Pelayan langsung mengiyakan dan berbalik pergi untuk mengurus semua hadiah itu.Ketika Jack mendengar kalau semua hadiah yang dikirim sudah dikembalikan, dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia hanya memerintahkan asistennya untuk terus mengirim lagi.Dan saat Jimmy mengira semua hadiah itu hanya akan dikirim ke rumahnya, Jack malah muncul langsung di pesta dengan membawa hadiah-hadiah itu.Ini adalah pesta yang diadakan sahabat lama Keluarga Soan, sekaligus juga pertama kalinya Luela menghadiri acara resmi sebagai Nyonya Jimmy.Gaun merah yang Luela kenakan senada dengan sapu tangan merah di dada Jimmy.Cincin 25 karat di jari manisnya adalah hadiah ulang tahun ke-25 dari Jimmy dan menjadi pusat perhatian seluruh tamu yang hadir.Sejak Luela berjalan masuk dengan menggandeng lengan Jimmy, semua mata tertuju padanya.Termasuk pandangan Jack dari sudut ruangan.Melihat gadis yang dulu selalu mengejarnya kini berdiri bahagia dengan wajah berseri-seri di tengah keramaian, Jack merasakan
Karena kejadian sebelumnya, saat Jimmy mengadakan pesta ulang tahun untuk Luela, dia sengaja menempatkan banyak pengawal di setiap pintu masuk. Takutnya, kalau sedikit saja lengah, Jack bisa saja menerobos masuk.Tapi yang mengejutkan, kali ini Jack tidak muncul.Begitu mendengar laporan dari kepala pelayan, Jimmy sempat menunjukkan raut kaget, tapi entah kenapa perasaannya justru semakin tak tenang.Jadi, dia tetap memerintahkan kepala pelayan untuk berjaga-jaga.Pesta ulang tahun Luela kali ini memang diadakan sangat meriah.Jimmy bukan hanya menyewa semua papan iklan digital untuk menayangkan pesta tersebut, tapi juga menghiasi seluruh istana dengan kembang api.Kembang api itu akan dinyalakan tepat saat Luela meniup lilin ulang tahunnya.Selain itu, seluruh istana juga dipenuhi bunga dan berlian, semuanya adalah kesukaan Luela.Hadiah ulang tahun dari para tamu pun menumpuk seperti bukit, bahkan hampir setinggi kue istana raksasa yang dibuat khusus oleh Jimmy.Puncak acara ulang t
Jack tak sempat menghindar, langsung dihajar Jimmy hingga terkapar di lantai.Itu pertama kalinya Jimmy kehilangan kendali, setiap pukulannya penuh emosi.Jika bukan karena kepala pelayan datang untuk melerai, mungkin Jack sudah dihajar sampai mati!Jimmy tak peduli dengan luka di tangannya, hanya menatap dingin pria yang tergeletak nyaris tak bernyawa di lantai. “Seberapa benci kamu sama Ela, sampai tega menghancurkannya berulang kali?!” “Kamu tahu nggak ada berapa orang yang menonton ulang tahun Ela hari ini? Kamu sadar nggak pertunjukan drone itu bakal dilihat banyak orang? Kamu mau mereka pikir apa tentang Ela?” “Haruskah Ela dihina seluruh dunia habis-habisan, baru kamu puas?!” “Bukan, bukan begitu … “Jack berusaha bangkit, tapi baru saja membuka mulutnya, dia langsung muntah darah.Detik berikutnya, Jimmy menendang keras dadanya! “Bukan apa?! Jack, dengar baik-baik, kalau bukan karena Ela masih peduli denganmu, kamu sudah mati sejak hari pertama menginjakkan kaki di sini!”
Dulu, saat Luela masih mencintainya, dia sering berandai-andai tentang anak mereka.Kalau nanti punya anak perempuan, Luela ingin memanjakannya menjadi putri kecil paling bahagia di dunia.Kalau anak laki-laki, dia ingin mendidiknya menjadi sehebat Jack.Waktu bilang semua itu, mata Luela berbinar penuh harapan. Dia bahkan sempat menggambar banyak sketsa wajah anak mereka.Namun, saat dia menyerahkan gambar-gambar itu pada Jack, Jack malah merobek semuanya dan melemparkannya ke perapian.Jack juga dengan dingin bilang, dirinya bakal melahirkan anak dengan siapapun, asal bukan dengan Luela.Jack juga menyuruh Luela berhenti berkhayal hal-hal yang tak masuk akal.Mengingat semua itu, Jack hanya bisa tersenyum pahit.Dulu, Luela yang menggandeng lengannya sambil cerita soal mimpi-mimpinya, sekarang malah dirinya sendiri yang ingin punya anak dengannya dan berkhayal tentang mimpi tak masuk akal itu.Pada saat bersamaan, pintu ruang kerjanya diketuk. “Pak Jack, mobilnya sudah siap.”Mende
Karena kekurangan gizi yang berlangsung lama dan berbagai siksaan, wajah Sabrina yang dulu berseri, berubah menjadi sangat kurus.Ibu Jack hanya menamparnya sekali, tapi Sabrina langsung terjatuh tergeletak di lantai, tak bisa bangkit lagi.Namun, ibu Jack masih merasa itu terlalu ringan. Begitu mengingat anaknya jadi seperti ini karena perempuan ini, amarahnya kembali memuncak.Dia tak bisa menahan diri lagi, langsung menyerangnya, menarik kerah baju Sabrina dan menamparnya berkali-kali.Kalau saja para sipir penjara tidak segera menyadari situasinya dan bergegas melerai, mungkin hari ini Sabrina bakal kehilangan nyawanya di sini.Meski sudah ditahan erat oleh dua sipir, mulut ibu Jack terus melontarkan makian ke arah Sabrina. “Dasar jalang, kenapa bukan kamu yang kecelakaan?!” “Kenapa bukan kamu yang koma saja?”…Mendengar makian kejam itu, Sabrina hanya merasa semuanya sangat ironis.Dulu, saat Jack mencintainya sepenuh hati, ibu Jack bahkan memperlakukannya seperti anak kandung
Keesokan harinya, mereka berdua dipergoki Sabrina, sahabat masa kecil pria itu dengan pakaian yang masih acak-acakan. Sabrina seperti disambar petir, matanya memerah dan berlari keluar. Sayangnya, dia tertabrak truk yang kehilangan kendali dan tewas di tempat.Sejak itu, Luela merasa Jack seperti berubah menjadi orang lain.Jack sangat tenang, dia mengurusi pemakaman Sabrina, menikahi dirinya dan bahkan tidur bersamanya setiap malam. Jack juga berkata bahwa dirinya belum ingin punya anak, sehingga berulang kali menariknya untuk menggugurkan kandungan. Pada keguguran keenam, Luela mengalami pendarahan hebat. Saat terbaring lemah di meja operasi, dia mendengar dokter menelepon Jack.Dan jawaban pria itu tetap tenang, "Sudah mati? Kalau sudah mati baru kasih tahu aku."Seketika Luela pun sadar, Jack benci dengan dirinya.Jack benci karena dirinya berinisiatif menjadi penawar racunnya, benci karena dirinya secara tidak langsung telah membunuh Sabrina.Luela meninggal di atas meja operasi
Setelah menutup telepon, Luela buru-buru menyeka air matanya. Dia mengambil dokumen-dokumennya dan bersiap untuk pergi.Namun, begitu pintu kamar dibuka, dia justru berpapasan langsung dengan pria yang berdiri di depan kamarnya.Leher Jack dipenuhi bekas ciuman yang terlihat jelas di mata Luela.Meski dirinya sudah menyiapkan hati untuk kenyataan bahwa Jack dan Sabrina sudah melewati malam bersama, saat melihat itu langsung, Luela tetap tak kuasa menahan diri. Dia pun mengalihkan pandangannya.Gerakan kecil itu jelas tak luput dari pandangan Jack. Ditambah dengan matanya yang tampak kemerahan, pria itu pun langsung mengerti.Nada suaranya dingin, tapi kini terselip peringatan, "Luela, suka nggak suka, aku dan Sabrina sudah bersama.""Aku bakal menikahinya. Jadi, selama kamu masih tinggal di rumah ini, kamu harus menghormatinya. Jangan pernah ulangi hal-hal konyol seperti dulu lagi."Luela menunduk, lalu menjawab dengan tenang, "Iya, Om Jack."Seketika, panggilan Om Jack terdengar begit
Luela mengernyitkan dahi, "Aku nggak menghindar." Jack melangkah mendekat, memperhatikan ekspresi canggung yang berusaha Luela sembunyikan, "Masih bilang nggak? Setiap hari keluar pagi dan pulang malam, lihat aku pun langsung pergi tanpa menyapa. Itu bukan menghindar?""Kenapa? Karena aku sudah bersama Sabrina sekarang?"Luela buru-buru menggeleng dan menjawab, "Bukan! Om Jack bisa bersama orang yang kamu cintai itu hal yang membahagiakan, aku juga ikut senang. Aku tulus mendoakan kalian agar menjadi pasangan yang berbahagia. Tenang saja, aku sudah sadar kalau kamu nggak akan pernah menyukaiku, jadi aku pun sudah nggak menyukaimu lagi."Nada bicaranya tenang, seolah hanya menyampaikan sebuah kenyataan yang sudah diterima. Tapi, raut wajah Jack malah memuram, kata-kata itu seolah terasa menyakitkan di telinganya.Luela tidak menyukainya? Itu hal paling tidak masuk akal yang pernah dirinya dengar."Pernyataan cintamu, kutolak. Semua usahamu mengejarku, juga kutolak. Jadi, sekarang kamu
Karena kekurangan gizi yang berlangsung lama dan berbagai siksaan, wajah Sabrina yang dulu berseri, berubah menjadi sangat kurus.Ibu Jack hanya menamparnya sekali, tapi Sabrina langsung terjatuh tergeletak di lantai, tak bisa bangkit lagi.Namun, ibu Jack masih merasa itu terlalu ringan. Begitu mengingat anaknya jadi seperti ini karena perempuan ini, amarahnya kembali memuncak.Dia tak bisa menahan diri lagi, langsung menyerangnya, menarik kerah baju Sabrina dan menamparnya berkali-kali.Kalau saja para sipir penjara tidak segera menyadari situasinya dan bergegas melerai, mungkin hari ini Sabrina bakal kehilangan nyawanya di sini.Meski sudah ditahan erat oleh dua sipir, mulut ibu Jack terus melontarkan makian ke arah Sabrina. “Dasar jalang, kenapa bukan kamu yang kecelakaan?!” “Kenapa bukan kamu yang koma saja?”…Mendengar makian kejam itu, Sabrina hanya merasa semuanya sangat ironis.Dulu, saat Jack mencintainya sepenuh hati, ibu Jack bahkan memperlakukannya seperti anak kandung
Dulu, saat Luela masih mencintainya, dia sering berandai-andai tentang anak mereka.Kalau nanti punya anak perempuan, Luela ingin memanjakannya menjadi putri kecil paling bahagia di dunia.Kalau anak laki-laki, dia ingin mendidiknya menjadi sehebat Jack.Waktu bilang semua itu, mata Luela berbinar penuh harapan. Dia bahkan sempat menggambar banyak sketsa wajah anak mereka.Namun, saat dia menyerahkan gambar-gambar itu pada Jack, Jack malah merobek semuanya dan melemparkannya ke perapian.Jack juga dengan dingin bilang, dirinya bakal melahirkan anak dengan siapapun, asal bukan dengan Luela.Jack juga menyuruh Luela berhenti berkhayal hal-hal yang tak masuk akal.Mengingat semua itu, Jack hanya bisa tersenyum pahit.Dulu, Luela yang menggandeng lengannya sambil cerita soal mimpi-mimpinya, sekarang malah dirinya sendiri yang ingin punya anak dengannya dan berkhayal tentang mimpi tak masuk akal itu.Pada saat bersamaan, pintu ruang kerjanya diketuk. “Pak Jack, mobilnya sudah siap.”Mende
Jack tak sempat menghindar, langsung dihajar Jimmy hingga terkapar di lantai.Itu pertama kalinya Jimmy kehilangan kendali, setiap pukulannya penuh emosi.Jika bukan karena kepala pelayan datang untuk melerai, mungkin Jack sudah dihajar sampai mati!Jimmy tak peduli dengan luka di tangannya, hanya menatap dingin pria yang tergeletak nyaris tak bernyawa di lantai. “Seberapa benci kamu sama Ela, sampai tega menghancurkannya berulang kali?!” “Kamu tahu nggak ada berapa orang yang menonton ulang tahun Ela hari ini? Kamu sadar nggak pertunjukan drone itu bakal dilihat banyak orang? Kamu mau mereka pikir apa tentang Ela?” “Haruskah Ela dihina seluruh dunia habis-habisan, baru kamu puas?!” “Bukan, bukan begitu … “Jack berusaha bangkit, tapi baru saja membuka mulutnya, dia langsung muntah darah.Detik berikutnya, Jimmy menendang keras dadanya! “Bukan apa?! Jack, dengar baik-baik, kalau bukan karena Ela masih peduli denganmu, kamu sudah mati sejak hari pertama menginjakkan kaki di sini!”
Karena kejadian sebelumnya, saat Jimmy mengadakan pesta ulang tahun untuk Luela, dia sengaja menempatkan banyak pengawal di setiap pintu masuk. Takutnya, kalau sedikit saja lengah, Jack bisa saja menerobos masuk.Tapi yang mengejutkan, kali ini Jack tidak muncul.Begitu mendengar laporan dari kepala pelayan, Jimmy sempat menunjukkan raut kaget, tapi entah kenapa perasaannya justru semakin tak tenang.Jadi, dia tetap memerintahkan kepala pelayan untuk berjaga-jaga.Pesta ulang tahun Luela kali ini memang diadakan sangat meriah.Jimmy bukan hanya menyewa semua papan iklan digital untuk menayangkan pesta tersebut, tapi juga menghiasi seluruh istana dengan kembang api.Kembang api itu akan dinyalakan tepat saat Luela meniup lilin ulang tahunnya.Selain itu, seluruh istana juga dipenuhi bunga dan berlian, semuanya adalah kesukaan Luela.Hadiah ulang tahun dari para tamu pun menumpuk seperti bukit, bahkan hampir setinggi kue istana raksasa yang dibuat khusus oleh Jimmy.Puncak acara ulang t
Pelayan langsung mengiyakan dan berbalik pergi untuk mengurus semua hadiah itu.Ketika Jack mendengar kalau semua hadiah yang dikirim sudah dikembalikan, dia tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia hanya memerintahkan asistennya untuk terus mengirim lagi.Dan saat Jimmy mengira semua hadiah itu hanya akan dikirim ke rumahnya, Jack malah muncul langsung di pesta dengan membawa hadiah-hadiah itu.Ini adalah pesta yang diadakan sahabat lama Keluarga Soan, sekaligus juga pertama kalinya Luela menghadiri acara resmi sebagai Nyonya Jimmy.Gaun merah yang Luela kenakan senada dengan sapu tangan merah di dada Jimmy.Cincin 25 karat di jari manisnya adalah hadiah ulang tahun ke-25 dari Jimmy dan menjadi pusat perhatian seluruh tamu yang hadir.Sejak Luela berjalan masuk dengan menggandeng lengan Jimmy, semua mata tertuju padanya.Termasuk pandangan Jack dari sudut ruangan.Melihat gadis yang dulu selalu mengejarnya kini berdiri bahagia dengan wajah berseri-seri di tengah keramaian, Jack merasakan
Salju malam itu kembali membuat Jack jatuh sakit dan demam tinggi hingga tak sadarkan diri.Melihatnya terus mengigau memanggil nama Luela dalam keadaan setengah sadar, asisten pun merasa tidak tega.Malam itu juga, dia menggunakan segala koneksi yang dimilikinya, hanya untuk memohon agar Luela mau datang ke rumah sakit dan menemui Jack sekali saja.Namun pada akhirnya, yang diterima asisten hanyalah sebuah alat perekam suara yang dikirim pelayan atas perintah Jimmy.Di dalam kamar yang sunyi, hanya ada Jack seorang diri.Dia memandangi alat perekam di tangannya cukup lama, baru akhirnya menekan tombol pemutar.Setelah beberapa detik suara berisik, suara Luela langsung terdengar jelas di telinganya.Nada bicaranya terdengar agak sinis, “Kalau saja Sabrina nggak kena masalah, mungkin sampai mati pun, aku nggak akan pernah dengar permintaan maaf darinya.” “Manusia memang begitu, baru sadar setelah kebenaran terbongkar, baru menyesal setelah kehilangan. Tapi aku sama sekali nggak butuh p
Sebenarnya, jauh sebelum semua ini, Jack sudah jatuh hati pada Luela.Saat terakhir kali Luela mengatakan bahwa dia tidak menyukainya.Saat dirinya tahu Luela pergi dan menghilang.Saat dirinya masuk ke kamar Luela dan tidak menemukan surat cinta dan sketsa yang pernah diberikan gadis itu padanya.Saat dirinya pergi ke luar negeri dan melihat Luela berkencan dengan orang lain, lalu bertunangan.Tanpa dirinya sadari, Jack sudah menyukai gadis yang dulu terus mengejarnya itu.Namun perasaan itu selalu dianggapnya aneh dan diabaikan.Setiap kali rasa itu muncul, Jack menekannya kembali … tapi rasa itu selalu muncul lagi.Sampai akhirnya, di momen ini, perasaan itu meledak tak tertahan.Hati Jack seolah digenggam erat sebuah tangan besar, sakitnya sampai membuatnya sulit bernapas.Seketika, dirinya ingin menerobos masuk ke dalam, naik ke atas, menggenggam tangan Luela dan memberitahu Luela bahwa dirinya mencintainya.Semua yang dulu terjadi, itu salahnya. Dia berharap Luela bisa memberinya
Melihat pasangan di depannya yang begitu mesra, wajah ayah Luela dipenuhi rasa bahagia.Usai makan malam, ayah Luela dan Jimmy masuk ke ruang kerja bersama.Setengah jam kemudian, barulah Jimmy keluar dan bersiap pamit pulang.Luela buru-buru berdiri untuk mengantarnya keluar.Padahal ini baru pertama kali mereka bertemu, tapi dia sudah merasa sedikit enggan berpisah dengannya.Namun, dirinya juga bingung bagaimana mengutarakannya. Dia takut Jimmy akan mengira dirinya gadis yang gampangan.Perasaan enggan dan ragu-ragu Luela itu tidak luput dari pandangan Jimmy.Jimmy terkekeh pelan, lalu menariknya ke dalam pelukan sambil mengusap tangannya lembut.“Sampai bertemu besok.”Mata Luela langsung berbinar dan mendongak menatap pria itu dengan ekspresi keterkejutannya.Senyuman di mata pria itu pun makin terlihat jelas. Jimmy kembali memeluknya sebentar, lalu membungkuk masuk ke dalam mobil.Setelah mobil Jimmy benar-benar tertutup oleh gerbang besar, barulah Luela berbalik masuk ke dalam v
Tanpa sempat memikirkan perasaan aneh yang mengganjal di hatinya, Jack langsung terbang menyeberangi lautan menuju ke rumah Luela, di luar negeri.Dia tak sabar ingin bertemu Luela.Dia ingin meminta maaf langsung padanya, atas semua kesalahannya di masa lalu.Dia berharap Luela bisa memaafkannya.Tapi selama dua minggu di luar negeri, Jack bahkan tak bisa masuk ke dalam rumah Luela.Saat melihat para pelayan rumah memandangnya seperti musuh bebuyutan, dirinya pun tahu alasannya.Karena tak ada pilihan lain, Jack hanya bisa menunggu di luar.Sampai hari ini, akhirnya dia melihat Luela muncul.Matanya langsung berbinar penuh harapan. Dia buru-buru membuka pintu mobil dan hendak berjalan ke arah Luela. Panggilan "Ela" sudah hampir keluar dari mulutnya, tapi di detik berikutnya, dia langsung terpaku di tempat.Karena tepat saat Luela turun dari mobil, seorang pria tinggi juga ikut turun bersamanya.Dan pria itu langsung merangkul Luela dengan sangat mesra!"Bruk!"Hadiah yang digenggam Ja