Share

Bab 3

Author: Maya Melinda
Mia tersenyum dan menjawab, “Karena Mama sangat menyukaimu. Nggak masalah kalau Papa nggak suka sama Mia. Tapi, bisa nggak Papa sedikit lebih suka sama Mama? Bisa nggak Papa bersikap sedikit lebih baik terhadap Mama ....”

Suara Mia sangat kecil. Matanya yang bulat dan besar menatap Jackson.

Mata Jackson agak bergetar. Sesuai dugaannya, tujuan Aurelia tidak mungkin murni demi anak.

“Mamamu yang ajari kamu berkata begitu?” tanya Jackson dengan nada yang sangat dingin dan arogan.

“Nggak!” Mia buru-buru menggeleng.

Jackson tentu saja tidak percaya. Tatapannya pun menjadi agak dingin.

Mia merasa ucapannya sudah membuat ayahnya tidak senang. Namun, dia tahu bahwa dirinya sebenarnya mirip dengan putri duyung. Waktunya yang tersisa sudah tidak lama lagi.

Meskipun Aurelia mengatakan bahwa penyakitnya sudah sembuh, Mia sebenarnya bisa merasakan bahwa penyakitnya sangat parah. Hanya saja, Mia berharap ketika dirinya berubah menjadi buih dan kembali ke laut suatu hari nanti, ada orang yang akan mencintai ibunya.

Mia bangkit dari tempat tidur, lalu menginjakkan kakinya ke karpet yang lembut dan berjalan ke samping rak buku kecil. Dia mengeluarkan sebuah diari dan berujar, “Papa, Mama benar-benar sangat menyukaimu. Baca saja isi diari ini ....”

Jackson memandang tatapan penuh harap Mia dan tertegun sejenak. Dia menerima diari bersampul kulit yang jelas sudah tua itu.

“Kamu harus baca isinya ya,” kata Mia sambil tersenyum manis.

Jackson tentu saja tahu Aurelia menyukainya tanpa perlu diberi tahu orang lain. Jadi, dia sama sekali tidak ingin membuka diari ini. Namun, dia tetap mengiakan dengan acuh tak acuh.

Setelah Aurelia kembali dengan membawa segelas susu, Mia pun tidur dengan patuh. Kemudian, Aurelia membawa Jackson keluar dari kamar dengan hati-hati.

Setelah menutup pintu dan berjalan jauh, Aurelia baru berkata, “Besok pagi, kamu cuma perlu antar Mia ke sekolah. Kamu nggak usah tidur di kamar tamu. Biar aku saja yang tidur di sana.”

Begitu mendengar ucapan Aurelia, Jackson pun tersenyum sinis. “Kenapa? Kamu mau diam-diam naik ke ranjangku lagi?”

Sindiran itu membuat wajah Aurelia memucat sesaat. Dia baru teringat bahwa ketika mereka baru menikah, dia memang pernah melakukan tindakan bodoh seperti itu. Meskipun itu adalah perintah kakeknya Jackson, dia sendiri juga ingin bertaruh. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dia sudah mengetahui jawabannya dengan jelas.

Aurelia menggigit bibirnya sebelum menjawab, “Jangan khawatir. Aku nggak akan melakukannya lagi.”

Tatapan Jackson terlihat agak dingin. “Semoga memang begitu.”

Aurelia tahu Jackson tidak percaya. Namun, dia juga tidak berkewajiban untuk menjelaskan apa-apa. Semua perasaan Aurelia terhadap Jackson telah terkikis habis secara perlahan dalam beberapa tahun terakhir. Dia sudah tidak mencintai Jackson.

Pada saat ini, ponsel Jackson berdering. Aurelia melihat layar ponselnya menunjukkan nama “Raisa”. Dia pun menghindar dengan pengertian. Dari belakangnya, terdengar suara berat nan memikat Jackson yang berkata dengan lembut, “Sasa ....”

“Emm. Aku nggak akan ke sana malam ini. Istirahatlah yang baik.”

Sekarang, hal ini sudah sama sekali tidak dapat memengaruhi suasana hati Aurelia.

...

Keesokan pagi.

Aurelia sedang merapikan pakaian Mia. Sementara itu, Jackson hanya memandang dari samping. Beberapa saat kemudian, Aurelia bangkit dan menyerahkan termos serta tas Mia kepada Jackson.

Jackson menatap termos dan tas berwarna merah muda itu dengan alis terangkat. Baru saja Rizky hendak menerimanya, Aurelia segera menghentikannya. “Jackson, pegang ini.”

Ada perasaan campur aduk yang terpancar dari mata Jackson. Namun, dia tetap menerima termos dan tas itu.

Jackson biasanya sangat dingin dan menjaga jarak dengan orang lain. Ketika melihatnya memegang dua barang berwarna merah muda sekarang, Rizky merasa dia benar-benar mirip dengan seorang pria yang baru menjadi ayah dan hampir tidak dapat menahan tawa.

Sementara itu, Mia yang melihat pemandangan ini hanya merasa sangat bahagia. Dulu, dia hanya bisa melihat ayahnya di TV. Sekarang, ibu dan ayahnya ada di sini .... Dia benar-benar bahagia.

Aurelia mengecup kening Mia. “Makan yang baik, juga belajar yang baik ya.”

Kemudian, Aurelia berbalik untuk menghadap Jackson dan berkata, “Kuserahkan Mia padamu.”

Jackson mengangguk. “Rizky, hubungi para pemegang saham dan suruh mereka datang ke Grup Gunawan untuk rapat setengah jam lagi.”

Rizky kembali bersikap profesional dan menjawab, “Baik.”

Rizky berbicara sambil berlari kecil ke arah mobil untuk membukakan pintu bagi Mia. Setelah itu, Jackson dan Mia pun naik ke mobil.

Aurelia memandang mobil itu melaju menjauh.

Suasana di dalam mobil seketika menjadi hening. Ayah dan anak ini tidak pernah banyak berinteraksi. Bahkan Rizky juga merasa agak canggung.

Namun, Jackson tidak tahu bahwa bagi Mia, hanya dengan bersama ayahnya seperti ini juga merupakan hal yang sangat membahagiakannya. Dia pun mulai menantikan hari esok, lusa, dan hari-hari yang lebih banyak lagi .... Dia bahkan merasa dirinya agak serakah.

Tiba-tiba, Mia menatap Jackson dengan penuh harap.

Jackson mendongak dan bertanya dengan suara yang agak canggung, “Ada apa?”

Mia terbatuk pelan, lalu menjawab dengan suara yang kecil dan mengandung sedikit harapan, “Papa, kamu bisa jemput aku pulang sekolah nanti? Tapi nggak apa-apa juga kalau kamu sibuk ....”

Makin berbicara, suara Mia makin lemah. Dia tentu saja merasa tidak percaya diri.

Tatapan Jackson menjadi agak gelap. Setelah menghabiskan waktu bersama semalam, dia tidak membenci anak ini. Apalagi, dia sudah berjanji pada Aurelia untuk menghabiskan waktu bersama Mia layaknya seorang ayah. Berhubung begitu, tidak masalah juga dia datang menjemput Mia.

“Jam berapa kamu pulang sekolah?”

Suara Mia seketika terdengar gembira dan matanya juga berbinar. “Jam 4.30.”

“Oke,” jawab Jackson.

Mia merasa dirinya seolah-olah sedang berbaring di atas kapas yang lembut. Jika ini adalah mimpi, dia tidak ingin terbangun. Kemudian, dia pun tersenyum manis.

Jackson melirik senyuman itu dengan perasaan campur aduk. Dia merasa anak ini sangat lugu. Jika Mia bukanlah anak Aurelia, dia mungkin akan sangat menyukai Mia.

Setelah tiba di TK dan baru saja masuk ke kelas, Mia langsung mengirim pesan suara kepada ibunya melalui jam tangan pintarnya. “Mama, Papa bilang dia akan jemput aku aku hari ini!”

Suara Mia terdengar imut dan penuh rasa bangga. Dia sengaja mengeraskan suaranya sehingga anak-anak di samping melirik ke arahnya.

“Mia, hari ini papamu akan datang jemput kamu?” tanya seorang anak perempuan dengan penasaran.

Mia mendengus dengan bangga, lalu menjawab, “Tentu saja.”

“Baguslah ....”

Anak perempuan itu juga merasa gembira untuk Mia. Sebab, teman sekelas mereka mengatakan bahwa Mia adalah anak haram yang tidak memiliki ayah. Dengan begini, tidak akan ada yang berani mengejek Mia tidak memiliki ayah lagi.

Sementara itu, hati Mia juga penuh dengan harapan. Dia bahkan sudah tidak sabar dan berharap bisa cepat-cepat pulang sekolah.

...

Pada saat yang sama, Aurelia baru memutar pesan suara itu.

“Mama, Papa bilang dia akan jemput aku aku hari ini!”

Tatapan Aurelia pun melembut dan sudut mulutnya juga terangkat tanpa sadar. Namun, hatinya malah samar-samar terasa sakit. Dia ingin membuat Mia sebahagia mungkin pada saat-saat terakhirnya. Selama Mia bahagia, dia rela melakukan apa saja.

Aurelia juga mengirim pesan suara.

“Kalau begitu, hari ini Mama nggak pergi jemput Mia ya. Semangat, Mia.”

Kemudian, Aurelia membuka Instagram dan langsung melihat postingan Rizky. Itu adalah gambar sepasang anting permata merah muda. Ada juga keterangannya.

[ Barang lelang yang secara khusus diminta Bos! Hari ini, aku lagi-lagi merasa iri pada Bu Raisa! Ada begitu banyak orang kaya di dunia ini, kenapa aku bukan salah satunya! ]
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 4

    Rizky jelas lupa mengatur supaya postingan itu tidak terlihat oleh Aurelia. Tatapan Aurelia pun menjadi agak kelam, tetapi dia sama sekali tidak merasakan gejolak apa pun.Kemarin, Jackson baru saja meminta anting permata dari Raisa. Hari ini, Raisa sudah langsung mendapatkan kompensasinya. Efisiensi seperti ini benar-benar patut dikagumi. Namun, hal seperti ini juga tidak mengherankan. Bagaimanapun juga, Raisa adalah orang yang terpenting bagi Jackson.Aurelia hanya tersenyum tipis dan hendak menutup ponselnya. Tiba-tiba, ada sebuah pesan WhatsApp yang masuk.[ Aurelia, aku akan pulang sepuluh hari lagi. ]Foto profil orang itu berwarna hitam dan namanya disingkat menjadi LJ.Orang ini sudah berada dalam daftar kontak Aurelia sangat lama. Namun, mereka sudah tidak saling menghubungi selama enam tahun.Aurelia menghela napas berat tanpa membalas apa-apa.Saat pukul 4.20, Jackson baru selesai rapat. Sampai Rizky mengingatkannya, dia baru teringat harus pergi menjemput Mia. Oleh karena i

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 5

    “Uhuk, uhuk ....”Mia lagi-lagi batuk keras beberapa kali. Kali ini, dia bahkan tidak dapat berdiri tegak lagi. Tubuhnya yang kecil langsung terjatuh di atas lantai. Kemudian, dia memuntahkan darah.“Mia!” seru Aurelia dengan suara gemetar. Dia buru-buru memeriksa Mia.Wajah Mia terlihat sangat sangat merah, sedangkan bibirnya malah begitu pucat. “Aku nggak apa-apa, Mama ....”Mia buru-buru menggendong Mia. “Mama bawa kamu ke rumah sakit.”Tangan Mia yang kecil memeluk erat Aurelia. Matanya terlihat sangat merah.Begitu tiba di rumah sakit, dokter mengambil darah Mia untuk diperiksa. Setelah itu, Aurelia dan Mia menunggu hasilnya di luar.“Mama, Papa benci banget ya sama aku ....” Setelah sakit, suara Mia yang lembut akhirnya tidak dapat menyembunyikan kerapuhannya lagi.Begitu mendengar pertanyaan ini, Aurelia seketika tidak dapat menjawab. Dia sangat ingin memberi tahu anak ini, ‘Mia, Papa sama sekali nggak benci sama kamu. Yang dia benci itu aku. Kalau kamu itu anak Raisa, kamu past

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 6

    “Jack, Aurelia cuma mau bicara sama kamu. Kalian bicara saja dulu. Jangan bertengkar di hadapan anak.”Raisa memaksakan seulas senyum. Matanya dipenuhi rasa pilu, tetapi dia tetap berusaha untuk menunjukkan sikap yang pengertian. Sementara itu, Jackson merasa agak keberatan, tetapi tetap mengangguk. Kemudian, dia berbalik dan berjalan ke samping. Entah sudah berapa lama Aurelia tidak pernah menghabiskan waktu berdua dengan Jackson seperti ini. Dalam sekejap, dia pun tidak tahu harus bagaimana mulai berbicara. Namun, sangat jelas bahwa Jackson tidak memiliki kesabaran untuk menunggu.“Apa sebenarnya yang mau kamu bicarakan? Bisa-bisanya kamu bawa anakmu datang ke tempat seperti ini untuk buat keributan. Memangnya kamu layak jadi seorang ibu?”Demi mendapatkannya, wanita ini menghalalkan segala cara dan bahkan memanfaatkan anaknya sendiri. Begitu memikirkan hal ini, Jackson langsung merasa sangat jijik.“Kamu sudah janji akan temani Mia sebulan. Bisa nggak kamu jangan biarkan Raisa munc

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 7

    Suasana di rumah sakit menjadi kacau karena Mia. Namun, benak Aurelia sudah kosong. Dia hanya bisa mendengar suara langkah kaki dan seruan orang, tetapi tidak dapat melihat apa-apa.“Bu Aurelia? Kamu baik-baik saja?” Dokter melambaikan tangannya di depan Aurelia. Setelahnya, Aurelia baru tersadar kembali. Dia menatap dokter itu dan seluruh akal sehatnya seperti sudah kembali dalam seketika. “Gimana keadaan putriku?”“Keadaannya berhasil distabilkan untuk sementara, tapi kondisinya sudah memburuk. Keadaannya sekarang sangat serius. Dia harus diawasi di ICU. Setelah tanda-tanda vitalnya stabil, kita baru lihat dia bisa dioperasi atau nggak. Bu Aurelia, dengan keadaan anak ini sekarang, meskipun dioperasi ....”Dokter tidak mengatakan jelas lanjutannya. Namun, Aurelia tahu bahwa operasi ini tidak ada artinya dan hanya akan menyiksa Mia. Hanya saja, Aurelia tidak rela putrinya meninggalkannya dengan begitu saja. Dia tidak bisa menerima akhir seperti ini. Meskipun hanya ada secuil harapan

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 8

    “Mia!” seru Aurelia. Dalam sekejap, air matanya langsung menetes. Dadanya terasa sangat sesak hingga dia kesulitan bernapas.Aurelia tahu bahwa Mia telah pergi dan pulang ke langit. Setelah datang dan melihat dunia ini, Mia tidak menyukai dunia ini, juga merasa sangat kecewa pada mereka. Jadi, dia ingin pulang dan tidak akan kembali lagi.“Mia, maaf. Maaf!”Aurelia memeluk anaknya dan berbicara dengan suara gemetar. Dia memegang wajah mungil anaknya yang sudah tidak bernyawa itu dengan tangan gemetar, lalu tidak berhenti mengecupnya.Aurelia mulai menyalahkan diri. Ini semua salahnya. Dia yang bersikeras ingin bersama dengan Jackson. Dia sama sekali tidak layak untuk menjadi ibunya Mia. Mia-nya tidak akan kembali lagi.Beberapa saat kemudian, Aurelia pun menenangkan diri dan membersihkan tubuh Mia secara pribadi. Kemudian, dia mengganti pakaian Mia dengan gaun kembang berwarna merah muda yang paling disukai Mia. Aurelia ingin putrinya meninggalkan dunia ini dengan penampilan yang cant

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 9

    “Sasa, kamu kenapa? Kamu lagi ada di mana?”“Jackson, beraninya kamu menindas keponakanku! Aku nggak akan ampuni kamu! Bukannya kamu sangat mencintai wanita ini? Yang akan kamu temui nanti cuma tinggal jasadnya!” seru Hartono dengan galak dari ujung telepon.“Jangan bertindak macam-macam kamu!”Suara Jackson terdengar gemetar. Sangat jelas bahwa dia sangat ketakutan. Dia yang biasanya selalu bersikap dingin dan arogan hanya bisa merasa takut dan panik dalam hal menyangkut Raisa.“Kalau nggak mau dia mati, cepat datang kemari!”Setelah melontarkan ancaman itu, Hartono langsung memutuskan sambungan telepon. Kemudian, dia baru mengirim pesan berisi sebuah alamat kepada Jackson.Hartono menatap Raisa dengan garang. “Semua ini terjadi gara-gara kamu! Dasar wanita jalang! Kamu itu cuma orang ketiga yang merusak keluarga orang!”“Bukan! Nggak! Aku yang duluan bersama Jack.” Raisa menggeleng dengan kuat. Dia tidak bersedia mengakui bahwa dirinya adalah orang ketiga.Namun, Hartono bukanlah Jac

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 10

    Entah kenapa, tawa Aurelia membuat Jackson tidak tenang. Dia merasa seperti ada sesuatu yang sedang perlahan-lahan terlepas dari genggamannya.“Jack, dia sudah bersedia bercerai. Kamu juga cepat tanda tangan saja.”Raisa membaca surat perjanjian cerai itu, lalu berseru kegirangan dan menyadarkan Jackson dari lamunannya.Jackson merasa agak terkejut. Dia awalnya mengira ini hanyalah taktik Aurelia. Tak disangka, Aurelia benar-benar menandatanganinya?Jackson buru-buru mengambil surat perjanjian cerai itu. Dia merasa tanda tangan Aurelia itu sangat menusuk mata. Apa Aurelia benar-benar bersedia untuk menyerah semudah ini?“Jackson, kamu itu benar-benar orang paling kejam di dunia. Transferkan 20 miliar itu padaku secepat mungkin!”Hartono melirik pasangan pezina yang sedang berpelukan itu dan merasa sangat jijik. Setelah mendengus dingin, dia pun berjalan pergi.Ini jelas-jelas merupakan akhir yang dinantikan Jackson. Namun, kenapa dia malah merasa agak hampa dan juga agak marah?“Bagusl

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 11

    Rumah duka? Setelah mendengar dua patah kata itu, Jackson langsung memutuskan sambungan telepon tanpa berpikir panjang. Apa semua penipu zaman sekarang begitu bernyali sampai berani menyamar menjadi orang dari rumah duka? Mereka benar-benar keterlaluan! Mia-nya baik-baik saja dan tidak butuh jasa rumah duka!Tidak lama kemudian, ponsel Jackson berdering lagi.“Halo? Ini orang tua Mia Gunawan, ‘kan? Kami dari rumah duka. Harap kalian bisa datang secepatnya untuk mengurus surat kematian dan proses kremasi anak kalian.”Orang di ujung telepon juga tidak mengatakan hal lainnya dan langsung memutuskan sambungan telepon tepat sebelum Jackson murka. Kata-kata itu bagaikan sedang menguji kesabaran terakhir Jackson. Dia benar-benar sudah habis kesabaran! Aurelia benar-benar gila! Demi menggodanya, Aurelia bisa melakukan apa saja dan bahkan mengatakan bahwa putrinya sudah meninggal. Mana ada ibu seperti ini di dunia?“Jack.”Tepat pada saat ini, terdengar suara familier seseorang. Jackson pun m

Latest chapter

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 20

    Sekarang, Aurelia sudah sepenuhnya berubah, tetapi Jackson malah merasa dadanya terasa nyeri.“Aurelia, jangan ngomong begitu. Hubunganku dengan Jack bukan seperti itu.” Raisa langsung berlinang air mata, lalu bersembunyi di belakang Jackson secara refleks. “Hu ... hubungan kami nggak kotor.”“Aku dan Raisa pada dasarnya memang saling mencintai. Kamu yang bersikeras mau lahirkan anak itu untuk mengancamku. Sekarang, kamu bukan cuma nggak layak jadi istriku, tapi juga nggak layak jadi seorang ibu. Di mana Mia sebenarnya? Serahkan dia padaku. Jangan sampai aku mengamuk.”Jackson mengadang di hadapan Raisa dengan tampang dingin, seolah-olah takut Raisa terluka. Gerakan refleks seperti ini tidak akan bisa membohongi orang, malah justru dapat menunjukkan semuanya dengan jelas.Oleh karena itu, Aurelia paham bahwa orang yang benar-benar dicintai Jackson adalah Raisa. Dia juga tahu bahwa Jackson sama sekali tidak mencintainya. Berhubung Jackson tidak mencintainya, Mia juga ikut menjadi korban

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 19

    Aurelia sudah menghabiskan energinya untuk meronta sebelumnya.  Jadi, meskipun merasa sangat tidak puas, dia sama sekali tidak dapat meronta lagi. Dia hanya bisa membiarkan Rizky mengangkatnya dari lantai, lalu membawanya masuk ke mobil.Selama seluruh proses ini, Aurelia sama sekali tidak meronta ataupun melawan. Dia hanya memeluk foto Mia yang berkerut itu dengan erat. Mia adalah anak yang kasihan. Dalam waktunya yang singkat di dunia, dia sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang ayah, juga tidak pernah digendong sekali pun oleh ayahnya. Sekarang, dia telah meninggal, tetapi masih harus dihina oleh orang-orang itu. Siapa sebenarnya yang tidak layak disebut manusia!Di rumah sakit.“Jack, aku benar-benar baik-baik saja. Ini cuma luka gores kecil kok. Sebaiknya kamu pulang secepat mungkin. Aku rasa keadaan Aurelia kurang stabil. Aku agak mengkhawatirkan Mia. Kesalahan orang dewasa nggak seharusnya melibatkan anak. Mia itu juga anakmu.”Raisa menghela napas, lalu menunduk dan

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 18

    Bagaimanapun juga, Jackson tidak akan membiarkan putrinya lanjut hidup bersama wanita seperti ini!“Mia sudah meninggal! Dia sudah meninggal! Waktu kamu bermesraan dengan wanita ini dan tampilkan pertunjukan kembang api heboh itu untuknya, Mia kita, putri kandungmu itu meninggal karena nggak punya uang untuk operasi! Dia sudah meninggal!”Aurelia meronta dengan sekuat tenaga. Air matanya tidak berhenti mengalir dari sudut matanya. Kata-katanya itu penuh dengan tuduhan. Ini adalah keputusasaan, amarah, dan ketidakberdayaan seorang ibu.Aurelia mengempaskan tangan Jackson dengan sekuat tenaga, lalu langsung berjongkok dan memungut foto di lantai. Serpihan kaca yang tajam menusuk telapak tangannya hingga berdarah. Namun, dia sama sekali tidak peduli.Setelah mengelap darah di tangannya dengan asal, Aurelia tidak berhenti menyeka debu dari foto yang berkerut itu.“Kamu ....”Hati Jackson langsung tenggelam. Dia bahkan merasa seperti ada sesuatu dalam dirinya yang hancur.“Aurelia, aku tahu

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 17

    “Jack, nga ... ngapain kamu?” Raisa berlari kecil ke arah Jackson, lalu langsung menarik tangannya dan memandangnya dengan tatapan menyalahkan. “Biar gimana pun, Aurelia itu cuma seorang perempuan. Kenapa kamu bersikap begini?”Setelah itu, Raisa berbalik dan membungkuk untuk memapah Aurelia. Sebelum meninggal, Mia hanya ingin ditemani ayahnya beberapa hari. Namun, wanita ini malah menyita semua waktu Jackson. Bahkan di malam Mia masuk rumah sakit, dia juga menyeret Jackson menemaninya melewati hari jadi mereka.Jadi, begitu melihat wanita ini, Aurelia akan teringat kesedihan dan ketidakadilan yang diterima Mia. Dia juga akan teringat di malam kematian Mia, Jackson menghabiskan 1,2 miliar untuk menampilkan pertunjukan kembang api hanya untuk Raisa seorang.“Jangan sentuh pakai tangan kotormu!”Aurelia menepis tangan Raisa dengan sekuat tenaganya, lalu berdiri. Dia menatap Raisa dengan dingin, bagaikan memandang sampah.Dulu, Aurelia tidak pernah menyalahkan Raisa. Dia selalu mengira b

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 16

    “Apa katamu?”Ekspresi Jackson langsung menjadi suram. Sudah beberapa hari dia tidak bertemu dengan Mia. Ketika pergi mencari Aurelia sebelumnya, dia juga tidak melihat Mia. Ketika teringat telepon dari rumah duka, entah kenapa hatinya mulai tidak tenang. Dia jelas-jelas tahu ini adalah taktik Aurelia, tetapi dia tetap merasa agak cemas.“Jack, jangan cemas. Aurelia cuma ngambek sesaat. Dia seharusnya nggak akan sakiti Mia. Tapi, dia bisa titip Mia ke mana? Memangnya dia masih punya kerabat lain?” hibur Raisa. Dia melangkah maju dan menepuk-nepuk dada Jackson dengan lembut.Kerabat? Jackson segera teringat Hartono dan cek yang sudah dibatalkannya itu. Hartono adalah seorang penjudi. Demi uang, dia dapat melakukan apa pun. Jika Mia benar-benar ada di tangannya, itu akan sangat berbahaya.“Kita pergi ke bandara sekarang juga.”Jackson mendorong Raisa, lalu berjalan ke luar dengan langkah cepat. Bagaimanapun juga, Mia bermarga Gunawan dan juga adalah putrinya. Dia tidak akan membiarkan si

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 15

    Sekarang, Aurelia hanya merasa muak setiap melihat pria di hadapannya itu. Dengan menatapnya lebih lama, itu merupakan bentuk tidak hormat terhadap Mia. Ketika pria itu terdiam, Aurelia langsung membuka pintu rumah dan berjalan masuk. Untuk menunjukkan kekesalan dalam hatinya, dia sengaja menutup pintu dengan kuat. Setelah membanting pintu dan berbalik, dia langsung melihat foto berwarna hitam putih yang terletak di atas meja.Dalam foto tersebut, mata Mia terlihat melengkung dan senyumannya sangatlah cerah. Ini adalah foto yang diambil pada hari anak nasional. Hari itu, dia menampilkan sebuah acara di sekolah dan mendapat peringkat yang sangat baik. Jadi, dia sangat gembira dan tersenyum cerah.Waktu itu, Aurelia sengaja memilih foto ini. Dia ingin putrinya selalu segembira dan sebahagia ini.“Mia.”Aurelia jatuh terduduk dan bersandar pada daun pintu. Kedua tangannya menutupi mulutnya dengan erat dan air matanya mulai mengalir lagi.“Aurelia, aku nggak peduli permainan apa lagi yang

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 14

    Tidak ada lagi hal yang diinginkan atau dibutuhkan Aurelia. Semuanya sudah tidak penting lagi.Berhubung menangis terlalu banyak, mata Aurelia terasa sangat sakit. Ketika berjalan keluar dari rumah duka dan merasakan kehangatan cahaya matahari yang menyinari tubuhnya, dia baru sadar bahwa dirinya masih hidup. Dia mendongak untuk menatap matahari. Tak terasa, air mata mengalir lagi dari sudut matanya.“Mia, Mama kangen banget sama kamu. Mia ... Mia-ku.”Aurelia menggenggam erat liontin berisi abu Mia di depan dadanya dan berjongkok sambil menangis hebat. Meskipun sudah berulang kali memberi tahu dirinya sendiri bahwa Mia berharap dia hidup dengan baik, dia masih tetap tidak mampu melakukannya. Dia benar-benar tidak setegar itu.Setelah menangis sampai lemas, Aurelia baru bangkit dari lantai dengan kesusahan. Dia berjalan menuju rumah lamanya bagaikan mayat hidup. Rumah itu adalah satu-satunya barang yang ditinggalkan orang tuanya kepadanya sebelum meninggal.Itu adalah sebuah rumah tua

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 13

    Aurelia lagi-lagi bangun dengan bantal dibasahi air mata. Matanya juga terlihat merah dan bengkak. Setelah turun dari tempat tidur, dia baru mengaktifkan ponselnya. Dalam beberapa hari terakhir, ponselnya berada dalam keadaan tidak aktif. Dia terlalu sedih dan tidak ingin peduli pada masalah apa pun.Begitu mengaktifkan ponsel, Aurelia langsung mendengar notifikasi pesan masuk. Itu ternyata adalah pesan dari pihak rumah duka yang mendesaknya untuk pergi menangani seluruh prosedur kematian Mia. Saat ini, dia baru teringat bahwa meskipun dia sudah mengubur abu Mia, masih ada banyak prosedur lain yang belum ditanganinya.“Bagus juga. Setelah tangani semua prosedur itu, aku sudah bisa tinggalkan tempat ini. Mia, Mama benar-benar kangen sama kamu.”Aurelia menyentuh liontin di depan dadanya sambil meneteskan air mata. Dia pernah berusaha sekuat tenaga untuk tidak merasa terlalu sedih. Sebab, Mia masih sangat mengkhawatirkannya sebelum meninggal dan takut dia merasa sedih.Namun, usaha Aurel

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 12

    “Jack, sebaiknya kamu temui Aurelia deh. Jangan sampai benar-benar terjadi sesuatu.”Raisa menghela napas, lalu menarik lengan baju Jackson dan menunjukkan tampang menahan kesedihan. Jackson paling tidak bisa melihat tampang Raisa yang seperti ini. Setelah mendengar ucapannya, Jackson pun merasa makin marah.“Kalau aku pergi mencarinya, aku justru akan masuk jebakannya. Aku justru mau tahu gimana dia bisa lanjut bersandiwara kalau aku nggak kepancing!” dengus Jackson dengan dingin. Kemudian, dia langsung memeluk Raisa.“Andaikan dia bisa sepengertian kamu.”Begitu mendengar ucapan itu, Raisa sontak merasa gembira. Namun, dia menyembunyikannya dan bersandar di dada Jackson sambil berkata dengan hati-hati, “Kamu juga jangan marah lagi. Aurelia juga cuma terlalu peduli sama status sebagai istrimu. Kamu harus memahaminya.”Kemudian, Raisa lanjut berkata dengan mata yang diselimuti selapis kabut, “Hanya saja, sekarang kalian sudah cerai. Dia ... mau ribut sampai kapan lagi?”Kata “cerai” it

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status