Share

Bab 12

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-02 00:04:50

“Ini manis,” ucap Tania seraya mengangkat tinggi gelas yang kini sudah kosong.

Rafael memicing. Tania menghabiskan isi gelas itu dalam sekali teguk.

“Aku harus coba yang lain juga.”

Tak butuh waktu lama sampai Tania mencapai batasnya. Rafael jadi harus beranjak dari kursi, menghampiri Tania yang sekarang sudah menutup mata karena terlalu mabuk.

“Kenapa kamu tidak belajar dari kesalahan yang lalu?”

Rafael mengambil tempat duduk di sebelah Tania. Ia membiarkan Tania bergerak dan bersandar di sisinya. Tidak beda seperti saat mereka bertemu di bar malam itu.

“Mau tidur?” Tanya Rafael lembut.

Tangannya menyusuri rambut panjang Tania, membelainya pelan.

Saat itu, Tania tidak menyahut, hanya menggumam dengan kata-kata yang tidak jelas. Kedua mata Tania tertutup, tapi kesadarannya belum pergi sepenuhnya.

“Mau,” sahut Tania. “Aku mau tidur sama Pak Rafael sejuta kali.”

Rafael mengusap wajahnya kasar. Kenapa Tania bisa memberikan jawaban seperti itu?

“Kenapa?” Rafael berbisik pelan. “Ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 13

    “Aku penasaran setengah mati.” Tania sudah menahan rasa ingin tahunya sejak kemarin. Ia sempat ingin bertanya pada Rachel yang mengantarnya.Namun, di saat terakhir, Tania urung melakukannya. Rachel saja mengira dirinya sudah pulang duluan, pasti manajernya itu tidak tahu apa-apa. “Aku lebih baik bertanya sendiri.”Tania sudah sampai di Grand Velora. Tugas pertamanya adalah mengantarkan sarapan untuk Rafael seperti perintah direktur itu kemarin. Kedua kaki Tania melangkah tegas di lorong Grand Velora. Ia berhenti tepat di depan kamar Rafael. Tangannya menyentuh bel layanan kamar sebelum mengetuk pintu pelan. Klik.Tania menahan napas saat melihat sosok Rafael di depannya. Seperti kemarin, direktur barunya itu hanya mengenakan jubah mandi saja. ‘Apa dia sedang memamerkan tubuhnya padaku lagi?’ ejek Tania dalam hati. Padahal harusnya hal itu tidak perlu dilakukan, mengingat Tania pernah melihatnya s

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-02
  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 14

    “Tidak,” sahut Tania dingin. “Kita bertemu karena bekerja di tempat yang sama,” sambungnya. Tania sengaja berpaling. Ia tak berniat untuk menatap wajah sang mantan. Jijiknya belum hilang meski sudah mencuci muka berkali-kali. “Kalau begitu, kenapa kamu ke lobby?” Tanya Gilang curiga. “Yang pasti bukan untuk bertemu denganmu!” Ketus Tania. Ia kemudian menekan tombol untuk menahan pintu lift agar tetap terbuka. Jika Gilang ingin masuk ke dalam lift, maka Tania memilih untuk keluar saja. Tania melangkah pergi seolah ia memiliki tujuan pasti. Padahal ia hanya berdiri diam di balik pilar. Tania menunggu sampai pintu lift tertutup.“Dia sudah pergi, kan?” Tania mengintip sejenak sebelum keluar dari persembunyiannya. Ia menyempatkan diri menghela, lalu bersyukur saat mendapati lift itu benar-benar pergi bersama Gilang di dalamnya. “Aku bisa kena rabies kalau dekat dengannya,” gerutu Tania di depan lif

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 15

    ‘Lagi?!’ Tania memekik dalam hati. Apa Rafael tidak bosan mengganggu Tania? Karena Tania sendiri jengah mendengar nama Rafael. “Baik, Bu Rachel. Akan saya selesaikan secepatnya,” jawab Tania tanpa bantahan. Ia mengambil berkas yang ditunjuk oleh Rachel. Kakinya melangkah menuju ke meja yang ada di ruangan room service. Tania memilih tempat yang nyaman untuk menyelesaikan tugasnya. Ia mau semuanya cepat selesai jadi tak perlu membuat drama dengan berkunjung ke ruangan direktur setiap hari. “Aku kan bukan sekretaris!” Keluhnya kemudian. Lia yang baru kembali setelah mengantarkan pesanan jadi melirik ke arah Tania. “Tugasmu banyak?” Tanyanya kemudian. “Mau makan siang dulu, enggak?”“Mau aku ambilkan?” Sambung Lia. Teman Tania itu menatapnya dengan pandangan kasihan, membuat Tania akhirnya mengangguk. “Kalau tidak merepotkan.” Tania mengangkat kertas di tangannya. “Aku mau mengantarkan ini dulu.”Tania beranjak dari kursi. Ia gegas melangkah menuju lift, menekan tombol menuju ru

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04
  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 16

    “Menurutmu aku punya waktu?” Ekspresi datar Rafael membuat ucapan pria itu jadi semakin menyebalkan. Tania menghela napas. Ia memasang senyum untuk menutupi kesalnya. “Selamat bekerja, Pak Rafael,” ucap Tania ramah. Tania menunggu sampai pintu lift tertutup sebelum berbalik ke ruang room service. Akhirnya ia bisa istirahat. “Tania!” Belum juga Tania duduk, ia sudah dipanggil lagi. Lia berdiri di depannya dengan membawa kotak makanan. “Cepat kamu makan. Ada banyak pekerjaan.”Tania ingin menolak. Perutnya masih kenyang. Namun, Lia terus memaksa. “Apa kamu marah karena aku sudah makan duluan?” Tanya Lia dengan wajah memelas. Terpaksa Tania menghabiskan makanan yang dibawa Lia meski perutnya terasa kenyang. Ia tidak mau membuat Lia kecewa, juga tak mau mengaku jika dirinya sudah makan di ruang direktur.“Ayo kerja lagi,” ucap Tania setelah menghabiskan makanan yang dibawa sang te

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-05
  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 17

    “Bukan setan. Masih napak di tanah kakinya.”Tania menjambak adiknya kesal. Tapi berkat candaan adiknya itu, kedua matanya sudah terbuka lebar sekarang. “Ya udah, suruh tunggu!” Ia menutup pintu kamarnya dan bersiap. Tania segera berjalan ke ruang tamu setelahnya. Dari samping, Tania sudah mengenali siluet “tamu” itu. “Ck!” Ia melengos dan memilih untuk memutar arah. Sayang sekali, Anggi sudah melihatnya. “Ke sini, Tania!” Perintah sang ibu tak bisa ia abaikan. Apalagi ayahnya juga sudah ada di sana. Berat langkah Tania untuk melangkah mendekat. Pelototan Anggi yang membuat ia menyeret kedua kakinya. “Kenapa sih, Bu?” Tania memandang tamu di depannya jengkel. “Aku kan udah bilang enggak mau bicara lagi sama dia!” Gilang yang ada di samping Tania malah menunduk. Pria itu membuat ekspresi memelas–lengkap dengan puppy eyes andalannya. Sayang sekali, bukannya tersentuh, Tania malah ingin mencolok kedua mata Gilang. “Maaf, Bu.” Gilang mulai bicara. “Harusnya Ibu tidak perlu mema

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-06
  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 18

    “Ada pesanan wine untuk kamar suite.” Tania langsung berjalan menghampiri Lia. Ia sudah menunggu pesanan seperti ini sejak seminggu yang lalu. Seminggu lalu, Tania harus bersabar melayani sarapan Rafael pada shift paginya. Hari ini, saat ia mendapat shift malam, momen yang ia tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. “Aku saja,” ucap Tania sambil merebut kertas catatan dari Lia.“Aku yang akan mengantar,” sambung Tania. Tania merasa pesanan kali ini adalah pesanan dari Marcella. Tentu saja banyak pesanan wine untuk kamar suite yang masuk, tapi yang kali ini, sama persis seperti malam itu. “Kamu yakin?” Tanya Lia sekali lagi. “Kamu belum istirahat dari tadi.”“Aman,” jawab Tania cepat. Ia pun mengambil alih trolley makanan yang akan diantarkan. Tania melangkah cepat menuju ke dalam lift. Malam ini akhirnya tiba juga. “Aku enggak boleh ngelewatin kesempatan ini.” Tangan Tania dengan lihai menyelipkan handphone miliknya ke dalam trolley. Kameranya dalam posisi merekam video dan ia men

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 19

    “Kamu enggak mau pulang, Tania?” Lia sudah siap dengan tasnya. Shift malam mereka sudah berakhir. Pegawai shift pagi sudah datang dan bertugas. “Nanti. Aku mau mampir ke tempat lain dulu,” sahut Tania dengan senyum mengembang. “Kamu duluan aja.” Tania melambai pada Lia yang berpamitan. Senyumnya semakin lama semakin mengembang.Ia sudah mengecek hasil video semalam. Gambarnya bagus. Semua adegan, juga wajah pasangan perselingkuhan itu terlihat jelas. “Aku akan menunggu Pak Romi datang dan langsung memberikannya.”Tania menunggu di lobi hotel. Namun, sampai jam kerja dimulai, Romi tidak juga terlihat. “Apa aku melewatkannya? Apa Pak Romi masuk lewat pintu lain?” Tania bertanya-tanya. Ia jadi bimbang sendiri. “Aku langsung ke ruangannya saja kalau begitu.” Tania beranjak dari sofa di ruang tunggu lobi. Ia hendak melangkah sebelum tangannya ditarik oleh seseorang. “Kok pergi?” Gilang berdi

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 20

    “Aku tidak memiliki kesempatan sama sekali!” Tania mengeluh tak senang. Minggu sudah berganti, tapi ia tidak sekali pun melihat keberadaan Romi di Grand Velora. “Kesempatan apa? Kamu mau istirahat?” Tanya Keisha. Kali ini Keisha yang menjadi teman kerja Tania di shift sore. “Enggak,” elak Tania. “Aku belum lelah. Kamu mau istirahat duluan?”Keisha menggerakkan kakinya yang terasa kram. “Kayaknya. Aku perlu istirahat sebentar.”Tania mengangguk tidak keberatan. “Istirahat aja. Biar aku yang stand by.” Tak lama kemudian, masuk sebuah pesanan. “Makanan untuk anak-anak,” gumam Tania pelan. Memang sudah masuk jam makan malam, tapi masih awal. Mungkin karena makanan yang dipesan untuk anak-anak, jadi jam makannya berbeda. “Biar aku saja yang antarkan.”Tania mendorong trolley makanan menuju lift. Setelah lift berhenti, dia segera turun dan berjalan ke kamar suite. Lantai u

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09

Bab terbaru

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 35

    “Kak!” “Apaan, sih?!” Tania membentak kesal. Tyo, adiknya, datang mengganggu. “Kakak di sini ngapain?” Tanya Tyo, masih dalam seragamnya. Tania cemberut. Pagi tadi, karena terlalu suntuk, Tania jadi ikut ayah dan ibunya di kedai. Siang dan malam ia sudah mencoba mengingat kejadian di malam panasnya bersama Rafael. Namun, sampai Tania botak, ia tidak mengingat jika dirinya pernah mengambil foto. Entah siapa yang mengambil foto jahanam itu. “Mata kamu ke mana?” Balas Tania sewot. “Lagi bantuin ayah sama ibu, lah!” Ia kebagian tugas membuat sambal. Tania mengangkat cabai yang sedang ia siangi di tangannya. “Mata Kakak yang ke mana!” Tyo menunjuk tempat sampah yang ada di kaki Tania. “Itu cabenya Kakak buang, batangnya malah disimpen!”Tyo mengangkat tempat sampah yang ada di lantai. Ia sengaja menempelkan tempat sampah itu di depan wajah Tania.“Liat, Kak!” Tyo berseru sambil melotot, sengaja meledek Tania. “Liat pakai mata!”Tania yang kesal, memberikan jurus andalannya pada Ty

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 34

    Rafael menggaruk telinganya yang tidak gatal. “Apa saya salah mendengar?” Ia bertanya, sinis. “Apa yang bisa saya dapatkan dari seorang pegawai seperti kamu, Tania?” Rafael menatap tajam ke arah Tania. Satu jarinya terangkat kemudian. Ia menatap Tania lekat-lekat. “Sebutkan satu saja … hal yang kamu miliki, tapi saya tidak.”Tania terdiam. Mau dipikir sampai jungkir balik juga memang tidak ada. Tentu saja Rafael memiliki semua hal yang Tania punya. “Tapi itu mencurigakan, Pak.” Tania masih penasaran. “Kalau bukan Pak Direktur, lalu siapa?”“Pikirkan di tempat lain.” Rafael menunjuk ke arah pintu, meminta Tania keluar. “Saya banyak pekerjaan.”Tania masih tidak bergerak. Ia merasa Rafael yang mengambil foto itu. Pasti Rafael!“Pak! Saya yakin–”Rafael menyela. “Saya yakin sejak awal kamu tau siapa yang harusnya bertanggung jawab.”Ia menggeleng pelan. “Dan itu bukan saya.”Sekali lagi Rafael mengingatkan Tania tentang apa yang terjadi di malam panas mereka.“Kamu yang menghampiri s

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 33

    “Pak Direktur sudah menunggu di dalam.” Sekretaris membukakan pintu untuk Tania. Ia segera menutupnya kembali setelah Tania masuk.Tania melangkah meski menyimpan rasa takut di hatinya. Di depan sana, Rafael sudah menunggu di kursi kebesarannya, seperti biasa.‘Apa aku akan dipecat? Diminta membayar ganti rugi? Dituntut atas pencemaran nama baik?’Semua pikiran itu melintas dalam benak Tania, dan permintaan maaf adalah hal yang pertama akan ia lakukan.“Maaf, Pak Direktur,” ucap Tania setelah kedua kakinya berhenti di depan meja Rafael. Ia menunduk dalam. “Saya benar-benar minta maaf. Saya tidak tau siapa yang menyebarkan–”Rafael mengangkat tangan. Ia tidak berniat membiarkan Tania bicara lebih banyak. Tania tertegun saat Rafael melemparkan sebuah dokumen padanya. “Apa … ini, Pak?” Tania ragu-ragu mengulurkan tangan. Namun, ia yakin jika dokumen yang Rafael berikan adalah untuknya. Tania meraih dokumen tersebut. Dia membalikkan kertas putih itu perlahan, lalu membaca isinya. K

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 32

    “Hei!” Tania tersentak saat rekan kerja barunya membentak memanggil.“Kamu udah masukin data tamu yang check in hari ini?” Tasya bertanya sinis. Tania tidak ambil pusing dengan sikap Tasya yang menyebalkan. Ia sedang suntuk memikirkan apa yang terjadi kemarin.Setelah Rafael masuk ke dalam ruangan staf, pria itu tidak mengucapkan apa pun. Rafael hanya membanting pintu lalu pergi. Namun, diamnya Rafael malah membuat Tania semakin takut. Padahal wajah Rafael terlihat sangat kesal kemarin. “Kenapa malah melamun?!” Tasya menyenggol Tania keras, membuat Tania hampir terjatuh. “Kamu bisa kerja yang bener, enggak sih?!” Tania menghela pelan. Ia mencoba sabar. Diladeninya ucapan Tasya yang menusuk itu. “Sudah,” jawab Tania. “Aku sudah masukkan semua datanya di sini.”Tangan Tania menggerakkan kursor di komputer. Ia melotot saat mendapati data yang sudah ia masukkan malah menghilang.“Loh?” Tania memandang bingung. Ia yakin sudah mengerjakannya tadi.Tania bukan tipe orang yang berantak

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 31

    “Bukankah kalian harusnya bekerja?” Rafael bertanya dengan nada suara dingin menusuk. Saat itu juga, Tania langsung mengambil langkah mundur, menjauh dari Gilang. “Maaf, Pak Direktur.” Tania menunduk sopan. Ia langsung mengambil langkah mundur, meninggalkan Gilang dan Rafael. Gilang menatap penuh selidik. Ia tak bisa menutup kecurigaannya pada Rafael. Sudah sejak lama Gilang merasakannya, dan ia yakin Tania memiliki hubungan dengan direktur baru itu! “Kamu kenapa masih di sini?” Rafael menunjuk tidak senang. “Manajer Front Office meninggalkan tempat kerjanya berjam-jam. Entah, saya bisa mentolerir hal ini atau tidak.” Ucapan Rafael langsung membuat Gilang membungkuk 90 derajat. Ia memohon maaf dengan sangat lantang. “Maafkan saya, Pak. Saya hanya mengkhawatirkan keadaan staf saya!” Gilang terus saja membuat alasan. “Saya ingin memastikan semuanya berjalan lancar. Sebagai manajer, saya–” “Pergi,” sela Rafael, singkat. “Kembali ke tempatmu!” Bentakan Rafael membuat Gilan

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab. 30

    “Sebentar lagi, Pak,” jawab Romi. Romi berusaha menutupi keterkejutannya untuk kesekian kali. Rafael terus saja datang secara tiba-tiba jika ada hal yang berkaitan dengan Tania. Kemarin, direktur itu menatapnya penuh permusuhan. Romi terus bertanya-tanya, tentang dosa apa yang kiranya telah ia lakukan. “Tania akan bersiap-siap sebentar. Set pertama akan dilakukan di lorong lantai VIP, setelah itu di dalam kamar suite, dan terakhir di lobi.”Romi menjelaskan. Ia menemani Rafael, sementara Tania dibimbing oleh sekretaris Romi untuk diberi polesan make up oleh tim. Gilang, saat itu, sibuk mencoba masuk ke dalam percakapan Rafael dan Romi. Sayang sekali, ia tidak berhasil.“Wah, kamu cantik sekali!” Seru Gilang pada Tania. Sepertinya pria itu sudah menyerah berusaha menyusup masuk di antara Romi dan Rafael. Gilang jadi memilih untuk mengganggu Tania. “Harusnya kamu setiap hari seperti ini,” ucap Gilang tanpa malu.Tania menoleh kesal. Ingin rasanya ia menyumpal mulut Gilang dengan t

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 29

    ‘Apakah ini tentang video itu?’ Batin Tania. Percakapan mereka terpotong tadi. Mungkin saja Romi akan mengajaknya bertemu dua mata untuk membicarakan rencana selanjutnya. “Mulai besok kamu bisa bekerja di front office.”“Apa?” Lia berseru tak percaya.Sementara Tania, masih memandang dengan wajah kebingungan. “Saya?” Tania menunjuk dirinya sendiri. “Kenapa?”Tania kira ini masih masalah perselingkuhan, tapi kenapa jadi front office?“Kamu diminta mengambil seragam resepsionis ke HRD,” sambung Rachel. Lia memekik. Ia menatap Tania bangga untuk kesekian kalinya. “Tania, kamu keren banget! Dari anak magang sekarang jadi resepsionis!”Tania malah terdiam. Ia masih memproses semua kenyataan ini. Namun, sorakan Lia dan dukungan Rachel membuat Tania akhirnya melangkah. Di ruang HRD, Tania mendapatkan seragam juga jadwal shift yang baru.“Terima kasih, Bu,” ucap Tania kepada man

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 28

    “Lihat ini, Pak.” Tania tidak menunggu. Ia langsung menyerahkan handphone miliknya pada Romi. Sebuah video berputar, dengan Marcella, istri Romi, dan Gilang sebagai pemeran utamanya. Ekspresi wajah Romi berubah seketika. Tania bisa melihat jika atasannya itu gelisah. “Dari mana kamu mendapatkannya?” Romi bertanya sesaat setelah video selesai. Pria itu menatap Tania dengan wajah penuh selidik.“Saya yang merekamnya sendiri, Pak,” jawab Tania.“Saya sengaja melakukannya, karena Gilang adalah pacar saya. Dulu.”Tania menghela sesaat. Ia balas menatap Romi tanpa menunjukkan keraguan sedikit pun. “Saya juga dikhianati seperti Bapak,” sambung Tania. Ia terdiam, menunggu tanggapan lain dari Romi.“Kamu sudah menunjukkan rekaman itu pada siapa saja? Selain pada saya?”Tania menggeleng pelan. “Saya belum menunjukkannya pada siapa-siapa,” jawab Tania jujur. Romi mengangguk mengerti. Ia mengembalikan handphone milik Tania. “Kalau begitu, jangan katakan pada siapa pun.”Tania langsung me

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 27

    “Kapan aku bisa bertemu dengannya lagi?” Setelah perdebatan di lift waktu itu, Tania melewatkan kesempatan lagi. Ia benar-benar tidak bertemu Romi, melihat batang hidungnya saja tidak. Tania juga tidak ingin menunggu lagi di lobi. Ia memiliki sedikit alergi pada buaya yang berjaga di sana. “Kamu mau bertemu dengan siapa?” Lia menegur Tania yang melamun. Mereka sedang beristirahat di dalam ruangan, dan Lia sibuk bermain dengan handphone miliknya.“Seseorang,” jawab Tania cepat. Ia tidak mau mengucapkan lebih banyak pada Lia. “Kamu sedang apa?” Tanya Tania, mengalihkan perhatian. Daripada ditanya, ia lebih suka bertanya. “Lagi scroll aja,” jawab Lia singkat. Ia menggerakkan jarinya beberapa kali sampai berhenti di satu video. “Aku mau berbagi pengalaman aku menginap di Grand Velora.”Suara dari video itu membuat Lia menghentikan jarinya. Tania yang juga mendengar, jadi duduk mendekat.“Itu kan ….” Tania mengenali wanita yang ada di video. Wanita itu adalah Gelina Hardi, ibu dar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status