“Bapak mencari saya?” Tanya Tania saat ia masuk ke dalam ruang direktur. Entah kenapa Tania jadi sering sekali masuk ke ruangan ini. “Duduk,” ucap Rafael tanpa melihat wajah Tania.Rafael masih sibuk di kursi kebesarannya. Kedua netranya fokus pada dokumen yang ada di tangan. Jarinya sesekali menekan tombol keyboard laptop yang ada di atas meja direktur.Tania melirik ke kanan kiri. Rafael menyuruhnya duduk, dan tempat duduk terdekat adalah sofa di depan Tania. “Baik, Pak,” jawab Tania dengan suara pelan. Tania tak ingin mengganggu. Ia sendiri heran kenapa Rafael memintanya menghadap jika pria itu sendiri sedang sibuk. Entah waktu berjalan berapa lama, tapi Rafael hanya mendiamkannya di sana. Membuat Tania merasa tercekik dalam keheningan. Apa harusnya ia pura-pura pingsan saja agar bisa keluar cepat dari ruangan ini?“Maaf, Pak Direktur,” ucap Tania pada akhirnya. Ia tidak bisa bersabar lagi.
Last Updated : 2025-03-31 Read more