Jackson menatap tangan Raisa dengan hati yang terasa makin berat. Kemudian, dia berkata, “Oke, sebulan. Aurelia, sebaiknya kamu jangan macam-macam. Kalau kamu berani berpikiran nggak-nggak, aku akan buat kamu rasakan akibatnya.”Aurelia tersenyum tipis. “Oke. Selama kamu bersedia temani Mia, aku akan kerja sama denganmu dalam segala hal. Sebagai seorang ayah, bukannya kamu seharusnya persiapkan hadiah ulang tahun untuk Mia?”Mia bersandar dalam pelukan Aurelia. Saat ini, mobil sedang melaju ke kediaman Keluarga Gunawan. “Mama, Papa benar-benar akan datang?” Suara Mia terdengar agak bergetar. Meskipun sudah berusaha menahan diri, matanya masih tetap penuh dengan harapan.Aurelia menepuk-nepuk punggungnya dan menjawab dengan lembut, “Tentu saja.”Mata Mia langsung berbinar. “Kalau begitu, Mama jangan kasih tahu Papa soal aku yang sakit ya. Aku takut Papa nggak senang.”Mata Aurelia seketika berkaca-kaca. Dia membelai rambut Mia dan menjawab, “Oke. Mama janji.”Mia mengulurkan jari kelin
Read more