"Suara Celine dari mana, mah? tanya Jason sambil mengerutkan keningnya.Rahayu mulai celingukan ke belakang. "Aku seperti mendengar suara anak itu, kenapa sih aku terus mendengarkan suara Celine. Sebenarnya sejak dari mobil, aku terus mendengarkan suara dia, sepertinya Celine memanggil-manggil mommy.""Sudahlah, mah. Tidak usah pikirkan Celine. Dia tidak sebaik yang kita kira. Dia jahat, mah. Sangat jahat.""Jahatnya gimana, Jason? Dari tadi Mama nanya-nanya ke kamu tapi kamu tidak mau jelaskan Celine itu jahatnya gimana sama kamu, hah? Jangan-jangan kamu cuma mendengar dari gosip orang-orang lagi, gosip orang-orang yang tidak menyukai kalian berdua jadi satu, bisa jadi, kan?""Aku punya buktinya, Ma. Aku sudah melihat buktinya dengan mata kepalaku sendiri dan aku sudah menanyakan kepada Celine sendiri, kenapa dia tega melakukan ini kepadaku dan dengan gampangnya dia bilang gini, maafkan aku, Jason, aku harus melakukan ini. Itulah kata-katanya, Mah.""Gimana kalau dia dipaksa, Jason?"
Hari ini adalah hari Senin pertama setelah kepergian Jason. Sebelumnya, Celine sudah mendapatkan pemberitahuan dari kantor kalau dia sudah dipecat, karena itu, Celine datang ke kantor bukan untuk bekerja tapi untuk mengambil barang-barangnya dan untuk mencari info tentang Jason yang Celine tahu menjadi CEO di Graham Sekuritas Asia.Karena Rara harus mengurus suatu surat penting maka Celine mengajak Bryan untuk ikut bersamanya menuju ke kantornya Celine untuk mengambil barang-barangnya Celine.Sesampainya di kantor, Celine mendengar ada beberapa perubahan penting di sana.Seperti yang Celine duga, Jason sudah memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai ketua tim di tim G2 dan sebagai gantinya, ternyata Rahmat yang merupakan seorang senior di tim B1 yang juga sempat menjadi rekan satu tim Celine, kini menjadi pemimpin di tim G2.Sementara itu, Delon juga sudah resmi dipecat dari Graham Sekuritas Indonesia, sedangkan seseorang bernama Aswin, anggota dari tim A1 kini menjadi pemimpin
Celine menghapus air matanya dengan tisu yang diambil dari tasnya. Setelah itu, dengan antusias dia bertanya," bagaimana caranya, Jay?""Tentu saja dengan menghubungi media sosialnya karena kamu kan gak bisa hubungi telpon dan WA-nya," jawab Jay."Dia cuma punya satu media sosial itupun sudah langsung dia hapus setelah dia kecewa padaku. Demikian juga dengan media sosial mamanya. Dia juga sudah membuang handphone lamanya. Aku tidak bisa menghubungi dia, Jay. Tapi, apa kamu bisa membantuku? Kamu kan ahli IT.""Oke, nanti aku coba. Nanti aku kasih kabar kamu waktu aku bisa menghubunginya dan karena kamu sudah tidak bisa kerja lagi di sini, maka kamu harus mempertahankan nomor telepon kamu, jangan sampai ganti, supaya nanti kalau aku dapat menghubungi Pak Jason, aku bisa langsung menghubungi kamu.""Iya, Jay. Aku berjanji, aku tidak akan mengganti nomor teleponku. Aku tunggu kabar baiknya dari kamu karena aku sudah melakukan berbagai macam cara, tapi aku tetap tidak bisa menemukan cara t
"Ada siapa sih?" tanya Rara yang saat ini sudah berada di samping Celine sambil menggendong Bryan yang masih memegang mobil-mobilannya."Nggak tahu, mah, aku lihat dulu. "Celine melangkah duluan untuk mengintip dari balik jendela.Ternyata yang di luar itu adalah Mark, sang dokter yang berketurunan bule kulit putih asal Amerika itu. Karena itu, Celine segera membuka pintu rumahnya."Selamat sore, tante. Selamat sore,Celine. Halo, Cowboy," kata Mark sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada ke arah Rara, Celine dan Bryan."Ini dokter Mark, temanku, mah," kata Celine kepada Rara."Oke. Diajak masuk aja tamunya." Setelah itu, Rara segera masuk ke dalam bersama Bryan.Setelah Mark duduk di ruang tamu, dia bertanya, "apakah itu anakmu yang kamu ceritakan itu?""Iya, Mark dan aku baru tahu tadi pagi kalau dia adalah anaknya Jason.""What? Anaknya Jason? Kok bisa kamu baru tahu tadi pagi soal sepenting ini?""Ceritanya panjang, tapi kalau kamu bertanya tentang anakku sehari yang lalu m
Mendengar itu, Anto langsung membalikkan tubuhnya ke arah belakang dan dia sangat kaget saat melihat Celine. Dia segera mematikan keran air kemudian mendekati Celine yang berada di gerbang pagar."Iya, Neng?" tanya Anto."Apa bapak punya nomor barunya Pak Jason?" tanya Celine penuh harap"Aduh, aku nggak punya, neng. Kalau nomor lama ada, tapi kan sudah enggak bisa dihubungi.""Apa sampai sekarang Pak Jason dan Ibu Rahayu tidak pernah menghubungi bapak?""Gak, neng. Gak ada. Tapi, semalam sih ada Ibu Rahayu menghubungi Ratna tapi Ibu Rahayu cuma menghubungi lewat nomor hotel karena katanya untuk sementara Ibu Rahayu, Pak Bernard dan Pak Jason masih tinggal di hotel.""Oh gitu, nanti, apakah bapak bisa meminta nomor handphonenya Pak Jason atau Ibu Rahayu untuk aku, pak?""Wah gimana, ya?" Anto menggaruk-garuk kepalanya. "Kalau soal itu sih, aku sudah udah dibilangin sama Ratna, kalau nanti aku sudah punya nomor handphone barunya Pak Jason atau Ibu Rahayu, aku nggak diperbolehkan member
Setelah mengantar satu pesanan makanan, Celine mulai membalas pesan WA dari Jason itu. "Aku akan menemui kamu tapi satu jam lagi karena aku masih di kafe dan aku belum diizinkan keluar. Kamu bisa menunggu kan, Jason?"Celine sangat gembira karena ada jawaban singkat di seberang sana, melalui pesan WA kalau dia akan menunggu Celine, karena itu, dengan bersemangat, Celine langsung membawakan pesanan-pesanan makanan dan minuman di cafe ini untuk memperlihatkan diri kalau dia kerja dengan rajin.Setelah itu, Celine mulai meminta izin kepada manajernya di cafe ini untuk memberinya izin pergi karena jam kerja Celine masih ada 2 jam lagi kalau Celine meminta izin di jam 11, berarti ada 1 jam dia tidak kerja."Memang kamu mau kemana, sih?" tanya Manager yang bernama Rudi."Aku ada perlu penting, pak. Ini menyangkut masalah yang sangat sangat penting. Kalau tidak, aku tidak akan pernah meminta izin. "Celine memasang muka permohonan ke arah Rudi."Apa kamu akan pergi dengan bule itu?" tanya Rud
Saat ini, tubuh Celine gemetar saat dia menatap benda yang berada di tangan Delon itu, karena benda itu adalah benda yang sangat berbahaya yang bisa mendatangkan kematian bagi Celine.Celine mundur-mundur ke belakang. Celine ingin lari keluar dari kamar ini, apalagi saat dia melihat kilatan cahaya dari benda tajam yang terbuat dari besi putih yang berada di tangan Delon."Jangan lari, Celine! Jangan pernah lari lagi dariku!" Suara Delon ini terdengar sangat dingin. Delon melangkah maju sambil memegang pisau di tangannya. Tatapan mengancamnya kini semakin mengerikan.Tapi pada saat ini, Celine menyadari kalau gerakan Delon agak aneh. Tidak seperti orang kebanyakan. Langkah kakinya beda dengan orang kebanyakan.Celine baru teringat kalau salah satu kakinya Delon, sempat dipatahkan oleh anak buahnya Yorry, karena itu, walaupun mungkin, kaki Delon sudah sembuh tapi dia terlihat masih berjalan dengan gerakan lambat dan terlihat kaku tidak seperti orang yang berjalan dengan normal.Sebenarn
Delon menyeringai, dia begitu kesal akan Celine yang tidak mau menyerah kepadanya. Kekesalannya bertambah saat Celine melakukan tekel ke arah kakinya yang sempat patah dan masih dalam pemulihan itu, sehingga kaki ini mengalami pergeseran yang mungkin akan membuat kakinya akan kembali berada dalam masalah.Hal ini tentu saja membuat Delon menjadi dendam kepada Celine. Delon bersiap dengan pisau di tangan kanannya yang sekarang ini tidak dia perlihatkan, tapi siap untuk dia tancapkan kalau Celine melewati dirinya.Saat ini Delon masih menyeringai sambil memperhatikan langkah kaki Celine. Kalau sampai Celine nekat untuk melewatinya, maka tidak ada ampun lagi Delon akan segera menancapkan pisaunya ke bagian kaki Celine. Bahkan kalau perlu ke bagian tubuh Celine kalau Celine nanti masih meronta-ronta saat dia menahan Celine."Maju kamu ke sini! Aku kan tancapkan pisau ini ke tubuhmu," batin Delon dalam hatinya.Celine bukan tidak tahu kalau bahaya sedang mengintainya. Tentu saja dia tahu b
Tangan Dave sempat mengenai kaki Pamela dengan cukup keras sehingga Pamela oleng dan dengan refleks dia berpegangan kepada Angela, tubuh Angela langsung bergoyang-goyang karena Pamela berpegangan kepadanya."Tolong aku mau jatuh!" wajah Angela langsung ketakutan karena tubuhnya terus doyong ke belakang hingga akhirnya jatuh ke belakang.Sebelum tubuh Angela jatuh, dia sempat meraih pundak Pamela sehingga Pamela ikut jatuh bersama Angela.Peter yang masih merekam dengan handphone mengarah ke arah Angela, langsung berteriak kencang saat menyadari anaknya yang mau pura-pura bunuh diri malah jatuh dari gedung ini.Wilson berusaha mendekati tembok untuk meraih tangan Angela tapi sudah terlambat, Angela sudah jatuh ke bawah bersama Pamela.Dave dan Jack menyadari kesalahan mereka, mereka sadar kalau mereka telah membuat Pamela dan Angela jatuh sehingga tidak ada lagi orang yang membayar utang-utang Pamela dan Angela itu.Dave dan Jack mulai memikirkan cara untuk lari dari kejaran bandar nar
Cerita dari Brian kalau Celine telah membuat surat kematian sebelum Celine mengikuti lomba balap motor membuat Jason sangat cemas dia takut kalau Celine sudah berpikiran macam-macam.Jason takut kalau Celine telah berpikir pendek karena penolakan yang dilakukan Jason kepada Celine saat di kamar hotel di pertemuan terakhir Jason dengan Celine.Kini, Jason menjadi sangat menyesal karena dia terlalu mempercayai Angela dan semua cerita dusta tentang percobaan bunuh diri yang sempat dilakukan Angela.Setelah Jason melihat video memuakkan Angela bersama para lelaki, maka Jason tidak mempercayai Angela sedikitpun. Tidak ada 1 persen pun dia menyisakan kepercayaan kepada Angela karena video panas yang dilakukan Angela bersama para pria membuat Jason meragukan semua cerita Angela.**Di tempat lain, Celine sudah berhasil berada di barisan terdepan dari semua pembalap yang mengikuti Super Fast Race.Karena Celine sudah lama vakum di dunia balap liar, sehingga Celine harus rela start dari barisa
Saat ini, Angela sudah berhasil mengambil dompet milik jason. Dia bermaksud untuk menyerahkan kepada Pamela tetapi terdengar suara desahan yang membuat Angela kaget."Faster ... oh ... faster. Tusuk lebih dalam. Ahhh." Suara yang sangat keras itu membuat Angela sangat kaget karena itu adalah suara Angela sendiri.Angela kebingungan dengan terdengarnya suara itu karena dia tidak tahu darimana suara dia itu berasal. Pamela menyentuh pundak Angela dan menunjuk ke arah sebelah kiri Angela.Di panggung acara pernikahan, tepat di bagian atas di belakang kursi pengantin, ada proyektor besar yang sedang menayangkan adegan hubungan intim yang terjadi antara Angela bersama dua orang lelaki di sebuah kamar yang mirip dengan kamar Rumah Sakit apalagi Angela memakai baju pasien.Angela terlihat sangat binal, dia memegang milik salah satu lelaki dan menyuruh lelaki yang lain untuk memuaskan dirinya. Tingkah Angela terlihat sangat memuakkan di layar proyektor itu.Bernard yang sejak tadi hendak naik
Dave, Dick dan kawan-kawannya terlihat sangat senang mendapatkan telepon dari Pamela yang mengabarkan kalau Angela sudah menyetujui permintaan mereka untuk membayar dua kali lipat semua utang-utang Angela kepada mereka.Pamela juga mengabarkan kalau Angela sudah mulai mencari Jason untuk mengambil kartu kredit milik Jason guna membayar semua utang-utang itu.Melihat kegembiraan Dave dan kawan-kawannya, Jay tahu kalau dia harus bertindak cepat sebelum pernikahan Jason dan Angela terjadi.Tempo hari, Jay sempat menghubungi Celine lewat media sosial dan dari situ juga, dengan aplikasinya, Jay berhasil menemukan nomor handphone milik Celine dan dengan kemampuan IT-nya, Jay juga berhasil menemukan nomor telepon baru milik Jason.Karena itu, nomor telepon Jason sudah ada di handphonenya Jay dan walaupun dia belum pernah menghubungi nomor handphonenya Jason itu, tapi dia sudah tahu nomornya dan saat ini, Jay siap untuk mengirimkan video rekaman yang ada Angela di dalamnya, kepada Jason.Kare
Melihat keseriusan Pamela ini, akhirnya Angela menyuruh semua tukang make-upnya untuk keluar dari kamar ini.Setelah semuanya keluar, Pamela langsung menutup pintu dan langsung menguncinya."Ada apa sih?" tanya Angela penasaran."Anak-anak pada ngamuk," jawab Pamela."Anak-anak mana, maksud kamu?""Maksudku Dave, Dick, Jack, Matt dan yang lainnya. Mereka semua menuntut bayaran mereka, mereka menuntut uang jasa mereka yang memberi kita enak-enak untuk segera dibayarkan.""Loh, bukankah aku sudah bilang kepadamu, kamu dulu yang bayarin mereka, biar nanti aku ganti semuanya ke kamu saat aku sudah punya uang dari Jason saat aku sudah resmi menikah dengan Jason.""Masalahnya kan aku sudah bilang beberapa hari yang lalu, Angela. Aku juga tidak memiliki uang cash karena utang-utangku sangat banyak. Bisnisku hancur sejak beberapa bulan yang lalu, karena itu, aku bener-bener bangkrut, Angela.""Jadi, selama ini kamu tidak pernah membayar mereka?""Iya, Angela. Aku hanya obral janji tiap hari.
"Tapi kami tidak lagi percaya akan janjimu, Pamela. Juga janji si Angela. Karena selama ini, dia cuma memakai kami dan membeli barang-barang dari kami tapi tidak pernah ada transfer ke rekening kami!" sembur Jack."Itu karena Angela lagi kesulitan keuangan tapi semua akan berubah di saat dia sudah resmi menjadi Nyonya Wijaya, istri dari Jason Wijaya yang merupakan CEO Graham Sekuritas cabang Asia. Duitnya banyak, ada 40 Triliun, loh.""Cowoknya banyak duit gitu, kok bayaran kami omong kosong mulu?" tanya Dick."Bagaimana kalau kalian tidak menepati janji kalian lagi?!" Sembur Dave lagi.Sementara itu, saat ini, Jay terus merekam pembicaraan antara Pamela beserta pria-pria bayaran itu. Sebenarnya sejak Dave mendorong Pamela dan Jay untuk masuk ke kamar ini, Jay terus merekam pembicaraan yang terjadi. Dia melakukan perekaman video.Awalnya Jay merekam pembicaraan di dalam kamar ini secara diam-diam untuk jaga-jaga, kalau-kalau dia dan Pamela dianiaya oleh pria-pria bertubuh atletis ini,
Jason masih menatap ke arah layar handphonenya sehingga membuat Bernard jadi tidak sabaran. "Tunggu apa lagi? Ayo angkat telepon itu.""Ini berasal dari nomor yang pernah menipu aku, Pah," jawab Jason."Pernah menipu kamu? Berapa banyak uang yang dia tipu?""Maksudku bukan begitu, Pa. Dia tidak pernah menipu uang tapi dia pernah menipu aku dengan mengaku sebagai Angela untuk bertemu denganku di sebuah kamar hotel tapi ternyata yang datang bukan Angela tapi Celine.""Berarti itu nomornya Celine. Iya kan?""Nampaknya begitu, pah.""Kalau begitu, angkat telepon dari dia itu.""Aku tidak mau, pa.""Kenapa?""Aku tidak mau oleng lagi. Aku tidak mau jadi ragu lagi, di saat aku akan segera menikah seperti sekarang ini.""Tapi bagaimana kalau itu panggilan telepon yang penting dari Celine? Biar bagaimanapun, dia adalah ibu dari satu-satunya anakmu, Jason." Bernard sengaja menekankan di kata "satu-satunya" untuk mengingatkan Jason kalau Bryan adalah anak Jason satu-satunya."Aku berjanji akan
"Tapi ini adalah surat kematian, Celine dan ini sangat penting!" tegas Mark."Aku tahu, Mark." Celine menatap Mark. "Tapi, seperti yang aku bilang tadi, ini cuma jaga-jaga, surat ini mungkin tidak akan diperlukan.""Tapi kata-kata dalam surat ini menyiratkan keputusasaan, Celine. Apakah kamu ingin mencari mati dalam perlombaan karena kamu begitu frustasi dengan pernikahan Jason?""Tidak, Mark.""Apa kamu tidak berbohong?""Tidak, Mark.""Lalu kenapa kamu tidak mau menatapku?""Sudahlah, Mark. Sudahlah. Ini cuma penjagaan aja, supaya nanti kalau aku mengalami kecelakaan dan tak tertolong lagi, organ-organku akan bisa berguna bagi banyak orang. Iya kan? Dan aku iklas memberikan organ-organku nantinya. Cuma, kalau memang ada ada uang yang akan mereka beri, maka aku ingin memastikan kalau uang itu akan sampai ke tabungan Bryan.""Bryan?""Ya. Jangan sampai Mamaku menyentuh tabungannya karena kamu tentu tahu mamaku, kan?""Yah aku tahu soal mamamu itu.""Iya. Dia sedikit matre. Walaupun di
"Apa maksudmu, Bryan? Apa Bryan yang mempertemukan Mama dan Papa di hotel tadi?""Iya, mah.""Hah? Bagaimana caranya?""Gampang kok, mah. Aku cuma perlu mencari nomor telepon papa di handphonenya mama kemudian dengan bantuan aplikasi pencari handphone, aku mencari lokasi papa berada.""Terus?""Karena posisi papa berada di rumahnya papa di pondok indah dan itu berarti tidak bersama si Angela, maka, aku hubungi nomor papa serta berdusta seakan-akan itu dari Angela, serta mengajak papa untuk ketemu Angela di hotel.""Jadi, kamu juga yang menghubungi mama dan bukan papa yang menghubungi mama?""Iya, mah. Aku juga yang menghubungi mama dan mengaku sebagai papa. Maafkan Bryan, mah. Tapi maksud Brian baik, maksud Brian supaya mama dan papa ketemu. Itu aja maksud Brian.""Kamu betul-betul jenius, nak," kata Celine sambil memeluk Bryan karena dia kagum akan aksi yang dilakukan Brian. Karena anak sekecil itu bisa berpikir jauh dan bisa menghasilkan sesuatu yang walaupun belakangan tidak berart