Saat membuka mata lagi, Luela menyadari dirinya sudah berada di atas ranjang kamarnya, sementara Jack berdiri di samping ranjang dengan ekspresi sedingin es."Kamu sudah buat masalah sebesar ini, sebenarnya aku mau mengurungmu tiga hari tiga malam. Tapi karena Sabrina orangnya berhati lembut dan memohonku untuk membebaskanmu, makanya kamu bisa keluar.""Aku tahu kamu masih belum bisa melepaskanku, tapi dengarkan baik-baik, aku nggak mungkin suka dengan gadis kecil yang umurnya dua belas tahun lebih muda dariku. Kita nggak akan mungkin bersama."Usai bicara, pintu kamar langsung dibanting tertutup tepat di depan mata Luela. Suara kerasnya menenggelamkan semua kata yang ingin dijelaskan.Luela bersandar di kepala ranjang, menutup mata, menghela napas panjang, lalu berbisik pelan, "Jack, aku benar-benar ... sudah nggak menyukaimu lagi."Beberapa hari setelah itu, rumah Jack menjadi sangat ramai.Semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan Jack dan Sabrina yang akan segera digelar.Sabrina
Sepanjang malam, rumah Jack dipenuhi cahaya terang.Luela duduk gelisah di sofa, kukunya menancap dalam ke telapak tangan hingga berdarah.Namun, dia seperti tak merasakannya, hanya menatap lurus jam dinding di hadapannya.Dia menyaksikan jarum jam bergerak dari tengah malam pukul dua belas hingga pukul tujuh pagi.Tepat saat jam berdentang menunjukkan pukul tujuh, terdengar suara langkah kaki tergesa-gesa dari luar menuju ke dalam rumah.Tatapan Jack tampak muram dan tajam, dipenuhi amarah. Begitu melihatnya, bulu kuduk Luela langsung meremang, hawa dingin menjalar dari telapak kaki ke seluruh tubuhnya.Jack menerima cambuk dari tangan Bibi Siti, lalu melangkah perlahan ke arahnya."Luela, kamu tahu nggak, bayi dalam kandungan Sabrina hampir saja kehilangan nyawa."Bayi?Sabrina hamil?Setelah tertegun sesaat, Luela pun langsung sadar kembali.Benar, di kehidupan sebelumnya, dirinya juga hamil di waktu seperti ini.Di kehidupan ini, dirinya yang mendorong Sabrina untuk menjadi penawar
Seminggu kemudian, pernikahan Jack dan Sabrina digelar sesuai rencana.Karena mempertimbangkan Sabrina yang sedang hamil, rangkaian acara pernikahan pun disederhanakan.Meski acaranya singkat, kemewahan pernikahan ini tetap membuat para tamu undangan berdecak kagum.Sejak sebelum masuk ke aula pernikahan, para tamu sudah menerima suvenir mewah yang nilainya mencapai ratusan juta per orang.Selain itu, semua yang terlihat oleh tamu saat mereka duduk sudah didesain secara khusus dan personal.Bunga mawar juliet yang memenuhi seluruh ruangan adalah hasil tanaman yang ditanam Jack sepuluh tahun lalu, khusus untuk Sabrina.Kristal berlian yang menggantung di langit-langit juga dirancang dan dibuat khusus oleh Jack untuknya.Bahkan piring makan di depan para tamu pun dipesan khusus pada seorang ahli, sesuai dengan selera Sabrina.Setiap sudut pernikahan itu menunjukkan cinta mendalam Jack kepada Sabrina.Para tamu undangan tak henti-hentinya mengagumi dan membicarakannya dengan penuh rasa ir
Begitu pikiran itu muncul, Jack langsung menepisnya.Mana mungkin? Luela begitu cinta mati dengan dirinya.Berhenti mencintai dirinya lebih menyakitkan daripada mencabut nyawanya.Ini pasti cara Luela untuk tarik ulur.Memikirkan hal ini, sorot mata Jack menjadi tajam. Tak peduli apapun yang Luela lakukan, dirinya tak akan pernah jatuh cinta padanya. Hanya Sabrina cinta sejatinya!Dengan tekad itu, dia segera mengalihkan pikirannya dan kembali menatap mempelari wanita di hadapannya. Dengan nada sungguh-sungguh, Jack berkata, "Sabrina, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, aku bersedia menikahimu dan nggak akan pernah meninggalkanmu. Kamulah istriku seumur hidup ini."Ucapan penuh cinta itu membuat mata Sabrina berkaca-kaca. Dia pun membalas pernyataan itu dengan penuh perasaan dan memeluk, serta mencium Jack dengan hangat.Pernikahan itu pun berlangsung dengan sangat lancar.Segala kekhawatiran Jack tidak terjadi.Tak ada adegan kekacauan yang dia bayangkan, Sabrina juga baik-ba
Asisten menatap pria di depannya cukup lama, hingga akhirnya mengangguk pelan dan berbalik pergi. Tepat di depan pintu, dia berpapasan langsung dengan Sabrina."Nyonya."Asisten buru-buru menyapa dan barulah perhatian pria di balik meja itu terseret ke arah mereka.Ekspresi Jack sedikit berubah, dia segera mengambil selimut dari sandaran kursi dan berjalan cepat menghampiri Sabrina."Kok kamu bangun? Dingin nggak? Anak kita menendangmu, ya?"Sambil meletakkan selimut di bahu Sabrina, Jack menghangatkan kedua tangan istrinya dengan tangannya sendiri.Sabrina tersenyum lembut, tetapi tatapannya penuh dengan kekhawatiran, "Aku nggak bisa tidur kalau nggak ada kamu, makanya aku datang melihatmu sebentar.""Kudengar kamu bicarakan Ela dengan asisten tadi. Dia pergi keluar negeri? Apa karena aku ... ?"Suaranya semakin pelan di akhir kalimat, matanya mulai berkaca-kaca dan kepalanya menunduk dengan penuh rasa bersalah.Jack langsung memeluknya erat dan mencium puncak kepalanya."Mana mungkin
Di bagian paling atas kotak, terdapat sebuah catatan dengan tulisan besar yang langsung menusuk mata Jack.[Bukti Kejahatan Sabrina] !Seketika itu juga, semua suara seakan lenyap dari telinganya. Dengan tangan gemetar, Jack mulai mengeluarkan isi kotak satu per satu.Semakin dia melihatnya, wajahnya semakin muram!Di rumah Jack.Sabrina yang tengah bersantai menikmati sinar matahari terbangun oleh ponsel yang mendadak berdering.Dia mengernyit, dengan mata terpejam, dia langsung mengangkat panggilan tanpa sempat melihat siapa yang menelepon."Halo, siapa?"Lalu, suara penuh kebencian dari balik ponsel langsung terdengar, "Setelah jadi Nyonya Jack, langsung lupa denganku?"Sabrina terdiam sejenak, lalu mencibir sambil tertawa dingin, "Lupa? Mana mungkin aku lupa?""Kamu itu pembunuh bayaran paling payah yang pernah kusewa. Aku sudah membayarmu mahal-mahal, tapi kamu mahal gagal membunuh targetnya.""Kalau aku jadi kamu, aku sudah lama bunuh diri."...Saat Sabrina masih sibuk berdebat
Luela sendiri sama sekali tidak tahu soal semua hal itu.Saat ini dia sedang berdiri di depan deretan gaun, bingung memilih satu diantara sekian banyak pilihan.Meskipun ayahnya sudah mencarikan tunangan untuknya, sejak dirinya tiba hingga sekarang, dirinya bahkan belum pernah sekalipun bertemu langsung dengan tunangannya itu. Baru saja tiba, kondisi tubuhnya yang lemah membuatnya harus beristirahat cukup lama.Meski selama masa pemulihan, tunangannya sempat mengirimkan orang untuk membawakan hadiah dan menjenguknya, tapi hari ini adalah kali pertama mereka bertemu secara langsung.Luela memang pernah melihat foto pria itu, tapi dia benar-benar tidak tahu seperti apa kepribadiannya.Itulah kenapa dirinya sangat mementingkan pertemuan pertama ini, takut kalau sampai ada kesalahan hal tata krama.Akhirnya, demi keamanan, Luela memilih mengenakan gaun panjang selutut model A line, tanpa lengan dan berpotongan halter yang memperlihatkan bahunya.Warnanya merah muda, memperlihat sisi lemah
Malam itu, tak satu pun anggota keluarga Jack, maupun Sabrina yang bisa tidur.Pihak keluarga Sabrina berharap masalah ini bisa diredam. Bagaimanapun juga, di kalangan keluarga-keluarga terpandang seperti mereka, tak ada yang benar-benar bersih.Ibu Sabrina sendiri bahkan pernah turun tangan menghadapi beberapa wanita simpanan. Jadi, dia menganggap perilaku buruk Sabrina ini hanya karena terlalu emosional.Lagipula, Sabrina juga sudah mendapat balasan dari tindakannya. Bayi dalam kandungannya telah lenyap dan bahkan karena tendangan Jack, kemungkinan besar dia tak akan bisa hamil lagi seumur hidupnya.Namun, pihak keluarga Jack tetap bersikeras agar Jack menceraikan Sabrina.Bagi mereka, seorang wanita yang terlibat dalam pembunuhan, tak pantas menyandang gelar Nyonya Jack.Tepat saat kedua keluarga bertengkar hebat, sekelompok polisi mendobrak masuk dan langsung menangkap Sabrina di hadapan mereka semua.Dalam semalam, Keluarga Sabrina menjadi sorotan utama di media sosial.Pasangan b
Karena kekurangan gizi yang berlangsung lama dan berbagai siksaan, wajah Sabrina yang dulu berseri, berubah menjadi sangat kurus.Ibu Jack hanya menamparnya sekali, tapi Sabrina langsung terjatuh tergeletak di lantai, tak bisa bangkit lagi.Namun, ibu Jack masih merasa itu terlalu ringan. Begitu mengingat anaknya jadi seperti ini karena perempuan ini, amarahnya kembali memuncak.Dia tak bisa menahan diri lagi, langsung menyerangnya, menarik kerah baju Sabrina dan menamparnya berkali-kali.Kalau saja para sipir penjara tidak segera menyadari situasinya dan bergegas melerai, mungkin hari ini Sabrina bakal kehilangan nyawanya di sini.Meski sudah ditahan erat oleh dua sipir, mulut ibu Jack terus melontarkan makian ke arah Sabrina. “Dasar jalang, kenapa bukan kamu yang kecelakaan?!” “Kenapa bukan kamu yang koma saja?”…Mendengar makian kejam itu, Sabrina hanya merasa semuanya sangat ironis.Dulu, saat Jack mencintainya sepenuh hati, ibu Jack bahkan memperlakukannya seperti anak kandung
Dulu, saat Luela masih mencintainya, dia sering berandai-andai tentang anak mereka.Kalau nanti punya anak perempuan, Luela ingin memanjakannya menjadi putri kecil paling bahagia di dunia.Kalau anak laki-laki, dia ingin mendidiknya menjadi sehebat Jack.Waktu bilang semua itu, mata Luela berbinar penuh harapan. Dia bahkan sempat menggambar banyak sketsa wajah anak mereka.Namun, saat dia menyerahkan gambar-gambar itu pada Jack, Jack malah merobek semuanya dan melemparkannya ke perapian.Jack juga dengan dingin bilang, dirinya bakal melahirkan anak dengan siapapun, asal bukan dengan Luela.Jack juga menyuruh Luela berhenti berkhayal hal-hal yang tak masuk akal.Mengingat semua itu, Jack hanya bisa tersenyum pahit.Dulu, Luela yang menggandeng lengannya sambil cerita soal mimpi-mimpinya, sekarang malah dirinya sendiri yang ingin punya anak dengannya dan berkhayal tentang mimpi tak masuk akal itu.Pada saat bersamaan, pintu ruang kerjanya diketuk. “Pak Jack, mobilnya sudah siap.”Mende
Jack tak sempat menghindar, langsung dihajar Jimmy hingga terkapar di lantai.Itu pertama kalinya Jimmy kehilangan kendali, setiap pukulannya penuh emosi.Jika bukan karena kepala pelayan datang untuk melerai, mungkin Jack sudah dihajar sampai mati!Jimmy tak peduli dengan luka di tangannya, hanya menatap dingin pria yang tergeletak nyaris tak bernyawa di lantai. “Seberapa benci kamu sama Ela, sampai tega menghancurkannya berulang kali?!” “Kamu tahu nggak ada berapa orang yang menonton ulang tahun Ela hari ini? Kamu sadar nggak pertunjukan drone itu bakal dilihat banyak orang? Kamu mau mereka pikir apa tentang Ela?” “Haruskah Ela dihina seluruh dunia habis-habisan, baru kamu puas?!” “Bukan, bukan begitu … “Jack berusaha bangkit, tapi baru saja membuka mulutnya, dia langsung muntah darah.Detik berikutnya, Jimmy menendang keras dadanya! “Bukan apa?! Jack, dengar baik-baik, kalau bukan karena Ela masih peduli denganmu, kamu sudah mati sejak hari pertama menginjakkan kaki di sini!”
Karena kejadian sebelumnya, saat Jimmy mengadakan pesta ulang tahun untuk Luela, dia sengaja menempatkan banyak pengawal di setiap pintu masuk. Takutnya, kalau sedikit saja lengah, Jack bisa saja menerobos masuk.Tapi yang mengejutkan, kali ini Jack tidak muncul.Begitu mendengar laporan dari kepala pelayan, Jimmy sempat menunjukkan raut kaget, tapi entah kenapa perasaannya justru semakin tak tenang.Jadi, dia tetap memerintahkan kepala pelayan untuk berjaga-jaga.Pesta ulang tahun Luela kali ini memang diadakan sangat meriah.Jimmy bukan hanya menyewa semua papan iklan digital untuk menayangkan pesta tersebut, tapi juga menghiasi seluruh istana dengan kembang api.Kembang api itu akan dinyalakan tepat saat Luela meniup lilin ulang tahunnya.Selain itu, seluruh istana juga dipenuhi bunga dan berlian, semuanya adalah kesukaan Luela.Hadiah ulang tahun dari para tamu pun menumpuk seperti bukit, bahkan hampir setinggi kue istana raksasa yang dibuat khusus oleh Jimmy.Puncak acara ulang t
Pelayan langsung mengiyakan dan berbalik pergi untuk mengurus semua hadiah itu.Ketika Jack mendengar kalau semua hadiah yang dikirim sudah dikembalikan, dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia hanya memerintahkan asistennya untuk terus mengirim lagi.Dan saat Jimmy mengira semua hadiah itu hanya akan dikirim ke rumahnya, Jack malah muncul langsung di pesta dengan membawa hadiah-hadiah itu.Ini adalah pesta yang diadakan sahabat lama Keluarga Soan, sekaligus juga pertama kalinya Luela menghadiri acara resmi sebagai Nyonya Jimmy.Gaun merah yang Luela kenakan senada dengan sapu tangan merah di dada Jimmy.Cincin 25 karat di jari manisnya adalah hadiah ulang tahun ke-25 dari Jimmy dan menjadi pusat perhatian seluruh tamu yang hadir.Sejak Luela berjalan masuk dengan menggandeng lengan Jimmy, semua mata tertuju padanya.Termasuk pandangan Jack dari sudut ruangan.Melihat gadis yang dulu selalu mengejarnya kini berdiri bahagia dengan wajah berseri-seri di tengah keramaian, Jack merasakan
Salju malam itu kembali membuat Jack jatuh sakit dan demam tinggi hingga tak sadarkan diri.Melihatnya terus mengigau memanggil nama Luela dalam keadaan setengah sadar, asisten pun merasa tidak tega.Malam itu juga, dia menggunakan segala koneksi yang dimilikinya, hanya untuk memohon agar Luela mau datang ke rumah sakit dan menemui Jack sekali saja.Namun pada akhirnya, yang diterima asisten hanyalah sebuah alat perekam suara yang dikirim pelayan atas perintah Jimmy.Di dalam kamar yang sunyi, hanya ada Jack seorang diri.Dia memandangi alat perekam di tangannya cukup lama, baru akhirnya menekan tombol pemutar.Setelah beberapa detik suara berisik, suara Luela langsung terdengar jelas di telinganya.Nada bicaranya terdengar agak sinis, “Kalau saja Sabrina nggak kena masalah, mungkin sampai mati pun, aku nggak akan pernah dengar permintaan maaf darinya.” “Manusia memang begitu, baru sadar setelah kebenaran terbongkar, baru menyesal setelah kehilangan. Tapi aku sama sekali nggak butuh p
Sebenarnya, jauh sebelum semua ini, Jack sudah jatuh hati pada Luela.Saat terakhir kali Luela mengatakan bahwa dia tidak menyukainya.Saat dirinya tahu Luela pergi dan menghilang.Saat dirinya masuk ke kamar Luela dan tidak menemukan surat cinta dan sketsa yang pernah diberikan gadis itu padanya.Saat dirinya pergi ke luar negeri dan melihat Luela berkencan dengan orang lain, lalu bertunangan.Tanpa dirinya sadari, Jack sudah menyukai gadis yang dulu terus mengejarnya itu.Namun perasaan itu selalu dianggapnya aneh dan diabaikan.Setiap kali rasa itu muncul, Jack menekannya kembali … tapi rasa itu selalu muncul lagi.Sampai akhirnya, di momen ini, perasaan itu meledak tak tertahan.Hati Jack seolah digenggam erat sebuah tangan besar, sakitnya sampai membuatnya sulit bernapas.Seketika, dirinya ingin menerobos masuk ke dalam, naik ke atas, menggenggam tangan Luela dan memberitahu Luela bahwa dirinya mencintainya.Semua yang dulu terjadi, itu salahnya. Dia berharap Luela bisa memberinya
Melihat pasangan di depannya yang begitu mesra, wajah ayah Luela dipenuhi rasa bahagia.Usai makan malam, ayah Luela dan Jimmy masuk ke ruang kerja bersama.Setengah jam kemudian, barulah Jimmy keluar dan bersiap pamit pulang.Luela buru-buru berdiri untuk mengantarnya keluar.Padahal ini baru pertama kali mereka bertemu, tapi dia sudah merasa sedikit enggan berpisah dengannya.Namun, dirinya juga bingung bagaimana mengutarakannya. Dia takut Jimmy akan mengira dirinya gadis yang gampangan.Perasaan enggan dan ragu-ragu Luela itu tidak luput dari pandangan Jimmy.Jimmy terkekeh pelan, lalu menariknya ke dalam pelukan sambil mengusap tangannya lembut.“Sampai bertemu besok.”Mata Luela langsung berbinar dan mendongak menatap pria itu dengan ekspresi keterkejutannya.Senyuman di mata pria itu pun makin terlihat jelas. Jimmy kembali memeluknya sebentar, lalu membungkuk masuk ke dalam mobil.Setelah mobil Jimmy benar-benar tertutup oleh gerbang besar, barulah Luela berbalik masuk ke dalam v
Tanpa sempat memikirkan perasaan aneh yang mengganjal di hatinya, Jack langsung terbang menyeberangi lautan menuju ke rumah Luela, di luar negeri.Dia tak sabar ingin bertemu Luela.Dia ingin meminta maaf langsung padanya, atas semua kesalahannya di masa lalu.Dia berharap Luela bisa memaafkannya.Tapi selama dua minggu di luar negeri, Jack bahkan tak bisa masuk ke dalam rumah Luela.Saat melihat para pelayan rumah memandangnya seperti musuh bebuyutan, dirinya pun tahu alasannya.Karena tak ada pilihan lain, Jack hanya bisa menunggu di luar.Sampai hari ini, akhirnya dia melihat Luela muncul.Matanya langsung berbinar penuh harapan. Dia buru-buru membuka pintu mobil dan hendak berjalan ke arah Luela. Panggilan "Ela" sudah hampir keluar dari mulutnya, tapi di detik berikutnya, dia langsung terpaku di tempat.Karena tepat saat Luela turun dari mobil, seorang pria tinggi juga ikut turun bersamanya.Dan pria itu langsung merangkul Luela dengan sangat mesra!"Bruk!"Hadiah yang digenggam Ja