Dulu, saat Luela masih mencintainya, dia sering berandai-andai tentang anak mereka.Kalau nanti punya anak perempuan, Luela ingin memanjakannya menjadi putri kecil paling bahagia di dunia.Kalau anak laki-laki, dia ingin mendidiknya menjadi sehebat Jack.Waktu bilang semua itu, mata Luela berbinar penuh harapan. Dia bahkan sempat menggambar banyak sketsa wajah anak mereka.Namun, saat dia menyerahkan gambar-gambar itu pada Jack, Jack malah merobek semuanya dan melemparkannya ke perapian.Jack juga dengan dingin bilang, dirinya bakal melahirkan anak dengan siapapun, asal bukan dengan Luela.Jack juga menyuruh Luela berhenti berkhayal hal-hal yang tak masuk akal.Mengingat semua itu, Jack hanya bisa tersenyum pahit.Dulu, Luela yang menggandeng lengannya sambil cerita soal mimpi-mimpinya, sekarang malah dirinya sendiri yang ingin punya anak dengannya dan berkhayal tentang mimpi tak masuk akal itu.Pada saat bersamaan, pintu ruang kerjanya diketuk. “Pak Jack, mobilnya sudah siap.”Mende
Read more