Setibanya di rumah, Pak Surya menyambut mereka dengan senyum hangat. Lelaki berusia 50-an itu mengenakan kemeja santai dengan tangan tergulung hingga siku, tampak segar meski baru pulang dari kesibukannya."Loh, kok cepat pulang? Kenapa nggak bersenang-senang lebih lama di pesta?" tanyanya sambil tersenyum, menatap istrinya dengan penuh kasih dan melirik sekilas ke arah Jovan.Bu Sindy tersenyum tipis, menaruh tasnya di meja. "Ah, rasanya sudah cukup. Lagipula, ada kejadian kecil yang membuat suasana jadi kurang nyaman," jawabnya dengan nada santai.Pak Surya mengangkat alis, sedikit penasaran, tapi tidak bertanya lebih lanjut. "Kalau begitu, masuklah. Jovan, aku ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu. Kita ke ruang kerja sebentar?"Jovan mengangguk. "Tentu, Pak."Mereka berjalan menuju ruang kerja Pak Surya, sebuah ruangan yang luas dengan dinding kayu klasik, rak penuh buku, dan meja besar yang rapi. Setelah duduk, Pak Surya menuangkan teh ke dalam cangkir, lalu menatap Jovan d
Last Updated : 2025-04-01 Read more