Mendengar itu, Anto langsung membalikkan tubuhnya ke arah belakang dan dia sangat kaget saat melihat Celine. Dia segera mematikan keran air kemudian mendekati Celine yang berada di gerbang pagar."Iya, Neng?" tanya Anto."Apa bapak punya nomor barunya Pak Jason?" tanya Celine penuh harap"Aduh, aku nggak punya, neng. Kalau nomor lama ada, tapi kan sudah enggak bisa dihubungi.""Apa sampai sekarang Pak Jason dan Ibu Rahayu tidak pernah menghubungi bapak?""Gak, neng. Gak ada. Tapi, semalam sih ada Ibu Rahayu menghubungi Ratna tapi Ibu Rahayu cuma menghubungi lewat nomor hotel karena katanya untuk sementara Ibu Rahayu, Pak Bernard dan Pak Jason masih tinggal di hotel.""Oh gitu, nanti, apakah bapak bisa meminta nomor handphonenya Pak Jason atau Ibu Rahayu untuk aku, pak?""Wah gimana, ya?" Anto menggaruk-garuk kepalanya. "Kalau soal itu sih, aku sudah udah dibilangin sama Ratna, kalau nanti aku sudah punya nomor handphone barunya Pak Jason atau Ibu Rahayu, aku nggak diperbolehkan member
Setelah mengantar satu pesanan makanan, Celine mulai membalas pesan WA dari Jason itu. "Aku akan menemui kamu tapi satu jam lagi karena aku masih di kafe dan aku belum diizinkan keluar. Kamu bisa menunggu kan, Jason?"Celine sangat gembira karena ada jawaban singkat di seberang sana, melalui pesan WA kalau dia akan menunggu Celine, karena itu, dengan bersemangat, Celine langsung membawakan pesanan-pesanan makanan dan minuman di cafe ini untuk memperlihatkan diri kalau dia kerja dengan rajin.Setelah itu, Celine mulai meminta izin kepada manajernya di cafe ini untuk memberinya izin pergi karena jam kerja Celine masih ada 2 jam lagi kalau Celine meminta izin di jam 11, berarti ada 1 jam dia tidak kerja."Memang kamu mau kemana, sih?" tanya Manager yang bernama Rudi."Aku ada perlu penting, pak. Ini menyangkut masalah yang sangat sangat penting. Kalau tidak, aku tidak akan pernah meminta izin. "Celine memasang muka permohonan ke arah Rudi."Apa kamu akan pergi dengan bule itu?" tanya Rud
Saat ini, tubuh Celine gemetar saat dia menatap benda yang berada di tangan Delon itu, karena benda itu adalah benda yang sangat berbahaya yang bisa mendatangkan kematian bagi Celine.Celine mundur-mundur ke belakang. Celine ingin lari keluar dari kamar ini, apalagi saat dia melihat kilatan cahaya dari benda tajam yang terbuat dari besi putih yang berada di tangan Delon."Jangan lari, Celine! Jangan pernah lari lagi dariku!" Suara Delon ini terdengar sangat dingin. Delon melangkah maju sambil memegang pisau di tangannya. Tatapan mengancamnya kini semakin mengerikan.Tapi pada saat ini, Celine menyadari kalau gerakan Delon agak aneh. Tidak seperti orang kebanyakan. Langkah kakinya beda dengan orang kebanyakan.Celine baru teringat kalau salah satu kakinya Delon, sempat dipatahkan oleh anak buahnya Yorry, karena itu, walaupun mungkin, kaki Delon sudah sembuh tapi dia terlihat masih berjalan dengan gerakan lambat dan terlihat kaku tidak seperti orang yang berjalan dengan normal.Sebenarn
Delon menyeringai, dia begitu kesal akan Celine yang tidak mau menyerah kepadanya. Kekesalannya bertambah saat Celine melakukan tekel ke arah kakinya yang sempat patah dan masih dalam pemulihan itu, sehingga kaki ini mengalami pergeseran yang mungkin akan membuat kakinya akan kembali berada dalam masalah.Hal ini tentu saja membuat Delon menjadi dendam kepada Celine. Delon bersiap dengan pisau di tangan kanannya yang sekarang ini tidak dia perlihatkan, tapi siap untuk dia tancapkan kalau Celine melewati dirinya.Saat ini Delon masih menyeringai sambil memperhatikan langkah kaki Celine. Kalau sampai Celine nekat untuk melewatinya, maka tidak ada ampun lagi Delon akan segera menancapkan pisaunya ke bagian kaki Celine. Bahkan kalau perlu ke bagian tubuh Celine kalau Celine nanti masih meronta-ronta saat dia menahan Celine."Maju kamu ke sini! Aku kan tancapkan pisau ini ke tubuhmu," batin Delon dalam hatinya.Celine bukan tidak tahu kalau bahaya sedang mengintainya. Tentu saja dia tahu b
Jason mengecup lembut bibir Angela, sehingga nafas keduanya menyatu, memburu dalam hasrat tapi sebenarnya, di antara keduanya, yang terbawa hasrat hanya seorang, yaitu hanya Angela saja, sementara Jason hanya karena rasa kasihan kepada Angela.Jason berusaha menandingi hasrat Angela yang sudah membumbung tinggi sejak tadi itu, Jason berusaha memberi apa yang diinginkan Angela, karena kasihan akan usaha Angela sejak tadi untuk membangkitkan hasrat Jason.Tapi, bagaimanapun Jason sudah mencoba, dia tetap tidak bisa, hasratnya tidak bisa naik, dia tetap tidak bisa melupakan Celine, hingga akhirnya, Jason menarik wajahnya dari wajah Angela dan membelakangi Angela."Maafkan aku, Angela, tapi aku tidak bisa."Angela sangat kesal saat Jason tidak meneruskan apa yang sudah mereka mulai ini. Angela cuma bisa memaki-maki Celine di dalam hatinya.Kemudian Angela mendekati Jason dan mengeluh, "kenapa sih, kamu tidak bisa melupakan dia? Ingat, dia telah menipu kamu dan dia telah membuat hidupmu ha
Celine terlalu fokus untuk berusaha menjelaskan akan apa yang terjadi sebenarnya pada setahun yang lalu dan karena terlalu fokus, Celine tidak sadar kalau Syal yang dia kenakan terjepit di pintu mobil.Tubuh Celine terseret saat mobil yang dikendalikan Anto itu mulai berjalan. Kedua lutut Celine bertumpu di aspal jalan ketika tubuhnya terseret mobil.Celine berusaha berteriak-teriak dan menepuk-nepuk mobil dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya menahan kain syal itu agar lehernya tidak tercekik, tetapi mobil terus melaju dengan menyeret Celine hingga beberapa meter jauhnya.Akhirnya, beberapa pengendara motor yang melihat keadaan yang berbahaya bagi Celine itu berhasil menghalangi mobilnya Rahayu dengan berhenti tepat di depan mobil sehingga Anto tidak bisa menghentikan mobilnya.Pengendara motor yang lain langsung membantu Celine untuk menarik kain syal dari pintu mobil.Pengendara motor yang lain mengetuk jendela mobil dan memberitahu Anto kalau ada yang terjepit di belakan
Celine jadi sangat kaget melihat pengemudi ini sementara mobil sudah mulai berjalan meninggalkan rumahnya Celine."Ternyata kamu, Mark" kata Celine."Iya, aku. Seharusnya kamu ngasih tahu aku kalau kamu sedang membutuhkan mobil dan sopir supaya aku bisa mengantar kamu," kata pria yang mengemudikan mobil itu yang ternyata adalah Mark."Sejak kapan kamu mengenal Rodney, Mark? Kok bisa dia hubungi kamu?""Cukup lama. Sejak tiga bulan lalu. Waktu itu dua mekanikmu itu sedang makan siang di warteg dekat rumah kamu, kemudian aku mendekati mereka, ikut makan dengan mereka dan mulai saat itulah aku berteman dengan mereka. Aku juga katakan kesulitanku untuk mendekatimu kepada mereka, padahal aku hanya ingin membantumu.""Aku tidak enak kalau kamu membantuku terus, Mark.""Apa karena kamu tidak bisa membalas cintaku?"Celine cuma terdiam karena jawabannya sudah Mark ketahui."Om, kapan lagi kita ke mall dan beli mainan buat Bryan?" timpal Bryan yang sekarang sudah mengenali Mark sehingga dari p
Celine terus berteriak-teriak sambil berusaha mengangkat tubuh Bryan agar supaya Rahayu yang berada ada di dalam sana bisa melihat wajah Bryan.Tapi pintu toko untuk menuju kedalam itu sudah ditutup dari dalam sana, Rahayu maupun Vony sudah menghilang di dalam sana dan walaupun Celine terus berteriak-teriak, tidak ada tanggapan dari dalam sana, hanya ada pengunjung toko dan pelayan di toko ini yang nampak memperhatikan Celine seperti berusaha mengerti apa yang dimaksud oleh teriakan Celine ini.Kedua orang satpam toko ini mulai tidak sabaran. Mereka mulai membentak Celine dan mengusir Celine dari toko ini.Bryan mulai menangis ketakutan melihat wajah menakutkan dari dua orang anggota pengamanan toko ini, sehingga Celine terpaksa keluar dari mobil dan masuk ke mobilnya Mark yang masih menunggu di depan toko."Bagaimana?" tanya Mark. "Mengapa kamu menangis?""Huhuhu. Tante Rahayu tidak mau mendengarkan penjelasanku."Mendengar jawaban Celine ini, ada perasaan senang di hati Mark, karena
Rara mengamuk saat mendengar dari Mark kalau jenazah Celine sudah diambil organnya dan bahkan sisa jenazah Celline sudah langsung dikremasi di rumah sakit ini juga."Kenapa langsung dilakukan?! Kenapa tidak ada persetujuan dariku dulu?" tanya Rara berang."Karena itu semua ada dalam surat Celine yang meminta itu semua," kata Mark sambil menunjukkan surat kematian yang dibuatnya untuk Celine dan ditandatangani Celine.Jason mengambil surat itu dan membacanya bersama Rara. Di situ dijelaskan kalau dengan rela dan tanpa paksaan, Celine akan memberikan semua organ-organ di tubuhnya yang masih bisa dipakai untuk kepentingan umat manusia kalau Celine mengalami kecelakaan dan tidak tertolong saat mengikuti balapan motor.Dalam surat itu, Celine juga meminta supaya sisa jenazahnya langsung dikremasi dan abunya ditaruh dalam sebuah wadah untuk diberikan kepada keluarganya Celine."Tapi kenapa tidak mencariku? Kenapa tidak menungguku saat acara kremasi mau dilakukan? Aku kan ingin melihat anakk
"PAPA! HUHUHU. JANGAN TINGGALKAN AKU, PA." Terdengar suara anak kecil yang baru saja keluar dari pintu lift. Dia segera berlari mendekati Jason yang masih berada di atas tembok.Jason yang baru saja hendak terjun ke bawah terpaksa menghentikan niatnya itu dan dia menoleh ke arah belakang melihat Brian menangis sambil terus mendekati posisinya Jason."Maafkan papa, Brian. Tapi papa harus pergi. Brian harus baik-baik bersama Oma Rara, Oma Rahayu dan Opa Bernard, yah?" pinta Jason sambil berusaha tersenyum kepada Bryan."Bryan gak mau! Bryan nggak mau harus kehilangan Papa. Brian baru saja kehilangan mama, Bryan nggak mau kehilangan Papa juga, Brian nggak mau!""Please, Bryan. Ada Oma dan Opa-mu yang akan selalu menjagamu. Kamu tidak akan pernah merasakan kekurangan dan semua harta milik papa menjadi milikmu, Bryan.""Bryan nggak mau! Huhuhu. Bryan tetap gak mau!""Jason ... lihat anakmu. Lihat wajahnya. Apakah kamu tega mengguratkan kesedihan lagi di wajahnya setelah dia harus kehilanga
Bernard mendekati Mark untuk menanyakan keadaan Celine. Bernard masih tidak percaya kalau calon anak mantunya itu sudah pergi begitu cepat."Kami sudah berusaha dengan segala yang kami bisa, pak. Tetapi tabrakan itu terlalu keras, Celine tidak pernah sadar kembali hingga maut menjemputnya. "Mark menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah sedih."Maksudnya apa, oma? Mamaku dimana? Mama aku baik-baik saja kan? Iya kan, Oma?" suara Bryan bergetar saat dia terus bertanya kepada Rara dan juga kepada Rahayu yang terus menangis.Rara dan Rahayu tidak kuasa untuk menjawab pertanyaan Brian itu. Mereka hanya terus menangis dan menangis."Kenapa enggak ada yang jawab pertanyaan Brian? Kenapa? Kenapa semua orang menangis?" Sebagai seorang anak yang jenius, sebenarnya Brian sudah tahu akan apa yang sedang terjadi tetapi sebagai seorang anak, dia masih tidak percaya ibunya pergi karena itu dia tetap bertanya, dia masih tetap membutuhkan penjelasan langsung dari orang-orang yang lebih dewasa dariny
Mark dengan dibantu oleh dua paramedisnya, mengangkat tubuh Celine ke dalam ambulans yang sudah Mark sediakan sejak awal di dekat garis finish ini.Karena pertolongan pertama harus terus dilakukan kepada Celine dengan semua peralatan yang ada di dalam ambulans bagian belakang, maka Jason dan Bryan duduk di bagian depan Ambulans di samping pengendara.Jason dan Bryan terus menangis saat mereka melihat tubuh Celine terus diberikan pertolongan pertama dengan peralatan yang tersedia di Ambulans ini.Beberapa kali Mark terdengar berkata, "stay with me, Celine. Don't go, Celine."Itulah kata kata Mark sambil terus berusaha memompa jantung Celine. Dia berusaha menyadarkan Celine.Kata-kata Mark itu membuat Jason semakin ketakutan. Jason takut Celine akan pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan dia. Karena itu, Jason cuma bisa memeluk tubuh Bryan sambil berdoa dan berharap supaya Celine selamat.Jason terus memperhatikan tangan Celine tapi belum terlihat ada gerakan dari tangan Celine itu, s
Saat ini, Celine menggeber motornya secepatnya. Dia telah menggeber motornya secepat mungkin sejak dari tikungan. Dia berharap jaraknya sudah cukup jauh dari Vladimir yang saat ini tertinggal di belakang.Tapi harapan Celline itu tidak menjadi kenyataan, karena Vladimir terus mengejar dari belakang. Vladimir yang sempat tertinggal agak jauh saat di tikungan, tidak mau menyerah kalah, karena di trek lurus menjelang garis finish ini, adalah kesempatan terakhir bagi Vladimir memenangkan balapan.Dengan performa motornya yang sangat kencang, Vladimir semakin mendekat, semakin memangkas jarak dengan Celine, karena performa motornya Vladimir di trek lurus, jauh lebih cepat dari motornya Celine sehingga sedikit demi sedikit dia semakin mendekati Celine.Para Penonton sangat tidak puas dengan keadaan ini, karena para penonton mayoritas lebih pro kepada sang Lady Rossi untuk memenangkan balapan ini.Walaupun para penonton Ini kebanyakan hanya menunggu di garis finish tetapi mereka terus mengik
Sementara itu, di tempat lain, Jason yang terus berhubungan lewat telepon dengan Bryan, berhasil mencapai garis finish sesuai petunjuk Bryan. Jason langsung keluar dari mobil dan mencari Bryan.Akhirnya Jason menemukan Bryan yang sedang bersama Rara. Bryan langsung melepaskan diri dari Rara dan mendatangi Jason. "Kenapa papa meninggalkan mama? Kenapa papa menolak mama? Sekarang mama sedang mencari mati di arena balap dan INI KARENA PAPA!!!""Mencari mati? Kenapa Bryan bilang seperti itu?""Karena menurut Kak Rodney, mama terus membalap dengan nekad, mama membuat banyak orang ngeri dengan aksi mama yang sangat berbahaya. Kak Rodney sudah beberapa kali berusaha untuk memperingatkan mama tapi mama malah memutus handphone dan tidak mau lagi bicara dengan Kak Rodney."Jason langsung berjongkok di depan Bryan, menatap Bryan dan berkata, "mudah-mudahan mamamu tidak apa-apa. Karena, setelah perlombaan ini, papa pasti kan kalau mamamu tidak akan mengikuti lombaan balap lagi dan papa pastikan k
Tangan Dave sempat mengenai kaki Pamela dengan cukup keras sehingga Pamela oleng dan dengan refleks dia berpegangan kepada Angela, tubuh Angela langsung bergoyang-goyang karena Pamela berpegangan kepadanya."Tolong aku mau jatuh!" wajah Angela langsung ketakutan karena tubuhnya terus doyong ke belakang hingga akhirnya jatuh ke belakang.Sebelum tubuh Angela jatuh, dia sempat meraih pundak Pamela sehingga Pamela ikut jatuh bersama Angela.Peter yang masih merekam dengan handphone mengarah ke arah Angela, langsung berteriak kencang saat menyadari anaknya yang mau pura-pura bunuh diri malah jatuh dari gedung ini.Wilson berusaha mendekati tembok untuk meraih tangan Angela tapi sudah terlambat, Angela sudah jatuh ke bawah bersama Pamela.Dave dan Jack menyadari kesalahan mereka, mereka sadar kalau mereka telah membuat Pamela dan Angela jatuh sehingga tidak ada lagi orang yang membayar utang-utang Pamela dan Angela itu.Dave dan Jack mulai memikirkan cara untuk lari dari kejaran bandar nar
Cerita dari Brian kalau Celine telah membuat surat kematian sebelum Celine mengikuti lomba balap motor membuat Jason sangat cemas dia takut kalau Celine sudah berpikiran macam-macam.Jason takut kalau Celine telah berpikir pendek karena penolakan yang dilakukan Jason kepada Celine saat di kamar hotel di pertemuan terakhir Jason dengan Celine.Kini, Jason menjadi sangat menyesal karena dia terlalu mempercayai Angela dan semua cerita dusta tentang percobaan bunuh diri yang sempat dilakukan Angela.Setelah Jason melihat video memuakkan Angela bersama para lelaki, maka Jason tidak mempercayai Angela sedikitpun. Tidak ada 1 persen pun dia menyisakan kepercayaan kepada Angela karena video panas yang dilakukan Angela bersama para pria membuat Jason meragukan semua cerita Angela.**Di tempat lain, Celine sudah berhasil berada di barisan terdepan dari semua pembalap yang mengikuti Super Fast Race.Karena Celine sudah lama vakum di dunia balap liar, sehingga Celine harus rela start dari barisa
Saat ini, Angela sudah berhasil mengambil dompet milik jason. Dia bermaksud untuk menyerahkan kepada Pamela tetapi terdengar suara desahan yang membuat Angela kaget."Faster ... oh ... faster. Tusuk lebih dalam. Ahhh." Suara yang sangat keras itu membuat Angela sangat kaget karena itu adalah suara Angela sendiri.Angela kebingungan dengan terdengarnya suara itu karena dia tidak tahu darimana suara dia itu berasal. Pamela menyentuh pundak Angela dan menunjuk ke arah sebelah kiri Angela.Di panggung acara pernikahan, tepat di bagian atas di belakang kursi pengantin, ada proyektor besar yang sedang menayangkan adegan hubungan intim yang terjadi antara Angela bersama dua orang lelaki di sebuah kamar yang mirip dengan kamar Rumah Sakit apalagi Angela memakai baju pasien.Angela terlihat sangat binal, dia memegang milik salah satu lelaki dan menyuruh lelaki yang lain untuk memuaskan dirinya. Tingkah Angela terlihat sangat memuakkan di layar proyektor itu.Bernard yang sejak tadi hendak naik