Ekspresi Lyra langsung berubah. Tangannya tanpa sadar bergerak, ingin menyentuh cincin itu, tapi urung. Dia bahkan tak sadar Dastan sedang berbicara padanya.“Lyra?” Dastan memanggil. Ia mengikuti arah pandang Lyra dan menemukan fokusnya pada satu cincin di baki.Dastan memberi isyarat pada pelayan, “Bawakan cincin itu ke sini.”Lyra tersentak kaget, buru-buru menoleh. “Tidak, tidak perlu, aku cuma—”Tapi pelayan sudah mendekat, mengangkat baki kecil itu dan menyodorkannya. “Silakan, Nona. Anda boleh mencoba semua perhiasan di toko ini jika berkenan.”Lyra menelan ludah, tampak canggung. Namun Dastan sudah mengambil cincin itu dan meraih tangan Lyra.“Anggap saja ini latihan,” katanya pelan, lalu menyematkan cincin di jari manis Lyra dengan hati-hati.Cincin itu pas, dan entah kenapa terasa lebih personal.Lyra menatapnya, campur aduk. Ada perasaan haru yang mendadak menyeruak membuat matanya berembun. “Tapi... cincin yang kita pilih tadi sudah sangat bagus," ucapnya berusaha melepask
Last Updated : 2025-04-15 Read more