana mungkin? Luela begitu cinta mati dengan dirinya.Berhenti mencintai dirinya lebih menyakitkan daripada mencabut nyawanya.Ini pasti cara Luela untuk tarik ulur.Memikirkan hal ini, sorot mata Jack menjadi tajam. Tak peduli apapun yang Luela lakukan, dirinya tak akan pernah jatuh cinta padanya. Hanya Sabrina cinta sejatinya!Dengan tekad itu, dia segera mengalihkan pikirannya dan kembali menatap mempelari wanita di hadapannya. Dengan nada sungguh-sungguh, Jack berkata, "Sabrina, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, aku bersedia menikahimu dan nggak akan pernah meninggalkanmu. Kamulah istriku seumur hidup ini."Ucapan penuh cinta itu membuat mata Sabrina berkaca-kaca. Dia pun membalas pernyataan itu dengan penuh perasaan dan memeluk, serta mencium Jack dengan hangat.Pernikahan itu pun berlangsung dengan sangat lancar.Segala kekhawatiran Jack tidak terjadi.Tak ada adegan kekacauan yang dia bayangkan, Sabrina juga baik-ba
Read more

Bab 10

Asisten menatap pria di depannya cukup lama, hingga akhirnya mengangguk pelan dan berbalik pergi. Tepat di depan pintu, dia berpapasan langsung dengan Sabrina."Nyonya."Asisten buru-buru menyapa dan barulah perhatian pria di balik meja itu terseret ke arah mereka.Ekspresi Jack sedikit berubah, dia segera mengambil selimut dari sandaran kursi dan berjalan cepat menghampiri Sabrina."Kok kamu bangun? Dingin nggak? Anak kita menendangmu, ya?"Sambil meletakkan selimut di bahu Sabrina, Jack menghangatkan kedua tangan istrinya dengan tangannya sendiri.Sabrina tersenyum lembut, tetapi tatapannya penuh dengan kekhawatiran, "Aku nggak bisa tidur kalau nggak ada kamu, makanya aku datang melihatmu sebentar.""Kudengar kamu bicarakan Ela dengan asisten tadi. Dia pergi keluar negeri? Apa karena aku ... ?"Suaranya semakin pelan di akhir kalimat, matanya mulai berkaca-kaca dan kepalanya menunduk dengan penuh rasa bersalah.Jack langsung memeluknya erat dan mencium puncak kepalanya."Mana mungkin
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status