Share

Bab 4

Author: Isma Hanifa
Luela tidak peduli sama sekali dengan perkataan Jack hari itu.

Dia hanya diam-diam menunggu proses imigrasinya cepat selesai, lalu bisa pergi menjauh.

Namun, Sabrina enggan membiarkannya begitu saja.

Hari itu, Sabrina bersikap sangat ramah dan memaksa Luela keluar untuk berbelanja. Namun, tak lama setelah naik mobil, tiba-tiba Luela merasa pusing dan pingsan.

Saat membuka mata lagi, dia sadar dirinya terikat di sebuah tebing pinggir laut.

Di sampingnya, Sabrina juga terikat dengan posisi yang sama.

Luela berusaha keras meronta dan ingin bertanya mengapa, tetapi mulutnya terlakban dan suaranya hanya terdengar seperti erangan pelan.

Sabrina tampaknya bisa menebak pertanyaannya. Dia hanya tersenyum dingin dan berkata, "Luela, aku juga nggak mau menculikmu."

"Tapi sejak Jack bicara begitu, aku merasa nggak tenang. Jadi, aku hanya mau tahu ... siapa yang lebih penting baginya."

Mendengar itu, hati Luela diliputi rasa getir.

Apalagi yang perlu dibuktikan? Bukankah jawabannya sudah jelas?

Tak lama kemudian, Jack datang tergesa-gesa sambil membawa dua koper uang tunai sesuai dengan pesan penculik.

Dia melempar koper ke depan dan berteriak, "Uangnya sudah kubawa, cepat lepaskan mereka!"

Namun, penculik yang sudah menerima instruksi Sabrina tak bergeming. Dia malah berkata santai, "Pak Jack, aku menculik mereka bukan untuk uang."

Ekspresi wajah Jack berubah, suaranya juga berubah dingin, "Apa maksudmu?"

Penculik itu meletakkan tangannya di bahu Luela dan Sabrina, sambil menyeringai jahat.

"Dengar-dengar yang satu ini anak sahabatmu dan yang satu lagi tunanganmu. Kamu hanya boleh selamatkan satu orang dan yang satu lagi bakal kulempar ke laut buat jadi makanan hiu. Cepat pilih!"

Begitu kata-kata itu diucapkan, penculik pun melonggarkan tali ikatan mereka sedikit. Keduanya terlihat jelas nyaris terjatuh ke laut di bawah.

Sabrina langsung pucat dan berseru gemetaran, "Jack! Selamatkan aku! Aku nggak mau mati!"

Seketika Jack galau dan langsung berseru, "Jangan sentuh Sabrina!"

Jawabannya pun muncul.

Penculik tersenyum puas. Sabrina yang semula berpura-pura ketakutan, kini akhirnya bernapas lega.

Dia berpura-pura tersentuh, menatap Jack dengan penuh haru. Namun Jack justru menoleh ke arah Luela.

Jack kira Luela akan panik, histeris dan putus asa. Tapi, wajah gadis itu justru tenang.

Entah kenapa, melihat ekspresinya yang sedingin itu, hati Jack justru merasa tak tenang.

Belum sempat dia berbicara lagi, tiba-tiba Sabrina yang sudah dibebaskan langsung memeluknya dengan penuh emosi.

Jack reflek memeluknya dengan erat dan memanggilnya, "Sabrina ... "

Namun, di detik berikutnya, matanya membelalak, karena tali Luela juga ikut terputus. Tubuhnya langsung terjun bebas ke laut!

"Byur!"

Air laut menyelimuti seluruh tubuh Luela dan menariknya ke kedalaman laut.

Luela berusaha sekuat tenaga berenang ke permukaan, tapi rasa lelah perlahan-lahan membungkus seluruh tubuhnya.

Tatapannya mulai meredup, hingga akhirnya tak sadarkan diri.

Ketika Luela kembali membuka mata di rumah sakit, yang pertama dia lihat adalah Jack yang duduk di samping ranjangnya.

Mata pria itu memerah dan dagunya dipenuhi cambang tipis, menandakan bahwa dirinya sudah menjaga Luela berhari-hari.

Namun, semua itu sudah tak berarti bagi Luela.

Keduanya saling bertatapan dalam diam.

Akhirnya, Luela yang memecah keheningan, "Om Jack, kamu nggak perlu menjagaku. Pergilah jenguk Sabrina, dia lebih butuh perhatianmu."

Mungkin merasa ucapannya kurang tepat, dia pun menambahkan, "Aku bisa menjaga diriku sendiri."

Jack terdiam. Dia menatap gadis itu cukup lama, lalu berdiri dan pergi.

Hari Luela keluar dari rumah sakit bertepatan dengan hari ulang tahun Sabrina.

Karena ini ulang tahun pertama mereka sebagai pasangan, Jack mengadakannya secara besar-besaran.

Sepuluh ribu kuntum mawar dikirim langsung dari luar negeri memenuhi tempat acara. Hadiah-hadiah mahal bertumpukan di sudut ruangan.

Foto-foto romantis mereka dipajang dari pintu masuk hingga ke ruangan.

Di tengah letusan kembang api yang memenuhi langit, pesta pun mencapai puncaknya. Jack merangkul erat pinggang Sabrina dan menari anggun bersamanya mengikuti alunan musik di tengah lantai dansa.

Di layar besar belakang, video momen manis mereka diputar berulang-ulang.

Namun, saat semua tamu sedang larut dalam kebahagiaan mereka, tiba-tiba layar menjadi hitam.

Lalu muncul surat-surat cinta dan sketsa yang tampak dibuat dengan penuh perasaan.

Cinta Luela terhadap Jack terpampang jelas di hadapan semua orang!

Itu menggemparkan seluruh ruangan!

Luela memandangi layar itu, wajahnya langsung pucat!

Padahal semua surat dan sketsa itu sudah dia hancurkan, bagaimana bisa muncul di sana?

Dia ingin berlari dan mematikan layar itu, tapi kakinya terasa seakan terpaku, tak bisa bergerak sama sekali. Dia hanya bisa pasrah mendengarkan bisikan-bisikan di sekelilingnya!

"Pak Jack bahkan sudah mau menikah, gadis itu masih belum menyerah juga? Memalukan!"

"Padahal ini ulang tahunnya Nona Sabrina, dia malah sengaja buat masalah?"

"Kasihan sekali Nona Sabrina... meski sudah menikah, masih saja ada yang mengincar suaminya ... "

Suasana mulai ricuh, sampai akhirnya Jack dan Sabrina juga memperhatikan layar.

Begitu melihatnya, wajah Sabrina langsung menjadi pucat. Dia gemetaran dan menatap ke arah sumber masalah.

Matanya memerah, menggenggam gaunnya dan berlari keluar ruangan.

"Sabrina!"

Jack panik dan hendak mengejar. Tapi, saat melihat Luela yang masih kaku berdiri di tempat, langkahnya terhenti.

"Plak!"

Suara tamparan keras menggema dan seluruh ruangan langsung hening.

"Luela, pantas saja kamu jadi begitu patuh akhir-akhir ini, ternyata ini yang kamu rencanakan?!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 5

    Tamparan itu begitu keras hingga langsung menjatuhkan Luela.Pipinya langsung merah dan bengkak, bahkan darah juga menetes dari sudut bibirnya!Suara di sekitarnya menghilang, telinganya terasa berdengung.Dia tak bisa mendengar apa-apa, tak bisa melihat apa-apa.Dengan tangan gemetar, dia meraba wajahnya. Begitu jari menyentuh bekas tamparan, air mata langsung mengalir deras dari matanya.Ini pertama kalinya Jack menamparnya.Belum sempat dirinya bereaksi, sosok pria itu sudah menghilang di ambang pintu.Luela menarik napas dalam-dalam, lalu cepat-cepat bangkit dan mengejarnya.Dia takut, takut kalau Sabrina akan mengalami kejadian tragis seperti kehidupan sebelumnya."Gubraakkk!"Guntur bergemuruh, lalu hujan deras mengguyur seisi dunia.Di tengah hujan, seorang pria bertubuh tinggi memeluk erat seorang wanita mungil dalam pelukannya.Sabrina terus berusaha melepaskan diri, suaranya penuh putus asa, "Hari ini hari paling penting dalam hidupku, tapi dia malah melakukan hal seperti itu

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 6

    Saat membuka mata lagi, Luela menyadari dirinya sudah berada di atas ranjang kamarnya, sementara Jack berdiri di samping ranjang dengan ekspresi sedingin es."Kamu sudah buat masalah sebesar ini, sebenarnya aku mau mengurungmu tiga hari tiga malam. Tapi karena Sabrina orangnya berhati lembut dan memohonku untuk membebaskanmu, makanya kamu bisa keluar.""Aku tahu kamu masih belum bisa melepaskanku, tapi dengarkan baik-baik, aku nggak mungkin suka dengan gadis kecil yang umurnya dua belas tahun lebih muda dariku. Kita nggak akan mungkin bersama."Usai bicara, pintu kamar langsung dibanting tertutup tepat di depan mata Luela. Suara kerasnya menenggelamkan semua kata yang ingin dijelaskan.Luela bersandar di kepala ranjang, menutup mata, menghela napas panjang, lalu berbisik pelan, "Jack, aku benar-benar ... sudah nggak menyukaimu lagi."Beberapa hari setelah itu, rumah Jack menjadi sangat ramai.Semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan Jack dan Sabrina yang akan segera digelar.Sabrina

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 7

    Sepanjang malam, rumah Jack dipenuhi cahaya terang.Luela duduk gelisah di sofa, kukunya menancap dalam ke telapak tangan hingga berdarah.Namun, dia seperti tak merasakannya, hanya menatap lurus jam dinding di hadapannya.Dia menyaksikan jarum jam bergerak dari tengah malam pukul dua belas hingga pukul tujuh pagi.Tepat saat jam berdentang menunjukkan pukul tujuh, terdengar suara langkah kaki tergesa-gesa dari luar menuju ke dalam rumah.Tatapan Jack tampak muram dan tajam, dipenuhi amarah. Begitu melihatnya, bulu kuduk Luela langsung meremang, hawa dingin menjalar dari telapak kaki ke seluruh tubuhnya.Jack menerima cambuk dari tangan Bibi Siti, lalu melangkah perlahan ke arahnya."Luela, kamu tahu nggak, bayi dalam kandungan Sabrina hampir saja kehilangan nyawa."Bayi?Sabrina hamil?Setelah tertegun sesaat, Luela pun langsung sadar kembali.Benar, di kehidupan sebelumnya, dirinya juga hamil di waktu seperti ini.Di kehidupan ini, dirinya yang mendorong Sabrina untuk menjadi penawar

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 8

    Seminggu kemudian, pernikahan Jack dan Sabrina digelar sesuai rencana.Karena mempertimbangkan Sabrina yang sedang hamil, rangkaian acara pernikahan pun disederhanakan.Meski acaranya singkat, kemewahan pernikahan ini tetap membuat para tamu undangan berdecak kagum.Sejak sebelum masuk ke aula pernikahan, para tamu sudah menerima suvenir mewah yang nilainya mencapai ratusan juta per orang.Selain itu, semua yang terlihat oleh tamu saat mereka duduk sudah didesain secara khusus dan personal.Bunga mawar juliet yang memenuhi seluruh ruangan adalah hasil tanaman yang ditanam Jack sepuluh tahun lalu, khusus untuk Sabrina.Kristal berlian yang menggantung di langit-langit juga dirancang dan dibuat khusus oleh Jack untuknya.Bahkan piring makan di depan para tamu pun dipesan khusus pada seorang ahli, sesuai dengan selera Sabrina.Setiap sudut pernikahan itu menunjukkan cinta mendalam Jack kepada Sabrina.Para tamu undangan tak henti-hentinya mengagumi dan membicarakannya dengan penuh rasa ir

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 9

    Begitu pikiran itu muncul, Jack langsung menepisnya.Mana mungkin? Luela begitu cinta mati dengan dirinya.Berhenti mencintai dirinya lebih menyakitkan daripada mencabut nyawanya.Ini pasti cara Luela untuk tarik ulur.Memikirkan hal ini, sorot mata Jack menjadi tajam. Tak peduli apapun yang Luela lakukan, dirinya tak akan pernah jatuh cinta padanya. Hanya Sabrina cinta sejatinya!Dengan tekad itu, dia segera mengalihkan pikirannya dan kembali menatap mempelari wanita di hadapannya. Dengan nada sungguh-sungguh, Jack berkata, "Sabrina, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, aku bersedia menikahimu dan nggak akan pernah meninggalkanmu. Kamulah istriku seumur hidup ini."Ucapan penuh cinta itu membuat mata Sabrina berkaca-kaca. Dia pun membalas pernyataan itu dengan penuh perasaan dan memeluk, serta mencium Jack dengan hangat.Pernikahan itu pun berlangsung dengan sangat lancar.Segala kekhawatiran Jack tidak terjadi.Tak ada adegan kekacauan yang dia bayangkan, Sabrina juga baik-ba

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 10

    Asisten menatap pria di depannya cukup lama, hingga akhirnya mengangguk pelan dan berbalik pergi. Tepat di depan pintu, dia berpapasan langsung dengan Sabrina."Nyonya."Asisten buru-buru menyapa dan barulah perhatian pria di balik meja itu terseret ke arah mereka.Ekspresi Jack sedikit berubah, dia segera mengambil selimut dari sandaran kursi dan berjalan cepat menghampiri Sabrina."Kok kamu bangun? Dingin nggak? Anak kita menendangmu, ya?"Sambil meletakkan selimut di bahu Sabrina, Jack menghangatkan kedua tangan istrinya dengan tangannya sendiri.Sabrina tersenyum lembut, tetapi tatapannya penuh dengan kekhawatiran, "Aku nggak bisa tidur kalau nggak ada kamu, makanya aku datang melihatmu sebentar.""Kudengar kamu bicarakan Ela dengan asisten tadi. Dia pergi keluar negeri? Apa karena aku ... ?"Suaranya semakin pelan di akhir kalimat, matanya mulai berkaca-kaca dan kepalanya menunduk dengan penuh rasa bersalah.Jack langsung memeluknya erat dan mencium puncak kepalanya."Mana mungkin

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 11

    Di bagian paling atas kotak, terdapat sebuah catatan dengan tulisan besar yang langsung menusuk mata Jack.[Bukti Kejahatan Sabrina] !Seketika itu juga, semua suara seakan lenyap dari telinganya. Dengan tangan gemetar, Jack mulai mengeluarkan isi kotak satu per satu.Semakin dia melihatnya, wajahnya semakin muram!Di rumah Jack.Sabrina yang tengah bersantai menikmati sinar matahari terbangun oleh ponsel yang mendadak berdering.Dia mengernyit, dengan mata terpejam, dia langsung mengangkat panggilan tanpa sempat melihat siapa yang menelepon."Halo, siapa?"Lalu, suara penuh kebencian dari balik ponsel langsung terdengar, "Setelah jadi Nyonya Jack, langsung lupa denganku?"Sabrina terdiam sejenak, lalu mencibir sambil tertawa dingin, "Lupa? Mana mungkin aku lupa?""Kamu itu pembunuh bayaran paling payah yang pernah kusewa. Aku sudah membayarmu mahal-mahal, tapi kamu mahal gagal membunuh targetnya.""Kalau aku jadi kamu, aku sudah lama bunuh diri."...Saat Sabrina masih sibuk berdebat

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 12

    Luela sendiri sama sekali tidak tahu soal semua hal itu.Saat ini dia sedang berdiri di depan deretan gaun, bingung memilih satu diantara sekian banyak pilihan.Meskipun ayahnya sudah mencarikan tunangan untuknya, sejak dirinya tiba hingga sekarang, dirinya bahkan belum pernah sekalipun bertemu langsung dengan tunangannya itu. Baru saja tiba, kondisi tubuhnya yang lemah membuatnya harus beristirahat cukup lama.Meski selama masa pemulihan, tunangannya sempat mengirimkan orang untuk membawakan hadiah dan menjenguknya, tapi hari ini adalah kali pertama mereka bertemu secara langsung.Luela memang pernah melihat foto pria itu, tapi dia benar-benar tidak tahu seperti apa kepribadiannya.Itulah kenapa dirinya sangat mementingkan pertemuan pertama ini, takut kalau sampai ada kesalahan hal tata krama.Akhirnya, demi keamanan, Luela memilih mengenakan gaun panjang selutut model A line, tanpa lengan dan berpotongan halter yang memperlihatkan bahunya.Warnanya merah muda, memperlihat sisi lemah

Latest chapter

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 22

    Karena kekurangan gizi yang berlangsung lama dan berbagai siksaan, wajah Sabrina yang dulu berseri, berubah menjadi sangat kurus.Ibu Jack hanya menamparnya sekali, tapi Sabrina langsung terjatuh tergeletak di lantai, tak bisa bangkit lagi.Namun, ibu Jack masih merasa itu terlalu ringan. Begitu mengingat anaknya jadi seperti ini karena perempuan ini, amarahnya kembali memuncak.Dia tak bisa menahan diri lagi, langsung menyerangnya, menarik kerah baju Sabrina dan menamparnya berkali-kali.Kalau saja para sipir penjara tidak segera menyadari situasinya dan bergegas melerai, mungkin hari ini Sabrina bakal kehilangan nyawanya di sini.Meski sudah ditahan erat oleh dua sipir, mulut ibu Jack terus melontarkan makian ke arah Sabrina. “Dasar jalang, kenapa bukan kamu yang kecelakaan?!” “Kenapa bukan kamu yang koma saja?”…Mendengar makian kejam itu, Sabrina hanya merasa semuanya sangat ironis.Dulu, saat Jack mencintainya sepenuh hati, ibu Jack bahkan memperlakukannya seperti anak kandung

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 21

    Dulu, saat Luela masih mencintainya, dia sering berandai-andai tentang anak mereka.Kalau nanti punya anak perempuan, Luela ingin memanjakannya menjadi putri kecil paling bahagia di dunia.Kalau anak laki-laki, dia ingin mendidiknya menjadi sehebat Jack.Waktu bilang semua itu, mata Luela berbinar penuh harapan. Dia bahkan sempat menggambar banyak sketsa wajah anak mereka.Namun, saat dia menyerahkan gambar-gambar itu pada Jack, Jack malah merobek semuanya dan melemparkannya ke perapian.Jack juga dengan dingin bilang, dirinya bakal melahirkan anak dengan siapapun, asal bukan dengan Luela.Jack juga menyuruh Luela berhenti berkhayal hal-hal yang tak masuk akal.Mengingat semua itu, Jack hanya bisa tersenyum pahit.Dulu, Luela yang menggandeng lengannya sambil cerita soal mimpi-mimpinya, sekarang malah dirinya sendiri yang ingin punya anak dengannya dan berkhayal tentang mimpi tak masuk akal itu.Pada saat bersamaan, pintu ruang kerjanya diketuk. “Pak Jack, mobilnya sudah siap.”Mende

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 20

    Jack tak sempat menghindar, langsung dihajar Jimmy hingga terkapar di lantai.Itu pertama kalinya Jimmy kehilangan kendali, setiap pukulannya penuh emosi.Jika bukan karena kepala pelayan datang untuk melerai, mungkin Jack sudah dihajar sampai mati!Jimmy tak peduli dengan luka di tangannya, hanya menatap dingin pria yang tergeletak nyaris tak bernyawa di lantai. “Seberapa benci kamu sama Ela, sampai tega menghancurkannya berulang kali?!” “Kamu tahu nggak ada berapa orang yang menonton ulang tahun Ela hari ini? Kamu sadar nggak pertunjukan drone itu bakal dilihat banyak orang? Kamu mau mereka pikir apa tentang Ela?” “Haruskah Ela dihina seluruh dunia habis-habisan, baru kamu puas?!” “Bukan, bukan begitu … “Jack berusaha bangkit, tapi baru saja membuka mulutnya, dia langsung muntah darah.Detik berikutnya, Jimmy menendang keras dadanya! “Bukan apa?! Jack, dengar baik-baik, kalau bukan karena Ela masih peduli denganmu, kamu sudah mati sejak hari pertama menginjakkan kaki di sini!”

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 19

    Karena kejadian sebelumnya, saat Jimmy mengadakan pesta ulang tahun untuk Luela, dia sengaja menempatkan banyak pengawal di setiap pintu masuk. Takutnya, kalau sedikit saja lengah, Jack bisa saja menerobos masuk.Tapi yang mengejutkan, kali ini Jack tidak muncul.Begitu mendengar laporan dari kepala pelayan, Jimmy sempat menunjukkan raut kaget, tapi entah kenapa perasaannya justru semakin tak tenang.Jadi, dia tetap memerintahkan kepala pelayan untuk berjaga-jaga.Pesta ulang tahun Luela kali ini memang diadakan sangat meriah.Jimmy bukan hanya menyewa semua papan iklan digital untuk menayangkan pesta tersebut, tapi juga menghiasi seluruh istana dengan kembang api.Kembang api itu akan dinyalakan tepat saat Luela meniup lilin ulang tahunnya.Selain itu, seluruh istana juga dipenuhi bunga dan berlian, semuanya adalah kesukaan Luela.Hadiah ulang tahun dari para tamu pun menumpuk seperti bukit, bahkan hampir setinggi kue istana raksasa yang dibuat khusus oleh Jimmy.Puncak acara ulang t

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 18

    Pelayan langsung mengiyakan dan berbalik pergi untuk mengurus semua hadiah itu.Ketika Jack mendengar kalau semua hadiah yang dikirim sudah dikembalikan, dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia hanya memerintahkan asistennya untuk terus mengirim lagi.Dan saat Jimmy mengira semua hadiah itu hanya akan dikirim ke rumahnya, Jack malah muncul langsung di pesta dengan membawa hadiah-hadiah itu.Ini adalah pesta yang diadakan sahabat lama Keluarga Soan, sekaligus juga pertama kalinya Luela menghadiri acara resmi sebagai Nyonya Jimmy.Gaun merah yang Luela kenakan senada dengan sapu tangan merah di dada Jimmy.Cincin 25 karat di jari manisnya adalah hadiah ulang tahun ke-25 dari Jimmy dan menjadi pusat perhatian seluruh tamu yang hadir.Sejak Luela berjalan masuk dengan menggandeng lengan Jimmy, semua mata tertuju padanya.Termasuk pandangan Jack dari sudut ruangan.Melihat gadis yang dulu selalu mengejarnya kini berdiri bahagia dengan wajah berseri-seri di tengah keramaian, Jack merasakan

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 17

    Salju malam itu kembali membuat Jack jatuh sakit dan demam tinggi hingga tak sadarkan diri.Melihatnya terus mengigau memanggil nama Luela dalam keadaan setengah sadar, asisten pun merasa tidak tega.Malam itu juga, dia menggunakan segala koneksi yang dimilikinya, hanya untuk memohon agar Luela mau datang ke rumah sakit dan menemui Jack sekali saja.Namun pada akhirnya, yang diterima asisten hanyalah sebuah alat perekam suara yang dikirim pelayan atas perintah Jimmy.Di dalam kamar yang sunyi, hanya ada Jack seorang diri.Dia memandangi alat perekam di tangannya cukup lama, baru akhirnya menekan tombol pemutar.Setelah beberapa detik suara berisik, suara Luela langsung terdengar jelas di telinganya.Nada bicaranya terdengar agak sinis, “Kalau saja Sabrina nggak kena masalah, mungkin sampai mati pun, aku nggak akan pernah dengar permintaan maaf darinya.” “Manusia memang begitu, baru sadar setelah kebenaran terbongkar, baru menyesal setelah kehilangan. Tapi aku sama sekali nggak butuh p

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 16

    Sebenarnya, jauh sebelum semua ini, Jack sudah jatuh hati pada Luela.Saat terakhir kali Luela mengatakan bahwa dia tidak menyukainya.Saat dirinya tahu Luela pergi dan menghilang.Saat dirinya masuk ke kamar Luela dan tidak menemukan surat cinta dan sketsa yang pernah diberikan gadis itu padanya.Saat dirinya pergi ke luar negeri dan melihat Luela berkencan dengan orang lain, lalu bertunangan.Tanpa dirinya sadari, Jack sudah menyukai gadis yang dulu terus mengejarnya itu.Namun perasaan itu selalu dianggapnya aneh dan diabaikan.Setiap kali rasa itu muncul, Jack menekannya kembali … tapi rasa itu selalu muncul lagi.Sampai akhirnya, di momen ini, perasaan itu meledak tak tertahan.Hati Jack seolah digenggam erat sebuah tangan besar, sakitnya sampai membuatnya sulit bernapas.Seketika, dirinya ingin menerobos masuk ke dalam, naik ke atas, menggenggam tangan Luela dan memberitahu Luela bahwa dirinya mencintainya.Semua yang dulu terjadi, itu salahnya. Dia berharap Luela bisa memberinya

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 15

    Melihat pasangan di depannya yang begitu mesra, wajah ayah Luela dipenuhi rasa bahagia.Usai makan malam, ayah Luela dan Jimmy masuk ke ruang kerja bersama.Setengah jam kemudian, barulah Jimmy keluar dan bersiap pamit pulang.Luela buru-buru berdiri untuk mengantarnya keluar.Padahal ini baru pertama kali mereka bertemu, tapi dia sudah merasa sedikit enggan berpisah dengannya.Namun, dirinya juga bingung bagaimana mengutarakannya. Dia takut Jimmy akan mengira dirinya gadis yang gampangan.Perasaan enggan dan ragu-ragu Luela itu tidak luput dari pandangan Jimmy.Jimmy terkekeh pelan, lalu menariknya ke dalam pelukan sambil mengusap tangannya lembut.“Sampai bertemu besok.”Mata Luela langsung berbinar dan mendongak menatap pria itu dengan ekspresi keterkejutannya.Senyuman di mata pria itu pun makin terlihat jelas. Jimmy kembali memeluknya sebentar, lalu membungkuk masuk ke dalam mobil.Setelah mobil Jimmy benar-benar tertutup oleh gerbang besar, barulah Luela berbalik masuk ke dalam v

  • Cinta Yang Terlambat Bersinar   Bab 14

    Tanpa sempat memikirkan perasaan aneh yang mengganjal di hatinya, Jack langsung terbang menyeberangi lautan menuju ke rumah Luela, di luar negeri.Dia tak sabar ingin bertemu Luela.Dia ingin meminta maaf langsung padanya, atas semua kesalahannya di masa lalu.Dia berharap Luela bisa memaafkannya.Tapi selama dua minggu di luar negeri, Jack bahkan tak bisa masuk ke dalam rumah Luela.Saat melihat para pelayan rumah memandangnya seperti musuh bebuyutan, dirinya pun tahu alasannya.Karena tak ada pilihan lain, Jack hanya bisa menunggu di luar.Sampai hari ini, akhirnya dia melihat Luela muncul.Matanya langsung berbinar penuh harapan. Dia buru-buru membuka pintu mobil dan hendak berjalan ke arah Luela. Panggilan "Ela" sudah hampir keluar dari mulutnya, tapi di detik berikutnya, dia langsung terpaku di tempat.Karena tepat saat Luela turun dari mobil, seorang pria tinggi juga ikut turun bersamanya.Dan pria itu langsung merangkul Luela dengan sangat mesra!"Bruk!"Hadiah yang digenggam Ja

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status