All Chapters of Surga Semalam: Chapter 61 - Chapter 70

Jason sedang dalam perjalanan menuju ke kantor ketika dia mendapatkan telepon dari Ricko, asistennya di bagian keuangan."Iya, ada apa, Ricko?" tanya Jason sambil mengendarai mobilnya."Terjadi sesuatu, Pak Jason," jawab Riko di ujung telepon."Apa, sih? Aku lagi malas tebak-tebakan, nih.""Gadisnya Pak Jason yang bernama Celine itu, ternyata akan dijadikan istri muda oleh si rentenir untuk melunasi utang-utangnya Pak Delon. Jadi, bagaimana sekarang, pak?""Apa? Apa kamu tidak salah info?" tanya Jason kaget. Karena setahu dia, sopirnya sudah mengantar Celine beberapa saat yang lalu jadi pasti Celine masih berada di rumahnya."Tidak salah info, pak. Ini serius, pak. Sejak tadi aku ada di rumah sakit dan aku ada disini waktu Nona Celine itu datang dan aku sudah mendapatkan bocoran kalau Nona Celine itu akan segera diresmikan menjadi istri mudanya rentenir yang bernama Pak Yorry itu, Pak Jason.""Kenapa bisa jadi begini? Padahal Celine sudah bilang kepadaku untuk tidak lagi membayar huta

Saat Jason tidak terlihat lagi, Celine merasa sangat sedih, seolah kebahagiaan di hati Celine lenyap seketika. Seolah tidak ada lagi keceriaan di hati Celine, seolah semua kebahagiaan dan keceriaan itu dibawa pergi Jason dan yang tertinggal hanya kehampaan serta seolah Celine tidak mungkin mendapatkan cara untuk mendapatkan kembali kebahagiaan itu."Apakah aku telah melakukan kesalahan?" batin Celine."Aku tidak ingin memilih hal ini, Jason, tapi aku tidak mampu melupakan rasa bersalahku kepada Delon. Maafkan aku, Jason. Maafkan aku. Aku harap kamu berbahagia walaupun mungkin aku tidak akan pernah berbahagia lagi, tapi aku berharap kamu berbahagia. Hiks." batin Celine sambil duduk dan terus memandang ke arah tempat Jason menghilang tadi.Di dalam kamar tempat Delon dirawat, Yorry dan Delon sedang tertawa-tawa. Cuma ada mereka berdua yang berada di dalam ruangan ini."Kita kaya, Delon dan kamu benar. Jason itu ternyata kelas kakap. Uangnya banyak, dia bisa menggelontorkan 1 triliun han

Dalam perjalanan menuju ke bandara, Mark berusaha mencari jalan macet tetapi Celine langsung meminta Mark untuk mencari jalur agak sunyi agar supaya mobil bisa melaju cepat.Saat ini mata Celine terbuka lebar, dia tidak lagi menangis. Dia terus siaga di depan kaca menatap lurus ke arah depan untuk mencarikan jalan terbuka bagi mobil yang dikendarai Mark ini, sehingga Mark terpaksa tidak bisa melakukan siasatnya untuk mencari jalan-jalan macet.Akhirnya Mark hanya bisa berharap semoga mobilnya Jason menuju ke bandara tanpa hambatan dan semoga Jason segera naik pesawat supaya Celine tidak bisa menemukan Jason."Kamu pasti tahu dong, Mark, terminal berapa di buat menuju Hongkong? Kamu tahu kan?" tanya Celine penuh harap karena Celine tidak pernah ke luar negeri, naik pesawat aja tidak pernah, sehingga dia tidak tahu terminal keberangkatan internasional itu berada di terminal berapa.Sebenarnya Mark sangat tahu terminal berapa yang menuju ke Hongkong, apalagi dia sering ke luar negeri, te

"Suara Celine dari mana, mah? tanya Jason sambil mengerutkan keningnya.Rahayu mulai celingukan ke belakang. "Aku seperti mendengar suara anak itu, kenapa sih aku terus mendengarkan suara Celine. Sebenarnya sejak dari mobil, aku terus mendengarkan suara dia, sepertinya Celine memanggil-manggil mommy.""Sudahlah, mah. Tidak usah pikirkan Celine. Dia tidak sebaik yang kita kira. Dia jahat, mah. Sangat jahat.""Jahatnya gimana, Jason? Dari tadi Mama nanya-nanya ke kamu tapi kamu tidak mau jelaskan Celine itu jahatnya gimana sama kamu, hah? Jangan-jangan kamu cuma mendengar dari gosip orang-orang lagi, gosip orang-orang yang tidak menyukai kalian berdua jadi satu, bisa jadi, kan?""Aku punya buktinya, Ma. Aku sudah melihat buktinya dengan mata kepalaku sendiri dan aku sudah menanyakan kepada Celine sendiri, kenapa dia tega melakukan ini kepadaku dan dengan gampangnya dia bilang gini, maafkan aku, Jason, aku harus melakukan ini. Itulah kata-katanya, Mah.""Gimana kalau dia dipaksa, Jason?"

Celine menghapus air matanya dengan tisu yang diambil dari tasnya. Setelah itu, dengan antusias dia bertanya," bagaimana caranya, Jay?""Tentu saja dengan menghubungi media sosialnya karena kamu kan gak bisa hubungi telpon dan WA-nya," jawab Jay."Dia cuma punya satu media sosial itupun sudah langsung dia hapus setelah dia kecewa padaku. Demikian juga dengan media sosial mamanya. Dia juga sudah membuang handphone lamanya. Aku tidak bisa menghubungi dia, Jay. Tapi, apa kamu bisa membantuku? Kamu kan ahli IT.""Oke, nanti aku coba. Nanti aku kasih kabar kamu waktu aku bisa menghubunginya dan karena kamu sudah tidak bisa kerja lagi di sini, maka kamu harus mempertahankan nomor telepon kamu, jangan sampai ganti, supaya nanti kalau aku dapat menghubungi Pak Jason, aku bisa langsung menghubungi kamu.""Iya, Jay. Aku berjanji, aku tidak akan mengganti nomor teleponku. Aku tunggu kabar baiknya dari kamu karena aku sudah melakukan berbagai macam cara, tapi aku tetap tidak bisa menemukan cara t