Home / Rumah Tangga / ANTARA AKU DAN RANIA / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of ANTARA AKU DAN RANIA : Chapter 31 - Chapter 40

55 Chapters

31

"baiklah jangan kamu ulangi lagi perbuatanmu! Mas tahu aku sedang sakit jadi aku mohon untuk tidak terlalu menekanku.""Aku tidak ingin kekecewaanmu menjadi tolak ukur yang akan membuat kita kehilangan cinta dan menghancurkan rumah tangga kita!""Aku tetap kecewa dengan kebohonganmu tapi aku ingin fokus pada kesembuhanku!""Aku datang dari rumah Rania dan baru selesai bicara sesuatu padanya!""Tidak usah ceritakan padaku apa yang kau bicarakan pada istri kedua! Aku tidak mau tahu apapun!" "Ali-alih mengutus wanita yang bukan mahram di dalam rumah kita bagaimana kalau aku suruh Rania yang datang ke sini dan mengurusmu?"Tentu saja aku yang tengah menatap ke jendela tiba-tiba menoleh ke arahnya dan memandangnya dengan tajam. Aku terkejut dengan ide suamiku dan aku tentu saja tidak bisa menerimanya. Bagaimana dengan santainya dia menawarkan kehadiran madu di rumah ini. Meski wanita itu berniat untuk merawatku tetap saja aku tidak sudi berpandangan dengannya. Jangankan berakrab ria, bah
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

32

"Kau lihat itu Aliyah... kau lihat bagaimana pembantu itu melecehkanku!"Mas husain menatap diri ini dan keluargaku dengan tatapan yang sangat murka. Kali ini dia benar-benar serius dalam ekspresi dan ucapannya. "Jika sampai aku kembali dan wanita ini masih ada disini! Aku yang akan angkat kaki!""Nak ..."Abi mencoba membujuk menantunya tapi mas Husein langsung meraih kunci mobil dan pergi. "Aku tidak tahan lagi dan tidak menerima pelecehan dalam bentuk apapun!"pria itu beringsut pergi sambil membuka pintu dengan kasarnya. "Ada apa dengan Mas Husein?" tanya adikku. Kelihatannya keluargaku belum tahu bahwa suamiku sudah menikah lagi dan bahkan sudah punya anak. Tak bisa kubayangkan bagaimana reaksi umi dan bagaimana kesedihan ayahku jika tahu anak sulung mereka di poligami. Pasti orang tuaku akan bertambah sedih dan jadi sakit karena khawatir. Aku yang baru pulang dari Singapura telah menambah kekhawatiran di hati mereka dan aku tidak sanggup menambah kepusingan lagi."Maafkan saya
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

33

"Kau lihat itu Aliyah... kau lihat bagaimana pembantu itu melecehkanku!"Mas husain menatap diri ini dan keluargaku dengan tatapan yang sangat murka. Kali ini dia benar-benar serius dalam ekspresi dan ucapannya. "Jika sampai aku kembali dan wanita ini masih ada disini! Aku yang akan angkat kaki!""Nak ..."Abi mencoba membujuk menantunya tapi mas Husein langsung meraih kunci mobil dan pergi. "Aku tidak tahan lagi dan tidak menerima pelecehan dalam bentuk apapun!"pria itu beringsut pergi sambil membuka pintu dengan kasarnya. "Ada apa dengan Mas Husein?" tanya adikku. Kelihatannya keluargaku belum tahu bahwa suamiku sudah menikah lagi dan bahkan sudah punya anak. Tak bisa kubayangkan bagaimana reaksi umi dan bagaimana kesedihan ayahku jika tahu anak sulung mereka di poligami. Pasti orang tuaku akan bertambah sedih dan jadi sakit karena khawatir. Aku yang baru pulang dari Singapura telah menambah kekhawatiran di hati mereka dan aku tidak sanggup menambah kepusingan lagi."Maafkan saya
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

34

Seluruh anggota keluarga mencecar diri ini dengan pertanyaan. Kesedihan ayah, pertanyaan umi serta kegemasan adik-adikku membuatku sulit untuk menjawab mereka satu persatu. Tak ada yang mampu kukatakan selain hanya menarik nafas panjang dan menggelengkan kepalaku. "Aku juga tidak menyadari kalau itu sudah terjadi selama 3 tahun.""Dan mereka punya anak?"tanya Lusi adikku. "Iya seorang anak perempuan yang diberi nama Aisyah, Dia berumur 3 tahun dan cantik sekali.""Lalu mba sebagai apa dalam hal ini?"tanya Lusi yang terlihat mulai tidak sabar"Aku tidak tahu Lucy, selama ini aku sakit dan hanya fokus pada pengobatanku. Kira suamiku hanya mencintaiku dan setia tapi ternyata... Aku benar-benar tidak menyadarinya," jawabku sampai menutup wajah dengan kedua tangan."Tapi ada suatu masalah laki-laki akan terlihat memiliki gelagat aneh. Apa mba tidak menyadarinya?""Suamiku terlalu sempurna untuk dicari cela dan keburukan. Dia sangat baik, selalu ada saat aku membutuhkan dan sebagian besa
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

35

"sebaiknya aku ikut saja Abi, aku ingin menengahi mereka berdua agar konfliknya tidak semakin meruncing dan berujung saling tuntut di kantor polisi!""Tapi kau masih sakit, keadaanmu lemah dan habis operasi!" "Semua ini berakar dari saya, saya akan menangani mereka." "Baiklah kalau begitu!" Abi dan umi yang tidak punya pilihan, segera menyuruh adik-adikku untuk menolong diri ini bersiap-siap dan segera meluncur ke kantor polisi. Setelah 10 menit di perjalanan kami tiba di resort kuota dan langsung bertanya kepada petugas yang sedang piket, pedang dua orang pria yang baru saja bertengkar di jalan dan diamankan oleh petugas."Oh iya Bu...ada di ruang pemeriksaan koridor sebelah kiri."Tertatih dibantu oleh adikku Aku menuju ke sana, begitu loh pintu dibuka kulihat dua lelaki itu sedang duduk berhadapan di tengahi oleh tiga orang anggota polisi. Ada juga asisten Tuan Fadli dan sopirnya juga ikut bersama dia. "Eh, kamu kok harus datang ke sini?" tanya Mas Fadli sambil berdiri dari tem
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

36

"Aku harus bagaimana? Aku harus menunjukkan sikap dan ketegasanku sebagai suaminya Alya. Seorang lelaki mencoba mendekati istriku jadi aku tentu saja tidak terima," jelas Mas Husain di koridor kantor polisi, wanita yang terlihat menggendong anaknya itu hanya mendelik dan melirik pada kami dengan ekor mata. Dia terlihat ingin mencaci maki Mas Husen tapi menahan sebab tidak mau mempermalukan dirinya. "Ya udah yaa Alya, kamu bisa pulang kan? Soalnya aku ada pertemuan penting?" Ucap Mas Fadli sambil menyentuh bahuku. Abi dan umi melihatnya tapi mereka tidak memandangnya dengan kemarahan. "Aku bisa pulang dengan abiku Mas," jawabku. "Nanti kalau sudah selesai pertemuan akan aku kabari ya.""Iya, Mas, makasih.""Nggak usah segitunya kali ...sama istri orang! Lagian kamu nggak ada kegiatan lain ya selain memperhatikan istriku!'Mas Fadli tidak menjawab lelaki itu melainkan hanya menghalangi apa sambil memutar bola matanya lalu pria itu pamit mohon diri pada kedua orang tuaku dengan menja
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

37

Waktu bergulir, mendung sedikit menggantung di langit tapi udara sorry masih menyengat antara panas dan debu yang bertiup di udara. Menjelang ashar suamiku pulang, dia memarkirkan mobil xpander miliknya lalu memberi salam padaku yang sedang duduk di teras memperhatikan ayunan keladi yang perlahan ditiup angin. "Hai, sore. Bagaimana kabarmu hari ini?""Kabarku baik. Ada dan tidak adanya kamu kabarku selalu baik."Pria itu tidak menjawab beranjak menuju rak sepatu dan melepas sepatunya. "Tadi pagi istrimu datang ke sini untuk bicara padaku tapi aku mengusirnya,"ujarku santai, kusesap teh Hijau dari cangkir sambil memperhatikan kembali daun daun keladi yang lebar. "Kenapa diusir?""Dia datang untuk minta maaf dan meminta aku untuk menjalin hubungan baik dengannya. Aku bilang aku tidak bisa tapi dia terus meyakinkanku hingga aku marah!""Tapi menurutku itu tidak salah, dia datang untuk minta maaf dan perbaikan denganmu...""Tapi aku membencinya!" Jawabku sambil menatap mata Mas Husei
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

38

Lalu setelah Mas Fadli pergi, Mas Husein menggerutu dan protes padaku. "Apa lelaki itu sudah pergi?""Iya.""Aku kesel dia terus datang ke sini.""Tapi apa salahnya, dia hanya menjenguk dan bersikap baik.""Halah, dia ingin bertemu dan merayumu.""Tapi aku tidak merasa dirayu!""Bahkan jika kau karyawan dan sahabatnya itu tidak bisa mencegah tuntutannya padaku!""Kaulah yang harus minta maaf dan mengalah, sekali perbuatanmu dan berjanjilah untuk tidak mengulanginya maka mungkin lelaki itu akan memaafkanmu, daripada kau terjerat kasus hukum dan ribut di pengadilan!""Ini semua karena kamu!" ujarnya geram."Ini semua karena kecemburuan dan perbuatanmu sendiri kenapa kau menyalahkanku," balasku sambil menggelengkan kepala. Kadang aku ingin menertawainya tapi kadang sikapnya begitu menjengkelkan dan konyol. Mau sekuat apapun membela diri tetaplah dia yang bersalah, dia telah menghadang orang lain, memprovokasi dan memukul Tuan Fadli. Untungnya lelaki itu masih mau berbaik hati tapi sik
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

39

Sehari setelah pembicaraan tentang perceraian itu suamiku memilih untuk diam dan tidak membicarakan apapun lagi. Dia seperti kehilangan dirinya kehilangan senyum dan tidak mau menyapaku sama sekali. Bahkan di malam hari dia tidur di sofa ruang tv. Tak ada ardu argumen sejak aku menegaskan kebencianku padanya dan istrinya, juga tentang bocah tidak bersalah yang diberi nama Aisyah. Tidak masalah mereka bersama tapi sebagai istri pertama aku tidak bisa menerima kenyataan yang ada. Mau dipaksa bagaimanapun tetap aku tidak mampu menghadapi kenyataan itu. *Sepuluh hari setelah kepulanganku dari Singapura, keadaanku mulai membaik. Aku sudah bisa melakukan tugas-tugasku sendirian membersihkan rumah serta mencuci pakaianku di mesin cuci. Jadi aku putuskan untuk mengembalikan Ningsih ke kantor Tuan Fadli agar ia kembali ia bertugas di sana sebagai cleaning service dan office girl. Menjelang hari ketiga tidak bicara apapun dengan mas Husain, jujur saja aku merasa nyaman. Sebab jika aku masih
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

40

"sungguhkah kalian tidak bisa diselamatkan lagi?" tanya adik iparku."Apa yang mau diselamatkan ketika hubungan sudah hancur.""Kenapa Kakak tidak mencoba memaafkan?""Aku tidak mau memutar pembicaraan dan mengulang-ulang penjelasanku. Aku sudah lelah. Bila kalian menghargaiku kalian bisa pergi karena aku ingin istirahat," ujarnya yang akhirnya tidak mau meletakkan terlalu banyak penghormatan kepada keluarga mertua dan iparku. Dulu aku akan menemani mereka, melayani mereka dan mendedikasikan semua waktuku jika mereka datang ke rumah. Aku berusaha menjadi tuan rumah yang baik, menjadi anak menantu yang baik untuk mertua dan kakak ipar panutan untuk kedua adik Mas Husein. Tapi sekarang aku berani dengan lantang berkata kalau mereka harus pergi dari rumahku sebab aku tidak mau lebih banyak gangguan dari itu. "Jadi, kau ingin mengusir kami?""Kalau kalian tetap mau tinggal silakan saja, namun aku kelelahan dan ingin istirahat. Aku masih dalam masa penyembuhan jadi aku tidak bisa terlal
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status